Anda di halaman 1dari 35

TUGAS KLIPING

34 JENIS TARI TRADISIONAL

Nama :
Kelas :
1. Tari Saman Meuseukat

Tari Saman merupakan salah satu tari tradisional asal Indonesia yang bahkan sudah cukup
dikenal di seluruh mancanegara.
Tarian satu ini merupakan sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan ketika perayaan
peristiwa-peristiwa penting di dalam adat.
Maka dari itu, syair yang terdapat di dalam salah satu tarian dari 34 tari tradisional asal
Indonesia ini menggunakan Bahasa Gayo.
Di dalam beberapa literatur menyebutkan bahwa Tari Saman dikembangkan oleh Syekh
Saman yang merupakan seorang ulama asal Gayo di Aceh Tenggara.
Pada 24 November 2011, Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif
Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk
Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Bali.
2. Tari Kecak

Selanjutnya ada Tari Kecak dari Bali yang juga masuk ke dalam 34 tari tradisional asal
Indonesia.
Jenis tarian satu ini menggambarkan tentang cerita Pewayangan, khususnya untuk cerita
Ramayana yang dipertunjukan dengan seni gerak dan tarian.
Tari Kecak biasanya dimainkan oleh sekelompok penari laki-laki yang duduk berbaris
melingkar yang diiringi dengan irama menyerukan “cak” ketika mengangkat kedua lengan
untuk menggambarkan kisah Ramayana ketika barisan kera membantu Rama melawan
Rahwana.
Tarian satu ini sangat terkenal di Bali sekaligus menjadi daya tarik para wisatawan yang
tengah berkunjung ke Pulau Dewata tersebut.
3. Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih merupakan tari tradisional asal Indonesia yang berasal dari Provinsi
Jambi, Kepulauan Riau dan Riau.
Tarian ini biasanya menjadi tarian selamat datang guna menyambut para tamu-tamu besar
yang hadir di sebuah acara.
Menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu, salah satu
tarian dari 34 tari tradisional asal Indonesia ini biasanya ditarikan oleh 9 orang penari
perempuan, 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung, serta 2 orang
pengawal.
4. Tari Jaipong

Tari Jaipong merupakan salah satu jenis tari asal Bandung, Jawa Barat dan sudah cukup
populer, khususnya di telinga masyarakat Indonesia.
Diciptakan oleh Seniman berdarah Sunda, Gugum Gumbira dan Haji Suanda, tarian ini
merupakan gabungan dari beberapa kesenian seperti Wayang Golek, Pencak Silat, dan Ketuk
Tilu.
Maka dari itu, tak heran apabila gerakannya cenderung enerjik namun juga unik, dengan
disertai oleh iringan alat musik degung.
Bahkan, tak jarang tarian ini sering mengundang gelak tawa para penonton karena
keunikannya yang dihasilkan.
5. Tari Reog Ponorogo

Tarian Reog Ponorogo merupakan tarian daerah yang berasal dari Jawa Timur bagian Barat-
laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog itu sebenarnya.
Maka dari itu, di gerbang kota Ponorogo kamu akan bisa melihat hiasan sosok warok dan
gemblak yang merupakan dua sosok yang ikut tampil pada saat tari Reog dipertunjukan.
Reog merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang masih sangat kental
dengan hal-hal yang berbau mistis serta ilmu kebatinan yang kuat.
Terdapat lima versi cerita yang berkembang, namun yang paling terkenal adalah cerita
tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu.
Diceritakan bahwa Ki Ageng Kutu merupakan seorang abdi kerajaan pada masa Bhre
Kertabhumi pada abad ke-15.
Ia melakukan pemberontakan karena murka akan pemerintahan raja yang korup dan
terpengaruh kuat oleh istri raja Majapahit yang berasal dari Cina.
Kemudian ia pun meninggal kan sang raja dan mendirikan perguruan bela diri. Namun, ia
pun sadar bahwa pasukannya masih terlalu kecil apabila melawan pasukan kerajaan.
Maka dari itu, ia pun membuat pertunjukan seni Reog yang menjadi sindiran untuk raja
Kertabhumi dan kerajaannya.
6. Tari Poco-poco

