Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MESIN DAN PERALATAN

PRAKTIKUM LAPANGAN
“ PEMARUT KELAPA ”

Disusun Oleh :

Nama : Sapna Syarifah Damanik


NPM : E1G020063
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Shift : Selasa (10.00-12.00)
Kelompok : 2 ( Dua )
Anggota : 1. Galang Lambue Sinurat_E1G020057
2. Nadila_E1G020059
3. Rony Hidayat_E1G020061
4. Sapna Syarifah Damanik_E1G020063
5. Rani Fajrin_E1G020065
Dosen : Ir. Meizul Zuki, M,S
Ko.ass : A.Mahmuz Arrozi (E1G019029)

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari yang telah maju seperti sekarang ini, membuat banyak
sekali aktifitas manusia yang didukung dengan peralalatan industri yang praktis agar dapat
mempermudah aktifitas manusia. Terutama dalam rumah tangga, banyak peralatan moderen yang
digunakan untuk mempermudah didalam hal memasak. Contohnya seperti blender dan rice
cooker. Dan dalam hal memasak tentunya kita pernah menggunakan kelapa parut serta santan
kelapa untuk memasak dan membuat kue. Santan kelapa merupakan cairan putih kental hasil
ekstraksi yang dihasilkan dari kelapa yang diparut dan kemudian diperas bersama air. Santan
mempunyai rasa lemak dan digunakan sebagai perasa yang menyedapkan masakan menjadi
gurih.
Mesin Parut Kelapa adalah mesin yang digunakan untuk memarut kelapa secara otomatis,
mekanismenya sangat mudah, kelapa yang dikupas diambil daging buahnya kemudian dimasukan
kedalam mesin parut kelapa, setelah itu kelapa akan diproses menjadi bentuk yang halus dan
lembut (kelapa parut).
Dalam perkembangannya banyak ditemukan mesin pengolah kelapa dipasaran, mulai dari
pemarut kelapa hingga perasannya. Semua mesin tersebut dijual terpisah dengan harga yang
relative mahal dan dengan dimensi yang besar. Dari survey lapangan penggunaan kelapa parut
serta santan kelapa banyak sekali digunakan, terutama banyak digunakan oleh ibu-ibu rumah
tangga, rumah-rumah makan atau usaha catering, serta industri kecil makanan ringan. Mesin
parut kelapa sering digunakan dipasar-pasar sebagai salah satu jenis jasa pemarutan kelapa atau
sebagai bagian untuk melengkapi jualan daging kelapa dengan menjual kelapa parut. Mesin ini
sangat penting manfaatnya untuk mempermudah pembuatan santan, karena apabila diparut
dengan menggunakan parutan biasa (manual) maka hasil yang didapat sangat lama dan dapat
beresiko melukai pergelangan tangan. Mesin parutan kelapa yang biasa digunakan tentu hanya
bisa melakukan pemarutan kelapa saja dan untuk mendapatkan santannya kita biasanya
menggunakan tangan untuk memeras kelapa parut atau kita biasanya menggunakan mesin untuk
pemerasan santan kelapa parut, mengunakan alat yang di sebut dengan kacik, alat ini dibuat
dengan dari kayu yang cara kerjanya dengan meletakan kelapa parut di antara dua penjepit dan
penjepit itu ditekan maka santan akan keluar dan dan yang mengunakan alat sistem dongkrak
dengan meletakan kelapa parut pada tempat yang telah di tentukan kemudian dipress oleh salah
satu penjepit yang bergerak dengan sistem dongkrak. Cara-cara tersebut tidak efisien, dan
membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Saat ini dipasaran juga telah menyediakan mesin peras
santan yang dapat digunakan untuk memeras santan tanpa harus menggunakan banyak tenaga
kerja.
Pada saat ini mesin parutan kelapa dan mesin pemeras santan kelapa yang ada masih dibuat
secara terpisah sehingga kurang efisien, yaitu mesin menggunakan sumber energi atau penggerak
yang berbeda berdasarkan latar belakang persoalan diatas maka pada penelitian dilakukan
perakitan untuk menggabung kedua mesin tersebut menjadi satu proses pada sebuah mesin.
Mesin yang dirancang diharapkan dapat digunakan untuk keperluan skala rumah tangga adapun
judul penelitian ini adalah “ Rancang Bangun Integrasi Mesin Parutan dan Peras Santan Kelapa
Skala Mini Untuk Kebutuhan Rumah Tangga ”.

1.2 Tujuan
1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami penggunaan mesin dan peralatan dalam
industri pertanian.
2. Praktikan dapat mengetahui mesin dan peralatan dalam upaya pencapaian tujuan industri
pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kelapa sering dijuluki “pohon surga“ karena seluruh bagian tanaman tersebut
memiliki manfaaat bagi kehidupan manusia. Habitat paling dominan adalah kawasan pantai
hingga ketinggian 600 m dari permukaan laut. Oleh karenanya, kelapa banyak tumbuh
sepanjang daerah pesisir dan daerah tropik. Total produksi kelapa di Indonesia diperkirakan
sebanyak 14 milyar butir kelapa per tahun. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai
negara penghasil kelapa terbasar di dunia (Bahtiar, 2012).
Buah kelapa mengandung sekitar 65% berat kernel (bagian tempurung, daging buah
dan air) dan 35% berat serabut kelapa (husk) (Wildan, 2010).
Tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Seluruh bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Hampir
seluruh bagian pohon, dari akar, batang, daun dan buahnya dapat digunakan untuk
kebutuhan manusia sehari-hari,(Yohanes, 1990).
Santan merupakan bentuk emulsi minyak dalam air dengan protein sebagai stabilisator
emulsi. Air sebagai pendispersi dan minyak sebagai fase terdispersi. Di dalam sistem emulsi
minyak air, protein membungkus butir-butir minyak dengan suatu lapisan tipis sehingga butir-
butir tersebut tidak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu. Butir-butir minyak dapat
bergabung menjadi satu fase kontinyu jika sistem emulsi di pecah dengan jalan merusak
protein sebagai pembungkus butir-butir minyak. Dalam industri makanan, peran santan sangat
penting baik sebagai sumber gizi, penambahan aroma, cita rasa , flavour dan perbaikan
tekstur bahan pangan hasil olahan. Hal ini disebabkan karena santan mengandung senyawa
nonylmethylketon, dengan suhu yang tinggi akan menyebabkan bersifat volatil dan
menimbulkan bau yang enak,( Riwan, 2013).
Mesin bor (drilling machine) termasuk mesin perkakas yang gerak utama berputar.
Pahat potong( mata bor) melakukan gerak putar dan melakukan pemotongan terhadap benda
kerja . benda kerja ditahan oleh penjepit atau ragum mesin. Fungsi utama mesin bor pada
bengkel kerja mesin adalah membuat lubang atau membesarkan lubang pada benda kerja
logam atau non logam sesuai ukuran yang di inginkan.(Suriharyanto, 2006).
Mesin gerinda adalah alat yang digunakan untuk proses memotong/ menghaluskan
permukaan yang selesai dilas untuk tahap finishing dengan daerah toleransi yang sangat
kecil sehingga mesin harus memiliki konstruksi yang sangat kokoh.(Surihariyanto, 1994).
Hand rivet adalah alat pembantu untuk menancapkan paku keling pada penyambungan
pelat-pelat tipis yang tidak bisa dilas. Paku keling adalah salah satu metode penyambungan
yang sederhana,sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel,
tangka, kapal Dan pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling
ini juga sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumunium. Pengembangan
Penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan
dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Sambungan dengan paku keling ini umumnya
bersifat permanent dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya
lebih besar daripada batang paku kelingnya.(Sularso, 2004).

400 mm x 400 Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas


Dimensi
mm x 700 yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau
Mesin
mm.
memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata
banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang
Pemarut
Model Scrapper pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat
( Keruk ).
pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor
mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan
Besi Siku
Rangka kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur
( Solid ).
oleh operator mesin frais. (Sularso, 2004).
Bahan
Stainless Steel
Kontak
Anti Karat.
Produk

Tipe Elektromotor
Penggerak ¼ HP

Tegangan 220 V ( AC 1
Listrik Phase ).

Frekuensi
50 Hz / 60 Hz.
Listrik

Stainless Steel
Mata Parut
Anti Karat.

Untuk
Aplikasi / memarut
Penggunaa kelapa dengan
n bentuk
setengah batok
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Dilengkapi wadah plastik

3.2 Perancangan Alat


Perancangan Mekanik Dalam pembuatan rancangan mekanik pemarut kelapa otmatis ini
terdapat beberapa tahapan dalam proses pembuatan mekaniknya, yaitu sebagai berikut :
1. Langkah pertama yaitu pembuatan kaki sekaligus dudukan motor pemarut
kelapa, dilanjutkan dengan pembuatan tempat dudukan panel kontrol. Pada pembuatan
kaki untuk dudukan motor AC ini, jenis besi yang digunakan yaitu jenis besi holo 30 x
30mm dengan ukuran panjang kaki 58 cm, lebar kaki samping 33 cm, lebar kaki depan dan
belakang 53 cm. Dan utnuk dudukan panel menggunakan besi siku dengan ukuran
panjang 15 cm dan lebar 25 cm.Bentuk kaki dari mesin pemarut kelapa dapat dilihat pada
gambar

3.3 Prinsip dan Cara Kerja Alat


3.3.1 Prinsip
Seperti yang telah diterangkan di atas bahwa mesin pemarut adalah suatu alat yang digunakan
untuk membantu manusia di dalam melakukan pekerjaannya. Sumber tenaga utama dari sistem
pemarutan adalah tenaga motor, dimana putaran dari elektromotor diteruskan melalui puli yang
akan memutar poros pemarut sehingga poros pemarut akan memarut bahan yang telah
dimasukkan pada tempat pemarutan.
Cara Kerja alat

Cara kerjanya cukup dengan membelah kelapa batok dibagi dua, kemudian bisa langsung
memarutnya dengan memegang batok kelapanya.

Untuk lebih jelas, cara kerjanya adalah  dengan memegang belahan batok kelapa tersebut.
Lalu ditempelkan ke dalam mata parut yang berbentuk setengah bulat, dan dinyalakan listriknya.
Kemudian kelapa digerakkan mengikuti arah scraper hingga kelapa terparut semua.

3.4 Kapasitas Kerja Alat


Kapasitas mesin pemarut kelapa yang kami amati yaitu tidak menentu karena sesuai dengan
pemesanaan atau konsumen yang membeli.
Kelebihan Mesin Parut Kelapa Keruk Rumah Mesin

 Menghasilkan Tempurung Kelapa Dengan Nilai Ekonomis Lebih Tinggi Dibandingkan


Dengan Mesin Parut Kelapa Model Lainyya. Karena Tempurung Kelapa Bisa
Dimanfaatkan Sebagai Bahan Kerajinan Tempurung.

 Proses Mudah Dan Cepat, Karena Tidak Melalui Proses Pencungkilan Kelapa Dari
Tempurungnya.

 Dibuat Dari Bahan Material Yang Berkualitas Tinggi Dan Terstandarisasi Food Grade.

 Cocok Untuk Keperluan Pembuatan Kue Atau Santan Ataupun Keperluan Lainnya.

 Harga Terjangkau, Kompetitif, Namun Dengan Jaminan Mesin Yang Berkualitas.

 Proses Pemarutan Kelapa Juga Semakin Cepat Dan Hemat Energi

Akan tetapi masih terdapat kekurangan dengan cara ini seperti pada saat melakukan pemarutan
kelapa dalam jumlah yang banyak maka harus berdiri terlalu lama belum lagi resiko kecelakaan
yang akan dialami oleh pengguna.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1) Mesin pemarut kelapa merupakan mesin untuk mengecilkan ukuran suatu benda menjadi
partikel-partikel kecil supaya mudah diolah ke tahap selanjutnya
2) Pengolahan parutan kelapa dilakukan secara manual sehingga dibutuhkan alat ini yang
layak dioperasikan para petani kelapa.

4.2 Saran

Sebaiknya dalam proses pengecilan ukuran perlu mengetahui dan memehami apa saja alat
dan bahan yang digunakan dalam proses pengecilan ukuran dan langkah-langkah pengecilan
ukuran, dengan tujuan untuk mencapai hasil produk yang baik dan tentunya berkualitas. Serta
praktikan perlu memperhatikan mesin dan peralatan industri yang diamati.
DAFTAR PUSTAKA

Adawyah,M.P.Ir Rabiatul.2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan.


Bahtiar, A. D. M., 2012. “Aplikasi Serat Serabut Kelapa Bermatrik Sagu dan Gliserol Sebagai
Pengganti Kemasan Makanan Dari Sterofoam”. Diakses 17 Juni 2014. Dari
http://www.poltek-kediri.ac.id

Benzon, J.A. dan R.V. Jose . 1982. Coconut, Production and Utilization. Philipine Coconut
Font Inc. Amber Avenue. Metro Manila

Gorontalo dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo. 2011.


Handoyo, Ekadewi A; Philip Kristanto; Suryanty Alwi. 2011.Desain dan Pengujian Sistim
Pengering Ikan Bertenaga Surya.Jurusan Teknik Mesin,Fakultas Teknologi Industri
Universitas Kristen Petra.

Hangenmaier, R.O. 1980. Coconut Aquaeous Processing. University Of San Carlos. Cebu
City. Philipine 5 Inc. Amber Avenue.

Metro Manila Hasibun Rosdaneli, 2005. Proses Pengeringan. Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Sumatra Utara.

Palungkun. R, 1992. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penerbit PT. Penebar Swadaya.

Politeknik Gorontalo. 2013. Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Gorontalo.

Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.


Riwan Kusmiadi, 2013. STP di tekhnologi-hasil-pertanian.blogspot.com di akses tanggal 13
Agustus 2014.

Suhariyanto.2006.Diktat Elemen Mesin I.Surabaya: Jurusan D3 Teknik Mesin FTI-ITS.


Sularso, Kiyokatsu Suga.2004. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin
Sularso, Kiyokatsu Suga.1994. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Cetakan ke 10.
Wildan, A., 2010. Studi Proses Pemutihan Serat Kelapa Sebagai Reinforced Fiber. Tesis.
Yohanes, 1990. Pengenalan Varietas dan Penyediaan Bahan Tanaman Kelapa. Pusat
Penelitian Kelapa. Bandar Kuala
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai