Anda di halaman 1dari 14

GERAK HARMONIK SEDERHANA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mekanika

DISUSUN OLEH :

DEA RAHMADANI : 22113006


NUR IKHLAS : 2030006
EVA DWI RAHAYU : 2202112007

DOSEN PENGAMPU :
DESY EKA MULIANI, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


UNIVERSITAS ADZKIA
TAHUN AJARAN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dalam keadaan sehat wa’afiat.

Makalah ini telah kami susun untuk memenuhi tugas kelompok tentang
“Gerak Harmonik Sederhana” dengan mata kuliah Mekanika. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dosen serta teman-teman dalam mendukung dan
berkontribusi dalam menyelesaian makalah ini. Semoga amal kebaikan semuanya
mendapat berkah dari Allah SWT. dalam menyusun makalah ini, kami menyadari
bahwa ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan ilmu yang kami
miliki.

Kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran agar dapat
memperbaiki makalah ini. Semoga makalah tentang gerak harmonik sederhana ini
dapat bermanfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Padang, 25 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
C. Tujuan....................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian GHS ........................................................................................................ 5


B. Jenis GHS ................................................................................................................. 5
C. Besaran GHS ............................................................................................................ 6
D. Contoh Soal .............................................................................................................. 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerak adalah kegiatan yang pasti terjadi dalam kehidupan di bumi ini.
Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita melihat orang bermain ayunan,
bahkan kita pun pernah melakukannya. Gerak dari ayunan yang kita mainkan
merupakan salah satu contoh dari gerak harmonik yang sederhana. Gerak
harmonic sederhana adalah gerak bolak balik yang melalui titik keseimbangan
tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon yang selalu
konstan. Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam
bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik
tertentu. Gerak periodik adalah gerak berulang atau berosilasi melalui titik
setimbang dalam interval waktu tetap.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Gerak Harmonik Sederhana?
2. Apa Saja Jenis Gerak Harmonik Sederhana dan Persamaannya?
3. Apa Saja besaran dalam Gerak Harmonik Sederhana?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari Gerak Harmonik Sederhana
2. Menjelaskan Jenis Gerak Harmonik Sederhana dan Persamaannya
3. Menjelaskan besaran dalam Gerak Harmonik Sederhana

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gerak Harmonik Sederhana

Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama
disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga
sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan gerak
periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran.
Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada
ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Gerak
Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan. Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk
sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu.

B. Jenis Gerak Harmonik Sederhana


1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul atau
bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.

2. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam


silinder gas, gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U, gerak horizontal
atau vertikal dari pegas, dan sebagainya.

2
C. Besaran-Besaran pada Gerak Harmonik Sederhana
1. Bandul

a) Gaya Pemulih
Gambar di atas memperlihatkan pendulum sederhana yang terdiri
dari tali dengan panjang L dan bola pendulum bermassa m. Gaya yang
bekerja pada bola pendulum adalah gaya berat (w = mg) dan gaya
tegangan tali FT. Gaya berat memiliki komponen m.g cos Ө yang
searah tali dan mg sin teta yang tegak lurus tali. Pendulum berosilasi
akibat adanya komponen gaya berat mg sin Ө. Karena tidak ada gaya
gesekan udara, maka pendulum melakukan osilasi sepanjang busur
lingkaran dengan besar amplitudo tetap sama.
Gaya pemulih yang menyebabkan benda M melakukan gerak
harmonic sederhana adalah komponen w tegak lurus pada tali yaitu w
sin Ө. Dengan demikian gaya pemulih yang bekerja pada benda bandul
sederhana dinyatakan oleh
Fp = - W sin Ө = - m.g sin Ө
Menurut Hukum Newton II percepatan benda pada ayunan sederhana:
F = m.a
a = -g. sin Ө
-m.g sin Ө = m.a
Gaya dalam arah sumbu x merupakan gaya pemulih, yaitu gaya yang
selalu menuju titik keseimbangan. Arah gaya tersebut berlawanan arah
dengan simpangan, sehingga dapat ditulis :

3
Dalam arah sumbu y, komponen gaya berat diimbangi oleh tegangan
tali T sehingga gaya dalam arah sumbu y bernilai nol.
Jika sudut α cukup kecil (α < ), maka nilai sinus tersebut mendekati
dengan nilai sudutnya, sin α ≈ α. Sehingga hubungan antara panjang
busur x dengan sudut teta dinyatakan dengan persamaan :
x = L sin α atau α = x/L
(ingat bahwa sudut teta adalah perbandingan antara jarak linear x
dengan jari-jari lingkaran (r) jika dinyatakan dalam satuan radian.
Karena lintasan pendulum berupa lingkaran maka kita menggunakan
pendekatan ini untuk menentukan besar simpangannya. Jari-jari
lingkaran pada kasus ini adalah panjang tali L).
Jika massa m menyimpang sejauh x dari titik seimbang, maka massa
tersebut akan mengalami gaya pemulih sebesar :
F = mg sin α ≈ mg α = x
b) Amplitudo dan Simpangan
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik keseimbangan,
disimbolkan dengan A. Sedangkan simpangan adalah jarak benda yang
bergetar ke titik keseimbangan, disimbolkan dengan Y. Karena posisi
benda yang bergetar selalu berubah, maka simpangan getaran juga
akan berubah mengikuti posisi benda.
Secara umum persamaan simpangan dari getaran selaras dapat
dirumuskan:
2
Y = A sin θ = A sin t = A sin 2𝑓. 𝑡= 𝐴 𝑠𝑖𝑛 𝑡
𝑇

Jika saat t = 0 maka αo ≠ 0


Maka:
Y = A sin (θ + αo) = A sin (t + αo)
c) Kecepatan
Kecepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh
dari turunan pertama persamaan simpangan:
𝑑𝑦 𝑑
vy = 𝑑𝑡
= 𝑑𝑡 [ A sin (t+o)]

4
vy =  A cos [(t+o)]
v akan bernilai maksimum jika cos [(t+o)]=1, sehingga:
2
V max =  A=2𝑓. 𝐴 = .𝐴
𝑇

d) Percepatan
Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh
dari turunan kedua persamaan simpangan atau turunan pertama
kecepatan:
𝑑𝑣𝑦 𝑑
Ay = = 𝑑𝑡 [  A cos ( t+o)]
𝑑𝑡

Ay = -2 A sin (t+o) = -2 y


Percepatan akan bernilai maksimum jika sin [(t+o)]=1, sehingga:
a max = -ω2 A
Tanda minus menunjukkan bahwa arah percepatan selalu berlawanan
dengan arah simpangan
e) Periode
2 𝑡 𝑙
Karena ω = , dengan 𝑇 = periode, diperoleh: T = 2 √𝒈
𝑇

Dari persamaan di atas dapat ditentukan percepatan gravitasi (g):


4𝜋2 𝑙
g= 𝑇2

2. Pegas
Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k) dan
diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk
gerak harmonik. Gaya yang berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya
Hooke.

a. Pegas normal (setimbang)

b. Pegas teregang

c. Pegas tertekan

5
Pada gambar a sebuah pegas diletakkan dilantai dasar dan
dihubungkan dengan sebuah benda, mula-mula pegas berada pada keadaan
normal (setimbang), Jika benda ditarik kekanan seperti gambar b, maka
pegas akan memberi tarikan kepada benda ke arah kiri untuk kembali ke
titik keseimbangan. Jika benda ditarik kekiri gambar c, maka pegas akan
mendorong benda ke kanan untuk kembali ke titik keseimbangan. Gaya
pegas yang bekerja untuk mengembalikan benda pada posisi
keseimbangan ini disebut gaya pemulih.
Gaya pegas merupakan gaya pemulih. Gaya pemulih adalah gaya
yang bekerja pada gerak harmonik yang selalu mengarah pada titik
keseimbangan dan besarnya sebanding dengan besar simpangannya.
Sesuai dengan persamaan :
F = -k x
Persamaan ini dinamakan hukum Hooke, dimana k dinamakan kostanta
pegas. Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya pemulih arahnya
berlawanan dengan simpangan x. Sebaliknya, jika simpangannya ke kiri
gaya pulihnya kekanan. Bunyi hukum Hooke: “Pada daerah elastisitas
benda, gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan pertambahan
panjang benda”.
Sedangkan meurut Hukum II Newton
F = m a, dengan demikian:
FPegas = -k x
m a = -k x
m (-ω2.x)= -k x
m. ω2 = k
𝑘
ω2 = 𝑚
𝑘
(2𝑓) 2 = 𝑚
1 𝑘
𝑓 2 = (2)2. 𝑚

