Anda di halaman 1dari 3

1.

AILERON
Terletak pada wing.
Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan roll.
Bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu yang memanjang dari nose hingga
ke tail).
Aileron dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.
Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam
arah lateral.
Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau
turun.

Jika seorang pilot ingin melakukan roll atau bank atau berguling kekanan, maka
yang dilakukan oleh pilot adalah : menggerakan stick control atau tuas kemudi ke
arah kanan, sehingga secara mekanik akan terjadi suatu pergerakan di mana
aileron sebelah kanan akan bergerak naik dan aileron kiri bergerak turun. Pada wing
kanan dimana aileron up akan terjadi pengurangan lift (gaya angkat) hal ini
dikarenakan aileron yang naik menyebabkan kecepatan aliran udara di permukaan
atas wing berkurang (karena idealnya aliran udara di atas airfoil lebih cepat
daripada di permukaan bawah, sehingga timbul Lift) sehingga sayap kanan
kehilangan lift (gaya angkatnya) yang menyebabkan wing kanan turun. Sedangkan
pada wing sebelah kiri, aileron yang turun menyebabkan tekanan udara
terakumulasi dan mengakibatkan wing kiri naik. Begitu juga sebaliknya jika pilot
menginginkan pesawatnya melakukan roll ke sebelah kiri.

2. ELEVATOR
Terletak pada horizontal stabilizer.
Merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan pitch (pitch up or down).
Bergerak pada sumbu lateral (sumbu yang memanjang sepanjang wing).
Elevator dikendalikan dari cockpit dengan menggunakan stick control.
Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah
longitudinal.
Pergerakan elevator bersamaan antara kiri dan kanan, berdefleksi naik atau turun.

Jika pilot menginginkan pesawat melakukan pitch up or down (gerakan menaikan


dan menurunkan nose). Maka yang dilakukan adalah dengan menggerakan stick
control pada cockpit ke depan atau ke belakang. Jika kita menginginkan pitch up
(nose ke atas) maka pilot akan menggerakan stick control nya ke belakang (menuju
ke badan pilot) yang akan mendapat respon dengan naiknya elevator secatra
bersamaan. Dengan naiknya elevator maka terjadi penurunan gaya aerodinamika

pesawat yang menekan tail ke bawah sehingga nose akan raise atau naik.
Kebalikannya jika pilot menginginkan pitch down, maka stick control akan di
gerakan ke depan yang akan membuat elevator bergerak ke bawah sehingga
bagian tail mendapat gaya yang menekan ke atas dan menyebabkan nose turun.
FLAPS

Pengatur gerakan pesawat

Mengontrol kecepatan pesawat, tarikan


sayap.

Pengatur kecepatan pesawat pada saat pesawat akan tinggal landas (Take
Off)

Penahan pada mendarat (Landing)

Anda mungkin juga menyukai