Anda di halaman 1dari 16

Contoh Soal Kesetimbangan dan Pembahasannya

Contoh Soal Kesetimbangan dan Pembahasannya

1.

Sebuah benda bermassa 4 Kg digantung dengan menggunakan tali dengan teknik gantungan
seperti pada gambar di atas. Tali pertama dan tali kedua diikatkan pada dinding atas sehinga
keadaan benda setimbang, maka besar tegangan tali pertama dan tali kedua adalah ?

Jawab

Untuk menjawab soal nomor satu di atas kita harus menganalisa terlebihdahulu gaya- gaya yang
bekerja, kemudian kita tentukan komponen gaya pada sumbu x dan sumbu y seperti pada gambar
di bawah. Pada saat penentuan besar komponen gaya searah sumbu x dan sumbu y kita harus
sudah mengerti cara menentukan besar komponen-komponen gaya itu.

Kemudian kita gunakan prinsip kesetimbangan yang pertama bahwa jumlah gaya yang bekerja
searah sumbu x harus sama dengan nol
Kita berhasil menentukan persamaan pertama yaitu

Kemudian kita gunakan prinsip kesetimbangan kedua yaitu jumlah gaya yang bekerja searah
sumbu y sama dengan nol

Kita subsitusikan persamaan pertama pada persamaan di atas

Kita dapatkan besar tegangan pada tali kedua yatu

Sehingga kita bisa menghitung besar tegangan tali pertama

2.
Sebuah batang AB bermassa 4 Kg digantungi sebuah beban bermassa 2 Kg yang berjarak
(3/4)AB dari A seperti pada gambar di atas. Tentukanlah :
a. Besar tegangan tali
b. Besar gaya engsel di titik A

Jawab

a. Langkah pertama untuk menjawab soal ini adalah kita harus analisa gaya- gaya yang bekerja
pada sistem dan masing-masing komponen gayanya seperti pada gambar di bawah ini

Kemudian kita gunakan salah satu prinsip kesetimbangan yaitu jumlah momen gaya yang
bekerja pada sistem sama dengan nol. Kita ambil momen gaya dengan pusat putaran di titik A
Besar tegangan tali bisa kita tentukan besarnya adalah

b. Menghitung besar gaya engsel yang terjadi di titik A

Kita gunakan salah satu prinsip kesetimbangan jumlah gaya yang bekerja searah sumbu x harus
sama dengan nol

Dari sini kita bisa temukan komponen gaya engsel yang searah dengan sumbu x

Kemudian kita gunakan lagi salah satu prinsip kesetimbangan jumlah gaya yang bekerja searah
sumbu y sama dengan nol

Dari sini kita bisa temukan komponen gaya engsel yang searah dengan sumbu y
Kemudian kita bisa tentukan gaya engsel yang merupakan resultan komponen gaya pada engsel

Gaya engsel di titik A adalah

3.

Batang AB yang memiliki massa 6 Kg digantungkan pada dinding dan diengselkan di titik A
seperti pada gambar. Di ujung batang B digantungkan sebuah beban bermassa 3 Kg dan keadaan
semua benda dalam keadaan seimbang. Besar tegangan tali T adalah ?

Jawab

Langkah pertama untuk menjawab soal ini adalah kita harus analisa gaya- gaya yang bekerja
pada sistem dan masing-masing komponen gayanya seperti pada gambar di bawah ini
Kita gunakan prinsip kesetimbangan jumlah momen gaya sama dengan nol dengan pusat putaran
di titik A

Pada persamaan diatas besar AB bisa kita coret atau bisa kita hilangkan

Kita dapatkan besar tegangan tali adalah

4.

Sebuah batang homogen AC panjangnya 4 meter memiliki massa 12 Kg ditopang di titik B dan
C seperti pada gambar, penopang di titik B berjarak 1 meter dari A. Besar gaya normal di titik B
dan C adalah ?

Jawab

Untuk menjawab berapa besar gaya normal di titik B dan C langkah pertama kita harus sudah
pandai menggambar gaya-gaya yang bekerja pada sistem benda di atas, kemudian kita juga harus
sudah faham cara mengambil titik poros putaran untuk menghitung besar gaya yang akan kita
tentukan.

Setelah kita analisa gaya-gaya yang bekerja, kita ambil salah satu prinsip kesetimbangan jumlah
momen gaya yang bekerja sama dengan nol. Kita ambil poros putaran di titik C.

Kita bisa menentukan besar gaya normal yang bekerja di titik B yaitu

Kita kemudian bisa menghitung gaya normal di titik C dengan mengunakan prinsip
kesetimbangan jumlah gaya yang bekerja searah sumbu y sama dengan nol
5.

Batang AB bermassa 15 Kg di topang di titik A dan titik B seperti pada gambar, kemudian dekat
dengan titik B berjarak (1/4)AB dari B diletakan benda m bermassa 4 kg. Besar gaya normal di
titik A dan titik B adalah ?

Jawab

Untuk menjawab berapa besar gaya normal di titik A dan B langkah pertama kita harus sudah
pandai menggambar gaya-gaya yang bekerja pada sistem benda di atas, kemudian kita juga harus
sudah faham cara mengambil titik poros putaran untuk menghitung besar gaya yang akan kita
tentukan.

Setelah kita analisa gaya-gaya yang bekerja, kita ambil salah satu prinsip kesetimbangan jumlah
momen gaya yang bekerja sama dengan nol. Kita ambil poros putaran di titik A.
Kita Bisa menentukan besar gaya normal di titik B

Untuk menghitung besar gaya normal di titik A kita gunakan prinsip kesetimbangan jumlah gaya
searah sumbu y sama dengan nol

Kita bisa menentukan besar gaya normal di titik A

6.
Sebuah batang AB disandarkan pada dinding licin tetapi lantainya kasar seperti pada gambar,
panjang batang AB 5 meter dan jarak titik B batang terhadap dinding 3 meter. Besar koefisien
gesek statis antara lantai dan batang AB adalah ?

Jawab

Untuk menjawab soal di atas, langkah pertama kita harus sudah pandai menggambar gaya-gaya
yang bekerja pada sistem benda di atas, kemudian kita juga harus sudah fahammenggunakan
prinsip-prinsip kesetimbangan.

Gambar di atas adalah gaya-gaya yang bekerja pada benda beserta bagian komponen gayanya.
Kita bisa gunakan prinsip kesetimbangan jumlah gaya searah sumbu y sama dengan nol.
Kita bisa menemukan bahwa besar gaya normal di titik B besarnya sama dengan gaya berat
batang AB

Kemudian kita hitung momen gaya pada benda dengan poros putaran di titik A

Kita subtitusi berat batang AB dengan besar gaya normal di titik B karena besarnya sama, dan
kita subtitusi besar gaya gesek adalah besar gaya normal di titik B dikali koefisien gesekan
anatara lantai dan batang AB

Dari sini kita bisa menemukan rumus akhir untuk setiap batang yang disandarkan pada dinding
licin dan lantai kasar besar koefisien geseknya akan selalu

Kita bisa menghitung besar koefisien gesek antara batang dan lantai adalah
Kesetimbangan Benda Tegar

Kesetimbangan benda tegar adalah kondisi dimana momentum benda tegar sama dengan nol.
Artinya jika awalnya benda tegar tersebut diam, maka ia akan tetap diam. Namun jika awalnya
benda tegar tersebut bergerak dengan kecepatan konstan, maka ia akan tetap bergerak dengan
kecepatan konstan.

Sedangkan benda tegar sendiri adalah benda yang bentuknya (geometrinya) akan selalu tetap
sekalipun dikenakan gaya. Jadi sekalipun dia bergerak translasi atau rotasi bentuknya tidak akan
berubah, contohnya meja, kursi, bola, dll.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:


Hukum Hooke
Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni momentum linear dan
momentum angular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0. Momentum linear dan
impuls dihubungkan oleh persamaan

dapat juga ditulis menjadi karena p konstan maka akibatnya sama


dengan 0. Sehingga

Kemudian dengan cara yang sama kita meninjau momentum angular L. Momentum angular dan
impuls angular dihubungkan oleh persamaan

atau dapat juga ditulis menjadi . Karena L konstan maka akibatnya


sama dengan nol. Sehingga .

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu benda/sistem dikatakan setimbang jika ia memenuhi
dua syarat berikut:

1.
2.
Jenis-jenis Kesetimbangan Benda Tegar

Secara umum kesetimbangan benda tegar dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni
kesetimbangan dinamis (benda yang bergerak baik secara translasi/linear ataupun secara angular
dan kesetimbangan statis (benda yang betul-betul diam).

Kesetimbangan statis itu sendiri dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1. Kesetimbangan stabil, terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka posisinya akan berubah.
Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya akan kembali ke titik semula.
2. Kesetimbangan labil (tidak stabil), terjadi apabila suatu benda diberikan gaya maka posisinya
akan berubah. Namun bila gaya tersebut dihilangkan maka posisinya tidak akan kembali ke titik
semula.

Contoh kesetimbangan stabil: kelereng di dasar mangkok ½ lingkaran. Ketika kelerang diberi
gangguan (gaya) sehingga posisinya menjadi naik, namun ketika gaya tersebut dihilangkan maka
posisi kelereng akan kembali ke dasar mangkok.

Sumber gambar: Dwi. S. Palupi, dkk. 2009

Sedangkan contoh kesetimbangan labil: kelereng yang diam di puncak mangkok ½ lingkaran
yang terbalik. Ketika kelereng diberi gangguan sedikit, maka ia akan jatuh ke bawah, dan tidak
akan kembali ke posisi semula.

Sumber gambar: Dwi. S. Palupi, dkk. 2009

Contoh kesetimbangan netral: kelereng yang ada di atas lantai. Ketika kelereng diberi gangguan,
maka posisinya akan bergeser. Namun titik beratnya tidak akan berpindah secara vertikal.
Sumber gambar: Bambang Haryadi 2009

Contoh Soal Kesetimbangan Benda Tegar

Soal Fisika SNMPTN 2009

Sebuah tangga homogen dengan panjang L diam bersandar pada tembok yang licin di atas lantai
yang kasar dengan koefisien gesekan statis antara lantai dan tangga adalah µ. Jika tangga
membentuk sudut Ө tepat saat akan tergelincir, besar sudut Ө adalah . . .

a.
b.
c.
d.
e.

(Soal Kesetimbangan Benda Tegar, Fisika SNMPTN 2009)

Pembahasan:
Kalimat “tepat saat akan tergelincir” bermakna bahwa tangga masih dalam kondisi setimbang.
Sehingga:

…. (1)

akan lebih mudah jika mengambil acuan rotasi adalah titik D (titik kontak antara ujung tangga
dan dinding).
Jawaban yang tepat ialah (c)

Kontributor: Alexander Sitompul


Alumni Fisika UI

Anda mungkin juga menyukai