BAB III
LINGKARAN
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Umum.
Uraian kajian pada sesi ini menyangkut tentang hubungan Lingkaran dengan garis
lurus serta kuasa titik terhadap lingkaran, dua lingkaran dan tiga lingkaran. Garis lurus
tersebut bisa merupakan garis singgung, garis kutub suatu lingkaran. Untuk
mempelajari sesi ini mahasiswa harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
jarak antara dua titik, hubungan antara jari-jari lingkaran dengan garis singgung,
persamaan garis yang melalui dua buah titik dan makna titik yang dilalui oleh sebuah
kurva. Memahami kajian ini sangat bermanfaat ketika mahasiswa belajar tentang ellips
karena keduanya merupakan kurva tertutup sederhana. Disisi lain kajian ini dapat
digunakan menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan sehari-hari.
2. Kemampuan Akhir
Menentukan persamaan lingkaran dan persamaan garis singgung serta garis kutub
lingkaran.
3. Indikakator Capaian .
1. Menentukan Persamaan lingkaran yang berpusat di O(0,0) dengan panjang jari-jari r
dan persamaan garis singgungnya.
2. Menentukan persamaan lingkaran yang berpusat di M(a,b) dengan panjang jari-jari r
dan persamaan garis singgungnya.
3. Menentukan besarnya kuasa titik terhadap sebuah lingkaran.
4. Menentukan persamaan garis singgung lingkaran yang bergradien tertentu
5. Menentukan Garis kuasa yang semua titiknya memiliki kuasa yang sama terhadap
dua lingkaran.
6. Menentukan titik kuasa yang memiliki kuasa yang sama terhadap tiga lingkaran.
B. URAIAN MATERI
1. PERSAMAAN LINGKARAN.
Lingkaran secara geometris merupakan tempat kedudukan titik-titik pada
bidang yang jaraknya sama terhadap titik tertentu. Titik tertentu tersebut adalah titik
pusat lingkaran dan jarak yang sama tersebut disebut panjang jari-jari lingkaran.
26
Geometri Analitik Bidang
Gambar 3.1
Jadi persamaan lingkaran yang berpusatdi 𝑂(0,0)dan panjang jari-jari 𝑟 adalah :
𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2
Contoh1:
Tentukanpersamaanlingkaranyang berpusatdi𝑂(0,0)dengan:
a. Panjang jari-jari 𝑟 = 4
b. Melaluititik 𝐴(6,3)
Jawab:
a. 𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2 𝑏. 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2
⟺ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 42 ⟺ 62 + 32 = 𝑟 2
⟺ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 16 ⟺ 36 + 9 = 𝑟 2
⟺ 45 = 𝑟2
⟺ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 45
27
Geometri Analitik Bidang
Y
Untuk menentukan persamaan lingkaran
𝑃(𝑥, 𝑦)
𝑦 dengan pusat 𝑀(𝑎, 𝑏) dan panjang jari-
r
jari 𝑟, kita bisa menggunakan definisi jarak
𝑀(𝑎, 𝑏)
dua titik
𝑏 Panjang ̅̅̅̅̅
𝑀𝑃 = 𝑟 = panjang jari-jari ling-
X karan. Misalkan 𝑀(𝑎, 𝑏)adalah titik pusat
O 𝑎 𝑥 x
lingkaran.
Gamar 3.2
Misalkan 𝑃(𝑥, 𝑦) adalah titik yang berada pada lingkaran. Dengan menggunakan
jarak dua buah titik diperoleh bahwa :
Panjang ̅̅̅̅̅
𝑀𝑃 = 𝑟
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2
Contoh2:
Tentukan persamaanlingkaran yang:
a. Berpusat dititik(2, −3)dan jari-jari4
b. Ujung diameterpada titik(2,3) dan(6,9)!
Jawab:
a. Titik pusat lingaran M(2, −3) ; 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑟 = 4
⟺ (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2
2
⟺ (𝑥 − 2)2 + (𝑦 − (−3)) = 42
⟺ (𝑥 − 2)2 + (𝑦 + 3)2 = 16 adalah persamaan lingkaran yang diminta.
