Anda di halaman 1dari 5

VOL. 2 NO.

2 , MEI 2018 ISSN : 2548-1878 (Online)


ISSN : 2548-186X (Cetak)

PENGEMBANGAN MESIN PEMOTONG RUMPUT MENJADI ALAT


PEMOTONG PANEN BUAH KELAPA SAWIT
Muhammad Alfikar Marpaung1), Muhammad Fadlan Harahap2), Reza Jelita Diana Ritonga3),
Batu Mahadi Siregar4)
1,2
Mahasiswa Pendikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UNIMED
3
Mahasiswa Pendikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED
4
Staf Pengajar Pendikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UNIMED

ABSTRAK

Salah satu hasil perkebunan Indonesia yang dipandang sangat potensial dan strategis untuk
dikembangkan adalah kelapa sawit (Elaeisguineensis Jacq) merupakan produk andalan nasional,
minyak sawit mempunyai prospek yang cukup cerah untuk pertumbuhan ekspor komoditi
perkebunan bila dibandingkan dengan produk minyak nabati lainnya. Pemanenan kelapa sawit
adalah pemotongan tandan buah segar (TBS) dari pohon hingga pengangkutan ke pabrik. Kegiatan
panen kelapa sawit memerlukan teknik tersendiri untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Saat
ini petani masih menggunakan peralatan konvensional dalam pemanenan buah kelapa sawit. Proses
panen kelapa sawit seperti dodos atau egrek dalam panen harus menyesuaikan dengan ketinggian
kelapa sawit. Penggunaan alat panen konvensional menghabiskan banyak energi karena proses
yang cukup sulit dan alat yang cukup berat. Sehingga petani sering mengalami gangguan kesehatan
seperti gangguan otot rangka. Alat panen kelapa sawit ini dirancang menggunakan mesin untuk
mempermudahkan petani dalam memanen buah sawit. Alat ini dirancang dari mesin
pemotongrumput dengan mengubah gerak mata pisau pemotong rumput menjadi gerak translasi
bolak-balik. Mata pisau dodos ataupun egrek akan dikonversikan menjadi gerakan tranlasi bolak-
balik untuk memotong tandan sawit.

Kata kunci: Panen, Pemotong rumput, Mata Pisau, Gerak Translasi

1. PENDAHULUAN mengatasi masalah pengangguran dan


Sektor pertanian sebagai system kemiskinan di pedesaan (Wigena dkk, 2009).
agribisnis secara keseluruhan masih tetap Sumatera Utara merupakan provinsi sentra
memiliki peran yang sangat penting dalam produksi CPO terbesar kedua di Indonesia
pembangunannasional. Salah satu hasil dengan kontribusi sebesar 16,24%. Produksi
perkebunan Indonesia yang dipandang tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Sumatera
sangat potensial dan strategis untuk Utara tahun 2016 mencapai 18,5juta ton dengan
dikembangkan adalah komoditi kelapa sawit luas 1,2 juta hektare. Dari total produksi TBS
(Elaeisguineensis Jacq.).Sebagai produk tersebut, minyak kelapa sawit atau crude palm
andalan nasional, minyak sawit mempunyai oil (CPO) yang dihasilkan sebanyak 4,2 juta
prospek yang cukup cerah untuk ton. Itu menunjukkan potensi perkebunan di
pertumbuhan ekspor komoditi perkebunan Sumatera Utara sangat menjanjikan.
bila dibandingkan dengan produk minyak Panen kelapa sawit adalah proses
nabati lainnya. pemotongan tandan buah sawit dari pohon
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) sampai dengan pengangkutan ke pabrik yang
selain merupakan salah satu palma yang meliputi kegiatan pemotongan tandan buah
menyumbang minyak nabati terbesar di dunia matang, pengutipan brondolan, pemotongan
yaitu sebesar 2.000 ± 3.000 kg/ha. Laju pelepah, pengangkutan hasil ke TPH, dan
perkembangan industri kelapa sawit semakin pengangkutan hasil ke pabrik (PKS). Kegiatan
meningkat sejalan dengan semakin panen kelapa sawit memerlukan teknik
meningkatnya ilmu pengetahuan terutama di tersendiri untuk mendapatkan hasil yang
bidang teknologi. Peran perkebunan kelapa berkualitas. Pemanenan tandan kelapa sawit di
sawit rakyat sebagai tulang punggung Indonesia saat ini masih dilakukan dengan alat-
penerimaan devisa negara dan penyerapan alat sederhana, yaitu alat yang dinamakan
tenaga kerja semakin nyata. Kepemilikan dodos dan egrek. Dodos adalah pisau yang
perkebunan kelapa sawit adalah solusi untuk digunakan untuk memotong pelepah maupun

60
VOL. 2 NO. 2 , MEI 2018 ISSN : 2548-1878 (Online)
ISSN : 2548-186X (Cetak)

tandan dengan cara menusuk. Egrek adalah dan mengurangi resiko petani. Sehingga petani
pisau berbentuk sabit digunakan untuk tidak lagi memerlukan banyak tenaga untuk
memotong pelepah maupun tandan dengan cara melakukan pemotongan pada tandan sawit.
ditarik.

Mata pisau bergerak


beputar

Gambar 2. Proses Penggunaan Mesin Babat


Rumput Gendong
Gambar 1. Proses Pemanenan Kelapa Sawit Berdasarkan uraian diatas, maka tim
Menggunakan Dodos menawarkan solusi yaitu berupa rancangan
mesin panen sawit melalui rekayasa dari mesin
Pemanenan menggunakan alat pemotong rumput gendong. Dimana alat ini
konvensional secara manual dapat menurunkan dapat memotong tandan kelapa sawit dan galah
produktivitas kerja dan resiko kecelakaan kerja. dapat diatur ketinggiannya sesuai tinggi kelapa
Proses panen kelapa sawit seperti dodos atau sawit.
egrek dalam panen harus menyesuaikan dengan Alat ini akan digunakan sebagai alternatif
ketinggian kelapa sawit. solusi untuk membantu petani (sebagai langkah
Dimana egrek memerlukan tambahan awal) dalam proses panen sawit. Mesin panen
galah yang dapat diatur menggunakan karet ban sawit ini dirancang agar nantinya masih bisa
yang banyak menghabiskan waktu saat digunakan untuk memotong rumput. Tujuan
mengikat galah dan melepaskan karet ban dari rekayasa mesin panen sawit ini adalah:
berulang-ulang. Penggunaan alat panen 1. Pengembangan mesin babat rumput
konvensional menghabiskan banyak energi menjadi alat panen sawit.
karena proses yang cukup sulit dan alat yang 2. Membuat desain dan menghasilkan alat
cukup berat. yang dapat dimanufaktur dan digunakan
Sehingga petani sering mengalami pada perkebunan kelapa sawit dan petani
gangguan kesehatan seperti gangguan otot rakyat kelapa sawit dengan menggunakan
rangka. Gangguan yang sering dirasakan oleh sistem transmisi yang bergerak bolak balik
petani saat proses panen kelapa sawit yaitu pada pada dodos ataupun egrek.
bahu kanan, pergelangan tangan kiri dan kanan Alat ini sangat tepat digunakan oleh
sehingga petani merasa pekerjaan menjadi petani kecil dalam mengelola kelapa sawit.
terganggu. Gangguan ini dikarenakan adanya Dimana dalam mengelola kelapa sawit banyak
tekanan yang besar pada bahu dan pergelangan memerlukan biaya perawatan serta biaya panen
tangan saat proses panen tandan buah kelapa kelapa sawit. Sehingga jika mengunakan alat
sawit (Hendra dan Rahardjo, 2009). panen sawit dapat lebih efisien dari segi waktu
Mengingat proses panen kelapa sawit yang dan berkurangnya resiko kecelakaan kerja.
kurang efektif dari segi waktu dan kurang baik Komponen pada utama pada alat panen
bagi kesehatan petani. Atas dasar itu, tim sawit yaitu:
berusaha menelusuri literatur dan mereview 1. Motor Bakar
hasil-hasil penelitian sebelumnya yang Motor bakar disesuaikan dengan spesikasi
berhubungan dengan proses panen kelapa sawit. mesin babat rumput sendiri. mesin babat
Mesin babat rumput gendong pada rumput menggunakan motor bakar dua langkah.
umumnya bergerak rotasi untuk memotong Motor bakar dua langkah biasanya digunakan
rumput. Mesin babat rumput ini nantinya untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga
direkayasa menjadi alat panen sawit. Gerak yang lebih besar dalam waktu pengoperasian
mata pisau akan dirubah menjadi gerak translasi yang lebih lama. Hal ini diakibatkan karena
untuk melakukan pemotongan pada tandan motor dua langkah memiliki pelumasan khusus
sawit. Alat panen sawit ini nantinya akan
memberikan kemudahan dari segi waktu kerja

61
VOL. 2 NO. 2 , MEI 2018 ISSN : 2548-1878 (Online)
ISSN : 2548-186X (Cetak)

yang mengakibatkan motor bakar lebih tahan Sliding adalah suatu alat yang berfungsi
terhadap panas. sebagai keluar masuk benda kerja. Cara
menggunakanya dengan menggeserkan benda
2. Poros Pemutar Gear kerja (Romiyadi dan Swasono, 2013).
Poros pemutar gear berfungsi sebagai
komponen yang bekerja meneruskan putaran 8. Dodos dan Egrek
yang diberikan oleh sling fleksibel kepada Dodos ataupun egrek merupakan mata
rodagigi yang terdapat pada gears box. Poros ini pisau yang berfungsi untuk memotong tandan
terletak pada tangkai atau gagang yang sawit. Dodos digunakan untuk pohon yang
terhubung pada gears box. masih rendah atau masih muda (maksimal
3. Sling Fleksibel ketinggian 2 meter ). Sedangkan egrek
Sling fleksibel adalah alat yang berbentuk digunakan pada pohon dengan tinggi minimal 3
simpul dari susunan sling-sling halus. Alat ini meter.
berfungsi sebagai penerus putaran dari motor
bakar ke poros pemutar rodagigi, dengan area
kerja yang fleksibel.
4. Gear Box
Gear box berfungsi sebagai menyalurkan
tenaga atau daya mesin keroda, sehingga unit
tersebut dapat bergerak dan berpindah dari
tempat satu ke tempat yang lainnya.
5. Bevel Gear Dan Miter Gears
Bevel gear dan miter gears atau yang biasa
dikenal roda gigi siku dan roda gigi miter
adalah sepasang rodagigi yang bekerja pada (a) (b)
posisi poros yang bergerak dan yang digerakkan Gambar 4. (a) Dodos, (b) Egrek
sehingga membentuk sudut siku-siku (90
derajat). Adapun prinsip kerja alat panen sawit ini
dirancang menggunakan mesin babat rumput
gendong menggunakan motor bakar 2 langkah.
Dimana putaran mesin diteruskan oleh poros
pemutar gear yang di teruskan oleh sling
fleksibel kepada gear box. Seperti pada gambar
diatas:

Mata Poros
Gambar 4. Bevel Gear dan Miter Gear Pisau Engkol
Z2 Putaran
Poros Mesin
6. Connecting Rod Z1
Connecting rod berfungsi sebagi pengubah Z = Diameter roda
gigi
putaran pada bevel gear menjadi gerak translasi
bolak-balik, bekerja dengan ujung yang
bergerak mengikuti putaran pada bevel gear
danujung yang lainnya bergerak pada suatu rel Gambar 5. Komponen Gigi Transmisi
atau lintasan lurus. Dengan kata lain,
connecting rod berfungsi sebagai penghubung 2. METODE
antara benda yang bergerak dengan benda yang Metode yang dilakukan agar alat ini
begerak bolak-balik pada satu arah. Pada kedua terealisasi dan sesuai dengan yang diharapkan
ujung connecting rod berbentuk poros yang adalah sebagai berikut :
fleksibel, hal ini bertujuan agar connecting rod 1. Penelusuran literatur yang berkaitan
dapat bergerak secara bebas saat berputar dengan sistem kerja alat.
maupun bergerak bolak-balik. 2. Perancangan mesin babat rumput gendong
7. Sliding diubah fungsi menjadi mesin panen sawit.

62
VOL. 2 NO. 2 , MEI 2018 ISSN : 2548-1878 (Online)
ISSN : 2548-186X (Cetak)

3. Proses pembuatan dan perakitan mesin egrek) pada tandan sawit lalu menyesuaikan
panen sawit kecepatan mata pisau maka tandan sawit akan
4. Melakukan proses pengujian alat panen terpotang dari pohonnya.
sawit di perkebunan Menurut Rizaldi(2006) Setiap perubahan
5. Evaluasi kinerja mesin panen sawit. usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan
Dalam proses pembuatan alat panen sawit, tertentu yang membuat perubahan tersebut bias
tahap pertama yang dilakukan yaitu dimengerti, logis dan dapat diterima. Secara
penelusuran literatur yang berkaitan dengan umum tujuan mekanisasi pertaniana dalah: a)
kerja alat panen sawit. Kemudian dilanjutkan Mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan
dengan perancangan mesin menggunakan efisiensi tenaga manusia. b) Mengurangi
aplikasi solidwork 2014. Desain dan parameter kerusakan produksi pertanian. c) Menurunkan
yang direncanakan disesuaikan dengan ongkos pruduksi. d) Menjamin kenaikan
ketersedian bahan yang ada dipasaran. kualitas dan kuantitas produksi. e)
Kegiatan selanjutnya adalah pengumpulan Meningkatkan taraf hidup petani. f)
bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk Memungkinkan pertumbuhan ekonomi sub
melakukan proses pembuatan mesin panen sistem (tipe pertanian kebutuhan keluarga)
sawit. Dalam tahapan pembuatan mesin menjadi tipe pertanian komersil (comercial
meliputi perencanaan elemen mesin, farming). g) Mempercepat transisi bentuk
manufacturing elemen mesin dan perakitan alat ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi
panen sawit, tahapan proses uji coba alat untuk sifat industry dan dapat mendorong tahap
memaksimalkan kerja alat panen sawit dan tinggal landas.
tahapan terakhir adalah evaluasi kinerja dari Pada umumnya proses pemanenan sawit
mesin panen sawit. Jika terdapat kekurangan memakan waktu yang cukup lama, dan juga
pada mesin panen sawit perlu dilakukan memerlukan banyak tenaga. Serta tak jarang
perencanaan kembali baik berupa desain petani juga merasa kesakitan pada bagian otot
maupun perencanaan elemen mesin. tangan. Dengan penggunaan mesin panen sawit
ini diharapkan petani bisa lebih meningkatkan
efisiensi waktu dan dapat mengurangi ongkos
3. HASIL DAN PEMBAHASAN produksi dalam pemanenan sawit.
Alat panen sawit ini merupakan
rekayasa dari mesin babat rumput. Mesin yang 4. KESIMPULAN
digunakan adalah motor bakar dua langkah Rekayasa mesin babat rumput gendong
sebagai sumber tenaga untuk memutar poros menjadi alat panen sawit dibuat untuk
dan mengubahnya menjadi gerak translasi membantu dan memudahkan para petani kelapa
bolak-balik. Sehingga ketika mesin tersebut sawit dalam melaksanakan panen kelapa sawit.
dihidupkan maka mata pisau dodos ataupun Alat babat rumput diubah fungsi menjadi mesin
egrek akan bergerak maju mundur sesuai panen sawit dengancara mengubah gerak rotasi
dengan kecepatan yang diatur oleh operator pada mata pisau mesin babat rumput menjadi
(petani).Dalam proses pemanenan sawit yang gerak translasi bolak-balik pada transmisi.
perlu diperhatikan adalah posisi petani dengan Dengan gerakantranslasi bolak-balik tersebut
sawit yang akan di panen. Petani harus dapat menggerakkan mata pisau pemotong baik
menyesuaikan mata pisau dan panjang galah berupa dodos ataupun egrek. Proses pemanenan
untuk memanen sawit. sawit yang tinggi kini dapat disesuaikan
Jika pohon kelapa sawit masih rendah dengan cara menyetel galah sesuai tinggi sawit
(maksimal 2 meter) petani bisa menggunakan yang hendak dipanen
mata pisau dodos dalam pemanenan dan tanpa
perlu memanjangkan galah pada mesin panen DAFTAR PUSTAKA
sawit. Tetapi jika pohon sawit telah tinggi
minimal ketinggiannya mencapai 3 meter, [1] Anonim. 2015.Potensi Perkebunan
petani dapat menggunakan mata pisau egrek SumutSangatMenjanjikan.
dan harus menyetel galah sesuai ketinggian http://www.medan
sawit. Dengan penggunaan mesin panen sawit bisnisdaily.com/news/read/2015/05/20/164
ini petani tidak memerlukan banyak tenaga 559/potensiperkebunan-sumut-sangat
dalam setiap pemanenan sawit. Petani hanya menjanjikan/#.WBRZM9 J97IU. Diakses
perlu mengarahkan mata pisau (dodos ataupun tanggal 11 April 2018.

63
VOL. 2 NO. 2 , MEI 2018 ISSN : 2548-1878 (Online)
ISSN : 2548-186X (Cetak)

[2] Anonim. 2001. Statistik Perkebunan


Indonesia: KelapaSawit.
DirektoratJenderal Perkebunan Indonesia,
Jakarta.
[3] Anonim. 2015. Roda Gigi – Transmisi
Daya (Power Transmission).http:// teknik
pustaka. blogspot.co.id/2015/10/ roda-gigi-
transmisi-daya-power.html. Diakses
tanggal 12 April 2018.
[4] Hendra dan Rahardjo, S. 2009. Risiko
Ergonomi dan Keluhan Musculoskeletal
Disorders (MSDs) pada Pekerja Panen
Kelapa Sawit. Prosiding Seminar Nasional
Ergonomi IX, D11. Universitas
Diponegoro.
[5] Kiyokatsu Suga dan Sularso. (1997).
Dasar Perencanaan dan Pemilihan
Elemen Mesin. Jakarta: PT Pradnya
Paramitha
[6] Rizaldi, T., 2006. MesinPeralatan. USU
Press, Medan.
[7] Romiyadi dan Swasono, T. 2013.
Modifikasi Mesin Pemotong Rumput
Menjadi Alat Panen Sawit Mekanik. Jurnal
Sawit Indonesia. 3 (1): 1-5.
[8] Suherman, dkk. 2012 Perbaikan Sifat Fisis
Dan Mekanis Alat Panen Buah Kelapa
Sawit (Egrek dan dodos) Produk Lokal.
Jurnal Dinamis,Volume I, No.11: 37 – 43.
[9] Tarigan, A.A., Daulay, S.B., dan Munir,
A.P. 2013. Rancang Bangun Alat
Pemotong Pelepah Kelapa Sawit Mekanis.
Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian,
Volume I, No. 4: 111-116.
[10] Wigena, I.G.P., H. Siregar, Sudrajat, dan
S.R.P. Sitorus. 2009. Desain model
pengelolaan kebun kelapa sawit plasma
berkelanjutan berbasis sitem pendekatan
dinamis (Studi kasus kebun kelapa sawit
plasma PTPN V Sei Pagar, Kabupaten
Kampar, Provinsi Riau). Jurnal Agro
Ekonomi. 27(1): 81-108.

64

Anda mungkin juga menyukai