Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Resultan Vektor

Anggota Kelompok 4:
1. Azizah Airin

2. Guntur Sudrajat
3. Joli Ignacia Damanik
4. Ibnu Gilang Ramadhan
5. Doli Hesekiel Parulian Manik

SMAS YPMM Tebing Tinggi


Tahun Ajaran 2023/2024

Kelas XI.F2 Teknik Informatika

Lampiran I
Dasar Teori
I. ) Latar Belakang
Resultan gaya adalah penjumlahan dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu
benda.Resultan gaya dilambangkan dalam huruf R. Resultan gaya terbagi menjadi dua
jenis yaitu Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya yang bisa mewakili sekumpulan
gaya sejajar serta mempunyai: o Arah yang sama dengan semua gaya tersebut o
Besarsama dengan penjumlahan besar semua gaya o Garis kerja yang dapat dicari
berdasarsyarat bahwa momen resultan harus, sama dengan penjumlahan momen setiap
gaya. Pada gambar di bawah dapat dipakai untuk menjelaskan hal tersebut. Dari
gambar tersebut dengan gaya.

gaya sejajar M1 dan M2 dapat dibuat sumbu x yang tegak lurus terhadap gaya

gaya dan titik O adalah titik sembarang yang dijadikan acuan. Karena kedua gaya tidak
berkomponen x maka besarnya resultan gaya: R = Σ My = M1 + M2Sedangkan resultan
momennya terhadap titik O
adalah: Σ Γ 0 = x 1 M1 + x 2 M2 Dan
jika x adalah jarak dari O ke garis kerja resultan, maka momen dari resultan terhadap O
adalah: R x = (M 1 + M 2) xBiasanya x dapat
ditentukan dengan: Σ Γ 0 = R x x1 M1 + x 2 M2 = (M 1 +M 2) x 12
2211 MMMxMMx x + + = Resultan dari sembarang gaya sejajar dapat ditentukan dengan
cara yang sama degan besar resultan nya: R = Σ M Dan jika gaya –
gaya itu sejajar dengan sumbu y, maka koordinat x
dari garis kerjanya (resultan) adalah: x= ΣMx =ΣMx
F R.PUSAT BERAT Berat adalah resultan dari semua gaya tarik bumi yang dialami oleh
partikel zat dalam suatu benda. Tetapi karena jarak ke pusat bumi sedemikian
jauhnya sehingga gaya

Gaya tersebut dapat dianggap sejajar. Dengan demikian berat benda dapat diartikan
sebagai resultan dari sejumlah besar gaya sejajar sedangkan pusat berat dari benda dapat
diilustrasikan dari gambar berikut yang memperlihatkan benda tipis sembarang bentuk
dan terletak pada bidang xy . Jika dimisalkan benda tersebut terbagi atas partikel

partikel dengan berat w1, w2 dst maka: Berat total benda
tersebut adalah: W = w1 + w2 + ... = Σ w Koordinat x garis kerja W adalah: Titik
perpotongan garis kerja W pada kedua bagian dengan koordinat x , y dinamakan pusat
berat benda tersebut. Dan simetri suatu benda seringkali berguna untuk menentukan pusat
berat benda.
.Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya yang bisa mewakili
sekumpulan gaya sejajar serta mempunyai syarat :
1. Arah yang sama dengan semua gaya tersebut
2. Besar sama dengan penjumlahan besar semua gaya.
3. Garis kerja yang dapat dicari berdasar syarat bahwa momen resultan harus sama
dengan penjumlahan momen setiap gaya. Gaya-gaya sejajar m1 dan m2 dapat dibuat
sumbu
x yang tegak lurus terhadap gaya-gaya dan titik O adalah titik sembarang yang dijadikan
resultan gaya :
R = My = m1 + m2
Sedangkan resultan momennya terhadap titik O adalah :
0 = x1 m1 + x2 m2
Dan jika x adalah jarak dari O ke garis kerja resultan, maka momen dari resultan
terhadapO adalah:
R x = (m1 + m2) x
Biasanya x dapat ditentukan dengan:
0=R x

x1 m1 + x2 m2 = (m1 + m2) x x m1 x1 m2 x 2m 1 m

2Resultan dari sembarang gaya sejajar dapat ditentukan dengan cara yang sama degan
besar resultannya:
R=F
Dan jika gaya

gaya itu sejajar dengan sumbu y, maka koordinat x darigaris kerjanya (resultan) adalah:

