Oleh:
Nuril Fawaid
NRP. 33211801043
Dosen Pembimbing I:
Auliana Diah Wilujeng S.T., M.T.
i
Lembar pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
3. Faizatur Rohmah,S.Si.,M.Si.
NIK. 006069001
2
Proposal Tugas Akhir
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerupuk merupakan suatu jenis makanan ringan yang banyak digemari oleh
masyarakat, makanan kering ini sudah lama dikenal oleh masyarakat indonesia di
semua kalangan. Olahan ini lebih dikenal dengan sebutan cemilan dan banyak
dikonsumsi sebagai pelengkap ketika makan. Kerupuk terbuat dari bahan dasar
tepung terigu dan tepung tapioka, kerupuk ini juga mengandung rempah yang
mudah didapatkan. Jenis produk ini banyak diproduksi oleh industri kecil atau
industri rumah tangga. Dalam pengertian lain kerupuk merupakan jenis makanan
kecil yang mengalami pengembangan volume, juga mempunyai densitas atau masa
jenis yang rendah selama proses penggorengan. Pembuatan kerupuk ini dibuat
dengan proses yang sederhana dan menggunakan alat yang sederhana pula (I.M
Widiyarta, 2018).
Tahapan dalam proses pembuatan atau pengolahan kerupuk ini terdiri dari
mulai menyiapkan bahan, pencampuran bahan, pemadatan dengan proses
perebusan, pengirisan, penjemuran, penggorengan, dan pengemasan. Dalam proses
pengirisan atau pemotongan ini membutuhkan waktu yang lama karena dikerjakan
secara manual dalam melakukan proses pemotongan lontongan kerupuk mentah
menggunakan pisau dengan ketebalan yang dihasilkan dari proses pemotongan
tersebut masih tidak sama dan cendurung lebih tebal dari yang di inginkan. Sebagai
suatu gambaran, dalam 1 kg bahan baku yang di buat bisa menghasilkan 5 buah
lontongan kerupuk (adonan kerupuk uang sudah dipadatkan). Satu lontongan
kerupuk memiliki panjang sekitar 35cm – 40cm dengan diameter 9 cm, pengirisan
satu lontongan kerupuk memerlukan waktu sekitar 2 menit, sehingga dalam 1 kg
memerlukan waktu kurang lebih sekitar 10 menit dengan alat pemotong sederhana
menggunakan kawat yang ditekan dengan bantuan tenaga manusia, sama halnya
dengan alat yang digunakan di sekitar daerah desa cenlecen kecamatan pakong.
Dimana dari beberapa alat pemotong kerupuk yang digunkanan sebagai alat bantu
3
Proposal Tugas Akhir
4
Proposal Tugas Akhir
1. Bagaimana rancangan torsi dan daya motor pengerak mesin pemotong adonan
lontongan kerupuk menggunakan pisau pemotong model disk?
2. Bagaimana rancangan tuas penggerak meja mesin pemotong adonan lontongan
kerupuk menggunakan pisau pemotong model disk?
3. Bagaimana rancangan plat pendorong adonan lontongan kerupuk ?
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian tugas akhir ini lebih terarah maka batasan masalah yang
diberlakukan untuk tugas akhir ini adalah :
1. Membahas perencanaan sistem tranmisi pulley dan V-Belt..
2. Tidak membahas komponen elektrikal pada motor.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin diperoleh penulis dalam perancangan alat pemotong
kerupuk ini diantaranya :
1. Mendapatkan hasil perhitungan torsi dan daya motor yang dibutuhkan.
2. Mendapatkat rancangan tuas dengan sudut yang mampu menggerakan slider
sesuai dengan yang ditentukan.
3. Mendapatkan rancangan plat dan pendorong adonan untuk menghasilkan
ketebalan pemotongan 2 mm.
5
Proposal Tugas Akhir
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Penelitian sebelumnya
Pada tahun 2018 Sugianto membuat penelitian tentang mesin perajang kerupuk
jengkol yang dibuat untuk meningkatkan efisiensi pada saat produksi utamanya
dalam hal perajangan adonan tersebut. Mesin pemotong tersebut dirancang dengan
menggunakan motor listrik dengan putaran motor sebesar 1450 rpm yang
direduksi dengan dengan sistem tranmisi V-Belt. Pada alat tersebut memiliki
beberapa keunggulan yaitu dapat memotong adonan dengan cepat dan beraturan
dan juga mesin tersebut bisa di modifikasi untuk kapasitas yang lebih besar. Akan
tetapi alat ini juga memiliki kekurangan atau kelemahan diantaranya bebannya
terlalu berat, mesin masih belum otamatis karena membutuhkan operator pada saat
proses pemotongan.
