Anda di halaman 1dari 29

TUAS KATUP PENGAMAN (LEVER SAFETY VALVE)

Tuas katup pengaman adalah sebuah pengganjal boiler yang tujuannya untuk menjaga tekanan dalam boiler
tetap berada pada tingkat yang aman dan untuk melepaskan tekanan udara ketika tekanan meningkat
melewati batas aman.
Gambar ini terdiri dari katup V kuat yang terhubung dengan tuas FA, yang mana titik tumpu adalah
pada F. Pada ujung A, sebuah beban w digantung yang mana akan memberikan momen pada katup
untuk menjaganya tetap berada pada tempatnya melawan tekanan uap dari bawah, yang mana
memberikan momen yang berlawanan terhadap titik tumpu F. Segera setelah momen akibat
tekanan uap meningkat, katup terangkat ke atas dari dudukannya dan melepaskan tekanan uap ke
atmosfir. Ketika tekanan uap di dalam boiler turun menuju nilai aman katup otomatis menempati
dudukannya dan menghentikan keluarnya uap lebih lanjut.
Untuk menghitung besarnya beban w yang mana akan pertama menjaga katup pada dudukannya melawan
tekanan uap, mari kita ambil momen terhadap titik tumpu F,
Karena semua besaran kecuali w dan AF diketahui, maka w dapat dihitung kemudian. Dan
reaksi pada

Reaksi ini akan bekerja ke arah bawah ketika tekanan uap adalah lebih besar dan ke arah
atas ketika ini lebih kecil dari pada gaya-gaya ke bawah lainnya.
Contoh:
Empat gaya yang nilainya 10 N. 20 N, 30 N dan 40 N garis gayanya bekerja sepanjang keempat
sisi persegi ABCD, seperti gambar berikut. hitunglah besar, arah dan posisi resultan gaya.
Untuk menghitung arah resultan Gaya
Ambil  = sudut yang dibentuk resultan terhadap horisontal

Karena  terletak antara sudut 180° dan 270°


Jadi sudut aktual  = 180° + 45° = 225°
Posisi resultan gaya:
Ambil x = jarak tegak lurus antara A dan garis resultan gaya.
Sekarang dengan mengambil momen gaya terhadap A, kita peroleh
PUSAT GRAVITASI (TITIK BERAT) DAN CENTROID (PUSAT GEOMETRI)
Centroid dari sebuah luasan terletak pada
pusat geometri. Pada masing-masing
gambar di samping, titik G menyatakan
centroid. Titik berat pada benda homogen
terletak pada pusat geometrinya
(centroid).
Pusat gravitasi/titik berat suatu benda
dapat didefinisikan sebagai titik dimana
berat benda tersebut diasumsikan
bekerja. Pusat gravitasi benda atau obyek
biasanya disimbolkan dengan c.g atau
lebih sederhana dengan G. Letak pusat
gravitasi tergantung pada bentuk benda.
LETAK CENTROID BEBERAPA BIDANG GEOMETRI:
LANJUTAN….
MENENTUKAN PUSAT GRAVITASI/TITIK BERAT
Pusat gravitasi beberapa benda dapat diketahui dengan penyeimbangan obyek pada suatu
titik. Sebagai contoh untuk mengetahui titik berat batang maka kita gantung batang dengan
tali, kemudian kita atur letak ikatan tali hingga kondisi batang menjadi vertikal. Maka letak
pusat gravitasi terletak pada ikatan tali tersebut.
Pusat gravitasi sebuah massa yang digantung dari sebuah titik tunggal terletak pada garis
vertikal di bawah titik gantung (gambar a). Pusat gravitasi sebuah massa yang ditunjang oleh
sebuah titik tunggal terletak secara vertikal di atas titik penunjang (gambar b).
MENENTUKAN TITIK BERAT BENDA YANG BENTUKNYA TIDAK TERATUR
Benda yang bentuknya tidak teratur titik
beratnya dapat diketahui dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Benda digantung
b. Tarik garis vertikal segaris dengan tali.
c. Ulangi untuk ujung penggantung yang
berbeda, kemudian Tarik garis vertikal
segaris dengan tali.
d. Perpotongan kedua garis tersebut
merupakan titik berat benda.
LAANJUTAN .....
Partikel-partikel pada gambar di samping ini
masing-masing mempunyai gaya berat w1, w2,
...., wn dengan resultan gaya berat w. Resultan
dari seluruh gaya berat benda yang terdiri atas
bagian-bagian kecil benda dinamakan gaya
berat. Titik tangkap gaya berat tersebut yang
disebut titik berat.

Pusat massa merupakan tempat massa benda


terpusat. Apabila benda mengalami rotasi
maka titik pusat massa menjadi pusat rotasi.
LETAK PUSAT GRAVITASI BENDA PEJAL TERATUR
Tabel berikut ini memberikan
letak pusat gravitasi benda-
benda pejal teratur
LANJUTAN........
MENENTUKAN TITIK BERAT DARI GABUNGAN BEBERAPA BENDA YANG
BENTUKNYA TERATUR
A. TITIK BERAT BENDA HOMOGEN SATU DIMENSI (GARIS)
dua benda 1 dimensi (warna hijau), titik berat
masing-masing benda berada di pusat geometri (titik
hijau). Untuk benda-benda berbentuk memanjang
seperti kawat, massa benda dianggap diwakili oleh
panjangnya (satu dimensi) dan titik beratnya dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut:
Contoh:
Tentukanlah letak titik berat benda homogen satu dimensi seperti gambar berikut ini!
BENTUK BENDA HOMOGEN BERBENTUK GARIS (1 DIMENSI) DAN LETAK TITIK
BERATNYA.
B. TITIK BERAT BENDA-BENDA HOMOGEN BERBENTUK LUASAN (DUA DIMENSI)

Jika tebal diabaikan maka benda dapat dianggap


berbentuk luasan (dua dimensi), dan titik berat
gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat
ditentukan dengan persamaan berikut:
Contoh:
Tentukan lokasi titik berat luasan berikut ini!
Penyelesaian
Bagi luasan menjadi 3 bagian

Jadi letak koordinat titik berat bangun tersebut adalah (20,56 ; 28,89)
Titik berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak pada sumbu simetrinya. Untuk
bidang segi empat, titik berat diperpotongan diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat lingkaran. Titik
berat bidang homogen diperlihatkan pada table berikut:
C. TITIK BERAT DARI GABUNGAN BEBERAPA BENDA PEJAL HOMOGEN BERDIMENSI TIGA

Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal


homogen berdimensi tiga dapat ditentukan dengan
persamaan:
LATIHAN SOAL/TUGAS
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Sebuah dorongan vertikal ke atas 90 N dikenakan pada sebuah benda dan pada waktu yang
bersamaan gaya 120 N menarik benda tersebut dalam arah horisontal. Hitunglah besar dan
arah resultan dari kedua gaya tersebut!

2. Dua buah gaya bekerja pada suatu benda, gaya pertama menarik benda secara horisontal ke
kanan besarnya 20 N, gaya kedua 17 N menarik vertikal ke bawah. Hitunglah besar dan arah gaya
ketiga yang akan menetralkan efek dari kedua gaya tersebut!

3. Tiga buah gaya menarik benda sehingga dalam kesetimbangan. Gaya pertama mengarah ke
selatan. Gaya kedua mengarah ke 75o ke timur dari utara. Dan gaya ketiga mengarah 40o ke barat
dari utara. Jika besar gaya yang mengarah ke selatan adalah 35 N. Hitunglah besar gaya yang
lainnya.
4. Dua tali pengangkat terhubung pada papan beban yang bermuatan 25
kN. Jika tali membentuk sudut 32o dan 42o terhadap vertikal, hitunglah
tegangan pada masingmasing tali!

5. Sudut antara jib dan vertical post (tiang vertikal) pada sebuah jib crame
adalah 40o, dan antara jib dan tie sudutnya 45o. Hitunglah gaya pada
jib dan tie ketika beban 15kN tergantung pada kepala crane!

6. Ketika crank pada torak mesin membentuk sudut 60o terhadap Top
Dead Centre, gaya kuasa piston efektif pada crosshead adalah 180 kN.
Jika langkah pada piston adalah 600 mm, dan panjang connecting road
adalah 1,25 m, hitunglah gaya beban pada guide dan dorongan pada
connecting road.

7. Sebuah persegi LMNS memiliki gaya yang bekerja sepanjang sisi-sisinya


seperti diilustrasikan pada gambar di bawah. Hitunglah besar F1 dan
F2, jika sistem direduksi menjadi sebuah kopel. Hitung juga besarnya
kopel, jika sisi persegi panjangnya 2 m.
8. Diberikan sebuah bangun datar
sebagai berikut. Tentukan
koordinat titik bera diukur dari
titik O.

9. Diberikan sebuah bangun datar


sebagai berikut. Tentukan
koordinat titik berat diukur dari
titik O.

Anda mungkin juga menyukai