Disusun Oleh :
Kelas/Semester : D / VI
Kelompok : 5
1. Yeni Nur Azizah (201501138)
2. Nanda Sholikha Pratiwi (201501139)
3. Haris Hidayat Efendi (201501145)
4. Ria Indah Febriyanti (201501161)
5. Bibis Junatan (201501165)
6. Nur Afifah Iffat (201501169)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Komunitas 4 ini dengan
judul “Satuan Acara Penyuluhan yaitu Kesehatan Keselamatan Kerja” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Penyusun menyadari bahwa tiada kesempurnaan yang abadi melainkan kesempurnaan
itu sendiri. Pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi pembaca dimasa sekarang,
maupun masa yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesehatan kerja.
2. Dapat membedakan antara kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja.
3. Dapat mengetahui apa yang menjadi strategi kesehatan kerja.
4. Untuk mengetahui jenis jenis pelayanan kesehatan kerja.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Dalam Permenaker No.3 tahun 1982 disebutkan tugas pokok kesehatan kerja antara
lain:
1. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja
2. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
3. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitasi
4. Pembinaan danpengawasan perlengkapan kesehatan kerja
5. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan
alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan
ditempat kerja
6. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada pengurus
7. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi terkait terhadap
permasalahan yang berhubungan dengan aspek kesehatan kerja
3
perubahan pada bioritmik (irama tubuh). Faktor lain yang turut memperberat beban
kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif
rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan kerja tambahan secara
berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan stres.
c) Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi
kesehatan kerja dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja (Occupational Accident),
Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Occupational Disease &
Work Related Diseases).
4
usaha & keluarganya serta masyarakat sekelilingnya. Pengembangan program upaya
kesehatan kerja melalui kabupaten/kota sehat.
2) Pembinaan Institusi
1. Pengembangan jaringan yankesja yg meliputi Pos UKK, Klinik Perusahaan,
Puskesmas, BKKM (Balai Kesehatan Kerja Masyarakat) & Rumah Sakit
2. Pengembangan jaringan kerjasama & penunjang yankesja, baik lintas program
maupun lintas sektor
3. Pelembagaan K3 di tempat kerja yang merupakan wahana utama penerapan
program K3
4. Memperjelas peran manajemen & serikat pekerja dalam program K3
3) Peningkatan Profesionalisme
1. Penambahan tenaga ahli K3 di tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota.
2. Peningkatan Kemampuan & Keterampilan K3 petugas kesehatan melalui Diklat.
3. Pengembangan profesionalisme K3 bekerjasama dengan ikatan profesi terkait.
5
Program Pelayanan kesehatan kerja lebih ditekankan pada pelayanan :
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif dan
Pelayanan Rujukan
6
Penempatan kembali pekerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.
5. Pelayanan Kesehatan Kerja Rujukan yaitu Rujukan pasien /penderita ke sarana
kesehatan yang lebih tinggi.
RUJUKAN MEDIK –> pengobatan & rehabilitasi –> Pos UKK –> Puskesmas –
> BKKM –> RSU/RS.Khusus
RUJUKAN KESEHATAN :
1. Sampel Lingkungan –> Balai Teknik Kesehatan Lingkungan/Balai Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
2. Sampel Laboratorium –> Balai Latihan Kerja
3. Kasus Pencemaran –> Kabupaten/Ko
7
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MATERI
Terlampir
METODE
1. Ceramah
2. Penampilan Video
3. Tanya Jawab
MEDIA
Leaflet
8
Laptop
LCD
KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Membuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
Kontrak waktu
Menyiapkan peralatan atau media yang digunakan
Tempat penyuluhan di pabrik
2. Evaluasi Proses
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai
Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan
Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mengetahui tentang pengertian kesehatan dan keselamatan kerja,
penyebab kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan pencegahan kecelakaan
kerja.
Peserta hadir saat pertemuan
KEGIATAN PENYULUHAN
N
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
o
1. 3 menit Fase Interaksi :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
Mendengarkan
Memperkenalkan diri
Memperhatikan
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. 15 menit Fase Kerja :
Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja
Menjelaskan penyebab kecelakaan
Memperhatikan
kerja
Menjelaskan penyakit akibat kerja Memperhatikan
Menjelaskan pencegahan kecelakaan Memperhatikan
kerja
3. 10 menit Fase Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada peserta yang
9
dapat menjawab pertanyaan
4. 2 menit Fase Terminasi:
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Mendengarkan
- Harus memakai APD
- Mempersiapkan diri dan berhati-hati
selama bekerja
Menjawab
Kontrak waktu
- 2 hari lagi dilakukan penyuluhan
Mengucapkan terima kasih atas
Mendengarkan
partisipasi kepada peserta
Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam
10
MATERI PENYULUHAN
2. Faktor Pribadi
11
Termasuk dalam faktor pribadi antara lain: mental, kepribadian, konflik, stres,
keahlian yang tidak sesuai, tingkat konsentrasi, dll
c. Penyebab Langsung
Dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Tindakan tidak aman (unsafe acts) yaitu perbuatan berbahaya dari manusia yang
dalam beberapa hal dapat dilatar belakangi antara lain:
a) Tidak menggunakan alat pelindung diri
b) Bekerja tanpa perintah, mengabaikan instruksi kerja, tidak melaporkan
kerusakan alat/mesin, dll
c) Tidak mengikuti prosedur, peraturan dan keselamatan kerja
2. Kondisi tidak aman (unsafe condition), yaitu keadaan yang akan menyebabkan
kecelakaan kerja terdiri dari:
a) Mesin yang sudah rusak/kurang perawatan
b) Peralatan yang sudah rusak
c) Lingkungan yang tidak terpasang pengaman pada bagian mesin yang berputar
d) Tempat kerja yang licin
e) Pencahayaan yang kurang
12
1. Buat kegiatan pencegahan kecelakaan sebagai bagian dari kegiatan sehari hari.
Sebelum bekerja pastikan peralatan kerja dalam keadaan baik, begitu pula dengan alat
pelindung diri yang dipakai.
2. Laporkan bila menemukan hal yang tidak aman ke atasan terdekat. Agar segera
diperbaiki atau segera diperbaiki sendiri bila mampu, bila tidak maka dilaporkan.
3. Hindari bersenda gurau di tempat kerja. Jangan menggunakan peralatan kerja sebagai
bahan lelucon karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
4. Ikuti instruksi/petunjuk kerja/prosedur. Setiap prosedur yang telah dibuat salah
satunya yaitu untuk keselamatan para pekerja.
5. Buat saran perbaikan. Apabila menemukan cara yang lebih cepat dan efisien
hendaknya didiskusikan.
6. Good housekeeping. Tempat kerja yang tidak rapih dengan barang-barang yang
berserakan merupakan sumber kecelakaan, segera bereska alat apabila sudah selesai
bekerja.
7. Rapi ditempat kerja. Gunakan pakaian yang rapi dan tidak menganggu saat bekerja.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif
terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah
untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja.
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi
melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja
yang meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan
penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
4.2 Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit
dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost benefit) suatu
perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola
secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
14
DAFTAR PUSTAKA
15