Tidak seperti tarian tradisional yang sudah kita sebutkan sebelumnya, Tari Poco-poco justru
lahir di zaman yang sudah modern.
Bahkan, orang awam pun bisa mengikuti gerakan dari tarian ini dalam waktu yang cenderung
singkat.
Pada awalnya, tarian ini hanya dikenal di lingkungan TNI dan Polri sebagai gerakan untuk
senam pagi saja.
Namun, sepertinya tarian ini mulai mendapatkan hati di masyarakat ketika stasiun televisi
TVRI Jakarta mulai menyiarkan program dengan nama Dansa Yo Dansa.
7. Tari Topeng Betawi

Ternyata, Jakarta tidak hanya terkenal karena kesenian ondel-ondelnya saja lho. Kota yang
dipenuhi dengan gedung tinggi ini juga memiliki berbagai kesenian tradisional yang unik,
salah satunya seperti Tari Topeng Betawi.
Tari Topeng Betawi merupakan salah satu tarian adat masyarakat Betawi yang menggunakan
topeng sebagai ciri khasnya.
Perpaduan antara seni tari, musik, dan nyanyian, para penari akan diiringi dengan suara
musik dan nyanyian yang lebih bersifat teatrikal dan komunikatif melalui gerakan.
8. Tari Kipas Pakarena

Tari Kipas Pakarena merupakan salah satu ekspresi kesenian masyarakat Gowa yang sering
dipentaskan untuk mempromosikan pariwisata Sulawesi Selatan.
Dalam bahasa setempat, “pakarena” berasal dari kata “karena” yang memiliki arti “main”.
Maka dari itu, apabila diartikan maka Tari Kipas Pakarena juga memiliki arti “tarian bermain
kipas”.
Jenis tarian satu ini memiliki peraturan yang cukup unik, dimana penari tidak diperbolehkan
untuk membuka matanya terlalu lebar, sedangkan gerakan kakinya juga tidak boleh diangkat
terlalu tinggi.
Tarian ini biasanya berlangsung selama dua jam, sehingga para penarinya juga diharuskan
untuk memiliki kondisi fisik yang prima.
9. Tari Andun

Daftar 34 Tari tradisional asal Indonesia selanjutnya adalah Tari Andun yang berasal dari
Bengkulu.
Di Bengkulu itu sendiri, Tari Andun biasanya dilakukan pada saat pesta perkawinan, yang
mana para Bujang dan gadis menari secara berpasangan pada malam hari sembari diiringi
oleh musik kolintang.
Pada zaman dahulu, jenis tarian satu ini digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah
selesai panen padi.
Namun saat ini sebagai bentuk pelestarian dari salah satu tari tradisional asal Indonesia, maka
Tari Andun masih sering kali digunakan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat.
10. Tari Bendrong Lesung

Tari Bendrong Lesung merupakan salah dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang berasal
dari Provinsi Banten.
Disebut sebagai Bendrong Lesung karena jenis tarian ini menggunakan sarana berupa lesung
dan alu yang merupakan sebuah alat dalam menumbuk padi atau beras.
Tarian ini biasanya dilakukan oleh sekelompok wanita dewasa sebagai ritual masyarakat
Banten, terutama ketika tibanya masa panen raya.
Namun seiring berjalannya waktu, Tari Bendrong Lesung juga mulai dilakukan oleh kaum
remaja hingga anak-anak.
11. Tari Piring

Tari Piring atau tari piring dalam bahasa Minangkabau merupakan sebuah tarian dari 34 tari
tradisional asal Indonesia yang melibatkan atraksi piring di dalamnya.
Nah, para penari ini mengayunkan piring sembari mengikuti gerakan-gerakan cepat yang
teratur namun tetap stabil dalam menggenggam piring di tangannya tanpa terlepas.
Gerakan-gerakan yang digunakan di dalam tari piring sebagian besar diambil dari langkah-
langkah dalam silat Minangkabau atau silek.
Secara tradisional, jenis tarian ini berasal dari Solok, Sumatera Barat. Tetapi secara umum,
tarian ini juga merupakan simbol dari masyarakat Minangkabau.
12. Tari Pendet

Salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia ini mungkin menjadi salah satu jenis tarian
yang cukup populer, melihat bahwa tarian satu ini berasal dari Pulau Dewata yang memang
masih sangat kental akan pelestarian budayanya.
Tari Pendet pada awalnya merupakan sebuah tari pemujaan yang banyak diperagakan di
Pura, tempat beribadah umat Hindu di Bali.
Namun lambat laun, para seniman Bali merubah jenis tarian satu ini menjadi “ucapan selamat
datang”.
13. Tari Serimpi

Tari Serimpi merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang berasal dari
Jawa Tengah (Surakarta) dan Yogyakarta.
Tarian ini dapat dicirikan dengan empat penari melakukan gerakan gemulai yang
menggambarkan kesopanan, kehalusan budi, serta kelemah lembutan yang ditunjukan dari
gerakan yang pelan nan anggun sembari diiringi oleh suara musik gamelan.
Sejak dari zaman kuno, Tari Serimpi telah memiliki kedudukan yang cukup istimewa,
khususnya di keraton-keraton Jawa yang tidak dapat disandingkan dengan pertunjukan tari
lainnya, karena sifat tarian ini yang sakral. Dahulu kala, jenis tarian ini hanya boleh
diperagakan oleh orang-orang pilihan keraton.
14. Tari Saronde

Tari Saronde merupakan satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang ditampilkan pada
saat prosesi pernikahan adat masyarakat Gorontalo.
Di Gorontalo itu sendiri, tarian ini diperagakan di dalam serangkaian upacara perkawinan
adat masyarakat setempat, di malam pertunangan.
Nah, biasanya tarian ini ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita yang melakukan
gerakan khas sembari menggunakan selendang sebagai atributnya.
Jenis tarian ini merupakan salah satu tari tradisional yang cukup terkenal di masyarakat
Gorontalo itu sendiri.
15. Tari Selampit Delapan

34 Tari tradisional asal Indonesia selanjutnya adalah Tari Selampit Delapan yang berasal dari
Provinsi Jambi dan diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh M. Ceylon yang merupakan
seorang fotografer senior kelahiran Padang Sidempuan yang pada saat itu tengah bertugas di
Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi pada tahun 1970-an.
Diberi nama “Selampit Delapan” karena tarian ini menggunakan 8 tali di dalam gerakan
tariannya.
Namun saat ini, tali yang pada awalnya digunakan sebagai atribut mulai diganti menjadi
selendang agar tarian terlihat lebih menarik.
16. Tari Lilin

Selanjutnya ada Tari lilin yang juga masuk ke dalam 34 tari tradisional asal Indonesia. Pada
dasarnya, jenis tarian satu ini merupakan sebuah tarian yang diperagakan oleh sekelompok
penari yang membawa lilin menyala di atas sebuah piring di telapak tangan mereka.
Berasal dari Sumatera Barat, Tari Lilin pada awalnya hanya ditampilkan di dalam acara adat,
sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas pencapaian yang telah didapat oleh
masyarakat setempat.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini tidak hanya digunakan sebagai ucapa
rasa syukur, melainkan juga sekaligus sebagai kesenian dan hiburan.
17. Tari Pinggan

Tari Pinggan merupakan salah satu jenis tarian tunggal tradisional Dayak yang biasanya
diperagakan untuk menghibur masyarakat setempat pada saat berlangsungnya acara
tradisional, seperti Gawai Dayak ( Pesta Panen Padi), Gawai Belaki Bini ( Pesta Pernikahan),
dan masih banyak lagi.
Tari Pinggan terbagi menjadi dua, yaitu Tari Pinggan Laki dan Tari Pinggan Indu yang
masing-masing lebih menekankan pada gerakan menarik yang sebagian besar diadopsi dari
gerakan silat tradisional.
18. Tari Giring-giring

Tari Giring-Giring yang berasal dari Kalimantan Tengah juga tidak boleh ketinggalan untuk
masuk ke dalam salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia.
Menggunakan tongkat sebagai atributnya, tarian ini diperagakan sebagai bentuk ekspresi
kebahagiaan dan rasa senang masyarakat setempat.
Nama Giring-Giring itu sendiri diambil dari nama tongkat yang dimainkan oleh para penari
dan berasal dari Suku Dayak Maanyan yang pada saat itu mendiami daerah Kabupaten Barito
Timur dan Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah. Masyarakat setempat
biasanya menampilkan jenis tarian ini untuk menyambut tamu.
19. Tari Musyoh

Masuk ke dalam 34 tari tradisional asal Indonesia, Tari Musyoh merupakan kepercayaan
masyarakat Papua sebagai tarian ritual dalam upaya pengusiran arwah orang-orang yang
meninggal karena kecelakaan.
Masyarakat Papua percaya bahwa ketika ada seseorang yang meninggal karena kecelakaan,
maka arwah yang bersangkutan tidak akan tenang.
Nah, dikarenakan hal itulah Tarian Musyoh diperagakan sebagai jalan untuk menenangkan
arwah tersebut.
20. Tari Piso Surit

Tari Piso Surit berasal dari suku Batak Karo, Sumatera Utara yang biasanya digunakan untuk
menyambut para tamu kehormatan di suatu acara adat setempat.
Piso Surit itu sendiri memiliki arti burung yang bernyanyi yang mana juga menggambarkan
seorang gadis yang sedang menantikan kedatangan dari sang kekasih.
Biasanya, jenis tarian ini ditampilkan oleh sekelompok wanita dan pria yang terdiri dari lima
pasang atau lebih. Kemudian penari menggunakan busana adat dan menari sembari diiringi
oleh musik tradisional.
21. Tari Merak

Tari Merak merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang cukup terkenal
dna merupakan jenis tarian khas yang berasal dari Provinsi Jawa Barat.
Sesuai dengan namanya, tarian ini merupakan bentuk ekspresi dari kehidupan seekor burung
Merak.
Gerakan-gerakannya pun diambil dari tingkah laku dari burung Merak itu sendiri. Tidak
hanya gerakannya yang unik, Tari Merak juga merupakan salah satu jenis tarian modern
kontemporer yang mana gerakannya itu sendiri diciptakan secara bebas dengan menggunakan
kreasi baru.
22. Tari Kuda Lumping

Selain Tari Merak, Tari Kuda Lumping juga merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal
Indonesia yang cukup populer.
Berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, tarian ini menampilkan sekelompok prajurit yang tengah
menunggang kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang dianyam dan dipotong
hingga menyerupai kuda.
Biasanya, jenis tarian ini hanya menampilkan adegan prajurit berkuda saja. Tetapi tidak
jarang pula terkadang salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia ini juga turut
menyuguhkan atraksi kesurupan, kekebalan, serta kekuatan magis seperti memakan beling
ataupun kekebalan tubuh terhadap pecutan.
23. Tari Papatai

34 tari tradisional selanjutnya adalah Tari Papatai yang merupakan tarian perang tradisional
dari masyarakat suku Dayak di Kalimantan Timur.
Menggambarkan keberanian lelaki ketika menghadapi perang, tarian ini didominasi oleh
gerakan yang gesit, lincah, serta akrobatik yang dipadukan dengan seni teatrikal dan seni tari.
Di dalam peragaannya, Tari Papatai dibawakan oleh dua penari pria yang dibalut dengan
busana adat Dayak yang disebut sebagai Sapei Sapaq dan biasanya dipentaskan dalam acara
menyambut tamu kehormatan atau pada kegiatan budaya lainnya.
24. Tari Jepen

