Anda di halaman 1dari 28

TP 2307

MEKANIKA STRUKTUR

I. Konsep Dasar Mekanika

OLEH:
DJAROT WAHJU SANTOSO
TEKNIK DIRGANTARA
ITDA
PENDAHULUAN
Silabus

I. Konsep Dasar Mekanika


II. Teori dan Operasi Vektor gaya (2D)
III. Resultan dan Penguraian Vektor Gaya (2D)
IV. Teori dan Operasi Vektor gaya (3D)
V. Resultan dan Penguraian Vektor Gaya (3D)
VI. Momen Gaya
VII.Momen Gaya dan Review pertemuan I – VI
PENDAHULUAN
VIII. Keseimbangan benda Tegar I
IX. Keseimbangan benda Tegar II
X. Gaya Internal Diagram Gaya Geser dan
Momen I
XI. Gaya Internal Diagram Gaya Geser dan
Momen II
XII. Struktur Rangka (metode Joint)
XIII. Struktur Rangka (metode Section)
XIV. Review pertemuan VIII – XIII
PENDAHULUAN
PENILAIAN
KOMPONEN:
- Kehadiran : 20%
- Tugas & Quiz : 20%
- Mid Test : 30%
- Ujian Akhir : 30%

SKALA:
A: ≥80 D: 40-54.99
B: 65-79.99 E: <40
C: 55-64.99
PENDAHULUAN

PUSTAKA :
1. R. C Hibbler, Engineering Mechanics : Statics SI
Edition, Prentice Hall, 1997
2. Meriam .J.L, Kraige. L. G, Engineering Mechanic:
volume 1, Static, 5th edition, John Wiley & Sons, New
York, 2002
3. William M.C. McKenzie, Examples in Structural
Analysis, Taylor & Francis, New York, 2006
Apa itu Mekanika?
Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang
mempelajari tentang keadaan suatu benda
baik diam maupun bergerak yang
mengalami kerja atau aksi gaya.
Mechanics

Rigid Bodies Deformable Bodies


(Things that do not (Things that do Fluids
change shape) change shape)

Statics Dynamics Incompressible Compressible


Secara umum mekanika dibagi menjadi tiga cabang:
mekanika benda tegar, mekanika benda yang dapat
berubah bentuk (deformable) dan mekanika fluida.

Mekanika benda tegar dibagi dalam dua bidang :


statika dan dinamika.

Statika berkaitan dengan kesetimbangan benda -


benda, yaitu baik benda - benda yang dalam keadaan
diam maupun bergerak dengan kecepatan tetap.

Dinamika berhubungan dengan gerak benda - benda


yang mengalami percepatan.
Konsep Dasar
Ruang geometri yang ditempati benda dengan posisinya diukur
secara translasi atau sudut relatif terhadap sistem koordinat.
Untuk kasus 3 dimensi dibutuhkan koordinat 3 dimensi.

Waktu ukuran kejadian yang berurutan dan merupakan dasar


dalam kasus dinamik. Waktu tidak dilibatkan dalam persoalan
statik.

Massa ukuran dari inersia benda, yang akan menahan


perubahan dari kecepatan. Juga menyatakan banyaknya zat
yang menyusun benda. Massa mempengaruhi gaya gravitasi
benda yang satu dengan benda lainnya.

Gaya aksi suatu benda terhadap benda lain. Gaya cenderung


untuk memindahkan benda pada arah aksinya. Aksi suatu gaya
dinyatakan dengan besarnya dan arah dari aksi gaya tersebut.
R. C Hibbler, engineering mechanics : Statics SI Edition, Prentice Hall, 1997.
Partikel, sebuah partikel mempunyai suatu massa
namun ukurannya dapat diabaikan, bila sebuah
benda diidealisasikan sebagai sebuah partikel,
prinsip - prinsip mekanika segera tereduksi menjadi
bentuk yang lebih sederhana, karena geometri
benda tidak akan terlibat di dalam analisis masalah.

Benda Tegar, sebuah benda dianggap sebagai


benda tegar apabila pergerakan relatif antara
partikelnya diabaikan, sebelum ataupun setelah
diberi beban.

R. C Hibbler, engineering mechanics : Statics SI Edition, Prentice Hall, 1997.


Apa perbedaan partikel dan benda tegar?

• Particle: A very small amount of matter which


may be assumed to occupy a single point in
space.
• Rigid body: A combination of a large number
of particles occupying fixed position with
respect to each other.
Apa perbedaan Partikel dan Benda Tegar ?

Partikel: Benda Tegar:


Mempunyai suatu Kombinasi sejumlah
massa namun partikel yang mana
ukurannya dapat semua partikel
diabaikan, sehingga berada pada suatu
geometri benda jarak tetap terhadap
tidak akan terlibat satu dengan yang
dalam analisis lain
masalah
Apa pentingnya mekanika (statik) /
keseimbangan ?
Contoh Partikel
Contoh Benda Tegar
Review Sistem Satuan
• Four fundamental physical quantities. Length, Time, Mass, Force.
• We will work with two unit systems in static’s: SI & US Customary.

Bagaimana konversi dari SI ke US atau sebaliknya ?


Meriam .J.L, Kraige. L. G, Engineering Mechanic: volume 1, Static, 5 th edition, John Wiley & Sons, New York, 2002
force (lb) = mass (slugs) acceleration (ft/sec2) or X

A standard pound is also the force required to give a one-pound


mass an acceleration of 32. 1740 ft / sec2

Meriam .J.L, Kraige. L. G, Engineering Mechanic: volume 1, Static, 5 th edition, John Wiley & Sons, New York, 2002
Konversi Satuan

Meriam .J.L, Kraige. L. G, Engineering Mechanic: volume 1, Static, 5 th edition, John Wiley & Sons, New York, 2002
Konversi Satuan
1.1. HUKUM NEWTON

• Seluruh subyek mekanika benda tegar


dirumuskan dengan berdasarkan tiga
hukum gerak Newton, validitasnya adalah
didasarkan pada pengamatan
eksperimental. Mereka berlaku pada gerak
partikel ketika diukur dan kerangka acuan
tidak dipercepat dan dapat dinyatakan
secara singkat sebagai berikut:
Hukum Pertama
Sebuah partikel yang mulanya dalam keadaan
diam, atau sedang bergerak dalam suatu garis lurus
dengan kecepatan tetap, akan tetap dalam keadaan
ini asalkan partikel tidak dikenai suatu gaya tidak
setimbang.
Hukum Kedua
Percepatan yang ditimbulkan oleh suatu partikel
sebanding dengan vector gaya yang bekerja pada
partikel tersebut dan mempunyai arah yang sama
dengan gaya tersebut.
Hukum Ketiga.
Gaya-gaya mutual aksi dan reaksi antara dua
partikel setimbang, berlawanan dan kolinear
(seganis).
1.2. HUKUM GRAVITASI
Hukum Gravitasi Newton.
Tak lama setelah merumuskan tiga hukum geraknya. Newton
mempostulatkan sebuah hukum yang menyatakan tarikan
gravitasi antara sembarang dua benda. Dinyatakan secara
matematik :

m1m2
F =G 2 (1-2)
r

dengan:
F = gaya gravitasi antara dua partikel
G = konstanta gravitasi universal menurut bukti eksperimental
G = 66,73.10-12 m/(kg.s)
m1, m2 = massa masing-masing partikel
r = jarak antara dua partikel, 6371 km
Berat

Menurut Persamaan 1-2. setiap dua partikel atau


benda mempunyai gaya tarik (gravitasional) yang
bekerja di antara mereka. Namun, dalam kasus
partikel yang ditempatkan pada atau dekat
permukaan bumi, satu-satunya gaya gravitasional
yang besarnya cukup terasa adalah gaya antara
bumi dan partikel sehingga hanya gaya gravitasional
ini ditinjau dalam studi mekanika. Gaya ini
diistilahkan dengan Gaya Berat.
Dari persamaan (1.2) kita dapat menyusun suatu
ungkapan aproksimasi untuk mencari berat W dari
sebuah partikel bermasa m1 = m.
Jika kita menganggap bumi sebagal bola tak berotasi
dengan rapat massa tetap dan mempunyai massa m2,
kemudian jika r adalah jarak antara pusat bumi dan
partikel, kita peroleh :
m  m2
W =G 2
r
dengan mengambil g = G  m2 / r 2 diperoleh

W = m g
Meriam .J.L, Kraige. L. G, Engineering Mechanic: volume 1, Static, 5 th edition, John Wiley & Sons, New York, 2002
Meriam .J.L, Kraige. L. G, Engineering Mechanic: volume 1, Static, 5 th edition, John Wiley & Sons, New York, 2002
Meriam .J.L, Kraige. L. G, Engineering Mechanic: volume 1, Static, 5 th edition, John Wiley & Sons, New York, 2002

Anda mungkin juga menyukai