2+6 3+9
b. 𝑃𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀 ( , ) = 𝑀(4,6) dan panjang jari-jari adalah
2 2
28
Geometri Analitik Bidang
1 1 1 1
(𝑥 + 𝐴)2 + (𝑦 + 𝐵)2 = 𝐴2 + 𝐵 2 − 𝐶
2 2 4 4
1 1 1 1
Titik pusat 𝑃(𝑎, 𝑏) = 𝑃(− 2 𝐴, − 2 𝐵) dan 𝑟 = √4 𝐴2 + 4 𝐵 2 − 𝐶
29
Geometri Analitik Bidang
1 1
Panjang jari-jari lingkaran : 𝑟 = √4 𝐴2 + 4 𝐵 2 − 𝐶 = √(−2)2 + 32 — 3 = 4
30
Geometri Analitik Bidang
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚ℎ (𝑥 − 𝑥1 )
𝑥
⟺𝑦 − 𝑦1 = − 𝑦1 (𝑥 − 𝑥1 )
1
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 = 𝑟 2
Contoh.
Diberikan titik A(−3,1) dan persamaan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 10.
a. Tunjukkan titik A berada pada lingkaran !
b. Tentukan persamaan garis singgung lingkaran pada titik A!
31
Geometri Analitik Bidang
Jawab.
a. Titik A(−3,1) disubstitusi kan ke dalam persamaan lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 10
diperoleh bahwa(−3)2 + 12 = 9 + 1 = 10 (nilai di sisi kiri adalah sama
dengan nilai disisi kanan). Sehingga, hal itu menunjukkan bahwa titik
A(−3,1) berada pada lingkaran.
b. Persamaan garis singgung lingkaran yang melalui titik A(-3,1) adalah :
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 = 10
⟺ −3𝑥 + 1𝑦 = 10
⟺ −3𝑥 + 𝑦 = 10 atau 𝑦 = 3𝑥 + 10.
O
X (𝑥1 − 𝑎)(𝑥 − 𝑎) + (𝑦1 − 𝑏)(𝑦 − 𝑏) = 𝑟 2
Gambar 3.4
Bukti. Persamaan garis singgung h adalah y – y1 = m (x – x1 ). Misalkan
gradien garis TP adalah mTP . Karena garis h tegak lurus dengan jari-jari TP,
𝑦1 −𝑏
maka berlaku bahwa mTP.m = -1. Diketahui bahwa mTP = , akibatnya m
𝑥1 −𝑎
𝑥1 −𝑎
=− .
𝑦1 −𝑏
𝑥1 −𝑎
Jadi persamaan garis h menjadi y – y1 = − (x – x1 ) ....................... (3.3)
𝑦1 −𝑏
32
Geometri Analitik Bidang
Contoh.
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran (𝑥 + 3)2 + (𝑦 − 2)2 = 20 pada
titik (1, 4).
Jawaban:
(𝑥1 + 3)(𝑥 + 3) + (𝑦1 − 2)(𝑦 − 2) = 20
⟺(1 + 3)(𝑥 + 3) + (4 − 2)(𝑦 − 2) = 20
⟺4(𝑥 + 3) + 2(𝑦 − 2) = 20
⟺4𝑥 + 12 + 2𝑦 − 4 = 20
⟺4𝑥 + 2𝑦 − 12 = 0
⟺2𝑥 + 𝑦 − 6 = 0
Oleh karena itu, persamaan garis singgungnya adalah 2𝑥 + 𝑦 − 6 = 0.
1 1
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶 = 0
2 2
Bukti.
Dimiliki bentuk umum lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0. Bentuk ini diubah
menjadi 𝑥 2 + 𝐴𝑥 + 𝑦 2 + 𝐵𝑦 = −𝐶. Persamaan ini setara dengan
𝐴 2 𝐴 2 𝐵 2 𝐵 2
(𝑥 2 + 𝐴𝑥 + ( 2 ) ) − ( 2 ) + (𝑦 2 + 𝐵𝑦 + ( 2 ) ) − ( 2 ) = −𝐶 atau
𝐴 2 𝐵 2 𝐴 2 𝐵
(𝑥 + ) + (𝑦 + ) = −𝐶 + ( ) + ( ) 2
2 2 2 2
𝐴 𝐵 𝐴 2 𝐵 2
Jadi, pusat lingkaran adalah (− 2 , − 2 ) , r = √( 2 ) + ( 2 ) − 𝐶
33
Geometri Analitik Bidang
34
Geometri Analitik Bidang
⟺ 𝑐 = ± √𝑟 2 𝑚2 + 𝑟 2
⟺ 𝑐 = ± 𝑟√𝑚2 + 1
𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑟√𝑚2 + 1
Contoh:
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran𝑥 2 + 𝑦 2 = 16 dengan
gradien ¾ .
Jawab:
Dari soal di atas, lingkaran dengan panjang jari- jari = 4 dan gradien 𝑚 =
3/4, adalah :
3 9
𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑟√𝑚2 + 1 ⟺ 𝑦 = 𝑥 ± 4√ + 1
4 16
35
Geometri Analitik Bidang
3 5
⟺ 𝑦 = 𝑥 ± 4.
4 4
3
⟺𝑦= 𝑥±5
4
3 3
Jadi, persamaan garis singgung adalah 𝑦 = 4 𝑥 + 5 dan 𝑦 = 4 𝑥 − 5.
𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) ± 𝑟√𝑚2 + 1
Contoh.
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 − 8𝑥 = 0 yang memiliki
kemiringan yang sama dengan garis 2𝑥 + 𝑦 − 3 = 0.
Jawab:
𝑥 2 + 𝑦 2 − 8𝑥 + 4𝑦 = 0
⟺ 𝑥 2 − 8𝑥 + 𝑦 2 + 4𝑦 = 0
⟺ (𝑥 − 4)2 + (𝑦 + 2)2 = 16 + 4
⟺ (𝑥 − 4)2 + (𝑦 + 2)2 = 20
Sehingga, kita memperoleh lingkaran memiliki pusat 𝑃 (4, −2) dan jari-jari 𝑟 =
√20 = 2√5
Karena garis singgung 𝑥 2 + 𝑦 2 − 8𝑥 = 0 memiliki kemiringan yang sama dengan
garis 2𝑥 + 𝑦 − 3 = 0 yaitu 𝑚 = −2, maka, persamaan garis singgungnya
menjadi
𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) ± 𝑟√𝑚2 + 1
⟺ 𝑦 + 2 = −2𝑥 + 8 ± 2√5. √5
36
Geometri Analitik Bidang
⟺ 𝑦 + 2 = −2𝑥 + 8 ± 10
⟺ 𝑦 + 2 = −2𝑥 + 6 ± 10
Jadi, persamaan garis singgung adalah 𝑦 = −2𝑥 + 14 dan 𝑦 = −2𝑥 − 6.
A(𝑥2 , 𝑦2 )
P(𝑥1 , 𝑦1 )
O(0,0 )
B(𝑥3 , 𝑦3 )
Gambar 3.5
Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = r2 pada titik A(𝑥2 , 𝑦2 ) adalah
𝑔1 𝑥2 𝑥 + 𝑦2 𝑦 = 𝑟 2 dan pada B(𝑥3 , 𝑦3 ) adalah 𝑔2 𝑥3 𝑥 + 𝑦3 𝑦 = 𝑟 2. Titik
P(𝑥1 , 𝑦1 )pada g1, maka berlaku 𝑥2 𝑥1 + 𝑦2 𝑦1 = 𝑟 2 dan titik P(𝑥1 , 𝑦1 ) pada g2
juga berlaku 𝑥1 𝑥3 + 𝑦1 𝑦3 = 𝑟 2 .
