Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK II

AYUNAN PUNTIR (M3)

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK: XI M

1. UMBU TAKU WAWU (13420004)


2. YOSEP KAMEUBUN (16042000009)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karunianya penulis dapat menyusun laporan dengan judul “Ayunan Puntir (M3)”. Adapun
maksud dari penyusunan hasil laporan ini yaitu untuk mempraktekkan hasil teori yang telah
diperoleh selama perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
karya selanjutnya. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua rekan mahasiswa.

Malang, 09 Mei 2020

Penulis
M3 Ayunan Puntir

1. Tujuan Percobaan

1. Menentukan konstanta puntir K dan modulus geser M dari kawat logam

2. Alat-alat

1. Mistar.
2. Mikrometer.
3. Stop watch.
4. Kawat logam.
5. Plat logam /kayu.
6. Statip dan penjepit.

3. Teori

Bila suatu benda yang digantungkan pada kawat diputar pada bidang
horizontal (di beri simpang sudut), kemudian dilepas, maka benda tersebut akan
bergerak osilasi dan salah satu system fisis yang bergerak mengikuti gerak harmonik
sederhana yaitu dengan metode puntiran (torinal pendulum). Adapun periode osilasi
gerak harmonis tersebut memenuhi persamaan:

I
l
P=2 π
√ K
(1)
dengan:

P = periode osilasi.
I = momen kelembaman terhadap
sumbu rotasi
K = konstanta puntir.

Gambar 1. Ayunan Puntir

Dengan P adalah periode osilasi, I adalah momentum kelembaman terhadap


sumbu rotasi dan k merupakan konstanta puntir.
Modulus benda (Bulk Modulus) adalah bilangan yang menggambarkan
perubahan volume benda yang elastis. Misalkan gaya diadakan pada permukaan
benda secara homogen dari semua arah tegak lurus.
Modulus geser (M) adalah bilangan yang menggambarkan perubahan bentuk
benda yang elastis. Modulus geser merupakan hasil bagi antara tegangan geser
dengan regangan geser.
Hubungan antara konstanta puntir dan modulus geser dinyatakan oleh
persamaan:
4
πr
K= M
2l
(2)

dengan:
l = panjang kawat
r = jari-jari kawat.

4. Cara kerja

1. Menggantungkan benda pada suatu poros yang melalui pusat massa dan
tegak lurus pada bidang-bidang benda.
2. Mengukur panjang dan diameter kawat yang digunakan.
3. Memutar benda dengan sudut kecil, kemudian melepaskannya agar benda
berosilasi, serta mencatat waktu yang diperlukan untuk 10 ayunan.
4. Mengulangi langkah 3 untuk harga l yang berlainan.

    
Ayunan Puntir (M3)
5. Data A

Lempengan : Massa (m) = 1124 gr

Jari -jari (R) = 7,6 cm

I = ½ m R2 = 32461,12 gr.cm2

Kawat : Jari - jari (r) = 0,172 cm

Mengukur waktu untuk 10 ayunan

Tabel :
Panjang kawat Waktu
No
(cm) (s)
1 80 6,4

2 73 6

3 66 5,6

4 59 5,2

5 52 5

6 45 4,8

7 38 4,2

8 31 3,6

NO. NAMA MAHASISWA NRP TANDA TANGAN


ASISTEN LAB.
1 Umbu Taku Wawu 13420004
2 Yosep Kameubun 16042000009
6. Perhitungan

I 4 π 2. I
P= 2 π
√ K
→ K=
p2

π r4 2L. K
K= M→ M=
2L π r4

t
No P( 10 ) K M M2
1 0,64 3.125,522 181.980 33.116,720,400

2 0,6 3.556,15 188.936 35.696,812,096

3 0,56 4.082,315 196.093 38.452,464,649

4 0,52 4.734,519 203.301 41.331,296,601

5 0,5 5.120,85 193.802 37.559,215,204

6 0,48 5.556,484 181.980 33.116,720,400

7 0,42 7.257,448 200.715 40.286,511,225

8 0,36 9.878,194 222.870 49.671,036,900

Σ 1.569,677 309,230,777,475

Σ M 1.569,677
M = = =196,209
n 8

ΔM = √ Σ(M 2) - n ¿¿ ¿

¿ √ ( 309,230,777,475 )−8 ¿ ¿ ¿

309,230,777,475−307,983,773,448 1,247,004,027
¿
√ 56
=

56
=√ 22,267,929=4,718
Hasil Perhitungan : M = M ± ΔM
¿ ( 196,209 ± 4,718 ) gr/ s 2 cm

ΔM
Kesalahan Relatif : × 100 % =… %
M

4,718
Kesalahan Relatif := ×100=2,40 %
196,209

7. PEMBAHASAN
Sebuah partikel dikatakan berisolasi apabila bergerak secara periodik terhadap posisi
setimbangnya. Setiap gerak yang berulang dalam selang waktu tertentu disebut sebagai
periodik jika suatu benda (kawat) diberi simpangan (simpangan sudut) dengan cara
memutar benda tersebut kemudian melepaskannya, maka benda tersebut akan terpuntir
(bergerak secara isolasi), dan benda juga akan mengalami gerak harmonik anguler, hal
ini disebabkan oleh gaya puntir dari benda itu sendiri.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, untuk nilai konstanta puntir (K) dan
Modulus geser (M) dapat dilihat pada tabel di atas. Dari data yang tertera diatas, tampak
bahwa nilai konstanta (K) dari suatu kawat yang diperoleh sudah hampir sama
sebagaimana yang diharapkan bahwa konstanta suatu kawat atau benda harus sama
apabila jenis kawatnya juga sama.
Nilai konstanta modulus geser (M) yang diperoleh untuk panjang kawat yang berbeda
yaitu tampak seperti pada tabel di atas. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besarnya
nilai modulus geser (M) bergantung pada panjang kawat. dimana, semakin panjang
kawat suatu benda, maka nilai modulus gesernya akan semakin besar pula dan
sebaliknya.

8. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Konstanta dari suatu benda dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

4 π2 . I
K=
p2

2. Sedangkan untuk menghitung nilai modulus geser suatu benda digunakan rumus:

2L.K
M=
π r4

3. Periode suatu kawat/benda sebanding panjang kawat dari benda tersebut, dengan kata
lain semakin panjang suatu kawat maka akan semakin besar pula periodenya.
4. Untuk kawat logam diperoleh nilai modulus geser sebesar ( 196,209 ± 4,718 ) gr/ s 2 cm ,
dengan kesalahan relatifnya sebesar 2,40 %.

DAFTAR PUSTAKA
Astamar. 2008. Mekanika Teknik. Jakarta. Erlangga.

Daulica, Riva. 2012. Jurnal Ayunan Puntir. Diakses tanggal 17 Desember 2014 Pukul 20:23
WITA.

Halliday, David. Resnick, Robert. Walker, Paul. 2010. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta.
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai