Anda di halaman 1dari 3

Jika membahas bandul fisis, bila suatu sistem ayunan, bagian bagian yang bergerak memliki massa dengan

n simbol m dan
ukuran yang cukup besar ( tidak dapat diabaikan ) , maka sistem ayunan ini dinamakan bandul fisis. Bandul fisis merupakan
bandul yang berosilasi ( variasi periodik umumnya terhadap waktu dari suatu hasil pengukuran ) secara bebas pada suatu
sumbu tertentu dari suatu benda kaku sembarangan. Berbeda dengan bandul sistematis , berbeda juga dengan bandul matematis
pada bandul tidak bisa mengabaikan bentuk , ukuran , dan juga massa benda. Momen inersia adalah ukuran ketahanan objek
terhadap perubahan laju rotasinya. Satuan internasional yang sering disingkat dengan SI momen inersia adalah kg m kuadrat.
Besaran ini analog rotasi daripada massa atau yang disebut M. Dengan kata lain besaran ini adalah kelembaman dari benda
tegar yang berputar terhadap sumbunya atau rotasinya. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam
dinamika datar , dan menentukkan hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut , momen gaya , dan juga
percepatan sudut serta beberapa besaran lainnya. Meskipun , pembahasan skalar terhadap skalar terhadap momen inersia ,
pembahasan yang menggunakan tesor memungkinkan analisis sistem yang lebih rumit seperti gerakan giroskorik. Definisi
sederhana momen insersia ( terhadap sumbu rotasi dan sembarang obkek , baik massa titik atau struktur tiga dimensi. Bandul
fisis terbagi dua yaitu bandul fisis tanpa beban dan bandul fisis dengan beban. Bandul fisis tanpa beban , Periode ayunan jika
amplitudo kecil adalah. Bandul puntiran, dalam hal ini di tunjukkan sebuah piringan yang di gantung pada sebuah ujung batang
kawat yang di pasang pada pusat massa piringan. Batang kawat itu yang di pasang pada pusat massa piringan. Batang kawat itu
di buat tetap pada penyangga yang kokoh. Pada posisi seimbang piringan di tarik radial dari pusat piringan ketitik P. Jika
piringan di rotasikan kebidang horizontal pada posisi Q, maka kawat akan terpuntir. Kawat yang terpuntir akan melakukan
tarikan pada piringan yang cenderung akan kembali ke posisi awal. Torsi pemulihannya ternyata sebanding dengan banyaknya
puntiran atau gesekan sudut (hukum hooke). Sehingga, di peroleh rumus sebagai berikut : Persamaan ini adalah syarat gerak
harmonis sudut yang di bentuk oleh bandul sederhana. Apabila batang kawat di tarik secara radial maka akan menciptakan
suatu bandul yang harmonis sudut yang di bentuk oleh bandul sederhana. Apabila kawat di tarik secara radial maka akan
menciptakan suatu bandul yang harmonis. Bandul fisis yaitu gambaran benda tegar yang tergantung sehingga benda daopat
berayun dalam bidang vertikal terhadap sumbu yang melalui benda itu. Pada kenyataan sebuah bandul yang berayun adalah
benda fisis. Sebagai hal khusus tinjaulah sebuah titik massa m yang digantung pada ujung tali tanpa berat yang panjangnya l,
berlaku : Dalam penentuan gravitasi bandul fisis sering digunakan karena bandul fisis ini cukup akurat dalam penentuan. Adapun
komponen yang perlu di perhatikan dalam pengaplian metode ini dalam penentuan percepatan gravitasi : radius gyrasi (jari-jari
putar). Jika kita mempunyai bentuk sembarangan sumbu pada benda tersebut, maka kita akan mendapatkan suatu daerah untuk
suatu lingkaran yang berpusat pada sumbu tadi dan berjari-jari sedemikian rupa. Jika massa benda itu di pusatkan di suatu titik
pada lingkungan itu, maka hal itu tidak merubah momen kelembapannya pada sumbu tadi. Jika bidang lingkaran tegak lurus
sumbu. Jarak titik-titik pada sumbu tadi atau sumbu yang lain atau jari-jari lingkaran tersebut terhadap sumbu dan dinyatakan
dengan simbol K. Bila massa m dari benda tersebut betul-betul di pusatkan pada jarak R, maka momen kelembapannya akan
sama dengan momen kelembapan di suatu titik yang sama dengan R, yaitu pada jarak K. Persamaan tersebut dapat di anggap
sebagai definisi radius gravitasi atau radius gyrasi. Pada umumnya, massa benda tidak dapat di anggap sebagai definisi radius
gyrasi dan tidak pada pusat massanya untuk maksud menghitung momen kelembamannya. Teori sumbu sejajar. Teori sumbu
sejajar berguna sekali di dalam menghitung momen kelembaman benda terhadap sumbu sembarang, kalau atau seandainya
momen kelembaman benda itu terhadap sumbu sama dengan momen kelembamannya terhadap sumbu lewat massa benda
dengan kuadrat jarak antara jarak antara dua sumbu . Teori ini pertama kali di rumuskan oleh Langrange pada tahun 1873.
Pada skema teori diatas, titik P adalah sebuah titik sekehendak pada sumbu X1 dan pada sumbu tersebut dibuat P dan di pusat
massa benda (pm). Momen kelembaman terhadap sumbu yang lewat pusat massa dan tegak lurus pada diagram ialah momen
kelembaman terhadap sumbu di atas dan lewat titik P karena R merupakan koordinat X (massa dm) maka harga r2 ini
kemudian di maksudkan kedalam integral kedua. Suku pertama pada ruas kanan adalah lo, suku kedua adalah M. h2 dimana
massa dm adalah massa total benda. Suku ketiga adalah nol (0). Seperti dapat dilihat dengan mempergunakan rumus koordinat
X sebagai pusat massa. Dalam hal ini, pusat massa terletak di titik asal, harga X = 0 dan X.Dm = 0. Dari teori-teori yang
ditemukan diatas, maka rumus-rumus mengenai bandul gabungan dapat di laksanakan. Skema ini menggambarkan suatu benda
tegar yang tergantung pada sumbu horizontal melalui titik O. Persamaan gerak dengan kecil (sin = ) untuk benda dengan l
adalah momen massa benda untuk melalui titik O dan n adalah jarak ke titik O. Persamaan gerak dengan kecil dan dari gaya
yang diberikan. Gerak yang dinyatakan melalui persamaan diatas merupakan gerak harmonis. Skema melihat penjabaran dari
skema tersebut maka kita dapat melihat secara jelas perumusan dari masing-masing rumus yang telah dikemukakan sebelumnya.
Dengan menggunakan teorema sumbu sejajar seperti yang telah dikemukakan diatas, torsi sama dengan dua dikalikan dengan
simbol ini yang akan diakarkan dengan satu dibagi dengan massa dan dikalikan dengan gravitasi dikali tinggi, dan dengan
memperhatikan l = lo dikalikan dengan massa dikali tinggi yang dikuadratkan dan lo = massa dikalikan tinggi kuadrat , k2/h
dapat dinyatakan sebagai l panjang bandul gabungan ekuivalen sederhana. Panjang l dapat diketahui dari grafik T terhadap d
yaitu jarak pusat gantungan terhadap ujung bebas. Pada gambar diatas panjang l adalah sama dengan jarak antara titik potong
pertama. Adapun rumus kelembaman sesungguhnya : l sama dengan lo dikurang massa dikalikan konstanta kuadrat atau
konstanta kuadrat sama dengan satu dibagi massa. Rumus diatas dapat dianggap sebagai definisi radius gyrasi. Pada umumnya,
massa tidak dapat dianggap terpusat pada pusat massanya untuk maksud menghitung kelembamannya. Setelah itu ada juga
benda yang mengayuh pada permukaan zat cair. Adapun teori sumbu sejajar berguna sekali untuk menghitung kelembaman
benda terhadap sumbu sembarang. Kalau momen kelemabaman benda terhadap sumbu sumbu lain sejajar diketahui. L
dinyatakan sebagai panjang bandul gabung. Komponen radial memberikan percepatan sentripetal yang diperlukan agar benda
bergerak pada busur lingkaran. Komponen tangensial adalah gaya pembalik pada benda m yang cenderung mengembalikan massa
ke posisi semula. Pengertian ayunan sederhana adalah suatu sistem yang berdiri dari sebuah massa titik yang digantung dengan
tali tanpa massa dan tidak dapat memanjang. Jika ayunan diatrik kesamping dari posisi setimbang dan kemudian dilepaskan
maka massa m akan berayunan dalam bidang vertikal dibawah pengaruh gravitasi. Gerak ini adalah gerak osilasi dan periodik.
Kita ingin menentukan periode ayunan : sebuah ayunan dengan panjang l, dengan sebuah partikel bermassa m yang membuat
sudut terhadap arah vertikal. Gaya yang bekerja pada partikel adalah berat m dikalikan dengan g (percepatan gravitasi) dan
gaya tarik T dengan tali kita pilih suatu sistem koordinat dengan satu penyinggung lingkaran gerak (tangensial) dan sumbu lain
pada arah tangensial m dikalikan dengan g sin . Komponen radiasi dari gaya yang bekerja memberikan percepatan sentripetal
yang diperlukan agar benda bergerak pada busur lingkaran. Komponen tangensial adalah gaya pembalik pada benda m yang
cenderung mengembalikan massa ke posisi awal (lampiran 28). Gaya pembalik ini proporsional dengan sin , sedangkan
simpangannya proporsional dengan sehingga areanya atau gerakannya yang dihasilkan bukan gerak harmonik sederhana. Akan
tetapi, jika sudut kecil sin dapat kita samakan dengan . Simpangan panjang busur lintasan dapat dianggap sebagai garis
lurus. Jadi untuk simpangan kecil gaya pembalik adalah sebanding dengan simpangan dan mempunyai arah berlawanan. Ini
merupakan persyaratan gerak harmonik sederhana. Tetapan m (massa) dikalikan dengan g (gravitasi) dibanding terbalik dengan l
(panjang) menggantikan tetapan K (konstanta). Bandul puntiran, dalam hal ini tidak berlaku. Bandul fisis tanpa beban. Dalam
eksperimen anda nanti akan diminta mengayunkan batang berlubang (ada lubang) untuk berbagai posisi poros. Batang pada satu
poros jika diberi simpangan akan berosilasi dengan periode sebesar. Jika periode bandul fisis ekuivalen dengan periode bandul
matematis. Solusi dari persamaan kuadrat ini memiliki dua nilai h (yaitu h.h1 dan h1.h2) yang artinya periode osilasi untuk
kedua nilai nilai h bernilai sama. Dari persamaan kuadrat ditunjukkan bahwa h1 + h2 adalah panjang atau l dan h, dikalikan
dengan h2 sama dengan tetapan konstanta kuadrat. Jika titik 00 derajat dikurang dengan h sama dengan tetapan konstanta
kuadrat dibagi dengan tinggi pertama atau h1, sehingga jarak tak hingga merupakan panjang ekuivalen benda sistematis (l).
Momen inersia bandul dititik pusat massa dapat dicari dengan momen inersia atau I sama dengan massa dikalikan dengan
tetapan konstanta kuadrat dan percepatan gravitasi juga dapat dicari g sama dengan 4 dikalikan dengan l (panjang) dibanding
terbalik dengan T (torsi). Dengan menganggap batang adalah homogen maka letak titik pusat massa berada ditengah-tengah
batang. Jika poros bandul berada di pusat massa, maka perioda osilasi sama dengan . Untuk itu disarankan melakukan
eksperimen disekitar pusat massa. Bandul fisis dengan beban pada dasarnya eksperimen ini sama dengan eksperimen
sebelumnya, hanya cara perhitungannya saja yang diubah sama seperti eksperimen sebelumnya anda diminta mengayunkan
batang yang berlubang yang telah diberi tambahan beban. Pada satu lubang (lubang terluar). Dengan mengukur perioda osilasi
pada bandul fisis pada masing-masing jarak h1 dan h2 dari pusat massa. Dalam penentuan gravitasi bandul fisis sering digunakan
karena bandul fisis ini cukup akurat dalam penentuan. Adapun komponen yang perlu diperhatikan dalam pengaplikasian metode
ini dalam menentukan percepatan gravitasi. Dibawah ini beberapa hal yang akan dibahas diantaranya adalah radius gyrasi (jari-
jari putar). Jika kita mempunyai bentuk sembarang sumbu pada benda tersebut, maka kita mempunyai bentuk maka kita akan
mendapatkan daerah untuk suatu lingkungan yang berpusat pada sumbu tadi dan berjari-jari sedemikian rupa. Jika massa benda
itu dipusatkan di suatu titik pada lingkaran itu, maka hal itu tidak merubah momen kelembamannya terhadap sumbu tadi dan
berjari-jari sedemikian rupa. Jika massa benda itu dipusatkan di suatu titik pada lingkaran itu maka hal itu tidak merubah
momen kelembamannya terhadap sumbu tadi. Jarak titik-titik pada sumbu tadi atau sumbu yang lain atau jari-jari lingkaran
tersebut terhadap sumbu dan dinyatakan dengan sumbu X. Bila massa m dari benda tersebut betul-betul dipusatkan pada jarak
R, maka momen kelembamannya akan sama dengan kelembaman disuatu titik yang sama dengan R yaitu pada jarak R dan
maka momen kelembamannya akan sama dengan kelembaman disuatu titik yang sama dengan R, yaitu pada jarak R. Persamaan
tersebut dapat dianggap sebagai definisi radius gyrasi. Pada umumnya, massa benda tidak dapat dianggap berpusat pada pusat
massanya untuk maksud menghitung momen kelembamannya benda itu terhadap momen kelembamannya benda itu terhadap
sumbu sama dengan momen kelembamannya terhadap sumbu sama dengan momen kelembamannya terhadap sumbu lewat
massa benda dengan kuadrat jarak antara dua sumbu . Teori ini pertama kali dirumuskan oleh Langrange pada tahun 1873.
Pada skema dilampiran, titik P adalah sebuah titik sekehendak pada sumbu X, dan pada sumbu tersebut dibuat P dan pusat
massa benda (pm). Momen kelembamannya terhadap sumbu yang kuat pusat massa dan tegak lurus pada diagram ialah momen
kelembamannya terhadap sumbu sejajar dengan sumbu diatas. Lalu momen kelembamannya terhadap sejajar sumbu dengan
sumbu diatas dan lewat titik P. Suku pertama pada ruas kanan adalah Xo, suku kedua adalah massa dikalikan dengan tinggi
kuadrat (h2) dimana m dm ialah massa total benda. Suku ketiga adalah nol (0), seperti dapat dilihat dengan mempergunakan
rumus koordinat X sebagai pusat massa. Dalam hal ini, pusat massa terletak dititik asal, harga X sama dengan 0 dan X dikalikan
dm sama dengan nol (0). Sebelum meninjau teori berikutnya terlebih dahulu akan dibahas momen kelembaman definisi momen
kelembaman untuk sebuah titik. Momen kelembaman sebuah titik terhadap jarak titik keporos. Untuk sebuah benda, dianggap
benda itu sebagai jumlah dari bagian-bagian benda m dengan rumus m sama dengan sigma i delta m. Momen kelembamannya
suatu benda terhadap suatu panas yang tertentu adalah jumlah hasil kali dari tiap-tiap unsur m dan pangkat dua jarak , a)
Untuk keping logam yang berbentuk persegi panjang dengan sisi-sisi a, b, c, dan massanya m. 1) Momen inersia terhadap panas
melalui titik-titik berat dan sejajar dengan sisi , 2) Poros melalui titik berat dan sejajar dengan sisi b , 3) Poros melalui titik
berat dan sejajar dengan sisi c , b) Untuk keping logam berbentuk silinder dengan massa m, jari-jari R, dan tebal d. 1) Momen
inersia terhadap poros melalui titik berat dan sejajar melalui diameter keping , c) Jika sebuah benda tergantung pada kawat
atau tali torsi, maka waktu getar ayunan torsi benda tersebut. Panjang l dapat diketahui dari grafik T terhadap d yaitu jarak
pusat getaran ujung bebas. Pada gambar pertama yaitu panjang l adalah jarak pusat sama dengan titik potong kedua. Apabila
dua buah benda (dengan momen inersia I1 dan I2) digantung berturut-turut pada sebuah kawat penggantung I2 maka rumus-
rumus mengenai bandul gabungan dapat dilaksanakan. Dalam sebuah skema menggambarkan suatu benda tegar yang tergantung
pada sumbu horizontal melalui titik O. Persamaan gerak dengan kecil (sin = ) untuk benda tersebut adalah. Untuk
memperjelas skema diatas maka kita lihat bentuk penjabaran skema tersebut maka kita lihat bentuk penjabaran dari skema
tersebut maka kita dapat melihat secara jelas perumusan dari masing-masing rumus yang telah dikemukakan. Pada bandul
puntiran sebuah piringan yang digantung pada sebuah ujung batang kawat yang dipasang pada pusat massa piringan dan diputar
dengan sudut . Batang kawat itu dibuat tetap pada penyangga yang kokoh. Pada posisi seimbang piringan ditarik radial dari
pusat piringan ketitik P. Jika piringan dirotasikan ke bidang horizontal pada posisi , maka kawat akan terpuntir akan kembali ke
posisi awal. Torsi pemulihnya ternyata sebanding dengan banyaknya puntiran akan geseran sudut. Suatu persamaan torsi adalah
syarat gerak harmonis sudut yang dibentuk oleh bandul sederhana. Apabila batang kawat di tarik secara radial, maka akan
menciptakan suatu bandul yang harmonis sederhana. Gerak yang di nyatakan melalui suatu persamaan massa dikalikan gravitasi
dikalikan dengan tinggi dengan adanya sudut sama dengan inersia dengan sudut merupakan gerak harmonis. Gerak harmonis
sederhana dapat di definisikan sebagai gerakan bolak-balik disekitar titik setimbang gerak harmonis. Gerak harmonis sederhana
ini di sebabkan oleh gaya yang arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda dengan berbanding lurus dengan simpangan.
Gaya ini disebut sebagai gaya pemulih, sebagaimana yang telah di jelaskan sebelumnya maka kita melihat bentuk penjabaran
dari skema melalui sumbu-sumbu ordinat. Jika kita melihat penjabaran skema tersebut maka kita dapat melihat secara jelas dan
perumusan dari masing-masing rumus yang telah dikemukakan sebelumnya. Dengan menggunakan teorema atau teori, sumbu
sejajar yang berguna yang berguna sekali didalam menghitung momen kelembaman benda terhadap sumbu sembarang yang
berkaitan dengan teori langrange pada tahun 1873 dan seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Panjang bandul gabungan
yang di lambangkan dengan l dapat di ketahui dari grafik seperti pada gambar yang tertera pada lampiran yaitu grafik T
(periode) terhadap d yaitu jarak pusat gabungan terhadap ujung bebas. Panjang bandul gabungan yang di lambangkan dengan d
adalah sama dengan jarak antara titik potong pertama dan titik potong kedua pada gambar tersebut. Sedangkan, percepatan
gravitasinya yang dilambangkan dengan g dapat di hitung dengan menggunakan rumus gravitasi yang tertera pada lampiran.
Adapun rumus kelembaman sesungguhnya (I) adalah massa dikalikan dengan konstanta kuadrat. Rumus diatas dapat di anggap
sebagai definisi dari radius gyrasi (jari-jari putar). Jari-jari pada suatu daerah untuk suatu lingkaran yang berpusat pada sumbu di
bentuk sembarang pada benda tersebut. Persamaan lain yang dapat pula di anggap sebagai definisi radius gyrasi adalah
kelembaman awal ditambah dengan massa di kalikan konstanta kuadrat. Pada umumnya, massa benda tidak dapat di anggap
berpusat pada umumnya, massa benda tidak berpusat dan untuk maksud menghitung kelembamannya setelah itu ada juga
benda yang mengayuh pada permukaan zat cair. Adapun teori sumbu sejajar seperti yang telah kita bahas sebelumnya berguna
terhadap sumbu lain yang sejajar telah di ketahui komponen radial dari gaya yang bekerja memberikan percepatan sentripetal
yang di perlukan agar benda bergerak pada busur lingkaran. Komponen tangensial adalah gaya pembalik pada benda yang
bermassa m yang cenderung mengembalikan massa kearah posisi semula atau posisi semula atau posisi yang setimbang. Gaya
pembalik ini proporsional dengan sin , sedangkan simpangannya proporsional dengan sin , sedangkan simpangannya
proporsional dengan . Pada bandul fisis bila suatu sistem ayunan, bagian bergerak yang bergerak melalui memliki massa dan
ukuran yang cukup besar (tidak dapat diabaikan) massa dan ukuran yang cukup besar mana, seperti sistem ayunan ini
dinamakan atau disebut sebagai ayunan fisis atau bandul fisis yang sistem susunannya terdiri atas sebuah batang dan silinder
pejal di gunakan sebagai bandulnya. Bila ayunan fisis atau bandul fisis ini di sampingkan dan simpangkan dengan sudut yang
kecil, kemudian dilepaskan mana, ayunan ini akan melakukan suatu gerakan yang dapat di anggap sebagai geseran harmonis
yang tercakup dalam gerak harmonis sederhana yang memiliki pengertian sebagai gerakan bolak-balik disekitar titik setimbang.
Bandul fisis seperti pada gambar yang terlampir dapat bergerak harmonik dan berayunan dari A-B-C-B-A. Ayunan tersebut akan
menghasilkan gerakan yang harmonis, dengan periode yang dinyatakan sebagai T yaitu waktu yang diperlukan oleh sebuah titik.
Untuk melakukan satu getaran satu ayunan (A-B-C-B-A) dan frekuensi yang dinyatakan sebagai f yang memiliki pengertian
banyaknya ayunan atau getaran yang dilakukan setiap satuan waktu. Sehingga frekuensi adalah kebalikan dari periode (T) dan
sebaliknya. Untuk sudut dengan simpangan yang kuat seperti pada gambar yang terlampir, periode ayunan fisis atau bandul fisis
ini dapat dinyatakan dengan rumus periode yang terlampir dilampiran ini. Dilaksanakan massa dan ukuran pada bandul fisis ini
cukup besar dan tidak dapat diabaikan terhadap massa bandul maka titik pusat massa sistem. Suatu benda dapat di katakan
bergerak harmonik jika benda tersebut melakukan bolak-balik disekitar suatu titik tertentu dimana titik tersebut dinamakan titik
setimbang atau titik dimana bandul dan bergerak bolak-balik lagi. Jika gerak bolak-balik ini terjadi dalam selang waktu yang
sama, gerakan ini disebut dengan gerak periodik. Selain gerak periodik, dalam gerak harmonik sederhana yang juga di kenal
gerak osilasi ().

Anda mungkin juga menyukai