Anda di halaman 1dari 11

banduI matematis - Gerak periode merupakan suatu gerak yang berulang pada selang waktu yang tetap.

Contohnya gerak ayunan pada bandul. Dari satu massa yang brgantung pada sutas tali, kebanyakan gerak tidaklah
betul-betul periodik karena pengaruh gaya gesekan yang membuang energi gerak.


Benda berayun lama akan berhenti bergetar. ini merupakan periodik teredam. Gerak dengan persamaan berupa
fungsi sinus merupakan gerak harmonik sederhana.

Periode getaran yaitu T. Waktu yang diperlukan untuk satu getaran frekwensi gerak f. jumlah getaran dalam satu
satuan waktu T = 1/f posisi saat dimana resultan gaya pada benda sama dengan nol adalah posisi setimbang, kedua
benda mencapai titik nol (setimbang) selalu pada saat yang sama

Gaya pada partikel sebanding dengan jarak partikel dari posisi setimbang maka partikel tersebut melakukan gerak
harmonik sederhana. Teori Robert hooke (1635-1703) menyatkan bahwa jika sebuah benda diubah bentuknya maka
benda itu akan melawan perubahan bentuk dengan gaya yang seimbang/sebanding dengan besar deformasi,
asalkan deformasi ini tidak terlalu besar, F = -kx. Dan dalam batas elastisitas gaya pada pegas adalah sebanding
dengan pertambahan panjang pegas. sedangkan pertambahan panjang pegas adalah sama dengan simpangan
osilasi atau getaran. F = + k Ax

Gaya gesekan adalah sebanding dengan kecepatan benda dan mempunyai arah yang berlawanan dengan
kecepatan. persamaan gerak dari suatu osilator harmonik teredam dapat diperoleh dari hukum Newton yaitu F =
m.a dimana F adalah jumlah dari gaya balik kx dan gaya redam yaitu b dx/dt, b adalah suatu tetapan positif.

Banyak benda yang berosilasi bergerak bolak-balik tidak tepat sama karena gaya gesekan melepaskan tenaga
geraknya. Periode T suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu lintasan langkah
dari geraknya yaitu satu putaran penuh atau satu putar frekwensi gerak adalah V = 1/T .

Satuan S untuk frekwensi adalah putaran periodik hert. posisi pada saat tidak ada gaya netto yang bekerja pada
partikel yang berosilasi adalah posisi setimbang. partikel yang mengalami gerak harmonik bergerak bolak-balik
melalui titik yang tenaga potensialnya minimum (setimbang). contoh bandul berayun.

Chritian Haygens (1629-1690) menciptakan : Dalam bandul jam, tenaga dinerikan secara otomatis oleh suatu
mekanisme pelepasan untuk menutupi hilangnya tenaga karena gesekan.

bandul matematis adalah salah satu matematis yangbergerak mengikuti gerak harmonik sederhana. bandul
matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak
bermassa. jika bandul disimpangkan dengan sudut 0 dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan maka bandul akan
berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari gaya grafitasinya.





" berdasarkan penurunan hukum-hukum newton disebutkan bahwa periode ayunan bandul sederhana dapat di
hitung sbb :

% = 2n \(I/g)
Dimana:
O T : Periode ayunan (detik)
O l : Panjang tali (m)
O g : Konstanta percepatan gravitasi bumi ( m/det^2 )
anduI matematis

II. %eori
Jika suatu massa digantungkan secara vertikal dengan seutas tali sepanjang l, lalu
bandul disimpangkan kurang dari 15H, maka bandul akan berosilasi dengan frekuensi:

%

6

2

dengan
adalah frekuensi bandul matematis
T adalah periode bandul matematis
g adalah tetapan percepatan gravitasi bumi
l adalah panjang tali
dengan mengetahui periode dan panjang tali bandul matematis, dapat diperoleh tetapan
gravitasi.


& M%M%IS
Bandul matematis adalah suatu titik benda digantungkan pada suatu titk tetap dengan tali.Jika
ayunan menyimpang sebesar sudut
0
t er hadap gar i s ver t i cal maka gaya yangmengembalikan :F = - m . g . sin
0
Untuk
0
dalam radial yaitu
0
kecil maka sin
0
=
0
= s/l, dimana s = busur lintasan bola dan l = panjang tali , sehingga :F =
l s g m
..
~
Kalau tidak ada gaya gesekan dan gaya puntiran maka persamaan gaya adalah :
22
.
di sd m
=
sl g m
.
atau
22
.
di sd m
+
0
=
g l g
ni adalah persamaan differensial getaran selaras dengan periode adalah :
xl T
/2

=
Dengan bandul matematis maka percepatan gravitasi g dapat ditentukan yaitu
denganhubungan :
xl T
/2

=
22
4
T l g

=
Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola logam
yang cukup ber at di gant ungkan dengan kwat yang sangat r i ngan.
Menent ukan g dengan car a i ni cukup teliti jika terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut
:- T a l i l e b i h r i n g a n d i b a n d i n g k a n b o l a n y a -
S i m p a n g a n h a r u s l e b i h k e c i l ( s u d u t
0
lebih kecil dari 15
o
C )- G e s e k a n d e n g a n u d a r a h a r u s s a n g a t
k e c i l s e h i n g g a d a p a t d i a b a i k a n - G a y a p u n t i r a n ( t o r s i ) t i d a k
a d a ( k a w a t p e n g g a n t u n g t i d a k b o l e h t e r p u n t i r























LAPORAN PRAKTIKUM
Nama
: Irsyan B.M
Tanggal :
9 September 2011
Nama Percobaan
: Ayunan Konis
Tujuan:
1. untuk menentukan percepatan gravitasi di suatau
tempat2. Untuk mengetahui bahwa panjang tali mempengaruhi t (waktu)3. untuk
menghitung gravitasi dengan panjang dan periode4. untuk menghitung percepatan
gravitasi dengan panjang dan periode5. menghitung percepatan gravitasi rata
Dasar teori:
Ayunan konis adalah putaran sebuah bendayang diikat pada sebuah tali yang
panjangnya L, ujung atas tali diikat pada 1 titiktetap dan benda diputar mengitari
permukaan membentuk kerucut.Gaya yang bekerja adalah Tx sebagai gaya
sentripetal yang menyebabkanbenda bergerak melingkar beraturan pada bidang
horizontalGetaran merupakan gerak bolak balik yang periodik. Setiap benda
yangbergetar dengan frekuensi alamiahnya sendiri pada getaran
harmonik.Bekerjagaya-gaya yang selalu mengarah ke satu titik yang besarnya
sebanding dengan jarak titik tersebut.











A :
Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang sering digunakan untuk mengamati hukum mekanika pada gerak
yang dipercepat secara beraturan.
Sederhananya pesawat atwood tersusun atas 2 benda yang terhubung dengan seutas kawat/tali.
Bila kedua benda massanya sama, keduanya akan diam. Tapi bila salah satu lebih besar (misal m1~m2). Maka
kedua benda akan bergerak ke arah m1 dengan dipercepat.
Gaya penariknya sesungguhnya adalah berat benda 1. Namun karena banda 2 juga ditarik ke bawah (oleh gravitasi),
maka gaya penarik resultannya adalah berat benda 1 dikurangi berat benda 2.
Berat benda 1 adalah 2

dan berat benda 2 adalah 2


Gaya resultannya adalah 2


Gaya ini menggerakkan kedua benda.
Sehingga, percepatan kedua benda adalah resultan gaya tersebut dibagi jumlah massa kedua benda.

Untuk mencari tegangan tali kita lihat benda 1. Gaya yang bekerja padanya adalah 2

dan
tegangan tali %.
2

%2

,
diperoleh,
adalah alaL yang dlgunakan unLuk
yang men[elaskan hubungun anLara
Legangan energl ponLenslal dan energl klneLlk
dengan alaL dua benda dengan 2 pemberaL (massa berbeda) dlhubungkan dengan Lall pada sebuah
kaLrol

ok benda yang yang leblh beraL dlleLakan leblh Llnggl
poslslnya dlbandlng yang leblh rlngan
[adl nanLl benda yang beraL akan Lurun karena gravlLasl dan menarlk benda yang leblh rlngan karena
ada Lall dan kaLrol

ok sebenernya ada rumusnya ada Lermasuk gaya gesekan dl poros kaLrol pada Lall dan gesekan
pada udara
uan [uga ada momen lnersla darl kaLrol (harus gunakan kaLrol yang sangaL rlngan)

Lapl gesekan dan momenL lnersla lnl dlabalkan (dlanggap sangaL kecll)
maka Legangan pada Lall
1 - m1g m1a m2g - 1 m2a

nah percobaannya dengan mengunakan sLopwaLch
pan[ang [aLuh dl ukur dengan pengukur pan[ang
keLemu dech kecepaLannya

dlmana v l / L (kecepaLan raLa2)
dan v awal 0
maka dlkeLahul dech percepaLannya

nah percepaLannya adalah g
allas gravlLasl








allleo melakukan pengamaLan mengenal bendabenda [aLuh bebas la menylmpulkandarl pengamaLan
pengamaLan yang dla lakukan bahwa bendabenda beraL [aLuhdengan cara yang sama dengan benda
benda rlngan 1lga puluh Lahun kemudlan8oberL 8oyle dalam sedereLan eksperlmen yang
dlmungklnkan oleh pompa vakum barunya menun[ukan bahwa pengamaLan lnl LepaL benar unLuk
bendabenda [aLuhLanpa adanya hambaLan darl gesekan udara allleo mengeLahul bahwa ada
pengaruhhambaLan udara pada gerak [aLuh 1eLapl pernyaLaannya walaupun mengabalkanhambaLan
udara maslh cukup sesual dengan hasll pengukuran dan pengamaLannyadlbandlngkan dengan yang
dlpercayal orangpada saaL lLu (LeLapl Lldak dlu[l denganeksperlmen) yalLu keslmpulan ArlsLoLeles yang
menyaLakan bahwa" 8enda yang beraLnya sepuluh kall benda laln akan sampal ke Lanah sepersepuluh
wakLu darl wakLu benda yang leblh rlngan"Selaln lLu Pukum newLon l menyaLakan bahwa" !lka
resulLan gaya yang beker[a pada suaLu slsLem sama dengan nol maka slsLem dalam keadaan
seLlmbang"zl 0Pukum newLon ll berbunyl " 8lla gaya resulLan l yang beker[a pada suaLu
bendadengan massa m Lldak sama dengan nol maka benda LersebuL mengalaml percepaLanke arah
yang sama dengan gaya" ercepaLan a berbandlng lurus dengan gaya dan berbandlng Lerballk dengan
massa bendaa l aLau l mam

Hukum Newton II memberikan pengertian bahwa :1. Arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang
bekerja pada benda.2. Besarnya percepatan berbanding lurus dengan gayanya.3. Bila gaya bekerja pada
benda maka benda mengalami percepatan dansebaliknya bila benda mengalami percepatan tentu ada gaya
penyebabnya.Hukum Newton III : Setiap gaya yang diadakan pada suatu benda, menimbulkangaya lain
yang sama besarnya dengan gaya tadi, namun berlawanan arah. Gayareaksi ini dilakukan benda pertama
pada benda yang menyebabkan gaya. Hukum inidikenal dengan Hukum Aksi Reaksi.Faksi -
FreaksiUntuk percepatan yang konstan maka berlaku persamaan Gerak yang disebut Gerak Lurus
Berubah Beraturan. Bila sebuah benda berputar melalui porosnya, maka gerak melingkar ini berlaku
persamaan-persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan- persamaan gerak linier. Dalam hal ini
besaran Iisis momen inersia (I) yang ekivalendengan besaran Iisis massa (m) pada gerak linier. Momen
inersia suatu bendaterhadap poros tertentu harganya sebanding dengan massa benda tersebut
dansebanding dengan kuadrat dan ukuran atau jarak benda pangkat dua terhadap poros.I ~ mI ~ r2Untuk
katrol dengan beban maka berlaku persamaan :a (mm1) m2 . gm m1 m2 I/ r2dengana
percepatan gerak m massa bebanI momen inersia katrolr jari-jari katrolg percepatan gravitasiUdara
akan memberikan hambatan udara atau gesekan udara terhadap benda yang jatuh. Besarnya gaya gesekan
udara yang akan gerak jatuh benda berbanding lurusdengan luas permukaan benda. Makin besar luas
permukaan benda, makin besar gayagesekan udara yang bekerja pada benda tersebut. Gaya ini tentu saja
akanmemperlambat gerak jatuh benda. Untuk lebih memahami secara kualitatiI tentanghambatan udara
pada gerak jatuh, kita dapat mengamati gerak penerjun payung.Penerjun mula-mula terjun dari pesawat
tanpa membuka parasutnya. Gaya hambatanudara yang bekerja pada penerjun tidak begitu besar, dan jika
parasutnya terus tidak tidak terbuka, penerjun akan mencapai kecepatan akhir kira-kira 50 m/s ketika
sampaidi tanah. Kecepatan itu kira-kira sama dengan kecepatan mobil balap yang melajusangat cepat.
Sebagai akibatnya, penerjun akan tewas ketika sampai di tanah. Denganmengembangkan parasutnya, luas
permukaan menjadi cukup besar, sehingga gayahambatan udara yang bekerja papa penerjun cukup basar
untuk memperlambatkelajuan terjun. Berdasarkan hasil demonstrasi ini dapatlah ditarik
kesimpulansementara bahwa jika hambatan udara dapat diabaikan maka setiap benda yang jatuhakan
mendapatkan percepatan tetap yang sama tanpa bergantung pada bentuk danmassa benda. Percepatan
yang tetap ini disebabkan oleh medan gravitasi bumi yangdisebut percepatan gravitasi (g). Di bumi
percepatan gravitasi bernilai kira-kira 9,80m/s2. untuk mempermudah dalam soal sering dibulatkan
menjadi 10 m/s2.

Untuk membuktikan pernyataan diatas bahwa jika hambatan udara dihilangkan, setiap benda jatuh akan
mendapat percepatan tetap yang sama tanpa bergantung pada bendadan massa benda, di dalam
laboratorium biasanya dilakukan percobaan menjatuhkandua benda yang massa dan bentuknya sangat
berbeda di dalam ruang vakum.Sehubungan dengan hal di atas, Gerak Jatuh Bebas adalah gerak suatu
bendadijatuhkan dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal dan selama geraknyamengalami percepatan
tetap yaitu percepatan gravitasi, sehingga gerak jatuh bebastermasuk dalam gerak lurus berubah
beraturan. Perhatikan karena dalam gerak jatuh bebas, benda selalu bergerak ke bawah maka unutk
mempermudah perhitungan, kitatetapkan arah ke bawah sebagai arah positiI. Persamaan-persamaan yang
digunakandalam gerak jatuh bebas adalah :vo 0 dan a gketerangan :a1, a2 : silinder bebana3 : beban b :
katrol yang dapat bergerak bebasc : tali penggantungd : penyangkut bebane : penghenti silinder I : tiang
penggantungg : penjepit silinder Jika pada sistem pesawat dilepaskan penjepitnya, maka sistem akan
bergerak dengan percepatan tetap. Besarnya percepatan a berbanding lurus dengan gayanya. Untuk gaya
yang konstan, maka percepatan tetap sehingga berlaku persamaan gerak lurus berubah beraturan :xt
at2dimana:t waktu tempuha percepatan sistemxt jarak setelah t detik Setelah beban mb ditahan oleh
pengangkut beban, silinder a1 dan a2 tetapmelanjutkan gerakannya dengan kecepatan konstan. Dalam
keadaan ini resultan gayayang bekerja pada sistem sama dengan nol (sesuai dengan hukum Newton I
).Sehingga jarak tempuh silinder a1 dan a2 setelah beban tersangkut, dapat dinyatakansebagai berikut :xt
v.tGerak RotasiBila sebuah benda mengalami gerak rotasi melalui porosnya, ternyata pada gerak
iniakan berlaku persamaan gerak yang ekuivalen dengan persamaan gerak linier.

Apabila torsi bekerja padabenda yang momen inersianya I, maka dalam bendaditimbulkan percepatan
sudut yaitu :T I.uPersamaan Gerak untuk KatrolBila suatu benda hanya dapat berputar pada porosnya
yang diam, maka geraknyadapat dianalisa sebagai berikut : NLF 0r -T1 m T2 N 0-T1 T2 0-
T1 T2mgT1 T2Bila beban diputar dan katrol pun dapat berputar pula maka geraknya dapat
dianalisissebagai berikut :T1 T2T1 T2m2m1 mLt IuT1.r T2.r IuPercepatannya adalah : a (mm1)
m2 . gm m1 m2 I/ r2

Anda mungkin juga menyukai