by:
DWI KURNIAWAN
increasingly gaining the attention of the government and society so that the
number is increasing. To get a product that has a good quality of the industrial
in addition to keeping the engine can work optimally we need to hold a care and
In making the cracker dough mixing machine used materials are: iron plate, angle
steel, and stainless steel plate. Where the iron plate and angle iron used to make
the frame and the motor holder, while the stainless steel plate is used to make
dough crackers tank. The first step in making this machine is making an image,
followed by the cutting of materials that have been measured. Once all the
framework. Furthermore assembly process to attach the parts of the device. Total
ABSTRAK
Oleh:
DWI KURNIAWAN
semakin banyak. Untuk mendapatkan produk yang memiliki kualitas yang baik
maka sistem industri atau sistem operasional dalam pembuatan kerupuk perlu
dibenahi, selain itu untuk menjaga agar mesin bisa bekerja secara optimal maka
perlu diadakan suatu perawatan dan pemeliharaan terhadap mesin yang digunakan
Dalam membuat mesin pengaduk adonan kerupuk bahan yang digunakan ialah:
besi plat, besi siku, dan plat stainless steel. Besi plat dan besi siku digunakan
untuk membuat kerangka dan dudukan motor penggerak, sedangkan plat stainless
dilanjutkan dengan pemotongan bahan yang telah diukur. Setelah semua bahan
Rp. 3.300.000,-
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini banyak pelaku usaha kecil menengah dibidang
pembuatan kerupuk yang mulai gulung tikar karena mereka tidak mampu
memenuhi biaya oprasional yang tinggi untuk membeli mesin pengaduk adonan
banyak dengan batas waktu pengerjaan yang singkat. Untuk membantu para
pengusaha kerupuk tersebut, maka dibuat mesin pengaduk adonan kerupuk yang
motor listrik dengan kapasitas 1/2 Hp sebagai penggeraknya dan stainless steel
sebagai bak penampung dan porosnya. Putaran dari motor listrik ditransmisikan
ke gear box melalui bantuan pulley dan sabuk V-belt. Putaran tersebut diteruskan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam proyek akhir ini adalah :
C. Batasan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang dan masalah teknologi, maka proyek akhir
D. Sistematika penulisan
I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan latar belakang, tujuan proyek akhir, batasan masalah dan
sistematika penulisan.
Dalam bab ini berisikan teori-teori yang diperlukan dalam penyusunan laporan
Dalam bab ini berisikan tentang waktu dan tempat pelaksanaan, alat dan bahan,
Dalam bab ini membahas tentang pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk
V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Pengertian Kerupuk
Kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka
dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus
makanan Indonesia seperti nasi goreng dan gado-gado. Jenis kerupuk yang paling
umum dijumpai di Indonesia adalah Kerupuk udang dan kerupuk ikan. Kerupuk
kulit adalah kerupuk yang tidak dibuat dari adonan tepung tapioka, melainkan dari
kulit sapi atau kerbau yang dikeringkan. Kerupuk biasanya dijual di dalam
kemasan yang belum digoreng. Kerupuk kulit dan Kerupuk ikan dari jenis yang
sulit mengembang ketika digoreng biasanya dijual dalam bentuk sudah digoreng
karena krupuk perlu digoreng sebanyak dua kali. Kerupuk perlu digoreng lebih
dulu dengan minyak goreng bersuhu rendah sebelum dipindahkan ke dalam wajan
Gambar 1. Kerupuk.
Mesin ini digunakan untuk mengaduk adonan kerupuk seperti : tepung, bumbu,
air, dan sebagainya sehingga tercampur merata dan siap dicetak dengan baik.
Mesin yang penulis gambar ini lebih mengutamakan aspek kesederhanaan dan
membutuhkan biaya yang terlalu besar dan dapat dijangkau para pedagang kecil
menengah.
Pada saat motor dihidupkan motor akan berputar sesuai dengan putaran motor,
yang kemudian putaran pada motor tersebut ditransmisikan ke gear box melalui
bantuan pulley dan sabuk V-belt dimana gear box tersebut akan memutar poros
komponen elemen mesin yang sangat berpengaruh dalam pembuatan mesin ini,
semua elemen mesin ini bisa didapatkan di toko-toko peralatan mesin. Beberapa
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik dalam
medan magnet akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
B.2. Transmisi
Gear Box atau reducer adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengurangi
kecepatan dari putaran motor penggerak atau mesin penggerak. Momen yang
dihasilkan oleh motor penggerak atau mesin mendekati tetap, sementara tenaga
terhadap penggerak makadiperlukan gear box untuk mengatasi hal ini, dengan
cara menukar kombinasi gigi (perbandingan gigi). Ada banyak jenis perbandingan
penggerak (motor) diubah menjadi 1 kali putaran pada poros gear box (reducer).
