Anda di halaman 1dari 3

Mekanika bahan adalah cabang dari mekanika terapan yang mernbahas perilaku beada padat

yang mengalami berbagai pembebanan. Nama-aama lain untuk bidang ilmu ini adalab kekuatan
bahan dan mekanika benda yang dapat berdeformasi. Benda padat yang ditinjau dalam buku ini
meliputi batang dengan beban aksial, poros yang mengalami torsi, balok yang mengalami
lentur, dan kolom yang mengalami tekan.
Tujuan utama rnekanika bahan adalah untuk menentukan tegangan, regangan dan peralihan
pada struktur dan komponen-komponennya akibat beban-beban yang bekerja padanya.
Apabila kita dapat memperoleh besaran-besaran ini untuk semua harga beban hingga rnencapai
beban yang menyebabkan kegagalan, maka kita akan dapat mempunyai gambaran lengkap
mengenai perilaku mekanis pada struktur tersebut. Pemahaman perilaku mekanis sangat
penting untuk desain yang aman bagi semua jeni struktur, baik itu berupa pesawat terbang dan
antena, gedung dan jernbatan, mesin dan motor, maupun kapal laut dan pesawat luar angkasa.
Itulah sebabnya mekanika bahan adalah materi dasar pada begitu banyak cabang ilmu teknik.
Statika dan dinamika juga penting, tetapi keduanya rerurama membahas gaya dan gerak yang
berkaitan dengan partikel dan benda tegar. Dalarn mekanika bahan kita melangkah lebih jauh
dengan mempelajari tegangan dan regangan di dalam benda nyata, yaitu benda dengan
dimensi terbatas yang berdeformasi akibat pembebanan.
Untuk menentukan tegangan dan regangan, kita menggunakan be aran-be aran Iisik material
selain juga berbagai aturan dan konsep teoretis.
Analisis teoretis dan basil eksperimen mempunyai peranan yang sama pentingnya di dalam
mekanika bahan. Seringkali kita menggunakan teori untuk menurunkan rumus dan persamaan
untuk memprediksi perilaku mekanis, tetapi semua ini tidak dapat digunakan dalam de ain
praktis kecuali apabila besaran fisik dari material diketahui. Besaran eperti ini hanya dapat
diperoleb dari hasil eksperimen yang cermat di laboratoriurn.
Lebih jauh lagi, banyak masalah praktis yang tidak dapat diterangkan dengan analisis teoretis
saja, dan dalam kasus seperti ini pengujian fisik merupakan keharusan.

Riwayat perkembangan mekanika bahan merupakan kombinasi yang menarik antara teori dan
eksperimen-teori telah menunjukkan jalan ke hasil eksperimen yang berguna, begitu pula
sebaliknya. Orang-orang terkenal seperti Leonardo da Vinci dan Galileo Galilei telah melakukan
eksperimen untuk menentukan kekuatan kawat, batang, dan balok, meskipun mereka tidak
mengembangkan teori yang memadai untuk menjelaskan hasil pengujian mereka. Sebaliknya,
matematikawan ternama Leonhard Euler mengembangkan teori matematis tentang kolom dan
menghitung beban kritis sebuah kolom pada tahun 1744,jauh sebelum adanya bukti
eksperimental untuk memperlihatkan signifikansi hasilnya.
Euler sempat tidak digunakan selama lebih dari 100 tahun, sekalipun saat ini teori tersebut
merupakan dasar untuk desain dan analisis hampir semua kolom.

Tanpa adanya pengujian yang memadai untuk mendukung hasilnya, teori

Dalam mempelajari mekanika bahan, pembaca akan mendapatkan bahwa usaha yang
dibutuhkan terbagi atas dua bagian, yaitu: pertama, rnemahami pengembangan logis konsep-
konsepnya, dan kedua, menerapkan konsep-konsep tersebut ke dalam situasi praktis. Bagian
pertama tercapai dengan mempelajari penurunan rumus, pembahasan dan contohcontoh yang
ada di setiap bab sedangkan bagian kedua tercapai dengan memecahkan soal-soal di akhir
setiap bab. Beberapa soal menggunakan angka dan Iainnya menggunakan simbol .
Keuntungan dari soal numerik adalah bahwa semua besarannya terlihat jelas di setiap tahap
perhitungan sehingga memberikan kesempatan untuk menilai apakah harga numerik tersebut
masuk aka! atau tidak. Keuntungan utama dari soal simbolik adalah bahwa hasilnya berupa
rumus yang serba guna. Suatu rumus menunjukkan variabel-variabel yang mempengaruhi hasil
akhir;. sebagai contoh, kadang-kadang suatu besaran tidak muncul di dalam solusi, suatu fakta
yang tidak terlihat jelas dalarn solusi numerik.
Selain itu, solusi aljabar menunjukkan bagaimana masing-masing variabel mempengaruhi hasil,
seperti ketika satu variabel muncul di pembilang dan variabel Iain muncul di penyebut. Lebih
jauh lagi, solusi simbolik memberikan kesempatan untuk mengecek dimensi pada setiap tahap
perhitungan. Akhirnya, alasan paling penting untuk rnemecahkan secara aljabar adalah untuk
mendapatkan rumus umum yang dapat digunakan pada berbagai soal yang berbeda.
Sebaliknya, solusi numerik hanya berlaku pada satu set kondisi. Karena seorang insinyur harus
terbiasa dengan kedua jenis solusi tersebut, maka di dalam buku ini disajikan perpaduan antara
soal numerik dan seal simbolik.
Soal-soal numerik mengharuskan pembaca bekerja dengan satuan pengukuran yang khusus.
Amerika Serikat . Pembahasan mengenai keduasistem ini diberikan dalam Lampiran A yang
meliputi banyak tabel yang berguna termasuk tabel faktor konversi.
Semua soal terdapat di akhir setiap bab, dengan nomor soal yang menunjukkan subbab asal
soal-soal tersebut.
USCS dan soal yang bernomor genap mempunyai satuan SI.
Riwayat rnekanika bahan, mulai dari Leonardo dan Galileo, terdapat pada Ref. 1-1, 1-2, dan 1-3.

Lampiran E hanya dalam satuan USCS.

Teknik-teknik penyelesaian oal dibahas secara rinci dalam Lampiran

B. Selain memuat daftar prosedur rekayasa yang baik, Lampiran B juga memuat bagian-bagian
tentang homogenitas dimensional dan angka penting. Topik-topik ini secara spesifik penting
karena setiap persamaan harus homogen secara dimensional dan setiap hasil numerik haru
dinyatakan dengan sejumlah angka penting yang tepai. Di dalam buku ini, hasil numerik akhir
biasanya dinyatakan dengan tiga angka penting apabila suatu bilangan dimulai dengan angka 2
sampai 9, dan dengan empat angka penting apabila uatu bilangan dirnulai dengan angka I.
Harga-harga antara biasanya dicatat dengan digit tambahan untuk rnenghindari hilangnya
keteliuan numeri akibat pembulatan bilangan.
_.

Konsep paling dasar dalam mekanika bahan adalah tegangan dan rcgangan. Konsep ini dapat
diilustra ikan dalam bentuk yang paling mendasar dengan meninjau scbuah batang prismatis
yang rnengalami gaya aksial. Batang prismatis adalah ebuah elemen struktural lurus yang
mernpunyai penampang konstan di seluruh panjangnya, dan ga~ a aksial adalah beban yang
mempunyai arah sama dengan sumbu elemen. sehingga mengakibatkan terjadinya iarik atau
Lekan pada batang. Contoh-contohnya diperlihatkan dalam Gambar 1-1. di mana batang
penderek tarik merupakan ebuah elemen pri matis yang mengalami tarik dan batang roda untuk
pendaratan adalah elemen yang mengalami tekan. Contehcontoh lainnya adalah elemen di
rangka batang pada jernbatan, batangbatang penghubung pada mesin mobil dan sepeda, kolom
di gedung, dan flens tarik di pesawai terbang kecil.
Untuk keperluan pembahasan. kita akan meninjau batang penderek dalam Garnbar 1-1 dan
mengisolasi salah atu segmennya sebagai benda beba . Sewaktu rnenggarnbar diagram benda
bebas ini, kita abaikan berat batang dan kita a umsikan bahwa gaya yang aktif hanyalah gaya
aksial P di ujung-ujungnya. Selanjutnya kita tinjau dua kondisi batang ter ebut. yang pertama
ebelum beban diterapkan dan yang kedua sesudah beban diterapkan . Perhatikan bahwa
panjang ernula dari batang ditunjukkan dengan huruf L dan pertambahan panjangnya
diiunjukkan dengan huruf Yunani 8 .
Tegangan internal di batang akan Lerlihat apabila kita membuat sebuah potongan imajiner
melalui batang pada bagian 11m .

Gambar 1-1 Elcmen struktur yang mengalami beban aksial, Batang Pendcrck Tarik

Ill p+_. .
7+P l+--l+ ~-I potongan ini diambil tegak lurus sumbu longitudinal batang, maka disebut
potongan melintang . Sekarang kita isolasi bagian dari batang di kiri potongan melintang tnn
sebagai benda bebas . Di ujung kanan dari benda bebas ini ditunjukkan aksi yang diberikan oleh
bagian yang dihilangkan dari batang tersebut terhadap bagian sisanya. Aksi ini terdiri atas gaya
ierdistribusi kontiau yang bekerja pada eluruh penampang. Inten ita gaya disebut tegangan dan
diberi nota i huruf
.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai