1)
Putri Rahayu, 2) Rinda Harjuna, 3) Rizqy Nur Ayu Putri
Abstrak:
A. PENDAHULUAN
1. Motivasi
Percobaan ini dilakukan untuk membuktikan percobaan yang sebelumnya telah
dilakukan oleh J.J. Thomson pada tahun 1897. J.J Thomson melakukan percobaan serupa
dengan tujuan untuk menyelidiki kelakuan sinar katoda dimana sinar katoda tersebut
merupakan aliran elektron yang keluar dari katoda dan masuk ke anoda.
Sebagai seorang calon pendidik fisika maka kami wajib untuk mengetahui bagaimana
kelakuan dari sinar katoda tersebut. Percobaan ini dilakukan dengan tujuan mengamati gerak
melingkar elektron dalam medan magnet, dan menentukan besarnya muatan spesifik elektron
(e/m). Dengan dilakukannya percobaan ini maka kami akan semakin mendalami materi
tersebut, tidak hanya berdasarkan teori namun juga pembuktian melalui percobaan.
2. Ringkasan Percobaan
Percobaan ini dilakukan menggunakan set alat peralatan eksperimen e/m. Sebelum
menghubungkan alat tersebut dengan sumber, minimumkan terlebih dahulu tegangan dan arus
pada alat. Selain itu gelapkan ruangan agar sinar katoda teramati secara jelas. Saat alat sudah
terhubung dengan sumber, arus diatur pada nilai 2A. Variabel kontrol pada percobaan ini
adalah arus, arus dijaga tetap 2A. Saat timbul berkas elektron pada anoda-katoda yang
ditandai oleh sinar berpendar, mengatur nilai tegangan hingga berkas tersebut berbentuk
lingkaran dengan jari-jari tertentu. Besaran yang divariasi adalah jari-jari sinar katoda.
Pecobaan dapat diakukan dengan nilai-nilai jari-jari yang berbeda. Data yang diperoleh
dituliskan pada lembar data pengamatan.
B. LATAR BELAKANG
J. J. Thomson pertama kali menentukan muatan spesifik (rasio muatan terhadap massa
e / m) dari elektron pada tahun 1887. Dalam eksperimennya, J. J. Thomson telah menemukan
partikel bermuatan yang memiliki muatan spesifik dua ribu kali lipat ion hidrogen, partikel
tersebut merupakan partikel paling ringan yang diketahui saat itu. Sejak muatan pada partikel
dapat terukur, dia bisa menyimpulkan dengan pasti bahwa ini partikel itu dua ribu kali lebih
ringan dari hidrogen. Ini menjelaskan bagaimana partikel-partikel ini bisa lewat di antara
atom-atom dan mencari jalan keluar dari lembaran-lembaran tipis emas. Pengukuran muatan
spesifik sinar katoda untuk logam yang berbeda membuatnya menyimpulkan bahwa partikel
itu, sinar katoda, merupakan bagian dari semua atom di alam semesta.
Atas pencapaiannya dalam meneliti mutan spesifik elektron J. J. Thomson menerima
Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1906, “sebagai pengakuan atas manfaat besar dari
penyelidikan teoretis dan eksperimentalnya tentang konduksi listrik oleh gas ”. Pengukuran
langsung massa elektron sulit dilakukan dengan eksperimen. Lebih mudah tentukan muatan
spesifik elektron e / m dari mana massa m dapat dihitung jika muatan dasar e diketahui.
𝐹⃗ = 𝑒 (𝑣⃗ 𝑥 𝐵
⃗⃗ )................... (1)
yang tegak lurus terhadap kecepatan dan medan magnet. Elektron memilik lintasan orbit
melingkar porosnya sejajar dengan arah medan magnet. Gaya Lorentz diimbangi oleh gaya
sentripetal yang mempengaruhi gerak melingkar elektron pada orbit r (lihat Gambar 1).
Apabila kita sebandingkan persamaan gaya sentripetal dengan Gaya Lorentz maka akan
didapat
𝑒 𝑣
= ⃗⃗
................... (3)
𝑚𝑒 𝑟⃗.𝐵
Namun pada percobaan yang kami lakukan alat yang digunakan sudah dalam satu kesatuan
yang hanya terdiri dari Galvanometer dan kotak yang didalamnya berisi tabung anoda-katoda.
Sehingga tidak diperlukan keterampilan untuk merangkai alat.
D. ANALISIS
1. Metode Analisis
Pada percobaan ini digunakan metode ralat kuadrat terkecil untuk menentukan
𝑉
persamaan garis 𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑥, dimana 𝑦 = , dan 𝑥 = 𝑟 2 , 𝑎 = 0, dan gradien garis 𝑏 adalah
𝐼2
𝑒 1
𝑏 = ( ) (7,79 𝑥 10−4 )2
𝑚 2
Persamaan yang digunakan dalam metode ralat kuadrat terkecil adalah:
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑏= ,
𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
2. Sajian Hasil
No. 𝑽 ± ∆𝑽 𝑰 ± ∆𝑰 𝑹 ± ∆𝑹
1. 149 ± 1 2 ± 0,01 5,0 ± 0,5
2. 179 ± 1 2 ± 0,01 5,5 ± 0,5
3. 212 ± 1 2 ± 0,01 6,0 ± 0,5
4. 250 ± 1 2 ± 0,01 6,5± 0,5
5. 282 ± 1 2 ± 0,01 7,0 ± 0,5
6. 330 ± 1 2 ± 0,01 7,5 ± 0,5
7. 378 ± 1 2 ± 0,01 8,0 ± 0,5
8. 424 ± 1 2 ± 0,01 8,5 ± 0,5
9. 475 ± 1 2 ± 0,01 9,0 ± 0,5
10. 530 ± 1 2 ± 0,01 9,5 ± 0,5
120
100
80
60
40
20
0
0.0025 0.003025 0.0036 0.004225 0.0049 0.005625 0.0064 0.007225 0.0081 0.009025
𝑏 = 14622,4816
𝑆𝑦 = 0,602004832
𝑆𝑏 = 91,0728158
𝑅𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑏 = 0,6228%
Jadi, nilai gradien adalah (1,462 ± 0,091)𝑥 104 dengan ralat sebesar 0,6228% (4
angka penting)
Menentukan nilai (e/m)
𝑒 1 𝑒 2𝑏
𝑏 = ( ) (7,79 𝑥 10−4 )2 ↔ ( )=
𝑚 2 𝑚 (7,79 𝑥 10−4 )2
𝑒 2 𝑥 14622,4816 𝑒
↔( )= −4 2
↔ ( ) = 4,8192134683 x 1010 C/kg
𝑚 (7,79 𝑥 10 ) 𝑚
Menentukan 𝑆𝑒/𝑚
𝜕𝑒/𝑚 2 2 2
𝑆𝑒/𝑚 = √| 𝑆𝑏 | ↔ 𝑆𝑒/𝑚 = √|(7,79 𝑥 10−4 )2 91,0728158 | ↔ 𝑆𝑒/𝑚 =300153799,1
𝜕𝑏
Gerak melingkar elektron dalam medan magnet dipengaruhi oleh Gaya Lorentz,
dimana arah dari kecepatan gerak elektron tegak lurus dengan medan magnet homogen.
Partikel elektron akan bergerak dengan kecepatan kostan namun dengan arah yang berubah-
ubah dalam bidang yang tegak lurus dengan medan magnet.
Pada percobaan tersebut sinar katoda akan terpancar dari kumparan Helmholtz. Sinar
katoda tersebut merupakan kumpulan partikel elektron yang bergerak dalam bidang yang
tegak lurus dengan medan magnet homogen. Pada percobaan ini variabel kontrolnya yaitu
arus. Arus nilainya dijaga tetap sebesar 2 A. sedangkan variabel bebasnya yaitu jari-jari sinar
katoda. Dapat disimpulkan dari data percobaan yang kami peroleh yakni saat arus nilainya
dijaga tetap dan jari-jari katoda divariasi mulai dari nilai yang terkecil hingga nilai terbesar
menunjukkan nilai tegangan yang nilainya juga akan bertambah. Sehingga tegangan
berbanding lurus dengan jari-jari sinar katoda. Hal tersebut sesuai dengan persamaan yang
berlaku pada muatan spesifik elektron:
𝑒 2𝑉 𝑒𝑟 2 𝐵 2
= 2 2 ↔𝑉=
𝑚 𝑟 𝐵 2𝑚
Apabila kita analisis berdasarkan teori, kita ketahui bahwa medan magnet berbanding
terbalik dengan arus. Dan arus sebanding dengan tegangan. Maka medan magnet berbanding
terbalik dengan tegangan. Jika tegangan semakin besar, maka medan magnet akan semakin
kecil, sehingga medan magnet tersebut tidak cukup kuap untuk membelokkan gerak elektron
sehingga jari-jari elektron akan bertambah besar.
Muatan spesifik elektron dilambangkan dengan (e/m) dimana dapat diartikan bahwa
muatan spesifik elektron merupakan perbandingan antara muatan elektron dan massa elektron.
Dalam menentukan (e/m) terdapat beberapa cara. Cara yang kami lakukan untuk menentukan
muatan spesifik elektron pada percobaan ini adalah menggunakan metode grafik, dimana
kemiringan dari grafik tersebut atau gradien dari grafik tersebut dapat digunakan untuk
menentukan nilai (e/m) dengan persamaan
𝑒 2𝑏
( )=
𝑚 (7,79 𝑥 10−4 )2
𝑒 1,6 𝑥 10−19
(𝑚 ) = = 1,758 𝑥 1011 C/kg.
9,1 𝑥 10−31
Nilai muatan spesifik elektron hasil percobaan dan teori berbeda cukup jauh. Dapat dilihat
dari orde keduanya yang berbeda satu tingkat. Hal tersebut terjadi karena dimungkinkan
danya kesalahan-kesalahan selama praktikum berlangsung. Kesalahan tersebut meliputi: 1)
kurang teliti dalam perhitungan, terutama perhitungan analisis, 2) kurang memahami konsep
muatan spesifik elektron, 3) adanya kerusakan pada alat.
4. Saran
Dalam suatu percobaan pasti terdapat danya kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi selama percobaan telah kami paparkan pada pembahasan hasil. Pada poin ini
kami ingin menyarankan beberapa hal agar meminimalisir kesalahan serupa pada percobaan
selanjutnya. Saran tersebut antara lain: 1) memahami terlebih dahulu konsep dan langkah-
langkah percobaan, 2) memastikan kondisi alat dan bahan yang akan digunakan selama
praktium dalam kondisi yang baik dan layak untuk digunakan, bisa dengan meminta bantuan
dosen pembimbing atau asusten dosen, 3) lebih teliti dalam perhitungan matematis maupun
pengambilan data.
E. KESIMPULAN
1) Gerak melingkar elektron dalam medan magnet dipengaruhi oleh Gaya Lorentz, dimana
arah dari kecepatan gerak elektron tegak lurus dengan medan magnet homogen. Partikel
elektron akan bergerak dengan kecepatan kostan namun dengan arah yang berubah-ubah
dalam bidang yang tegak lurus dengan medan magnet.
2) Pada percobaan diperoleh nilai (e/m) adalah (4,819 ± 0,030)𝑥 1010 C/kg dengan ralat
sebesar 0,6228% (4 angka penting)
140
120
100
80
60
40
20
0
0.0025 0.003025 0.0036 0.004225 0.0049 0.005625 0.0064 0.007225 0.0081 0.009025
4) Tentukan nilai (e/m) dari kemiringan grafik tersebut lengkap dengan ralatnya
Telah kami cantumkan pada Sajian Hasil dan Lampiran pada Ms. Excel
8 𝐼 𝐼
5) Dapatkan persamaan 𝐻 = 5√5 𝑅 = 0,7155 berdasarkan hukum Biot-Savart. Mulailah
𝑅
dengan meninjau dua buah koil (Helmholtz) searah z terpisah sejauh 2𝑎 = 𝑅. Selanjutnya
analisislah pada pusat jari-jari
𝜇0 𝑁𝐼𝑅2 1 1
𝐵𝑍 (𝑍) = ( 2 + )
2 (𝑅 + 𝑍 2 )3/2 2 3/2
(((2𝑎 + 𝑍 )) + 𝑅2 )
Turunan tersebut akan bernilai nol jika 𝑅 2 − 4𝑎= 0 sehingga jarak kedua kumparan adalah
2𝑎 = 𝑅. Hal tersebut berarti bahwa jarak antara kedua kumparan harus sama dengan jari-jari
kumparan, sehingga induksi magnet di titik p menjadi,
𝜇0 𝑁𝐼 8
𝐵𝑍 =
𝑅 53/2
Dalam percobaan menentukan muatan spesifik elktron, diketahui bahwa hubungan antara
medan dan arus listrik dan 𝐵 = 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡. 𝐼 diperoleh:
𝜇0 𝑁𝐼 8
𝐵𝑍 = , dimana BZ = H = medan magnet yang digunakan, maka
𝑅 53/2
𝜇0 𝑁𝐼 8 𝐼
𝐵𝑍 = 𝐻 = = 𝜇0 𝑁0,7155
𝑅 5√5 𝑅
6. Lukislah gaya-gaya yang bekerja pada elektron pada beberapa posisi berbeda. Jelaskan
berdasarkan hasil anda bagaimana seharusnya lintasan elektron tersebut.