1 𝑘 𝑚
𝑓 =2 √𝑚 dan T = 2 √ 𝑘

6
Susunan Pegas
1. Seri

2. Parallel

7
Contoh Soal:

1. Sebuh benda melakukan gerak harmonik sederhana sepanjang y.


simpangannya berubah terhadap waktu sesuai dengan persamaan y = 4 sin (πt
+ π/t). Satuan y dalam meter dan t dalam sekon.
a. tentukan amplitude, frekuensi, dan periode gerak.
b. Hitung kecepatan dan percepatan benda pada waktu t
Dik:
y = A sin (ώt + π/t) meter
y = 4 sin (πt + π/t) meter
Dit :
a. Dari kedua persamaan diperoleh A = 4 meter dan ώ = π rad/s, sehingga 2πf
= π atau f = 0.5 Hz dan
T = 1/f
= 1/ 0.5
= 2 sekon
b. Kecepatan merupakan turunan pertama dari persamaan simpangan , yaitu
V = dy/dt
= d(4 sin (πt + π/4)) / dt
= 4π cos (πt + π/4) m/s
c. Percepatan merupakan turunan pertama dari persamaan kecepatan yaitu :
a = dv/dt
= d(4π cos(πt + π/t)) / dt
= -4π2 sin(πt + π/t) m/s2
2. Perhatikan gambar berikut!

8
Tiga buah pegas identik dengan konstanta gaya 300 N/m. Jika pegas diberi
beban bermassa 6 kg. Pertambahan panjang masing-masing pegas…..m
Jawab:
KP = k1 + k2
= 300 + 300 = 600 N/m
1 1 1 1 1 2 3
Ks = 𝑘𝑝 + = + = + =
𝑘𝑠 600 300 600 600 600

Ks = 200 N/m
𝑓 𝑤 𝑚.𝑔 6.10 60
X=𝑘= = = = 200 = 0,3 m
𝑘 𝑘 200

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak bolak - balik benda
melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda
dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak Harmonik Sederhana mempunyai
persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk menganalisis
suatu gerak periodik tertentu.

Jenis- jenis gerak harmonic sederhana:

a. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul atau


bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya
b. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam
silinder gas, gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U, gerak horizontal
atau vertikal dari pegas, dan sebagainya.
Besaran-besaran dalam GHS:
a. Gaya pemulih
b. Amplitudo dan Simpangan
c. Kecepatan
d. Percepatan
e. Periode
f. Frekuensi
Susunan Pegas: Seri, parallel, dan gabungan

B. Saran
Untuk lebih memahami gerak harmonic sederhana, disarankan untuk
melakukan banyak latihan soal dan eksperimen. Selain itu, dapat juga mencari
contoh-contoh penerapan gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari untuk
memperkaya pemahaman tentang materi ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Catatan Gerak Harmonik Dea Rahmadani


Giancoli. 2005. Fisika. Jakarta: Erlangga

Halliday, dkk. 2008. Dasar-dasar Fisika. Tangerang: Binarupa Aksara

Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk Kelas XI SMA. Jakarta: Erlangga

Sunaryono, dkkk. 2010. Super Tips dan Trik Fisika SMA. Malang: Kawan Pustaka

Supriyanto. 2007. Fisika Untuk Kelas XI SMA. Jakarta: Erlangga

Surya, Yohanes. 1999. Fisika Itu Mudah. Tangerang: PT Bina Sumber Daya
MIPA

Tim Dosen. 2013. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Banjarmasin: Prodi


Pendidikan Fisika FKIP Unlam.

11

Anda mungkin juga menyukai