Anggota Kelompok :
UNIVERSITAS KADIRI
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Tarik
Tekan dan Geser tepat waktu. Makalah Tekan, Tarik dan Geser di susun guna
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Mekanika Bahan di Kampus Unisersitas
Kadiri. Selain itu penulisan juga berharap agar makalah ini dapat menambah
K. ST , MT . Selaku dosen Mekanika Bahan. Tugas yang telah diberokan ini dapat
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
1.1 Pengantar
A.PENDAHULUAN
Mekanika bahan adalah cabang dari mekanika terapan yang memiahas perilaku benda padat
yang mengalami berbagai pembebanan. Nama-nama lain untuk bidang ilmu ini adalah kekuatan
bahan dan mekanika benda yang dapat berdeformasi. Benda padat yang ditinjau dalam pembahasan
ini meliputi batang (bars) dengan beban aksial, poros (shafts) yang mengalami torsi, balok (beams)
yang mengalami lentur, dan kolom (columns) yang mengalami tekan. Tujuan utama mekanika
bahan adalah untuk menentukan tegangan (stress), regangan (strain) dan peralihan (displacement)
pada struktur dan komponen-komponennya akibat beban-beban yang bekerja padanya.
Riwayat perkembangan mekanika bahan merupakan kombinasi yang menarik antara teori
dan eksperimen,teori telah menunjukkan jalan ke hasil eksperimen yang berguna, begitu pula
sebaliknya. Orang-orang terkenal seperti Leonardo da Vinci (1452 - 1519) dan Galileo Galilei
(1564 - 1642) telah melakukan eksperimen untuk menentukan kekuatan kawat, batang, dan balok,
meskipun mereka tidak mengembangkan teori yang memadai (berdasarkan standar masa kini)
untuk menjelaskan hasil pengujian mereka. Sebaliknya, matematikawan ternama Leonhard Euler
(1707-1783) mengembangkan teori matematis tentang kolom (column) dan menghitung beban
kritis sebuah kolom pada tahun 1744, jauh sebelum adanya bukti eksperimental untuk
memperlihatkan signifikansi hasilnya. tanpa adanya pengujian yang memadai untuk mendukung
hasilnya, teori Euler sempat tidak digunakan selama lebih dari 100 tahun, sekalipun saat ini teori
tersebut merupakan dasar untuk desain dan analisis hampir semua kolom.
B.TEGANGAN DAN REGANGAN NORMAL
Ujung benda uji bundar mempunyai penampang yang lebih besar didekat
penjepit agar kegagalan tidak akan terjadi didekat penjepit.Pada benda uji yang
didesain dengan baik, kegagalan akan terjadi dibagian prismatis dari benda uji
dimana distribusi tegangan terbagi rata dan batang tersebut hanya mengalami Tarik
murni.
Agar hasil ujian dapat dinbandingkan maka dimensi benda uji dan metode
penerapan beban telah distandarisasi.Organisasi pembuat standar yang paling
utama adalah American Society for Testing and Materials (ASTM),suatu badan
teknis nasional yang menerbitkan spesifikasi dan standar untuk bahan pengujian.
Benda uji Tarik menurut standar ASTM mempunyai diameter 0,505 in dan
Panjang terukur 2,0 in,diantara tanda tanda pengukuran yang merupakan titik-titik
dimana lengan extensometer dipasang ke benda uji.
Didalam uji statik beban diterapkan perlahan lahan dan laju pembebanan yang
teliti bukan merupakan hal yang penting karena tidak mempengaruhi perilaku
benda uji.
Tetapi dalam uji dinamis beban diterapkan secara cepat dan kadang-
kadang dengan cara siklus.karena sifat beban dinamis mempengaruhi besaran
bahan,maka laju pembebanan perlu juga dicatat.
Uji tekan pada material biasanya dilakukan pada benda uji kecil yang
berbentuk kubus atau silinde.Kubus biasanya mempunyai sisi 2,0 in.dam silinder
biasanya mempunyai diameter sekitar 1 in,dan panjangnya 1 sampai 12 in.
Beton diuji tekan pada setiap proyek konstruksi yang penting untuk
menjamin bahwa kekuatan yang dibutuhkan telah dicapai.
Diagram tegangan regangan
Hasil hasil biasanya tergantung pada ukuran benda uji.
Karet adalah contoh nyata untuk bahan yang tetap bersifat elastis meskipun limit proporsionalnya
telah di lampaui.
2. Plastisitas
Karakteristik suatu bahan yang mana bahan itu dapat mengalami regangan inelastis melewati
regangan pada limit elastis.
Apabila deformasi besar terjadi pada bahan daktil yang di bebani hingga daerah plastis, maka
bahan ini disebut mengalami aliran plastis.
3. Rangkak
Apabila bahan dibebani untuk waktu yang cukup lama, beberapa bahan mengalami regangan
tambahan.
Rangkak biasanya lebih penting pada temperatur tinggi di bandingkan dengan pada temperatur
biasa, sehingga hal ini harus selalu di tinjau pada desain mesin, tanur, dan struktur lain yang beroperasi
pada temperatur tinggi untuk waktu yang lama.
Contoh :
Rangkak beton pada periode waktu lama dapat menimbulkan permukaan yang tidak merata pada
lantai jembatan.
1. Elastis linier
Apabila suatu bahan berperilaku elastis dan juga mempunyai hubungan linier antara
tegangan dan regangan.
Hubungan linier antara tegangan dan regangan untuk suatu batang yang mengalami tarik atau
tekan sederhana dinyatakan dengan persamaan:
Dengan σ adalah tegangan aksial, € adalah regangan aksial, dan E adalah konstanta
peoporsionalitas yang di kenal dengan modulus elastisitas bahan tersebut.
Modulus Elastisitas adalag kemiringan kurva tegangan-regangan di dalam daerah elastis linier,
sebagaimana disebutkan dalam subbab 1.3.
2. Hukum Hooke
Adalah hukum tentang ilmu fisika yang diakibatkan oleh sifat elastisitas dari sebuah pir
atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak
pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus , matematis
3. Rasio Possion
Rasio passion adalah perbandingan antara kontraksi lateral terhadap regangan
longitudinal, jika suatu bahan ditarik secara linier. Dengan kata lain, rasio ini menghitung
perbandingan antara penyempitan benda terhadap pertambahan Panjang akibat tarikan.
Rasio regangan lateral €^ terhadap regangan aksial € dikenal dengan Rasio Possion dan diberi
notasi huruf Yunani v (nu); Jadi,
reganganlateral
v=
reganganaksial
Tegangan Geser
• Tegangan yang terjadi jika suatu benda bekrja dengan dua gaya yang
berlawanan arah, tegak lurus sumbu objek. Tegangan inibanyak terjadi pada
konstruksi, misalnya: sambungan keling, gunting, dan sambunganbaut.
Regangan Geser
Untuk baja lunak, harga tipikal 11.000 ksi atau 75 GPa; untuk paduan
aluminium, harga tipikalnya adalah 4000 ksi atau 28 GPa. Harga-harga
lainnya dicantumkan dalam tabel H-2, Lampiran H.
Modulus elastisitas utuk kasus tarik dan kasus geser dihubungkan dengan
persamaan berikut:
Di mana v adalah rasio Poisson. Hubungan ini menunjukkan bahwa E, G, dan v
bukanlah besaran-besaran elastis bahan yang independen. Karena rasio Poisson
untuk bahan biasa ada di antara nol dan setangah, kita lihat dari persamaan diatas
bah G harus dari sepertiga sampai setengah E.
A. Tegangan Izin
Tegangan yang terjadi akibat pembebanan yang berlangsung tak terbatas
lamanya pada elemen mesin, tanpa mengakibatkan terjadinya kepatahan
maupun perubahan bentuk yang menuju ke kerusakan.
1. Logam (Ferro/nonFerro)
•JenisPembebanan
•JenisBeban
1. BebanStatik
B. Beban Izin
Dengan diketahui tegangan izin untuk stuktur dab bahan tertentu, maka
dapat ditentukan beban izin pada struktur.
Hubungan antara beban izin dan tegangan izin pada struktur sederhana/basic,
yaitu: