Anda di halaman 1dari 10

FUNGSI VEKTOR

PERTEMUAN KE 2

KELAS : 2IC05
KELOMPOK : 7 (Tujuh)
NAMA : Muhammad Raffi Aditya (24418813)
Dicki febriansah ( 21418896 )
Fahri Anugrah (22418401)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya ucapkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini saya susun untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran matimatika
dengan judul makalah “operasi vektor”. Sistematika makalah ini dimulai dari
pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas dalam
bab tersebut yang dirangkai dengan peta konsep. Selanjutnya, pembaca akan
masuk pada inti pembahasan dan diakhiri dengan penutup berupa
kesimpulan dan saran
Saya juga berterima kasih atas dukungan guru dan teman, sehingga makalah ini
dapat saya buat berdasarkan pembelajaran yang sudah saya lewati. Semoga makalah
ini dapat disimpan dengan baik, agar dapat terus dipelajari, dan dapat memberikan
wawasan baru bagi yang membacanya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran atau penilaian tentang makalah ini.

Terima Kasih

Bekasi, Oktober 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki abad 20, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangatlah
pesat. Berbagai piranti sederhana maupun elektronik telah berhasil dibuatuntuk
memudahkan pekerjaan manusia. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih
manusia, tidak lepas atau bahkan sangat bergantung dari keberadaan suatu ilmu,
yakni ilmu Fisika.
Fisika memiliki kaitan erat dengan matematika. Hal ini karena matematika
mampu menyediakan kerangka logika di mana hukum-hukum fisika dapat
diformulasikan secara tepat. Definisi, teori, dan model fisika selalu dinyatakan
menggunakan hubungan matematis.
Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki pengaruh pada banyak ilmu sains lainnya.
Salah satu contohnya pada ilmu kimia. Fisika banyak mempelajari partikel renik
semacam elektron. Bahasan tersebut ternyata juga dipelajari dan dimanfaatkan pada
ilmu kimia. Bahkan topik mekanika kuantum yang diterapkan pada ilmu kimia telah
melahirkan bidang baru yang dinamakan kimia kuantum (quantum chemistry).
Selain itu, ilmu fisika yang diterapkan pada bidang ilmu lain ikut berperan dalam
melahirkan bidang studi baru yang menarik. Di antaranya adalah biofisika (fisika
pada ilmu biologi), geofisika (fisika pada ilmu bumi), fisika medis (fisika pada
ilmu kedokteran), dan yang lebih baru adalah ekonofisika (fisika pada ilmu
ekonomi).
Fisika adalah ilmu yang mempelajari keteraturan alam semesta dan
sebisa mungkin memanfaatkan keteraturan ini untuk dua hal, yaitu menemukan
keteraturan lainnya di alam semesta yang belum ditemukan dan memanfaatkan
keteraturan yang telah ditemukan untuk menjadi bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Tanpa ada penemuan tentang keteraturan lensa, maka tidak mungkin di
temukan planet-planet, tanpa ditemukannya planet-planet, tidak mungkin
ditemukan Hukum-hukum Kepler, tanpa ditemukan Hukum Kepler, maka tidak
mungkin ditemukan hal-hal penting lainnya di tata surya, dan hal-hal ini masih
terus berlanjut, keteraturan yang telah ditemukan akan menjadi dasar untuk
menemukan keteraturan-keteraturan lainnya.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal
itulah yang melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya
dapat
memahami dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, danpa1
t dirumuskan masalah sebagai berikut

1. Apakah dimaksud dengan aljabar vektor di R3?


2. Bagaimana cara menentukan panjang sebuah vektor?
3. Bagaimana cara menentukan panjang sudut yang dibentuk dua buah vektor?
4. Apa yang dimaksud operasi aljabar dan arti geometris?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mahasiswa dapat memahami aljabar vektor di R3


2. Mahasiswa dapat menentukan panjang sebuah vektor
3. Mahasiswa dapat menetukan besar sudut yang dibnetuk oleh dua buah vektor
4. Mahasiswa dapat menjelaskan operasi aljabar vektor dan arti geometris dari
operasi tersebut
BAB II
PEMBAHASAN