Pada tahun 2016 Hiola melakukan penelitian yang berbeda dengan penelitian
yang diatas dikarekan pada alat yang dibuat oleh peneliti menggunakan tali senar
sebagai alat pemotongnya dan juga masih manual semua, senar yang digunakan
yaitu senar gitar dengan panjang 35 cm. Sistem kerja alat pemotong kerupuk secara
manual ini mampu memotong lontong kerupuk dengan hasil pemotongan 2-3 mm,
dan juga hasil pengujian rata-rata didapatkan hasil pengujian alat dengan panjang
lontong kerupuk 16 cm dengan tiga kali pengujian membutuhkan waktu
pemotongan 76 detik.
Pada tahun 2018 I Widiyarta melakukan penelian yang dilakukan dengan tujuan
untuk memudahkan proses produksi pada umkm rumahan yaitu usaha kerupuk
tepung. Alat pada penelitian ini dibuat semi otomatis karena pada bagian pengarah
untuk bahan bakunya masih manual dengan bantuan operator. Pada saat pengujian
alat tersebut menggunakan 1 kg adonan yang menghasilkan 8 lontong kerupuk
dengan panjang rata-rata 8 cm dengan ketebalan pengirisan yaitu 2 mm dan hasil
pemotongan dalam satu menit menghasilkan 120 potongan.
Pada tahun 2018 Silitonga melalukan penelitian dalam pembuatan alat
pendorong otomatis pada pemotong keripik singkong. Pada penelitian tersebut
6
Proposal Tugas Akhir
7
Proposal Tugas Akhir
a. Putaran Motor
n
𝑄 = putaran 𝑊 (2.2)
8
Proposal Tugas Akhir
Dengan :
Q = Kapasitas mesin (kg/jam)
n = Putaran poros
W = Beban per-kg (kg)
b. Daya
Pd = fc x P (2.3)
Dengan :
Pd = Daya rencana (kW)
P = Daya nominal input poros (kW)
fc = Faktor koreksi daya yang di transmisikan
c. Daya Untuk Memotong Kerupuk
−𝑏(𝑇/1000)(2𝜋.𝑛2 /60)
𝑃= (2.4)
1000
Dengan :
P = Daya nominal input poros (kW
T = Torsi (N.mm)
n2 = Putaran poros (rpm)
d. Torsi yang Dialami
T=Fxr (2.5)
Dengan :
T = Torsi (N.mm)
F = Gaya yang terjadi (N)
r = Jari-jari dudukan pisau (mm)
2.2.3 Belt dan Pulley
Belt dan pulley merupakan pasangan elemen mesin yang digunakan untuk
mentranmisikan daya dari satu poros ke poros yang lain. Perbandingan kecepatan
antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan tergantung pada
perbandingan diameter pulley yang digunakan. Belt tersebut berperan sebagai
pemindah daya dari motor AC menuju pulley yang berhubungan dengan mata
pisau dan pengerak wadah (KRISHADIATNO, 2015).
9
Proposal Tugas Akhir
.
Belt yang digunakan adalah jenis V-Belt dengan penampang melintang
berbentuk trapezium karena tranmisi ini tergolong sederhana dan memiliki gaya
gesek yang besar dibandingkan dengan jenis belt lainnya, selain itu V-Belt lebih
ekonomis dan lebih murah di bandingkan dengan penggunaan tranmisi yang
lainnya. Berikut ini merupakan faktor penting yang dapat dijadikan dasar dari
pemilihan penggerak pulley dan sabuk : (KRISHADIATNO, 2015).
Kecepatan poros penggerak dan poros yang digerakkan.
Rasio pengurangan kecepatan.
Daya yang ditransmisikan.
Jarak antara titik pusat dan poros.
Tata letak poros.
Ruang yang tersedia.
10
Proposal Tugas Akhir
a. Kecepatan Sabuk/Belt
𝜋 𝑥 𝑑𝑝 𝑥 𝑛𝑝
𝑉= (2.6)
60 𝑥 1000
Dengan :
dp = Diameter pulley bergerak (mm)
np = Putaran motor (rpm)
v = kecepatan sabuk/belt (m/s)
b. Panjang Keliling (L)
𝜋
𝐿 = 2𝐶 (𝑑𝑝 + 𝑛𝑝) + (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝)² (2.7)
?
Dengan :
dp = Diameter pulley bergerak (mm)
Dp = Diameter pulley yang digerakkan (mm)
np = Putaran motor (rpm)
v = kecepatan sabuk/belt (m/s)
c. Jarak Sumbu Poros (C)
b = (2 x L) – 3,14 (Dp - dp)
𝑏+ √𝑏2 −8 (Dp−dp)
𝐶= (2.8)
R
Dengan :
L = Panjang keliling sabuk (mm)
Dp = Diameter pulley yang digerakkan (mm)
dp = Diameter pulley bergerak (mm)
C = Jarak sumbu poros (mm)
d. Sudut Kontak (θ)
57 (dp x np)
θ = 180ᵒ (2.9)
C
Dengan :
L = Panjang keliling sabuk (mm)
θ = Sudut Kontak
dp = Diameter pulley bergerak (mm)
Dp = Diameter pulley yang digerakkan (mm)
11
Proposal Tugas Akhir
12
Proposal Tugas Akhir
2. Bantalan Gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan anytara bagian yang berputar
dengan bagian yang diam melalui elemen gelinding, sehingga gesekan
yang terjadi menjadi lebih kecil. Berdasarkan arah beban terhadap poros
bantalan dbagi menjadi 3 macam yaitu :
Bantalan Radial
Pada bantalan ini arah beban adalah tegak lurus dengan sumbu
poros
Bantalan Aksial
Pada bantalan ini arah beban adalah sejajr dengan sumbu poros
Bantalan Gelinding Khusus
Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajr dan tegak
lurus dengan sumbu poros.
13
Proposal Tugas Akhir
Dengan :
Pr = Beban radial yang ditumpu
Fw = Faktor beban, nilainya sebesar 1,1-1,3 untuk kerja biasa
Fr = Beban radial yang dibawa poros.
Faktor kecepatan untuk bantalan bola dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan:
1/ 3
33,3
fn =
n (2.12)
Dengan :
fn = Faktor kecepatan
n = Putaran poros
Sedangkan perhitungan faktor umur untuk bantalan dapat dihitung
dengan Persamaan:
Fh = fn C
Pr (2.13)
Dengan :
fh = Faktor umur
Umur nominal untuk bantalan dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan sebagai berikut:
Lh = 500. fh3 (2.14)
2.2.6 Tuas
Tuas merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membantu memudahkan
pekrjaan, seperti halnya tuas yang digunakan untuk dikehidupan sehari-hari seperti
pendorong dan penahan pintu otamatis, pompa pada senapan gas dan masih
banyak lagi. Dalam hal ini pergerakan dari benda-benda tersebut menggunakan
kinematika dan dinamika gerak untuk mengetahui posisi, kecepatan dan
percepatan pada benda. Kinematika merupakan bagian dari ilmu fisika yang
membahas tentang gerak. Posisi, kecepatan dan percepatan adalah besaran dalam
14
Proposal Tugas Akhir
fisika yang memiliki hubungan erat dengan kinematika. (mikha herlina premila,
2017)
Besaran besaran ini merupakan besaran vector yang memiliki besar dan arah.
Kinematika sendiri memiliki beberapa jenis yaitu kinematika gerak dan dinamika
partikel.
a. Kinematika Gerak
Kinematika gerak merupakan ilmu fisika yang mempelajari tentang gerak
suatu benda dilihat secara macro atau besar. Kinematika gerak sendiri terdapat
2 jenis, yaitu :
1. Gerak lurus beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang memiliki lintasan
lurus. Gerak ini memiliki ciri dimana percepatan yang dialami bernilai 0
karena pada gerak lurus benda tersebut tidak mengalami perubahan
kecepatan.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan merupakan gerak dimana benda
mengalami percepatan yang tetap, (GLBB) ini memiliki arah gerak
horizontal.
Rumus Kecepatan
v = x/t (2.15)
Rumus Percepatan
a = ∆v/∆t = (v2-v1)/(t2-t1) (2.16)
Dengan :
v : Kecepatan
x : Perpindahan
t : Waktu
a : Percepatan
15
Proposal Tugas Akhir
b. Sudut
Sudut merupakan daerah yang dibentuk dari dua buah garis lurus. Suatu
susut dari dua buah sinar yang memiliki titik pangkal yang sama. Secara umum
sudut dibagi menjadi 3 yaitu sudut lancip, sudut tumpul, dan sudut siku-siku.
Untuk menghitung sudut pada tuas bisa dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
2π
𝜔= 𝑛 (2.17)
60
𝑣 = 𝜔. 𝑅 (2.18)
Dengan :
Ω : Kecepatan Susut
R : Jari-Jari
2.2.7 Pegas
Pegas adalah eleman mesiin yang berfungsi untuk mengrontrol gerakan
dengan cara menahan, meredam gerakan, menghaluskan tumbukan dan model
pengontrolan gerakan lainnya. Tenaga kinetik benda telah diartikan sebagai
kemampuan untuk melakukan usaha karena adanya gerak, gaya elastis uang
dilakukan pegas ideal dengan gerakan lain yang berlaku serupa disebut bersifat
konservatif. Gaya gravitasi juga konservatif. Pegas spiral dibedakan menjadi dua
macam yaitu :
1. Pegas spiral yang dapat meregang memanjang karena gaya tarik, misalnya
pegas spiral pada neraca pegas.