Selanjutnya pandang persamaan 𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟 2 dan kita memiliki 2
persamaan 𝑥2 𝑥1 + 𝑦2 𝑦1 = 𝑟 2 dan 𝑥1 𝑥3 + 𝑦1 𝑦3 = 𝑟 2 . Ini berarti titik A(𝑥2 , 𝑦2 )
dan B(𝑥3 , 𝑦3 ) terletak pada garis dengan persamaan 𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟 2 . Jadi garis
polar dari titik P(x1, y1) yang terletak di luar lingkaran x2 + y2 = r2 adalah garis
melalui ke dua titik singgung dari ke dua garis singgung yang di tarik dari P(x1, y1).
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan singgung
37
Geometri Analitik Bidang
melewati titik di luar lingkaran. Contoh berikut ini akan membantu kita
memahami metode tersebut. Persamaan garis
Contoh.
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran 𝑥2 + 𝑦2 = 9 melalui titik (0, -9)!
Jawab:
Metode I:
Persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik (0, -9) adalah:
𝑦 − (−9) = 𝑚(𝑥 − 0)
⟺ 𝑦 + 9 = 𝑚𝑥
⟺ 𝑦 = 𝑚𝑥 − 9 .............................................. (3.7)
Jika garis singgung ini untuk lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 9, maka persamaan garis
singgung ditentukan dengan cara mensubsitusikan persamaan (3.7) ke persamaan
lingkaran dan diperoleh persamaan seperti berikut :
𝑥2 + 𝑦2 = 9
⟺ 𝑥 2 + (𝑚𝑥 − 9)2 = 9
⟺ 𝑥 2 + 𝑚2 𝑥 2 − 18𝑚𝑥 + 81 = 9 ⟺ (1 + 𝑚2 )𝑥 2 − 18𝑚𝑥 + 72 = 0
Dari sini diperoleh persamaan kwadrat dalam x. Supaya garis merupakan garis
singgung, maka garis tersebut haruslah memotong di satu titik, artinya harga x
tunggal. Untuk keperluan itu haruslah dipenuhi bahwa diskriminan D = 0. Dalam
hal ini :
𝐷 = 𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = 0 ⟺ 182 𝑚2 − 4(1 + 𝑚2 ). 72 = 0
⟺ 18𝑚2 − 4(1 + 𝑚2 ). 4 = 0 ⟺ 9𝑚2 − 4(1 + 𝑚2 ).2 = 0
⟺ 9𝑚2 − 8 − 8𝑚2 = 0 ⟺ 𝑚2 = 8
⟺ 𝑚 = ±√8
𝑚1 = 2√2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚2 = −2√2
Kemudian, mengganti nilai 𝑚1 serta 𝑚2 ke dalam persamaan garis itu 𝑦 = 𝑚𝑥 − 9.
Untuk 𝑚1 = 2√2, diperoleh 𝑦 = 2√2𝑥 − 9 dan untuk 𝑚2 = −2√2 diperoleh
𝑦 = −2√2𝑥 − 9.
Oleh karena itu, persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 9 melalui titik
E(0, -9) di luar lingkaran adalah 𝑦 = 2√2𝑥 − 9dan 𝑦 = −2√2𝑥 − 9.
38
Geometri Analitik Bidang
Metode II .
Lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 9memiliki pusat di O (0,0) dan jari-jari r = 3. Persamaan
garis yang melalui titik (0, -9) dengan gradien m adalah
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 ) ⟺ 𝑦 + 9 = 𝑚(𝑥 − 0)
⟺ 𝑦 = 𝑚𝑥 − 9 ⟺ 𝑚𝑥 − 𝑦 − 9 = 0
𝑚.0−0−9
r = jarak antara pusat O (0,0) ke garis mx – y - 9 = 0 adalah 3 = | √𝑚2 +1
|.
3. KUASA
a. Kuasa titik terhadap suatu Lingkaran
Misalkan dimiliki titik T di luar lingkaran. Selanjutnya dibuat dua garis g dan
h melalui T sedemikian sehingga garis g memotong lingkaran di titik A dan B.
Sedangkan garis h memotong lingkaran di dua titik yaitu di titik C dan D. Dari
kondisi itu, diperoleh teorema berikut :
Teorema .
TA x TB = TC x TD.
Bukti.
Untuk memahami hubungan ini perhatikan gambar 3.6
39
Geometri Analitik Bidang
Selanjutnya sejalan dengan gambar 3.6, kita memliki gambar 3.7 dibawah :
C
Berdasarkan sifat seperti gambar 3.6 , akibatnya
M diperoleh hubungan :
T
Teorema.
A B
TC x TC = TA x TB atau TC2 = TA x TB.
Gambar 3.7
Berdasarkan teorema di atas, dapat dijelaskan mengenai besarnya kuasa titik
terhadap lingkaran. Pandanglah lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 dan titik
T(𝑥1 , 𝑦1 ).
E D
T(𝑥1 , 𝑦1)
M(a,b)
b
F Gambar
r 3.8C
A
B
X
a
Gambar 3.8
Dari Gambar 3.8 terlihat bahwa segmen TB menyinggung lingkaran. Akibatnya
segmen TB tegak lurus terhadap segmen BM. Dari dua teorema di atas
mengenai kuasa titik terhadap lingkaran diperoleh hubungan berikut :
TD x TE = TC x TA = TB2 = TM2 - r2 = (𝑥1 − 𝑎)2 + (𝑦1 − 𝑏)2 − 𝑟 2
Jadi besarnya kuasa titik T(𝑥1 , 𝑦1 ) terhadap lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2
adalah (𝒙𝟏 − 𝒂)𝟐 + (𝒚𝟏 − 𝒃)𝟐 − 𝒓𝟐 .
Memperhatikan posisi titik T terhadap lingkaran, maka terdapat beberapa kasus :
1. Jika T diluar lingkaran, maka kuasanya positif.
2. Jika T pada lingkaran, maka kuasanya = 0.
3. Jika T dalam daerah lingkaran, maka kuasanya negatif.
40
Geometri Analitik Bidang
Di atas telah diperoleh bahwa TM2 = (𝑥1 − 𝑎)2 + (𝑦1 − 𝑏)2 dan kuasa T terha-
dap lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 adalah ± 𝑘 2 = (𝑥1 − 𝑎)2 + (𝑦1 − 𝑏)2 −
𝑟 2 . Jadi TM2 = (𝑥1 − 𝑎)2 + (𝑦1 − 𝑏)2 = ± 𝑘 2 + r2.
Selanjutnya jika T digerakkan maka dapat disimpulkan bawa :
Tempat kedudukan titik-titik T yang mempunyai kuasa yang sama (
± 𝒌𝟐 ) terhadap suatu lingkaran merupakan lingkaran konsentis dengan
panjang jari-jari ± 𝒌𝟐 + 𝒓𝟐
Selanjutnya jika persamaan lingkaran yang berbentuk x2 + y2 +Ax + By + C = 0,
maka kuasa P(x1, y1) terhadap lingkaran tersebut adalah :
x12 + y12 + Ax1 + By1 + C ............................................................(4.1)
b. Garis Kuasa
Tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai kuasa sama terhadap dua
lingkaran berupa garis lurus disebut garis kuasa. Jika diberikan dua lingkaran
L1= 0 dan L2= 0, maka garis kuasa dapat dicari. Misalkan kita akan menentukan
persamaan garis kuasa lingkaran L1 x2 + y2 + A1x + B1y + C1 = 0 dan lingkaran
L2 x2 + y2 + A2x + B2y + C2 = 0 dan misalkan P(xP, yP) adalah titik yang
mempunyai kuasa sama terhadap L1 dan L2.
Menurut persamaan (4.1) maka kuasa titik P terhadap lingkaran L1 adalah
KP = xP2 + yP2 + A1xP + B1yP + C1 dan kuasa titik P terhadap lingkaran L2 adalah
KP = xP2 + yP2 + A2xP + B2yP + C2. Karena kuasa titik P terhadap kedua ling-
karan adalah sama, maka
xP2 + yP2 + A1xP + B1yP + C1 = xP2 + yP2 + A2xP + B2yP + C2
(A1 – A2)xP + (B1 – B2)yP + (C1 – C2) =0
Jika titik P dijalankan maka diperoleh tempat kedudukan titik-titik yang
mempunyai kuasa sama terhadap lingkaran L1 = 0 dan L2 = 0 yaitu
(A1 – A2)x + (B1 – B2)y + (C1 – C2) = 0 ...............................(4.2)
Secara simbolis persamaan garis kuasa lingkaran L1 = 0 dan L2 = 0 dituliskan
sebagai :
L1 – L2 = 0 ................................................... (4.3)
41
Geometri Analitik Bidang
Teorema .