A. Vektor pada 𝑹𝟑 Notasi 𝒊, 𝒋, 𝒌

Vektor pada 𝑅 3 muncul pada banyak penerapan khususnya pada fisika. Notasi khusus
yg sering digunakan vektor semacam ini adalah :

𝑖(1, 0, 0) vektor satuan yg searah x

𝑗(0, 1, 0) vektor satuan yg searah y

𝑘(0, 0, 1) vektor satuan yg searah z

Misalkan vektor 𝑢 = (𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎2 ) maka u dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑢 = 𝑎1 𝑖 +


𝑎2 𝑗 + 𝑎3 𝑘.

Mis : 𝑢 = (2, −3, 4) dapat dinyatakan 𝑢 = 2𝑖 − 3𝑗 + 4𝑘

Jika vektor – vektor 𝑖, 𝑗, 𝑘 adalah vektor – vektor yg saling tegak lurus satu sama lain maka :

𝑖. 𝑖 = 𝑗. 𝑗 = 𝑘. 𝑘 = 1

𝑖. 𝑗 = 0, 𝑖. 𝑘 = 0, 𝑗. 𝑘 = 0

Contoh : Diketahui vektor 𝑢 = 2𝑖 + 3𝑗 + 𝑘

𝑣 = 3𝑖 − 2𝑗 + 4𝑘

Tentukan :

a. Jarak vektor u dengan vektor v (𝑑(𝑢, 𝑣))


b. cos 𝜃, 𝜃 adalah sudut antar vektor u dan vektor v
c. 𝑝𝑟𝑜𝑗(𝑢, 𝑣)
Peny :

𝑢 = 2𝑖 + 3𝑗 + 𝑘

𝑣 = 3𝑖 − 2𝑗 + 4𝑘

a. 𝑑(𝑢, 𝑣) = √(2𝑖 − 3𝑖)2 + (3𝑗 + 2𝑗)2 + (𝑘 − 4𝑘)2

= √1 + 25 + 9

= √35

b. |𝑢| = √(2𝑖)2 + (3𝑗)2 + (𝑘)2

= √4 + 9 + 1 = √14

|𝑣| = √(3𝑖)2 + (−2)2 + (4𝑘)2 = √9 + 4 + 16 = √29

𝑢. 𝑣 = (2𝑖 + 3𝑗 + 𝑘)(3𝑖 − 2𝑗 + 4𝑘) = 6 − 6 + 4 = 4

4
cos 𝜃 =
√14 .√29

4
c. 𝑝𝑟𝑜𝑗(𝑢, 𝑣) = (3𝑖, −2𝑗, 4𝑘)
29

12𝑖 −8𝑗 16𝑘


= , ,
29 29 29

12 −8 16
= 𝑖, 29 𝑗, 29 𝑘
29
B. Panjang suatu vektor

Panjang suatu vektor u yang bukan nol pada 𝑅 𝑛 dilambangkan dengan “|𝑢|” di
defenisikan :

𝑢 = (𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , … , 𝑎𝑛 )

|𝒖| = √𝒂𝟐𝟏 + 𝒂𝟐𝟐 + 𝒂𝟐𝟑 + ⋯ + 𝒂𝟐𝒏

Jika vektor u dimana |𝑢| = 1, maka u disebut vektor satuan. Vektor satuan yang unik
yg searah dengan vektor u adalah 𝑢̂ dirimuskan dengan :

𝒖
̂=
𝒖 |𝒖|

Contoh : Diketahui vektor 𝑢 = (3, 2, −2). Tentukanlah satuan yg searah dengan vektor u

Peny :

|𝑢| = √32 + 22 + (−2)2

= √9 + 4 + 4

= 17

𝒖 (𝟑,𝟐,−𝟐)
̂=
𝒖 |𝒖|
= 𝟏𝟕

𝟑 𝟐 −𝟐
=( , , )
√𝟏𝟕 √𝟏𝟕 √𝟏𝟕
C. Jarak, sudut, dan proyeksi

Jarak antara vektor 𝑢 = (𝑎1 , 𝑎2 , 𝑎3 , … , 𝑎𝑛 ) dengan vektor 𝑣 = (𝑏1 , 𝑏2 , 𝑏3 , … , 𝑏𝑛 ) yg


bukan nol pada 𝑅 𝑛 didefenisikan :