2. Pegas spiral yang dapat meregang memendek karena gaya dorong, misalnya
pada jok tempat duduk dalam mobil.
Jika pada suatu partikel bekerja satu atau lebih gaya dan ketika ia kembali
ke posisi semula tenaga kinetiknya berubah, bertambah atau berkurang. Hal itu
dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebgai berikut.
F = -k . ∆x (2.19)
Dengan :
F : Gaya tarik
16
Proposal Tugas Akhir
k : Konstanta pegas
x : Pertambahan panjang
2.2.8 Perencanaan Rangka
Rangka merupakan bagiaan yang penting dari sebua perancangan mesi
atau alat, pemilihan bahan dan alat pada rangka harus sesuai dengan klasifikasi
untuk menopang seluruh komponen atau bagian pada mesin atau alat yang akan
dibuat. Adapun jenis-jenis bahan rangka sebagai berikut : (Zarkasi, 2019).
A. Tumpuan
Konstruksi rangka bertugas mendukung beban atau gaya yang bekerja
pada sebuah sistem tersebut. Beban tersebut harus ditumpu dan diletakan
pada peletakan-peletakan tertentu agar dapat memenuhi tugasnya. Beberapa
peletakan antara lain:
a) Tumpuan Roll
Tumpuan rol adalah tumpuan yang dapat menahan gaya tekan
yang arahnya tegak lurus dengan bidang tumpuanya. Tumpuan rol
tidak dapat menahan gaya yang arahnya sejajar dengan bidang
tumpuan dan momen.
b) Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi adalah tumpuan yang mampu menahan gaya
yang arahnya sembarang pada bidang tumpuan. Tumpuan sendi
dapat menumpu gaya yang arahnya tegak lurus maupun sejajar
dengan bidang tumpuan.
c) Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit adalah tumpuan yang dapat menahan gaya dalam
segala arah dan dapat menahan momen.
B. Poros
Poros transmisi (transmission shaft ) atau sering hanya disebut poros
(shaft) digunakan pada mesin rotasi untuk mentransmisikan putaran dan torsi
dari satu lokasi kelokasi yang lain. Poros mentransmisikan torsi dari
driver (motor atau engine ) ke driven. Komponen mesin yang sering
17
Proposal Tugas Akhir
digunakan bersamaan dengan poros adalah roda gigi, puli dan sproket.
Transmisi torsi antar poros dilakukan dengan pasangan roda gigi, sabukatau
rantai. Poros bisa menjadi satu dengan driver, seperti pada poros motor dan
engine crank shaft, bisa juga poros bebas yang dihubungkan ke poros lainnya
dengan kopling. Sebagai dudukan poros, digunakan bantalan (Zarkasi,
2019).
18
Proposal Tugas Akhir
19
Proposal Tugas Akhir
BAB III
METODELOGI
3.1 Diagram Alir Rancang Bangun Mesin Pemotong Lontongan Kerupuk
MULAI
PERENCANAAN DESAIN
PERENCANAAN DIMENSI
PEMILIHAN BAHAN
PERHITUNGAN
PEMBUATAN MESIN
TIDAK
KETEBALAN KERUPUK 2mm
YA
Analisa data dan pembahasan
PEMBUATAN LAPORAN
SELESAI
Gambar 3.1. Gambar diangram alir perencanaan alat pemotong lontongan kerupuk
menggunakan pisau pemotong model disk.
3.2 Metodelogi Pengerjaan Tugas Akhir
20
Proposal Tugas Akhir
21
Proposal Tugas Akhir
22
Proposal Tugas Akhir
pemotongan. Dan pada bagian penekan adonan akan dibantu oleh plat pendorong
yang menggunakan pegas.
3.5 Desain Alat
Desain alat 3D untuk alat rancang bangun alat pemotong lontongan kerupuk
menggunakan disc braake ditunjukkan pada gambar 3.2 sebabai berikut :
Gambar 3.2. Ganbar untuk rancang bangun alat pemotong lontongan kerupuk
menggunakan pisau pemotong model disk
Desain alat 2D untuk alat rancang bangun alat pemotong lontongan kerupuk
menggunakan disc braake ditunjukkan pada gambar 3.3, 3.4, 3.5 sebabai berikut
:
23
Proposal Tugas Akhir
24
Proposal Tugas Akhir
25
Proposal Tugas Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Eska Hiola, E. S. (2016). rancang bangun alat pemotong lontongan kerupuk dengan
menggunakan tali senar. jurnal teknologi pertanian gorontalo, 1-7.
mikha herlina premila, s. h. (2017). kajian kinematika dan dinamika gerak pada jalur
jembatan semanggi. seminar nasional fisika dan pembelajaran, 35-43.
26
Proposal Tugas Akhir
Zarkasi, I. (2019). Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Jagung Dengan Sistem
Penggerak Motor Listrik. Sampang.
27