B.3. Poros
Poros merupakan bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin
meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Dalam hal ini poros dibedakan
menjadi:
Poros dukung dapat dibagi menjadi poros tetap atau poros berhenti dan poros
berputar. Elemen mesin berputar seperti cakera tali dan pulley sabuk mesin,
piringan kabel, teromol kabel, roda jalan dan roda gigi dipasang berputar terhadap
poros dukung tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Pada
umumnya poros dukung itu tetap pada salah satu ujungnya atau kedua ujungnya
ditumpu dan sering ditahan terhadap perputaran. Poros dukung umumnya dibuat
dari baja bukan paduan (Fe 490) terkadang dari baja paduan misalnya baja nikel
Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen
mesin ke elemen mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni
atau puntir dan lentur yang akan meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda
B.3.3. Gandar
Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir, fungsinya hanya
sebagai penahan beban, biasanya tidak berputar. Contohnya seperti yang dipasang
B.3.4. Spindel
Poros Spindel merupakan poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama
mesin perkakas dimana beban utamanya adalah beban puntiran atau yang biasa
disebut spindel. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus
Poros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi pada puli atau roda gigi pada
mesin untuk meneruskan daya melalui sabuk, atau rantai. Dengan demikian poros
Daya dan perputaran, momen puntir yang akan dipindahkan oleh poros dapat
Poros dengan beban lentur murni biasanya terjadi pada gandar dari kereta
tambang dan lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran, melainkan
gandar ini tidak hanya mendapat beban statis, tetapi juga mendapat beban
dinamis.
Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur
bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang
Material poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada
umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit
baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom
molibden, dll. Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan
jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja.
Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan
pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan
Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga
harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan
B.4. Bantalan
Tempat sebuah poros ditumpu, dinamakan tap-poros atau leher poros (journal),
elemen yang menumpu dinamakan bantalan. Bantalan ini dapat dipasang di dalam
mesin dimana poros termasuk atau dalam suatu elemen yang terpisah yang
dipondasikan yang dinamakan blok bantalan, blok atau dengan singkat bantalan.
Dalam bantalan umumnya bekerja gaya reaksi. Apabila gaya reaksi ini jauh lebih
banyak mengarah tegak lurus pada garis sumbu poros, bantalan dinamakan
bantalan radial. Kalau gaya reaksi itu jauh lebih banyak mengarah sepanjang garis
sumbu dinamakan bantalan aksial. Pada poros vertikal nama yang diberikan
adalah bantalaan pivot. Juga terdapat kombinasi gaya aksial dan gaya radial.
Gambar 2. Bantalan.
C. Proses Produksi
C.1. Pemotongan
mesin. Untuk pemotongan pelat kita menggunakan gerinda potong, gergaji besi,
C.2. Pengelasan
Pengelasan adalah proses penyambungan dua buah atau lebih logam dasar (base
metal) dengan cara pencairan material tersebut melalui masukan panas (het input).
yang cukup arus listrik akan mencairkan benda kerja sehingga membentuk paduan
Mesin las yang ada pada unit peralatan las berdasarkan arus yang dikeluarkan
1987).
Pesawat las arus searah (DC) dapat berupa pesawat transformator rectifier,
pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin maupun pesawat pembangkit
Mesin las DC ada dua macam, yaitu las stasioner dan mesin las portable. Mesin
mempunyai bentuk relatif lebih kecil biasanya digunakan untuk proses pada
Mesin las arus AC meperoleh busur nyala dari transformator dimana di dalam
pesawat ini arus dari jaring-jaring listrik diubah menjadi arus bolak-balik oleh
transformator yang sesuai dengan arus yang digunakan untuk mengelas sehingga
mesin las ini disebut juga mesin las transformator. Mesin las ini mempunyai dua
buah kumparan primer dililit oleh kawat tembaga berukuran lebih besar dengan
jumlah yang lebih sedikit dan di dalam transformator terdapat sebuah inti besi
yang dapat digerakkan untuk mengatur besarnya arus listrik dalam pengelasan.
Pengelasan dengan oksi asitilin adalah proses secara manual dengan pemanasan
permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas
asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam
gas C2H2 oleh oksigen (O2) dapat menghasilkan suhu panas yang sangat tinggi
baik perlu melakukan pengaturan campuran gas yang dibakar. Jika jumlah gas O2
ditambah maka akan dihasilkan suhu yang sangat tinggi, lebih tinggi dari suhu
titik lebur baja atau metal lainnya sehingga dalam waktu sekejap mampu
mencairkan logam tersebut yang cukup tebal. Oleh karena itu las ini sangat baik
untuk memotong logam. Namun, pemotongan dengan las ini tidak baik untuk
memotong baja paduan misalnya steinless steel yang sangat peka terhadap
oksidasi.
Dalam mengelas pelat tipis, teknik-teknik ini sangat diperlukan. Ada beberapa hal
tidak boleh terlalu tinggi hanya sekitar 55 volt sampai 85 volt. Hal ini
berhubungan dengan keselamatan kerja operator las. Tubuh manusia tidak akan
mampu menahan arus listrik dengan tegangan tinggi. Tegangan listrik yang
volt sampai 85 volt, tegangan ini disebut sebagai tegangan pembakaran. Bila
nyala busur listrk sudah terjadi maka tegangan turun menjadi 20 volt sampai 40
volt, tegangan ini disebut dengan tegangan kerja. Semakin besar diameter
Untuk menyalakan atau membuat busur listrik perlu diperhatikan jenis mesin
las yang digunakan. Jika mesin las yang digunakan adalah mesin las AC, maka
elektroda pada benda kerja yang sudah terhubung dengan kabel massa. Adapun
cara menyalakan mesin las arus DC dengan cara menggoreskan dengan arah
C.3. Penggerindaan
oleh betu gerinda dengan jumlah mata potongan yang tak terhitung yang
Pada dasarnya mesin gerinda berguna untuk menggerinda permukaan benda kerja
sehingga rata dan halus, khususnya untuk mengasah pahat pemotong dari mesin
perkakas. Bentuk mesin ini ada yang duduk dan ada yang berdiri serta ada gerinda
tangan. Yang dimaksud mesin gerinda duduk adalah mesin gerinda yang
pemasangannya diikat dengan baut pada bangku kerja, sedangkan mesin gerinda
berdiri adalah mesin gerinda yang terpasang pada kakinya yang tinggi.
pasang saat terjadi kerusakan sehingga dapat diganti dengan hanya melepas
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil proses pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini dapat
disimpulkan bahwa :
1. Mesin pengaduk adonan kerupuk ini adalah alat yang digunakan untuk
2. Pada proses pembuatan kerangka mesin ini, bahan yang digunakan adalah
adonan kerupuk yang sudah ada dipasaran dengan kapasitas yang sama,
mesin ini relatif lebih murah karena harga mesin yang ada dipasaran
B. Saran
Dari hasil proses pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini, penulis
1. Sebaiknya bak pengadukan diberi tutup agar pada saat proses pengadukan
2. Pembuatan dudukan motor listrik dan gear box pada kerangka harus
sejajar atau lurus agar pada saat perakitan komponen lebih mudah.
dibuat lebih rapat, hal ini dilakukan untuk mengurangi adonan yang
Oleh:
DWI KURNIAWAN
Pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
16
Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut
pengaduk adonan kerupuk ini membutuhkan waktu 1 bulan 12 hari, terhitung dari
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mesin pengaduk adonan
B.1. Alat
Adapun beberapa alat yang digunakan untuk proses pembuatan mesin pengaduk
Mistar siku digunakan untuk mengukur besi siku dalam pembuatan kerangka
Gergaji besi digunakan untuk memotong besi siku yang telah diukur.
B.1.3. Gerinda
Gerinda ini digunakan untuk meratakan bagian-bagian yang sudah dipotong dan
dilas.
Gambar 5. Gerinda.
Mesin las digunakan untuk menyambung besi siku yang akan disatukan untuk
diinginkan untuk pemasangan sebuah baut dan bagian lainnya sebagai pengikat.
Kunci pas digunakan untuk mengencangkan baut dan mur pada bearing, motor
B.1.7. Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur panjang besi siku yang akan dipotong.
Gambar 9. Meteran.
B.2. Bahan
Pembelian Pembuatan
Pulley Gear
Pulley motor
listrik,
D= 1 inchi
baut
C. Prosedur Pembuatan
berikut :
Dalam pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini, tahap kerja utama yang
dilakukan adalah membuat gambar mesin. Tujuan pembuatan gambar ini untuk
a. Proses pemotongan.
b. Proses pengelasan.
c. Proses pengeboran.
a. Proses Pemotongan.
panjang kerangka.
3. Memotong besi siku sebanyak 2 batang untuk bagian atas dan 2 batang
motor listrik..
gear box.
kerangka.
b. Proses Pengelasan.
c. Proses Pengeboran.
dengan hanya melepas komponen yang rusak saja. Proses pengeboran ini
Pemasangan bearing pada poros ini dilakukan agar poros dapat berputar dengan
baik.
Pemasangan pulley pada gear box dan motor listrik ini dilakukan untuk
Pemasangan kopel ini dilakukan untuk meneruskan putaran dari gear box ke
poros.
C.3.4. Pemasangan menjadi satu antara poros dan bak penampung adonan.
Pemasangan gear box dan motor listrik ini dilakukan untuk meneruskan putaran
yang dihasilkan oleh motor listrik ke gear box dengan bantuan sabuk v-belt dan
C.4. Finishing
Setelah semua bagian mesin selesai dirakit, mulai dari pembuatan kerangka
adonan kerupuk yang sempurna. Pada tahap finishing ini yang dilakukan adalah
penggerindaan pada bagian yang tidak rata dari hasil proses pemotongan dan
Adapun proses pengerjaan proyek akhir ini terlampir didalam diagram alur berikut
ini :
Mulai
Pembuatan Mesin
Pengujian mesin
Pengambilan Data
Pembuatan Laporan
Selesai
Gambar Halaman
1. Kerupuk .............................................................................................. 5
2. Bantalan ............................................................................................. 11
5. Gerinda ............................................................................................... 18
9. Meteran .............................................................................................. 20
Oleh:
DWI KURNIAWAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
MENGESAHKAN .......................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
C. Batasan Masalah................................................................................... 2
B.2. Transmisi....................................................................................... 6
B.3. Poros............................................................................................. 7
B.4. Bantalan........................................................................................ 10
C. Proses Produksi..................................................................................... 11
B. Pembahasan ......................................................................................... 32
C. Perawatan ............................................................................................ 34
V. PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 35
B. Saran .................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Tabel Halaman
1. Tim Penguji
Penguji
MENYETUJUI
MENGETAHUI
Ketua Jurusan Teknik Mesin
( HR. Tarmidzi )
( Dwi Kurniawan )
( Dwi Kurniawan )
PERSEMBAHAN
Dan
Kakakku
Keluarga besar
Almamater Tercinta
Dimana tempat ku belajar dan menimba ilmu sungguh proses yang sangat berharga.
Inilah saaya dengan hasil sementara masih jauh dari kata sempurna
v
RIWAYAT HIDUP
Pada tahun 2002 penulis menyelesaikan sekolah dasar di SDN 2 Negeri Sakti,
Tahun 2009 penulis diterima menjadi mahasiswa DIII Teknik Mesin Universitas
Reguler. Selama menjadi mahasiswa penulis juga aktif dalam anggota Himpunan
melakukan Kerja Praktek (KP) di PT. Great Giant Livestock, dengan metode
SANWACANA
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, Karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Rasulullah SAW beserta para sahabat dari dulu hingga akhir nanti..
Hal yang melatar belakangi penulis untuk mengambil judul “Pembuatan mesin
pengaduk adonan kerupuk”. Tugas Akhir (TA) ini selain memang merupakan
syarat akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk memperoleh
gelar Ahli Madya (A.md) pada program studi Diploma D3 Teknik Mesin
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
Universitas Lampung
3. Bapak Zulhanif, S.T., M.T., Ketua Program Diploma III Jurusan Teknik
5. Bapak Jorfri Boyke Sinaga, S.T., M.T., Selaku penguji Tugas Akhit (TA)
ini.
6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Teknik Mesin yang telah membimbing
terselesaikan.
7. Kedua Orang Tua beserta Keluarga yang saya cintai yang selalu
ini.
10. Irsyad (bandot) dan Sepri (curut) yang turut membantu pikiran serta tenaga
11. Kak Agus selaku pemilik bengkel las dan bubut terima kasih atas
bantuannya.
14. Seluruh pihak yang ikut terlibat dalam pembuatan Tugas Akir ini.
Penulis menyadari bahwa isi laporan Tugas Akhir (TA) ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna, karena penulis hanya manusia biasa yang tak
luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga laporan Tugas Akhir
(TA) ini dapat bermanfaat bagi penulis, Universitas, dan orang lain. Amin!!!
Penulis,
Dwi Kurniawan
NPM.0905101008