𝒅(𝒖, 𝒗) = |𝒖 − 𝒗|

𝒅(𝒖, 𝒗) = √(𝒂𝟏 − 𝒃𝟏 )𝟐 + (𝒂𝟐 − 𝒃𝟐 )𝟐 + (𝒂𝟑 − 𝒃𝟑 )𝟐 + ⋯ + (𝒂𝒏 − 𝒃𝒏 )𝟐

Sudut antar vektor u dan vektor v pada 𝑅 𝑛 didefenisikan :

𝒖.𝒗
𝐜𝐨𝐬 𝜽 = |𝒖||𝒗|

Proyeksi vektor u pada vektor v yg tidak nol pada 𝑅 𝑛 didefenisikan :

𝒖.𝒗
𝒑𝒓𝒐𝒋(𝒖, 𝒗) = |𝒗|𝟐
.𝒗

Contoh : Diketahui vektor 𝑢 = (2, −1, 3) dan vektor 𝑣 = (4, 3, −7).

Tentukan :

a. 𝑑(𝑢, 𝑣)
b. cos 𝜃
c. 𝑝𝑟𝑜𝑗(𝑢, 𝑣)
Peny :

𝑢 = (2, −1, 3) 𝑣 = (4, 3, −7)

a) 𝑑(𝑢, 𝑣) = √(2 − 4)2 + (−1 − 3)2 + (3 − (−7))2

= √4 + 16 + 100

= √120

𝑢.𝑣
b) |𝑢| = √22 + (−1)2 + 32 cos 𝜃 = |𝑢||𝑣|

−16
= √14 =
√14.√74

|𝑣| = √42 + 32 + (−7)2

= √74

𝑢. 𝑣 = (2.3) + (−1)(3) + 3(−7)

= -16
𝑢.𝑣
c) 𝑝𝑟𝑜𝑗(𝑢, 𝑣) = |𝑣|2
.𝑣

−16
= 2 (4, 3, −7)
√74

−64 −48 112


= , ,
74 74 74
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk menyatakan suatu vektor
dapat dilakukan pada bidang datar atau bidang koordinat Cartesius XOY dengan
menggambar ruas garis dengan anak panah di salah satu ujungnya. Panjang ruas
garis mewakili besar (panjang) vektor dan anak panah mewakili arah vektor. Vektor
disimbolkan dengan huruf tebal atau dengan huruf yang digaris bawahi.
Jika untuk setiap nilai skalar u dikaitkan dengan suatu vektor A, maka A dinamakan
suatu fungsi u yang dilambangkan dengan A (u). Dalam tiga dimensi ditulis A(u) =
A1(u)i + A2(u)j + A3(u)k . Contoh fungsi vektor, misalnya persamaan dari gerakan bebas
suatu partikel dalam ruang. Jika setiap titik dalam suatu ruang (R3) dikaitkan dengan
suatu vektor, maka ruang tersebut disebut medan vektor. Contoh medan vektor,
misalnya aliran fluida (gas, panas, air dan sebagainya) dalam suatu ruangan.
Fungsi vektor dalam dalam duniawi, berkaitan dengan masalah transportasi, navigasi,
komputerisasi, dsb. Sedangkan dalam urusan keagamaan, vektor berperan untuk
menunjukkan kemuliaan Allah SWT. serta menjadikan kita manusia yang lebih baik
lagi.

Saran
Pembahasan tentang fungsi vektor ini bukan pembahasan singkat yang akan
selesai dalam sekali duduk. Masih ada banyak lagi yang belum dibicarakan disini. Untuk
itu, diharapkan kita mau mencari sumber-sumber lain diluar sana untuk menambah
pengetahuan kita tentang Fungsi vektor dalam segala aspeknya yang belum terjelaskan
dalam karya ilmiah ini.

Anda mungkin juga menyukai