Tari Jepen merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang berasal dari
Kalimantan Timur dan dikembangkan oleh suku Kutai dan suku Banjar, namun terdapat
sedikit pengaruh dari kebudayaan Melayu dan Islam di dalam peragaannya.
Dahulu kala, jenis tarian satu ini berfungsi sebagai hiburan dalam rangka penobatan raja-raja
dari Kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong dan sebagai tari pergaulan untuk anak-
anak muda setempat.
Namun sejak tahun 1970-an, tarian ini juga turut digunakan di dalam acara penyambutan
tamu-tamu daerah, upacara perkawinan, serta mengisi acara-acara besar lainnya.
25. Tari Melinting

Tari Melinting merupakan salah satu jenis tari tradisional asal Lampung yang
menggambarkan keperkasaan serta keagungan Keratuan Melinting.
Pada awalnya, tarian ini diperagakan sebagai pelengkap dari acara Gawi Adat, yaitu acara
Keagungan Keratuan Melinting.
Karena merupakan tarian untuk keluarga ratu, penarinya pun terbatas dan hanya orang-orang
tertentu saja yang boleh melakukannya, seperti putra dan putri Keratuan Melinting.
Namun, seiring berkembangnya waktu tarian ini mulai berkembang menjadi tarian rakyat
yang ditampilkan pada acara-acara budaya sekaligus sebagai tarian dalam menyambut Tamu
Agung.
26. Tari Cakalele

34 Tari tradisional asal Indonesia selanjutnya adalah Tari Cakalele yang berasal dari Maluku.
Berupa tarian perang tradisional yang digunakan dalam penyambutan tamu dan perayaan adat
setempat, biasanya tarian ini diperagakan secara berpasangan dan dilakukan oleh 30 pria dan
wanita sambil diiringi oleh alat musik drum, flute, dan bia (sejenis musik tiup).
Pada umumnya, di dalam Tari Cakalele para pria akan mengenakan parang dan salawaku atau
perisai sementara penari wanita akan menggunakan lenso atau sapu tangan.
Celana dari kostum pria yang berwarna merah melambangkan kepahlawanan, keberanian,
serta patriotisme rakyat Maluku.
27. Tari Suanggi

Tari Suanggi merupakan tarian tradisional dari Papua Barat yang mengisahkan tentang
seorang suami yang ditinggal mati oleh sang istri karena korban angi-angi atau jejadian.
Masuk ke dalam salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia, dapat dilihat bahwa jenis
tarian satu ini cukup kental dengan nuansa magis yang ada di daerah tersebut.
Di dalam kepercayaan masyarakat Papua, Suanggi itu sendiri digambarkan sebagai roh jahat
yang belum mendapatkan kenyamanan di alam baka.
Nah, roh-roh ini biasanya akan merasuki tubuh wanita. Tidak hanya itu saja, roh jahat ini
bahkan juga bisa mencelakakan orang lain yang tidak mereka senangi.
28. Tari Serampang Dua Belas

Diciptakan oleh seorang seniman bernama Sauti, Tari Serampang Dua Belas berasal dari
daerah Serdang Bedagai, Sumatera Utara, yang menggambarkan tahapan kehidupan sepasang
kekasih.
Dinamakan sebagai serampang dua belas karena terdapat dua belas jenis tarian yang
menceritakan tahapan yang berbeda-beda.
Mulai dari awal perkenalan, jatuh cinta, hingga pada akhirnya menikah, tarian ini bertujuan
untuk memberikan pesan khusus pada wanita dan pria dalam mencari pasangan hidup.
Biasanya, jenis tarian ini dipertunjukan di dalam berbagai acara besar untuk berbagai
keperluan, baik itu sebagai hiburan semata, adat, maupun budaya.
29. Tari Janger

Tari Janger merupakan salah satu jenis tarian Bali yang cukup populer dan diciptakan pada
sekitar tahun 1930-an.
Janger itu sendiri merupakan tari pergaulan untuk para muda-mudi Bali yang dibawakan oleh
10 pasang penari, yaitu kelompok putri (janger) dan kelompok putra (kecak) sembari
menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan.
Gerakan dari tarian ini walaupun sederhana namun tetap menunjukan keceriaan dan
bersemangat dengan latar belakang musik yang berupa Gamelan Batel atau Tetamburan dan
gender wayang.
30. Tari Selamat Datang

Tari Selamat Datang merupakan salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia yang
diperagakan sebagai tari penyambutan untuk para tamu.
Tarian ini biasanya dilakukan oleh penari pria dan wanita untuk menyambut para tamu
kehormatan atau tamu penting yang tengah berkunjung.
Di dalam pertunjukannya, para penari akan menggunakan kostum busana tradisional khas
Papua yang disertai dengan atribut seperti senjata dan alat musik tradisional Tifa.
Yang membuat tarian ini unik adalah ketika para penari wanita menjemput tamu yang
kemudian dilanjutkan dengan memasangkan penutup kepala dan kalung sebagai tanda
penghormatan mereka.
31. Tari Tenun Songket

Selanjutnya ada Tari Tenun Songket yang juga merupakan salah satu dari 34 tari tradisional
asal Indonesia yang cukup popular.
Tarian ini merupakan jenis tari tradisional dari Sumatera Selatan yang menggambarkan
kegiatan remaja putri dan ibu rumah tangga di Palembang dalam memanfaatkan waktu luang
dengan menenun kain songket.
Diperagakan oleh lima orang, para penari menggunakan baju khas Palembang yang
didominasi oleh warna emas dan tak ketinggalan pula dengan kain songket di bagian
bawahnya.
Di dalam pertunjukannya penari akan diiringi oleh alat musik gendang dan musik perkusi
yang dimainkan secara bersamaan.
32. Tari Campak

Berasal dari daerah Bangka Belitung, Tari Campak menggambarkan keceriaan dari bujang
dan dayang yang biasanya dipertunjukan pada saat panen padi atau sepulang dari ume atau
kebun.
Salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia juga terkadang diperagakan sebagai hiburan
dalam berbagai kegiatan, seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan.
Tarian ini berkembang pada masa kependudukan banga Portugis di Bangka Belitung yang
dapat dilihat dari beberapa gerakan serta busana pada penari wanita yang cukup kental
dengan sentuhan gaya Eropa.
33. Tari Maengket

Selanjutnya ada Tari Maengket yang merupakan tarian rakyat dari Minahasa. Salah satu dari
34 tari tradisional asal Indonesia ini dibawakan oleh penari wanita dan pria yang mengenakan
pakaian serba putih.
Tidak harus campur wanita dan pria, tarian ini juga bisa dibawakan oleh penari pria maupun
penari wanita saja.
Dengan menggunakan gerakan dan irama yang sederhana, Tari Maengket dipertunjukan
sebagai rasa syukur terhadap dewi kesuburan.
Maka dari itu, jenis tarian satu ini biasanya ditampilkan pada saat panen. Tetapi selain itu,
tarian ini juga bisa dipentaskan sebagai bentuk dari penyambutan tamu agung.
34. Tari Bedana

Jenis tarian terakhir yang masuk ke dalam 34 tari tradisional asal Indonesia adalah Tari
Bedana yang merupakan tarian tradisional zapin melayu dari daerah Lampung.
Biasanya dibawakan oleh para pemuda-pemudi di Lampung sebagai ungkapan rasa bahagia
di suatu acara tertentu, Tari Bedana diiringi oleh alat musik tradisional khas Lampung seperti
gitar gambus, ketipung, dan kerenceng.
Nah, Tari Bedana ini merupakan salah satu tarian daerah yang dipercayai berkembang dari
ajaran agama Islam yang menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Lampung yang
ramah dan terbuka.
Maka dari itu, tak jarang banyak wisatawan asing yang rela datang ke Indonesia untuk bisa
bereksplorasi dan mempelajari langsung budaya-budaya dan keanekaragaman yang terdapat
di negara kepulauan terbesar di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai