Anda di halaman 1dari 22

PROSES PEMBUATAN MESIN PENUMBUK UNTUK

PEMBUATAN EMPING MELINJO

SKRIPSI

Oleh :

AGUNG SYAHIDANNADHAR

12-2018-048

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

PROSES PEMBUATAN MESIN PENUMBUK UNTUK


PEMBUATAN EMPING MELINJO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Pada

Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Nasional Bandung

Bandung, 13 Oktober 2022

Mengetahui/menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dedy Hernady, M.T.

NIDN : 0422067202

Ketua Program Studi Teknik Mesin

Tri Sigit Purwanto,S.T.,M.T.

NIDN : 0417037701
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
ABSTRAK

Nama : Agung Syahidannadhar

Program Studi : Teknik Mesin

Judul : PROSES PEMBUATAN MESIN PENUMBUK UNTUK


PEMBUATAN EMPING MELINJO

Pembimbing : Dedy Hernady, M.T.

Melinjo merupakan salah satu tanaman perkebunan yang cukup banyak


terdapat di Indonesia. Biji pada tanaman melinjo dapat diolah menjadi emping
melinjo sebagai konsumsi sehari-hari masyarakat. Pembuatan mesin penumbuk
melinjo dilandasi karena pengolahan emping melinjo masih dilakukan secara
manual. Sehingga ketika tingkat pesanan sedang tinggi tidak dapat terpenuhi dan
mengefisienkan waktu. Pembuatan mesin ini dimulai dengan melakukan mencari
literatur yang ada di pasaran, lalu mencari komponen – komponen yang diperlukan
pada pembuatan mesin penumbuk melinjo, lalu dimulailah proses pemesinan dan
dilanjutkan dengan proses penggabungan hingga terbentuk mesin penumbuk
melinjo, tahap terakhir yang dilakukan adalah proses pengujian, dimana proses
tersebut bertujuan untuk mengetahui kapasitas mesin penumbuk melinjo.

Kata kunci : melinjo, pembuatan, penumbuk


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengolahan penumbuk melinjo sangat mudah dan sederhana serta
diusahakan secara tradisional, yang pada umumnya masih menggunakan
tenaga manusia dan belum menggunahkan tenaga mesin dan alat-alat mesin.
Proses pengolahan secara tradisional tersebut dianggap memakan banyak
waktu yang banyak dan mengurangi tingkat produktivitas pembuatan
emping tersebut. Dengan demikian Semakin berkembangnya
teknologi,maka dirancang suatu mesin yang mampu melakukan
pengelolahan biji melinjo dengan lebih efisien sekaligus dapat
meningkatkan produktivits pengelola semakin membaik. Dari penjelasan
diatas maka dirasahkan sangat penting untuk perancangan mesin penumbuk
melinjo yang nantinya untuk membantu masyarakat dalam proses
pembuatan emping. Dilakukanya mesin penumbuk emping melinjo
berfungsi untuk mengepres dan menumbuk biji melinjo yang sebelumnya
telah disangrai setengah matang,dan dengan bantuan mesin dapat
mempercepat kinerja manusia dalam melakukan proses penumbukan
melinjo (Mekanik,2019).
Agroindustri emping adalah bisnis yang sangat-sangat padat karya.
(Fitri Apriani, 2019). Dalam hal ini, penulis tertarik pada pembuatan mesin
penumbuk melinjo yang dapat mengefesiensi waktu pada pembuatan
emping melinjo.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pada penelitian ini difokuskan untuk :
1. Bagaimana proses pembuatan mesin penumbuk emping melinjo ?
2. Proses pemesian apa saja yang dilakukan untuk pembuatan mesin
penumbuk emping melinjo ?
3. Mengetahui bahan apa saja yang akan dipakai untuk membuat mesin
penumbuk emping melinjo ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan laporan ini adalah :
1. Membuat mesin penumbuk emping melinjo.
2. Mengetahui proses pemesinan apa saja yang dilakukan pembuatan
mesin penumbuk emping melinjo.
3. Menguji mesin yang sudah dibuat apakah layak atau tidak.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Pada ruang lingkup kajian dalam pembahasan laporan tugas akhir
ini meliputi proses pembuatan, proses pemesianan serta menguji mesin
penumbuk emping melinjo.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Melinjo
Melinjo merupakan tanaman asli di Indo-Malaya dengan ukuran 50
kaki dan sering ditemukan di Indonesia. Masyarakat mengolah banyak
produk dari melinjo. Manfaat tumbuhan melinjo diantaranya, daun-daun
muda, bunga dan buah (muda dan tua) biasa diolah menjadi sayur. Bagian
bagian tumbuhan melinjo tersebut mengandung senyawa-senyawa yang
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
tumbuhan melinjo baik daun maupun kulit biji mengandung senyawa
antioksidan seperti likopen dan karotenoid. Selain daun dan kulit biji,
bagian penting dari melinjo adalah biji karena biji melinjo dapat dimakan
kering, dimasak, atau diawetkan menjadi kerupuk (emping). Biji melinjo
berbentuk oval, pada saat masih muda, kulit buah berwarna hijau, dan
seiring dengan pertambahan usia kulit buah melinjo berubah menjadi
kuning, oranye, dan merah, setelah tua bijinya berwarna kuning gading.
Sama halnya dengan daun dan kulit biji, biji melinjo diduga juga
mempunyai kandungan likopen dan karoten. Namun saat ini, melinjo
banyak dikonsumsi dalam bentuk sediaan olahan (Wiyata, 2015).
Perlu kita ketahui, dari hasil pengolahan melinjo menjadi emping ini
terdapat banyak manfaat mulai dari makanan pendamping sampai dengan
kandungannya dalam bidang kesehatan. Kandungan gizi emping melinjo
selain karbohidrat juga mengandung lemak, protein, vitamin B, serat, zat
besi, dan kalsium (Sugiyono, 2012).
2.2 Manfaat Melinjo
Berikut beberapa manfaat melinjo menurut (Dr.valda Garcia, 2021) :
 Antioksidan
 Kaya Nutrisi
 Memelihara Daya Tahan Tubuh
 Mencegah Penuaan Dini
 Menjaga Metabolisme Tubuh
 Meredakan Infeksi Gusi
 Menjaga Kadar Gula Darah
 Mengatasi Diare
2.3 Mesin Penumbuk
Mesin penumbuk merupakan suatu mesin yang berfungsi untuk
mepipihkan melinjo yang sudah diatur sesuai dengan kebutuhan. Mesin
penumbuk ini dibuat untuk meningkatkan produktivitas serta mengefesiensi
waktu pada industri yang menggunakan bahan baku utama yaitu biji
melinjo.
2.3.1 Penumbuk Melinjo Tradisional
Penumbuk tradisional masih menggunakan tenaga manusia dan
belum menggunakan tenaga mesin. Alat yang digunakan sangat
sederhana yaitu hanya menggunakan palu khusus untuk menumbuk
emping. Proses pengolahan secara tradisional dianggap memakan
banyak waktu yang banyak dan mengurangi tingkat produktivitas
pembuatan emping.
2.3.2 Mesin Penumbuk Melinjo
Mesin penumbuk melinjo digunakan untuk membuat emping
dengan lebih efisien dan efektif, mesin penumbuk melinjo
memanfaatkan gerakan motor listrik yang ditransmisikan daya ke poros
melalui pulley.
2.4 Komponen Mesin Penumbuk Emping Melinjo
Berikut komponen dan fungsi yang ada dalam mesin penumbuk melinjo :
1. Motor Listrik

Gambar 2. 1 Motor Listrik

(Anton Hari Wirawan, 2018)

Motor merupakan komponen utama mesin, dikarenakan


tenaga penggerak atau sumber tenaga untuk melakukan pemutaran
pada proses sehingga menggerakan pulley.
2. Rangka

Gambar 2. 2 Rangka

(Richmond Wheel & Castor Co, 2022)


Rangka berfungsi sebagai dudukan utama dari mesin
penumbuk melinjo agar tetap berdiri. Material yang digunakan
untuk membuat rangka yaitu besi hollow.
3. Sabuk (v-belt)

Gambar 2. 3 Sabuk V-belt

(Ruang Mesin, 2021)

Sabuk (V-belt) berfungsi sebagai penghubung daya putaran


dari motor listrik ke poros penggerak.
4. Poros

Gambar 2. 4 Poros

(Tokopedia, 2022)
Poros merupakan satu elemen mesin yang berfungsi untuk
perumus pemutar dari motor penggerak menuju elemen yang
digerakkan. Penerus putaran tersebut dapat menggunakan kopling,
puli, sprocket atau roda gigi.
5. Pulley

Gambar 2. 5 Pulley

(Tokopedia, 2022)

Pulley merupakan komponen atau penghubung putaran yang


diterima dari motor listrik kemudian diteruskan dengan
menggunakan sabuk (v-belt).
6. Pillow block

Gambar 2. 6 Pillow Block

(Mototaro, 2022)
Pillow Block berfungsi sebagai tempat dudukan bearing
untuk memberikan bantuan pada poros yang berputar. Fungsi lain
dari rumah bearing adalah untuk melindungi bearing dari debu serta
kontaminasi lainya.
7. Bearing

Gambar 2. 7 Bearing

(Gridoto, 2020)

Fungsi bearing adalah menjaga agar poros ban (as roda) tidak
langsung bergesekan dengan rumah (roda). Komponen ini juga
didesain minim friksi, sehingga ketika roda berputar bisa terjaga
stabil.
8. Sprocket dan Rantai

Gambar 2. 8 Sprocket dan Rantai

(Istockphoto, 2009)
Sprocket dan rantai yaitu suatu sistem tranmisi untuk
digunakan mentransmisikan daya dan putaran dari penggerak
menuju poros yang akan digerakan.
9. Conveyor

Gambar 2. 9 Conveyor

(Skmsazan, 2022)

Konveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai


fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.

10. Hopper

Gambar 2. 10 Hopper

(Pengadaan barang, 2022)

Hopper adalah salah satu komponen tambahan pada mesin


pembubuk yang berfungsi sebagai tempat masuknya bahan baku
sebelum terjadinya proses pembubukan.
2.5 Proses Pembuatan
2.5.1 Proses Pemotongan
 Proses Mesin Bubut
Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda
kerja dan alat pahat bergerak mendatar, melintang atau membentuk
sudut secara perlahan dan teratur baik secara otomatis ataupun
manual.
 Proses Mesin Gerinda
Proses gerinda adalah proses yang akan menghilangkan material
dari benda melalui roda gerinda. Saat roda gerinda berputar, maka
akan memotong material dari suatu benda.
2.5.2 Proses Pelubangan
Proses pelubangan dilakukan menggunakan mesin gurdi. Proses
pelubangan menggunakan mesin gurdi merupakan proses
pemesinan yang sangat sederhana diantara proses pemesianan yang
lainnya
2.5.3 Proses Penyambungan
Pada proses penyambungan pembuatan mesin penumbuk melinjo
ada dua proses penyambungan, yaitu sebagai berikut :
 Penyambungan Menggunakan Baut
Proses ini menggunakan baut sebagai alat sambunganya dengan
batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut
(umumnya bentuk segi enam) dan ujung lainya dipasang mur atau
pengunci. Dalam pemakaian dilapangan. Baut dapat digunakan
untuk membuat kontruksi sambungan tetap, sambungan bergerak,
maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar atau dilepas
Kembali.
Gambar 2. 11 Penyambungan Menggunakan Baut

(Etsworlds, 2018)

 Penyambungan Menggunakan Proses Pengelasan


Pengelasan merupakan penyambungan dua buah logam atau
menjadi satu akibat energi panas dengan atau tanpa pengaruh
tekanan, sehingga terjadi ikatan struktur mikro antara logam-logam
tersebut.

Gambar 2. 12 Penyambungan Menggunakan Proses Pengelasan

(Yoga Wahyu, 2022)


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir

Mulai

Studi literatur

Perencanaan proses pembuatan

Persiapan bahan

Pembuatan mesin

Pengujian

Analisa

Kesimpulan

Selesai
i

Gambar 3. 1 Diagram alir

Berikut ini merupakan penjelasan secara umum Langkah-langkah


yang dilakukan agar tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai
 Studi Literatur
Studi literatur ini untuk mengetahui landasan materi dan teori yang
mendukung untuk pembahasan dan perencanaan mesin penumbuk
emping melinjo, yang diperoleh dari berbgai sumber.
 Perencanaan Proses Pembuatan
Merencanakan kebutuhan untuk pembuatan mesin penumbuk
emping melinjo serta bahan yang akan dipakai.
 Persiapan Bahan
Setelah mengetahui bahan apa saja yang ingin dipakai pada mesin
penumbuk emping melinjo, selanjutnya membeli bahan atau
material yang diperlukan.
 Pembuatan Mesin
Pada proses ini dilakukannya proses pemesinan
 Pengujian
Pengujian ini dilakukan untuk megetahui apakah mesin ini telah
bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
 Analisa
Proses analisa dilakukan untuk mengetahui faktor kesalahan apa saja
yang mempengaruhi pada saat pembuatan mesin dilakukan.
 Kesimpulan
Menyimpulkan hasil proses pembuatan mesin penumbuk emping
melinjo.
3.2 Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari mesin penumbuk emping melinjo yaitu melinjo
turun melewati hopper lalu berpindah ke area penumbukan dengan bantuan
conveyor, biji melinjo lalu ditumbuk hingga pipih.
3.3 Jadwal Kegiatan

Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan


DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Wiyata (2015) : Pengaruh proses pengolahan biji melinjo (Gnetum


Gnemon L.) terhadap kadar total likopen dan karoten dengan metode
spektrofotometri-vis.

Habibi Hidayat (2020) : Pemanfaatan Emping Melinjo Menjadi Olahan Emping


Madu Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Dusun Makamdowo.
Universitas Islam Indonesia (UII). Yogyakarta

Dr.Valda Garcia (2021) : Buah Melinjo Bikin Asam Urat, Tapi Daunnya Ternyata
Kaya Manfaat.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai