Disusun Oleh:
NIM : 220322601609
Kelas/Offering :N
Kelompok :3
NOVEMBER 2023
PERCOBAAN KE 2
A. Tujuan
1. Tujuan praktikum yang praktikan lakukan pada percobaan kedua ini adalah
untuk memahami kajian fisis tentang gerak osilasi teredam.
B. Dasar Teori
𝑚𝑥̈ + 𝑟𝑥̇ + 𝑠𝑥 = 0
Koefisien m,r,dan s tetap konstan. Saat koefisiennya konstan maka
penyelesaiannya dengan x=C𝑒 𝛼𝑡 . Karena suku ekspnensial selalu
nondimensi, C memiliki dimensi x (panjang) dan 𝛼 adalah invers dimensi
waktu. Masing-masing solusi menggambarkan perilaku yang berbeda dari
perpindahan x terhadap waktu. Dalam solusi tersebut C muncul secara
eksplisit sebagai panjang konstan, tetapi dalam kasus ketiga dibutuhkan
persamaan :
𝐶 = 𝐴 + 𝐵𝑡
𝑥̇ =𝛼C𝑒 𝛼𝑡 dan 𝑥̈ =𝛼 2 C𝑒 𝛼𝑡
𝐶𝑒 𝛼𝑡 (𝑚𝛼 2 + 𝑟𝛼 + 𝑠) = 0
Untuk,
𝑥 = 𝐶𝑒 𝛼𝑡 = 0 atau 𝑚𝛼 2 + 𝑟𝛼 + 𝑠 = 0
−𝑟
𝛼= ±
2𝑚
𝑟 𝑠
Perhatikan bahwa dan dan oleh karena itu semua memiliki
2𝑚 𝑚
𝑟𝑡 𝑟 2 𝑠 1/2 𝑟𝑡 𝑟2
− +( − ) 𝑡 − −( −𝑠/𝑚)1/2𝑡
𝑥1 = 𝐶1 𝑒 2𝑚 4𝑚2 𝑚 , 𝑥2 = 𝐶2 𝑒 2𝑚 4𝑚2
atau
𝑟𝑡 𝑟2 𝑠 𝑟𝑡 𝑟2
− +( − )1/2 𝑡 − −( −𝑠/𝑚)1/2𝑡
𝑥 = 𝑥1 + 𝑥2 = 𝐶1 𝑒 2𝑚 4𝑚2 𝑚 + 𝐶2 𝑒 2𝑚 4𝑚2
𝑟2 𝑠
− 𝑚 dapat menjadi positif, dari kondisi tersebut memberikan
4𝑚2
salah satu dari tiga kemungkinan solusi yang dirujuk ke lebih awal dan
solusi kasus menjelaskan jenis tertentu.
𝑟2
• Tanda Positif(4𝑚2 > 𝑠/𝑚)
𝑟2
• Tanda 0 (4𝑚2 = 𝑠/𝑚)
𝑟2
• Tanda Negatif (4𝑚2 < 𝑠/𝑚)
Capsthon
Beban 20 gr
Piringan dengan jari-jari 5cm
Sensor Penggerak
Tali
Pegas
E. Prosedur Percobaan
A. Data Percobaan
Amplitudo tegangan = 3,1 V
DC Offset = 6,1 V
f = 0,001 Hz
Untuk beban:
m = 20 gram
r = 2,65 cm
Untuk piringan (disk):
M = 123 gram
R = 4,8 cm
2 13,888 0,040
3 13,011 0,060
4 11,912 0,080
5 10,642 0,100
6 9,268 0,120
7 7,815 0,140
8 6,322 0,160
9 4,817 0,180
10 3,338 0,200
11 1,885 0,220
12 0,432 0,240
13 -1,008 0,260
14 -2,422 0,280
15 -3,809 0,300
16 -5,171 0,320
17 -6,506 0,340
18 -7,802 0,360
19 -9,032 0,380
20 -10,171 0,400
21 -11,166 0,420
22 -11,990 0,440
23 -12,593 0,460
24 -12,946 0,480
25 -13,038 0,500
2 Konstanta Pegas
5 Koefisien Peredam
G. Analisis Data
1. Frekuensi Resonansi
Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh berupa data dan grafik
dari kecepatan angular terhadap waktu. Untuk menghitung besar
frekuensi dan periode perubahan waktu (∆𝑡) didapatkan hasil seperti
pada tabel:
Waktu Nilai Selisih
(s) Waktu
(𝑡𝑛+1 − 𝑡𝑛 )
𝑡1 0,02 0,02
𝑡2 0,04 0,02
𝑡3 0,06 0,02
𝑡4 0,08 0,02
𝑡5 0,1 0,02
𝑡6 0,12 0,02
𝑡7 0,14 0,02
𝑡8 0.16 0,02
𝑡9 0,18 0,02
Jumlah 0,05
Periode Resonansi:
𝑡
𝑇=
𝑛
̅̅̅
∆𝑡
𝑇=
𝑛
0,02
𝑇=
25
𝑇 = 0,0008 𝑠
Frekuensi Resonansi:
1
𝑓=
𝑇
1
𝑓=
0,0008
𝑓 = 1250 𝐻𝑧
2. Konstanta Pegas
Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh nilai 𝜃 = 0,061 𝑟𝑎𝑑, dapat
digunakan untuk menghitung nilai konstanta pegas. Torsi dapat
dirumuskan sebagai:
𝜏 = 𝑟(𝑚𝑔)
𝑟 = 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑎𝑡𝑟𝑜𝑙 = 0,0265 𝑚
𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 = 0,02 𝑘𝑔
𝑔 = 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 = 9,8 𝑚/𝑠²
Maka, nilai Torsi adalah:
𝜏 = 0,0256 (0,02 𝑥 9,8)
𝜏 = 0,00519 𝑁/𝑚
Konstanta pegas dan torsi didapatkan nilainya sebagai berikut:
𝜏
𝐾=
𝜃
0,00519
𝐾=
0,061
𝐾 = 0,0851 𝑁𝑚⁄𝑟𝑎𝑑
Mencari nilai ∆𝑆𝑘 :
2 2 2 2
𝑚𝑔 2 𝑟𝑔 2 𝑚𝑟 2 𝑚𝑟𝑔 2
√
∆𝑆𝑘 = | ∆𝑟| + | √
∆𝑚| + | 2 ∆𝑔| + | 2 ∆𝜃|
𝜃 3 𝜃 3 𝜃 3 𝜃 3
2 2
(0,02)(9,8) 2 (0,0265)(9,8) 2
∆𝑆𝑘 = √| (0,05)| + | (0,005)|
(0,061) 3 (0,061) 3
2 2
(0,02)(0,0265) 2 (0,02)(0,0265)(9,8) 2
+√ | (0,05)| + | (0,005)|
(0,061)2 3 (0,061)2 3
3. Momen Inersia
Momen inersia piringan katrol dihitung menggunakan rumus:
1
𝐼= 𝑀𝑅²
2
Dengan:
𝑀 = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = 0,123 𝑘𝑔
𝑅 = 𝐽𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 = 0,048 𝑚
2 2
𝜕𝐼 2 𝜕𝐼 2
√
∆𝑆𝐼 = | ∆𝑀| + | ∆𝑅|
𝜕𝑀 3 𝜕𝑟 3
2 2
𝑅2 2 𝑀𝑅 2
∆𝑆𝐼 = √| ∆𝑀| + | ∆𝑅|
2 3 2 3
2 2
(0,048)2 2 0,123 𝑥 0,048 2
∆𝑆𝐼 = √| 0,005| + | 0,05|
2 3 2 3
𝐼
𝑇 = 2𝜋√
𝐾
Dengan,
𝐼 = 0,000142 𝑘𝑔𝑚2
𝐾 = 0,00311 𝑁𝑚⁄𝑟𝑎𝑑
𝐼
𝑇 = 2𝜋√
𝐾
0,000142
𝑇 = 2𝜋√
0,0851
𝑇 = 0,25652𝑠
Frekuensi berdasarkan teori:
1
𝑓=
𝑇
1
𝑓=
0,7466
𝑓 = 1,34 𝐻𝑧
5. Lengkungan Resonansi
𝑘 𝑏2
𝜔 = √ − 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜔 = 2𝜋𝑓
𝐼 4𝐼
𝜔 = 2(3,14)(1250)
𝜔 = 7857 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠
𝑘 𝑏2
𝜔=√ − 2
𝐼 4𝐼
0,0851 𝑏2
7857 = √ −
0,000142 4(0,000142)2
𝑏2
7857 = √600,45426 −
8,031𝑥 10−8
𝑏2
(7857)2 = 600,45426 −
8,031𝑥 10−8
𝑏2
61734694 = 600,45426 −
8,031𝑥 10−8
𝑏2
= 600,45426 − 61734694
8,031𝑥 10−8
𝑏2
= −61734093
8,031𝑥 10−8
𝑏 2 = (−61622478,1)8,031𝑥 10−8
𝑏 = −√4,95792836
𝑘𝑔⁄
𝑏 = −2,2266406 𝑠
H. Pembahasan
T=2𝜋. 𝜔
2𝜋f=2𝜋. 𝜔
I. Kesimpulan
Berdasarkan teori yang dapat dipahami bahwa hubungan antara
frekuensi resonansi dengan
𝑇 = 2𝜋𝜔
2𝜋𝑓 = 2𝜋𝜔
Berdasarkan praktikum percobaan yang telah dilakukan dengan teori
sudah sesuai karena dapat diamati dari grafik yang terdapat pada analisis
data bahwa hubungan antara waktu dengan kecepatan anguler grafik
menunjukkan semakin menurun kecepatannya, dan antara sudut anguler
dengan frekuensi semakin meningkat tetapi tidak meningkat secara drastis.
Dan dalam percobaan konstanta pegas yang telah dilakukan terdapat
beberapa kendala sehingga hanya mendapatkan 3 data, hal ini dikarenakan
pada saat percobaan ke 4 frekuensi tidak berjalan. Jika berjalan pun
frekuensinya sangat kecil, bahkan hasilnya menunjukkan nilai minus.
Di dalam percobaan yang telah dilakukan redaman yang terjadi
termasuk redaman rendah atau redaman kecil sehingga lebar, dengan
frekuensinya akan berpengaruh juga karena frekuensi dengan periode
berbanding terbalik. Semakin besar periodenya maka akan semakin kecil
frekuensinya sedangkan dalam percobaan ini frekuensinya kecil sehingga
lebarnya juga kanan mengecil. Dan terhadap amplitudo maksimumnya akan
semakin rendah dan bahkan mengecil hingga teredam. Kurva resonansi
asimetris terhadap frekuensi resonansi dapat terjadi karena peningkatan
amplitudo saat frekuensi periodik diterapkan, ketika gaya osilasi diterapkan
maka sistem berosilasi ke amplitudo yang lebih tinggi, sehingga
menyebabkan kurva resonansi asimetris.
Praktikum ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk
kelebihannya, praktikum ini telah dilaksanakan secara luring oleh sebagian
mahasiswa sehingga mahasiswa bisa berinteraksi dan menggunakan alat-
alat praktikum secara langsung di laboratorium. Lalu untuk kekurangannya,
terdapat perbedaan nilai periode dan frekuensi resonansi osilator secara
teoritis dan hasil percobaan. Perbedaan nilai ini bisa saja disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti menurunnya fungsi alat, kurang teliti dan cermat
dalam menggunakan alat praktikum, adanya faktor luar seperti angin yang
menyebabkan pegas bergetar yang digunakan bergetar terlebih dahulu pada
saat dilakukan praktikum, hingga ketidaktelitian dalam perhitungan analisis
data.
J. DAFTAR PUSTAKA
Giancolli. (1997). Physich: Principles with applications jilid satu (empat). Erlangga.
Hafez, Y. (2022). Solving the nonlinear pendulum equation with friction and drag
forces using the Finite Element Method.
Lupi, F., Niemann, H. J., & Höffer, R. (2018). Aerodynamic damping model in
vortex-induced vibrations for wind engineering applications. Journal of Wind
Engineering and Industrial Aerodynamics, 174, 281-295.
Rizki, I. A., Citra, N. F., Saphira, H. V., Setyarsih, W., & Putri, N. P. (2021).
2. Dokumentasi
3. Perhitungan Exel
4. Cek Plagiarisme
5. Laporan Sementara