II. ) Tujuan Pembelajaran:


1. Siswa/i mampu menentukan resultan dua gaya setitik tangkap yang membentuk sudut.
2. Siswa/i mampu membandingkan hasil resultan gaya dari hasil percobaan dengan hasil
perhitungan
3. Siswa/i mampu menyelidiki hubungan lengan gaya terhadap posisi resultan nya

III.) Alat dan Bahan


-Alat yang di gunakan yaitu, sebagai berikut:
1. Katrol (2 buah)
2. Statif (2 buah)
3. Benang Kasur
4. Anak Timbangan
5. Busur Derajat

-Bahan yang digunakan yaitu, sebagai berikut:


1. Plastisin

IV.) Cara Kerja/Prosedur


1.Lakukan kegitan secara bergotong-royongan dengan kelompok anda yang terdiri atas
4-5 perserta didik.
2.Pasanglah katrol pada statif seperti gambar di samping.
3. Pasanglah benang melalui kedua katrol sehingga ujung-ujung benang menggantung
di bawah katrol k₁ k₂
4. Gantungkan beban pada ujung ujung tali (m₁ dan m₂).
5. Gantungkan beban (m₃) pada tengah tengah benang sehingga membentuk sudut teta.
6. Catatlah beban m₁ ,m₂ dan m₃ dan ukur besar dutu teta dengan busur derajat
7. Ganti bebam m₁ ,m₂, m₃ sebanhyak 5x sehingga di hasilkan sudut θ yang berbeda beda

V.) Hasil pengamatan


No m₁(g) m₂(g) m₃(g) θ( °)

1. 50 50 60 30

2. 60 60 70 37

3. 70 70 80 45

4. 80 80 60 53

5. 70 70 60 60

VI.) Analisah Data


Gunakan Rumus: R = √ m₁² + m₂² + 2m₁m₁ cos θ

1. R =√ m₁² + m₂² + 2 m₁m₁ cos 30


=√ 50² + 50² + 2(50)(50)½ √ 3
=√ 2.500 + 2.500 + 5.000½ √ 3
=√ 5.000 + 2.500 √ 3
=2.500 x 3 √ 3
=50√ 3√ 3

2. R =√ m₁² + m₂² + 2 m₁m₁ cos 37


=√ 60² + 60² + 2(60)(60) 0,8
=√ 3.600 + 3.600 + 7.200 . 0,8
=√ 3.600 + 3.600 + 5.760
=√ 12.960
=√ 1.296 x 10
=3 6 √ 10

3. R =√ m₁² + m₂² + 2 m₁m₁ cos 45


=√ 70² + 70² + 2(70)(70) ½ √ 2
=√ 4.900 + 4.900 + 4.900√ 2
=√ 14.700√ 2
=√ 4.900x3√ 2
=70√ 3√ 2

4. R =√ m₁² + m₂² + 2 m₁m₁ cos 54


=√ 80² + 80² + 2(80)(80) 0,6
=√ 6.400 + 6.400 + 7.680
=√ 20.480
=√ 4.096 x 5
=64√ 5

5. R =√ m₁² + m₂² + 2 m₁m₁ cos 60


=√ 70² + 70² + 2(70)(70) ½
=√ 4.900 + 4.900 + 4.900
=√ 14.700
=√ 4.900 x 3
=70√ 3

VII). Simpulan
Dari hasil penelitian/pengamatan kami berdasarkan tabel tersebut yaitu :
1. Jika M1 dijumlahkan dengan M2 maka akan menghasilkan nilai yang sama dengan
(M1+M2=M3). Dengan syarat yang terjadi adalah ketiga benang dalam keadaan sejajar.

2. Jika M3 arahnya ke atas, maka M1+M2≠M3 karena resultan gaya hanya dapat di ukur jika
gaya M1 dan M2 sama besar.Jika arah M ke atas maka yang berlaku Ialah
RM=M1+M2+M3, jadi M1+M2=RM-M3. Itu dikarenakan arah gaya semuanya sama jika
arah M3 ke atas. Tetapi jika arah M3 ke bawah sesuai dengan praktikum kami kali ini
maka M3 berfungsi sebagai pusat rotasi. Jika dalamsistem jungkat-jungkit di sebut titik
tumpu.

3. Karena sistem kerjanya sama dengan sistem kerja jungkat-jungkit, maka z1=z2 untuk
menjadikan ketiga benang menjadi sejajar (resultan gaya sejajar) atau dalam sistem
jungkat-jungkit adalah seimbang.

VIII). Saran
Lakukan penelian ini dengan hati-hati dan cermat dalam menghitung atau mengukur
hasil percobaan. Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
Resultan Vektor ini.

Anda mungkin juga menyukai