Garis kuasa terhadap dua lingkaran tegak lurus terhadap sentral
ke dua lingkaran tersebut.
Bukti.
Untuk membuktikan teorema ini cukup dibuktikan bahwa hasil kali gradien sental
ke dua lingkaran tersebut dengan gradien garis kuasa adalah -1.
Misalkan gradisen sentral ms dan gradien garis kuasa adalah mk.
Persamaan garis kuasa ke dua lingkaran 2(a – p)x + 2(b – q)y + (C – D) = 0 .
−(a−p) −b+q −(b−q) (b−q)
Dalam hal ini mk. = dan ms = −a+p = = . Jadi ms. mk. = -1.
(b−q) −(a−p) (a−p)
c. Titik Kuasa.
Di atas telah kita membicarakan tentang garis kuasa yang merupakan
himpunan titik-titik yang memiliki kuasa yang sama terhadap dua lingkaran.
Bagaimana kalau diketahui tiga buah lingkaran dan selanjutnya kita
menentukan himpunan titik-titik yang memiliki kuasa yang sama terhadap tiga
buah lingkaran. Misalkan dimiliki tiga buah lingkaran L1, L2 dan L3 yang pusat-
pusatnya tidak berada pada satu garis lurus (konsentris). Ketiga lingkaran tersebut
mempunyai tiga garis kuasa yang saling berpotongan di satu titik. Titik potong
ketiga garis ini disebut titik kuasa.
Jika ketiga lingkaran adalah konsentris maka garis-garis kuasanya sejajar, dan
ini berarti titik kuasa ketiga lingkaran berada di titik tak hingga.
Contoh:
Tentukan titik kuasa lingkaran
42
Geometri Analitik Bidang
L1 x2 + y2 + 3x + 5y – 7 = 0;
L2x2 + y2 – 2x + 4y– 6 = 0; dan
L3x2 + y2 + 4x – 2y – 2 = 0.
Jawab.
Garis kuasa lingkaran L1 dan L2 adalah L1 – L2 = 0 yaitu
5x + y – 1 = 0................................................................................ (1)
Garis kuasa lingkaran L1 dan L3 adalah L1 – L3 = 0 yaitu
x – 7y + 5 = 0 ................................................................................. (2)
1
Dari persamaan simultan (1) dan (2) menghasilkan penyelesaian x = 18 dan
13
y = 18. Dengan demikian koordinat titik kuasa ketiga lingkaran tersebut adalah
1 13
K (18, 18).
Contoh.
Cari persamaan garis kuasa dari dua lingkaran
x2 + y2 = 25 dan x2 + y2– 6x – 8y – 11 = 0
Penyelesaian:
L1 – L2 = 0 L1 = L2
x2 + y2– 25 = x2 + y2– 6x – 8y – 11
6x + 8y – 14 = 0
3x + 4y – 7 = 0.
43
Geometri Analitik Bidang
19
Lingkaran tersebut sesungguhnya memiliki persamaan x2 + y2 - x + 4 y - =0
4
3. Tentukan persamaan lingkaran yang melalui tiga titik P(1,0), Q(0,1) dan R(2,2) !
Jawab.
Lingkaran yang dimaksud adalah x2 + y2 + Ax + Bx + C = 0. Selanjutnya tinggal
menentukan A, B dan C.
Karena 3 titik P,Q dan R dilalui oleh lingkaran yang kita cari, maka diperoleh
sistem 1 + A + C = 0, 1 + B + C = 0 dan 8 + 2A + 2B + C = 0 (mengapa) !
