Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM STATIKA

MODUL A
(Keseimbangan Gaya )

KELOMPOK 7

Firda Aulya Anwar 1806203042

Alvin Baskoro Adhi 1806203093

Anastsia Lembang 1806227723

Muhammad Reza Imansyah 1806202885

Sachio Edgar Retaja 1806203143

Tanggal Praktikum : 5 Oktober 2019


Asisten Praktikum : Delima Nurjulita
Tanggal Disetujui :
Nilai Laporan :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2019
I. POLIGON GAYA
A. Tujuan Praktikum

Untuk menguji bahwa beberapa gaya yang berada dalam kondisi seimbang
memenuhi persamaan :

Σ Px = Σ Py = Σ M = 0

dan gaya-gaya tersebut dapat digambarkan dalam poligon gaya tertutup


dimana sisi-sisi poligon tersebut mewaikili gaya-gaya, termasuk besar dan
arahnya.

B. Data Praktikum dan Pengolahan Data


i. Hasil Pengamatan
Gaya Konkuren

Gambar 1. Gaya-Gaya yang Bekerja pada Sebuah Titik.


Sumber: Penulis (2019)
Gaya Non-Konkuren

Gambar 2. Gaya-Gaya yang Bekerja pada Sebuah Tali Horizontal


Sumber: Penulis (2019)

2
ii. Pengolahan Data
1. Konkuren
Data diolah dengan rumus:
𝑃𝑥 = 𝑃 cos 𝛼
𝑃𝑦 = 𝑃 sin 𝛼
Yaitu gaya dan sudut yang sudah didapatkan diproyeksikan
pada sumbu x dan y. Momen tidak bekerja pada sistem ini karena gaya-
gayanya bertemu pada satu titik.
Tabel 1. Perhitungan Gaya Konkuren
Sudut Sudut Px (Pcos(α))
Beban Py (PSin(α ))
Gaya terhadap Kuadran
(N) (α) (N) (N)
x
F1 0,8 48 132 II -0,5353045 0,59451586
F2 0,8 50 50 I 0,51423009 0,61283555
F3 1,7 -16 344 IV 1,63414488 -0,4685835
F4 1,7 -19 199 III -1,6073816 -0,5534659
Jumlah 0,00568891 0,18530205

Kesalahan Relatif

% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑥 = |0 − ∑ 𝑃𝑥 | 𝑥 100% = 0,569%

% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑦 = |0 − ∑ 𝑃𝑦 | 𝑥 100% = 18,5302%

3
Gambar 3. Poligon Gaya-Gaya pada Gaya Konkuren
Sumber: Penulis (2019)

2. Non Konkuren
Gaya dihitung dengan rumus:
𝑃𝑦 = 𝑃 sin 𝛼
𝑀 = 𝑃𝑦 𝑥 𝐿
Karena gaya tidak bertemu pada satu titik, maka terdapat momen
yang bekerja pada sistem. Sistem yang berhimpit pada sumbu x (sejajar
dengan tali) mengakibatkan momen yang bekerja pada sumbux adalah
0.
Tabel 2. Perhitungan Gaya NonKonkuren
Sudut Py =
Gaya Beban P terhadap x Sudut Psin(α) (N) L (m) Ma (Nm) Mb (Nm)
F1 1 56 126 0,809017 0,132 0,10679024 0
F2 0,8 59 59 0,685734 0,132 0 0,090517
F3 2,2 -16 344 -0,6064 0,132 0 -0,08005
F4 2 -22 202 -0,74921 0,132 -0,0988961 0
Jumlah 0,0078941 0,010472

4
Kesalahan Relatif

% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑥 = |0 − ∑ 𝑀𝑎 | 𝑥 100% = 0,78941%

% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑦 = |0 − ∑ 𝑀𝑏 | 𝑥 100% = 1,047178%

Gambar 4. Poligon Gaya-Gaya pada Gaya Non-Konkuren


Sumber: Penulis (2019)

C. Analisis Praktikum
a) Analisis Percobaan
Pada tanggal 5 Oktober 2019, praktikan telah melakukan
percobaan modul A yang berjudul keseimbangan pada gaya. Sesuai
dengan nama modul, praktikan akan membuktian teori
keseimbangan gaya. Teori keseimbangan gaya menyatakan bahwa
suatu sistem akan setimbang jika memenuhi tiga keadaan, yaitu
jumlah gaya pada sumbu x, sumbu y, serta momen pada setiap
titiknya harus sama dengan nol.

i) Gaya konkuren
Pada percobaan konkuren, praktikan menghubungkan empat
tali yang akan diberikan beban pada satu buah ring yang akan

5
menjadi titik temu gaya sehingga gaya-gayanya bertemu pada satu
titik yang merupakan gaya konkuren. Kertas A1 dipasang pada
papan, lalu diberikan lubang kira kira 0.6 cm dan akan menjadi titik
acuan keseimbangan. Lalu diberikan gaya pada tali dengan tujuan
untuk mempresentasikan gaya gaya luar yang bekerja pada suatu
sistem untuk agar seimbang.
Keempat gaya tersebut akan menimbulkan arah gaya yang
berbeda. Sebagai contoh ring akan tertarik keatas apabila kedua tali
yang ada pada bagian atas diberikan beban lebih banyak. Begitu pula
jika diberikan beban lebih pada tali bawah maka akan tertarik
kebawah ring tersebut.
Untuk mencari titik kesetimbangan tersebut, tali diberikan
gaya agar ring bergerak kearah titik acuan dengan cara
menambahkan atau mengurangi jumlah beban luar atau beban yang
ada pada tali sampai ring berada ditengah titik acuan sehingga bisa
disebut seimbang.
Setelah itu praktikan menggambarkan garis kerja tali pada
kertas A1 dan mencatat beban yang dikaitkan pada tali agar.

ii) Gaya nonkonkuren


Langkah langkah yang dilakukan untuk percobaan gaya
nonkonkuren tidak berbeda jauh dengan percobaan gaya konkuren.
Hal yang berbeda adalah pada pengguaan ring. Pada percobaan ini
ring yang digunakan adalah ring ganda yang disambungkan dengan
tali sehingga gaya gaya yang bekerja tidak bertemu pada satu titik
sehuigga mempresentasikan gaya non konkuren.
Pada setiap ringnya, praktikum menghubungkan dua buah tali,
dua tali pada bagian kiri dihubungkan pada ring kiri dan dua tali pada
bagian kanan dihubungkan pada ring kanan. Sama seperti percobaan
sebelumnya tali diberikan gaya-gaya luar. Seperti percobaan
konkuren, keseimbangan dicari dengan menambahkan atau
mengurangi beban luar.

6
Sepeti sebelumnya, Keempat gaya tersebut menimbukan arah
gaya yang berbeda. Sebagai contoh ring kaan tertarik keatas apabila
kedua tali yang ada pada bagian atas diberikan beban lebih banyak.
Begitu pula jika diberikan beban lebih pada tali bawah maka akan
tertarik kebawah ring tersebut. Praktikan mnambhaknd an
mengurangi beban hingga terjadi keseimbangan, yang terjadi ketika
titik tengah tali berada tepat pada lubang acuan, dengan tali
penghubung ring lurus atau tepat pada posisi horizontal tidak
membentuk sudut.
Setelah sistem seimbang, praktikan kembali menggambar garis
garis gaya luar pada kertas A1. Tak lupa juga praktikan mencatat
berat beban yang diberikan. Serta jarak dari kedua ring tersebut.

b) Analisis Hasil
i. Gaya Konkuren
Pada praktikum kali ini praktikan mendapatkan empat
buah besar gaya, arah, serta besar sudut yang diciptakangaya
dengan sumbu x. Adapun gaya-gaya yang bekerja pada sistem
adalah 0.8 N membentuk sudut 50° terhadap sumbu x pada
kuadran I, 0.8 N membentuk sudut 48° terhadap sumbu x pada
kuadran II, 1.7 N membentuk sudut 16° pada kuadrant IV, dan
1.7 N membentuk sudut 19° terhadap sumbu x pada kuadran III.
Lalu data tersebut diolah oleh praktikan dengan
memproyeksikan gaya tersebut pada sumbu x dan sumbu y.
dengan rumus:
𝑃𝑥 = 𝑃 cos 𝛼
𝑃𝑦 = 𝑃 sin 𝛼
Setelah itu praktikan mencari resultan gaya pada sumbu
x dan y. dari pengolahan data praktikan mendapatkan ∑ 𝑃𝑥 =
0,00568891 N atau gaya sepanjang sumbu x dan ∑ 𝑃𝑦 =
0,18530205 N atau gaya sepanjang sumbu y. Setelah itu
praktikan menggambarkan gaya tersebut membentuk polygon

7
gaya. Tetapi polygon yang digambarkan ini tidak tertutup, atau
garis akhir kerja gaya tidak bertemu dengan titik awal garis kerja
gaya.
Itu terjadi karena setelah data diolah, tenyata hasil ∑ 𝑃𝑥
dan ∑ 𝑃𝑦 yang didapatkan tidak sama dengan nol. Sehingga
polygon yang diciptakan tidak tertutup dan terdapat resultante
gaya, yang berati data yang didapatkan oleh praktikan tidak
memenuhi teori keseimbangan karena ∑ 𝑃𝑥 dan ∑ 𝑃𝑦 tidak
sama dengan 0. Hal ini menandakan bahwa terjadi pergerakan
pada sistem atau sistem tidak seimbang walau pergerakan yang
terjadi sangat kecil.

ii. Gaya Non Konkuren.


Pada percobaan non konkuren, data yang didapatkan
juga berupa besar gaya, arah gaya, serta besar sudut yang
dibentuk oleh gaya pada sumbu x. Yang berbeda adaalah pada
percobaan ini menggunakan dua ring yang memiliki jarak
sebesar 13,2 cm sehingga gaya-gaya yang terjadi tidak bertemu
pada satu titik.
Adapun gaya-gaya yang bekerja pada sistem adalah 0.8
N membentuk sudut 57° terhadap sumbu x pada kuadran I, 1 N
membentuk sudut 54° terhadap sumbu x pada kuadran II, 2,2 N
membentuk sudut 16° terhadap sumbu xpada kuadrant IV, dan
2 N membentuk sudut 22° terhadap sumbu x pada kuadran III.
Lalu data tersebut diolah oleh praktikan dengan
memproyeksikan gaya tersebut pada sumbu x dan sumbu y.
dengan rumus:
𝑃𝑦 = 𝑃 sin 𝛼
𝑀 = 𝑃𝑦 𝑥 𝐿
Lalu praktikan mencari resultan gaya pada sumbu y
(∑ 𝑃𝑦 ) karena resultan gaya pada sumbu x (∑ 𝑃𝑥 ) karena gaya

8
tidak bertemu pada satu titik sehingga kita harus mencari
momen pada kedua titik temu gaya-gaya. Setelah itu, kita
mencari momen momen yang terjadi pada ujung A dan B. gaya
pada sumbu x tidak dicari karena saat mencari momen pada
sistem nilai gaya yang bekerja pada sumbu x berhimpit pada
sumbu xnya atau sejajar dengan tali sehingga momennya adalah
nol (0). Setelah itu, praktikan mendapatkan nilai momen sebesar
∑ 𝑀𝑎 = 0,0078941 𝑁𝑚 dan ∑ 𝑀𝑏 = 0,010472 Nm.
Setelah itu praktikan membuat polygon gaya, polygon
yang digambar seharusnya tertutup karena gaya-gaya yang
bekerja pada sistem membuat seimbang. Tetapi polygon yang
dibuat oleh praktikan tidak tertutup yang menandakan bahwa
∑ 𝑃𝑦 dan ∑ 𝑃𝑥 tidak nol sehingga ∑ 𝑀 (momen) yang

didapatkan tidak pula 0, menandakan bahwa sistem yang


bekerja tidak sesuai dengan teori keseimbangan gaya, bahwa
∑ 𝑀, ∑ 𝑃𝑦 , dan ∑ 𝑃𝑥 haruslah 0. Hal ini menandakan bahwa

terjadi perputaran pada sistem atau sistem tidak seimbang walau


pergerakan yang terjadi sangat kecil.

c) Analisis Kesalahan
i. Gaya Konkuren
Ketidaksesuain hasil praktikum dengan teori menandakan
bahwa terjadi kesalahan pada saat pengambilan data pada
praktikum. Yang ditandai bahwa hasil praktikum tidak sesuai
dengan teori yang diuji, yaitu ∑ 𝑀, ∑ 𝑃𝑦 , dan ∑ 𝑃𝑥 sama dengan
nol.
Kesalahan kesalahan yang terjadi pada praktikum seperti
kurang keakuratakan menggambar garis kerja gaya-gaya pada
kertas A1 yang membuat kurang akuratnya sudut yang dibuat
antara gaya dengan sumbu x dan kurang akuratnya titik temu
yang didapat. Juga terdapat kesalahan seperti pemberian

9
tekanan secara tidak sengaja oleh praktikan saat menaruh beban
pada tali. Yang dapat menyebabkan kesalahan pada pengolahan
data oleh praktikan sehingga sistemnya tidak sama dengan nol
atau bergerak.

ii. Gaya Non Konkuren


Pada percobaan nonkonkuren, juga terdapat kesalahan
yang ditandai bahwa hasil praktikum tidak sesuai dengan teori
yang diuji, yaitu ∑ 𝑀, ∑ 𝑃𝑦 , dan ∑ 𝑃𝑥 tidak sama dengan 0.
Kesalahan yang terjadi berupa kurangnya ketelitian
praktikan dalam menentukan posisi keseimbangan yaitu kurang
akuratnya meilihat titik tengah tali dan kurang sejajarnya ring
yang meenciptakan sudut yang berpengaruh pada kurang
akuratnya sudut yang di proyeksikan pada kertas pada gaya
dengan sumbu x. Juga kurang akuratnya praktikan saat
menggambarkan garis kerja gaya pada kertas A1.

D. Kesimpulan
 Hasil dari praktikum belum dapat membuktikan teori keseimbagan
gaya, dimana ∑ 𝑀, ∑ 𝑃𝑦 , dan ∑ 𝑃𝑥 = 0

 Pada pengujian gaya konkuren, didapatkan ∑ 𝑃𝑦 = 0.18530205 𝑁


dan ∑ 𝑃𝑥 = 0.00568891 N, yang berarti objek praktikum
mengalami pergerakan sehingga sistem tidak seibang.
 Pada pengujian gaya nonkonkuren. Didapatkan ∑ 𝑀𝑎 =
0.0078941 𝑁𝑚 dan ∑ 𝑀𝑏 = 0,010472 𝑁𝑚 sehingga sistem
mengalami sedikit perputaran atau rotasi.

E. Referensi
Pedoman Praktikum Statika Modul A: Keseimbangan Gaya

10
F. Lampiran


Gambar 5. Percobaan Gaya Non konkuren

Gambar 6. Percobaan Gaya Konkuren

II. GAYA – GAYA SEJAJAR DAN TEGAK LURUS


A. Tujuan Praktikum

Untuk memeriksa apakah keseimbangan dapat terwujud ketika gaya-


gaya paralel bekerja pada struktur.

B. Data Praktikum dan Pengolahan Data

11
1. Hasil Pengamatan

Gambar 7. Gaya-Gaya yang Bekerja pada Rangka Batang


Sumber: Penulis (2019)

2. Pengolahan Data
Pada Data ini, kita mencari momen pada titik tengah sehingga
menggunakan rumus
𝑀𝑥 = 𝐹𝑥 𝑥 𝐿𝑦
𝑀𝑦 = 𝐹𝑦 𝑥 𝐿𝑥

Tabel 3. Pengolahan data Gaya pada Struktur

Sudut
Besar terhadap Fx = Mx = My =
Gaya Gaya x Sudut Fcosα Fy = Fsinα Lx Ly Fx*Ly Fy*Lx
F1 1 57 123 -0,54464 0,83867057 0,0985 0,049 -0,20424 0,082609
F2 0,8 56 56 0,447354 0,66323006 0,0985 0,049 0,167758 0,065328
F3 1 -19 341 0,945519 -0,3255682 0,149 0,049 0,354569 -0,04851
F4 0,9 -21,5 201,5 -0,83738 -0,3298511 0,149 0,049 -0,31402 -0,04915
Total 0,010858 0,84648137 0,004072 0,05028

Kesalahan Relatif

% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑥 = ∑ 𝑀𝑎 𝑥 100% = 1,085805%

% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑦 = ∑ 𝑀𝑏 𝑥 100% = 84,64814%

% 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑀 = ∑ 𝑀 (𝑀𝑎 + 𝑀𝑏 ) 𝑥 100% = 5,435151%

12
Secara teoritis
𝛴𝑀𝐴 = 0

-VB (0.297) - P1y (0.247) + P1x (0.098) - P2y (0.047) - P2x (0.098) = 0

-VB (0.297) - P1 sin 56o (0.247) + P1 cos 56o (0.098) + P2 sin 57o
(0.047) - P2 cos 57o (0.098) = 0

−0,169 + 0.0438 + 0.0394 − 0.05337


𝑉𝐵 = = −0.4886 𝑁
0.297

𝛴𝑀𝐵 = 0

VA (0.297) + P1y (0.047) + P1x (0.98) + P2y (0.247) - P2x (0.98) = 0

VA (0.297) + P1 sin 56o (0.047) + P1 cos 56o (0.098) + P2 sin 57o


(0.247) - P2 cos 57o (0.098) = 0

−0.0315 − 0.0427 − 0.2117 + 0.0505


𝑉𝐴 = = −0.82259 𝑁
0.297

Cek

𝛴𝑉 = 0

-Va - Vb + P1 sin 56o + P2 sin 57o= 0

−0.4886 - 0.82259 + 0.66323 + 0.83867 = 0

0.18 = 0

P4y = VB = -0.32556N

P3y = VA = -0.3298 N

Kesalahan Relatif
|𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 − 𝑉 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚|
Kesalahan relatif Va = × 100%
𝑉 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠

0.4886 −0.3298
= × 100%
0.4886

13
= 32.5%
|𝑉𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 − 𝑉 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑢𝑚|
Kesalahan relatif Vb = × 100%
𝑉 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠

0.82259−0.32556
= × 100%
0.82259

= 60,4%

Gambar 8. Poligon Gaya-Gaya pada Gaya Paralel


Sumber: Penulis (2019)

G. Analisis Praktikum
a) Analisis Percobaan
Pada bagian ini praktikan mengamati gaya gaya yang sejajar
dan tegak lurus dalam suatu sistem. Tujuan dari metode ini adalah
untuk menguji teori keseimbangan gaya-gaya yang saling tegak
lurus dan sejajar dengan struktur apakah memenuhi tiga persamaan
keseimbangan gaya.

14
Pada praktikum kali ini, praktikan menempel kertas A1 pada
papan gaya, dan menentukan titik ditengah tengahnya sesuai dengan
lubang papan dan melubangi kertasnya. Lalu praktikan memasang
pasak tengah pada lubang ini.
Selanjutnya praktikan menghubungkan rangka batang Warren
dengan empat buah tali yang sama seperti sebelumnnya disetiap
ujung batang. Lalu batang tersebut digantung pada pasak tengah
dengan cara memasukkan lubang tengah rangka batang Warren
dengan pasak tengah papan.
Praktikan lalu mencari keseimbangan gaya sama dengan cara
sebelumnya, yaitu mengurangi atau menambah beban pada keempat
tali yang sudah dihubungkan pada rangka batang. Cara menentukan
bahwa rangka batang sudah setimbang adalah dengan cara bahwa
lubang rangka batang Warren sudah melayang atau tidak mengenai
pasak tengah.
Setelah itu, praktikan bisa menggambar garis gaya pada kertas
A1 beserta rangka batang Warrennya, tidak lupa praktikan juga
mencatat besar gaya yang terdapat pada keempat tali.

b) Analisis Hasil
Pada praktikum kali ini, praktikan akan mendapatkan data
seperti sebelumnya yaitu besar gaya dan arahnya, sudut serta jarak
horizontal maupun vertikal atau ukuran batang Warren yang
digunakan. Dari percobaan ini didapatkan gaya-gaya yang bekerja
pada sistem adalah 0.8 N membentuk sudut 56° terhadap sumbu x
pada kuadran I, 1 N membentuk sudut 57° terhadap sumbu x pada
kuadran II, 1 N membentuk sudut 19° terhadap sumbu xpada
kuadrant IV, dan 0.9 N membentuk sudut 21,5° terhadap sumbu x
pada kuadran III.
Setelah itu, praktikan memproyeksikan gaya-gaya tersebut
pada sumbu x dan y. Setelahnya praktikan mencari momen
terhadap sumbu x dan y terhadap pusat tengah batang. Dari

15
pengolahan data, praktikan mendapatkan ∑ 𝑃𝑦 = 0,84648 𝑁, dan
∑ 𝑃𝑥 = 0,010858 𝑁. Dan momen yang didapatkan adalah
∑ 𝑀𝑦 = 0,000407 𝑁𝑚 dan ∑ 𝑀𝑥 = 0,050279 𝑁𝑚 dan total dari
∑ 𝑀 = 0,050678 𝑁𝑚.
Setelah itu praktikan menggambarkan gaya-gaya tersebut
membentuk polygon gaya. Tetapi polygon yang digambarkan ini
tidak tertutup, atau titik awal dan akhir gaya pada polygon tidak
saling bertemu.
Itu terjadi karena setelah data diolah, ∑ 𝑀, ∑ 𝑃𝑥 , dan
∑ 𝑃𝑦 yang didapatkan tidak sama dengan nol. Yang berarti data

yang didapatkan oleh praktikan tidak memenuhi teori


keseimbangan karena ∑ 𝑃𝑥 dan ∑ 𝑃𝑦 tidak sama dengan 0. Hal
ini menandakan bahwa terjadi perputaran pada sistem atau
sistem tidak seimbang walau pergerakan yang terjadi sangat
kecil.

c) Analisis Kesalahan
Dalam praktikum ini terjadi beberapa kesalahan yaitu
praktikan mengalami kesulitaan dalam menyeimbangkan gaya gaya
yang bekerja pada sistem karena sulit untuk membuat rangka batang
Warren melayang.
Juga tersenggolnya berat oleh praktikan membuat pemberian
gaya luar secara tidak sengaja sehingga terjadi kesalahan dalam
melakukan praktikum.
Juga terdapat kekurangan dalam menggambarkan gaya pada
kertas A1 yang mengakibatkan kurang akuratnya sudut yang
digambarkan sehigga pengolahan data yang dilakukan kurang
akurat.

H. Kesimpulan

16
 Hasil dari praktikum belum dapat membuktikan teori keseimbagan gaya,
dimana ∑ 𝑀, ∑ 𝑃𝑦 , dan ∑ 𝑃𝑥 = 0

 Pada pengujian, nilai yang didapatkan ∑ 𝑃𝑦 = 0,84648 𝑁, ∑ 𝑃𝑥 =


0,010858 𝑁, ∑ 𝑀𝑦 = 0,000407 𝑁𝑚, ∑ 𝑀𝑥 = 0,050279 𝑁𝑚 dan total
dari ∑ 𝑀 = 0,050678 𝑁𝑚. Karena gaya tidak seimbang, objek praktikum
menglami sedikit pergerakan dan rotasi

I. Referensi
Pedoman Praktikum Statika Modul A: Keseimbangan Gaya

J. Lampiran

Gambar 9. Praktikum Gaya pada Rangka Batang

17

Anda mungkin juga menyukai