7 4
Selanjutnya dengan menyelesaikan sistem tersebut diperoleh A = B = − 3 ,C = 3 .
44
Geometri Analitik Bidang
–4x – 2y + 16 = 0 2x + y – 8 = 0.
Semua titik yang berada pada garis ini mempunyai kuasa sama terhadap kedua
lingkaran L1 dan L2 di atas. Sedangkan titik yang ditanyakan adalah berada pada
sumbu-x, yaitu titik potong sumbu-x dengan garis kuasa. Jadi ordinat titik yang
dicari adalah y = 0. Substitusi ke garis kuasa diperoleh absis titik yang dicari
yaitu
2x + 0 – 8 = 0, atau x = 4.
Jadi koordinat titik yang dicari adalah P(4,0) dan kuasa titik P terhadap kedua
lingkaran adalah KP = (4 – 1)2+ (0 – 4)2 – 16 = 9.
45
Geometri Analitik Bidang
9. Tentukan persamaan lingkaran yang melelui O(0,0) dan melalui ke dua titik pusat
lingkaran x2 + y2 - 6x – 8y -11 = 0 dan x2 + y2 - 4x – 6y -22 = 0.
E. RANGKUMAN.
1. Persamaanlingkaranyang berpusatdi𝑂(0,0)dan panjang jari-jari𝑟 adalah :
𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2 .
2. Persamaan lingkaran dengan pusat 𝑀 (𝑎, 𝑏) dan panjang jari-jari 𝑟 adalah
(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 .
3. Persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 pada titik T(𝑥1 , 𝑦1 ) adalah
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 = 𝑟 2
4. Persamaan garis singgung lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 pada titik
T(𝑥1 , 𝑦1 ) adalah (x – a)(𝑥1 – a) + (y – b) (𝑦1 - b) = 0.
5. Jika dimiliki persamaan lingkaran x2 + y2 + Ax + Bx + C = 0, maka persamann
garis singgung lingkaran pada titik T(𝑥1 , 𝑦1 ) adalah :
1 1
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶 = 0
2 2
6. Persamaan garis singgung lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 bergradien m adalah :
𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑟√𝑚2 + 1.
7. Persamaan garis singgung lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2 bergradien m
adalah𝑦 − 𝑏 = 𝑚(𝑥 − 𝑎) ± 𝑟√𝑚2 + 1.
8. Besarnya kuasa titik P ( x1,y1) terhadap lingkaran (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 = 𝑟 2
adalah k = (𝒙𝟏 − 𝒂)𝟐 + (𝒚𝟏 − 𝒃)𝟐 − 𝒓𝟐 .
9. Selanjutnya jika persamaan lingkaran yang berbentuk x2 + y2 +Ax + By + C =
0, maka kuasa P (x1, y1) terhadap lingkaran tersebut adalah :
k = x12 + y12 + Ax1 + By1 + C.
10. Titik T(𝑥1 , 𝑦1 ) di luar lingkaran𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 .Persamaan garis kutub T terhadap
lingkran𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2adalah 𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 = 𝑟 2 .
11. Dimiliki dua lingkaran L1x2 + y2 + A1x + B1y + C1 = 0 dan L2x2 + y2 + A2x + B2y
+ C2 = 0 . Tempat kedudukan titik-titik yang memiliki kuasa sama terhadap dua
lingkaran sering disebut garis kuasa. Persamaan garis kuasa terhadap dua
lingkaran L1 = 0 dan L2 = 0 adalah :
(A1 – A2)x + (B1 – B2)y + (C1 – C2) = 0
46
Geometri Analitik Bidang
F. REFERENSI
1. Mathematics Forum. 2009. Mathematics for Senior High School Year XI.
Jakarta:Yudhistira.
2. Rauh, Drs. 1959. Geometri Analitik Bidang. Penerbit Terate Bandung.
3. Sukirman,M.Pd.1996. Materi Pokok GEOMETRI ANALITIK BIDANG DAN
RUANG MODUL 1-9. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Peningkatan Mutu Guru
SLTP setara DIII. Jakarta.
47