Nanang Tawaf
Program Studi Teknik Mesin, Universitas Samawa, NTB
Penulis korespondensi: E-mail: ntawaf@gmail.com
ABSTRAK
Peningkatan produksi jagung di Sumbawa belum diikuti dengan penanganan pasca panen yang baik dan ketersediaan
mesin pemipil bagi petani kurang mampu atau hasil panen yang minim, belum dapat menjamin ketersediaan jagung
secara kuantitas, kualitas, maupun keberlanjutan teknologi olahan bagi industri rumah tangga. Hal ini diakibatkan oleh
kurangnya mesin pemipil jagung untuk skala industri rumah tangga, petani jagung membawa hasil jagungnya ke
pabrik pemipil dengan biaya yang cukup besar. Sehingga mengakibatkan kerugian karena hasil yang diperoleh lebih
rendah dibandingkan biaya sewa mesin yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan produk mesin pemipil
biji jagung skala industri rumah tangga. Metode perancangan mesin pemipil jagung yaitu proses desain dan melakukan
identifikasi pasar, proses perhitungan elemen-elemen mesin, meliputi memilih daya mesin, poros, pulley, sabuk,
bantalan. Hasilnya yaitu pada proses pembuatan mesin pemipil jagung sesuai dengan perhitungan, dan dilakukan
pengujian alat hasil rancangan. Didapatkan bahwa dengan daya mesin 2,8 KW, bahan poros S50C, diameter poros
149 mm, jarak sumbu poros 270 mm, diameter dalam pulley untuk pulley penggerak 101 mm dan pulley yang
digerakkan 202 mm, diameter luar pulley untuk pulley penggerak(dk) 110 mm dan untuk pulley digerakkan (Dk) 211
mm, lebar pulley 20 mm. Sabuk yang digunakan tipe A-560, panjang sabuk 733,02 mm. Bantalan yang digunakan
deep groove ball bearing, nomor bantalan 6203. Semakin lama waktu produksi maka semakin meningkat jumlah biji
jagung hasil produksi, yaitu lama produksi 1 menit menghasilkan rata-rata hasil produksi 2,9 kg, kemudian lama
produksi 3 menit menghasilkan rata-rata hasil produksi 7,2 kg dan lama produksi 5 menit menghasilkan 20,2 kg.
ABSTRACT
Increased corn production in Sumbawa has not been followed by good post-harvest handling and the availability of
shelling machines for poor farmers or minimal crop yields, cannot guarantee the availability of corn in quantity,
quality, or sustainability of processed technology for home industries. This is due to the lack of corn sheller machines
for home industry scales, corn farmers bring their corn to the sheller factory at a considerable cost. Resulting in losses
because the results obtained are lower than the high cost of renting machinery. The purpose of this study was to get a
home-scale corn seed shelling machine product. The method of designing corn sheller machine is the process of design
and market identification, the calculation of machine elements, including selecting engine power, shaft, pulley, belt,
bearing. The result is in the process of making corn sheller machine in accordance with calculations, and testing the
design tool. It was found that with engine power 2.8 KW, S50C shaft material, 149 mm shaft diameter, 270 mm axle
spacing, inner diameter pulley for the 101 mm drive pulley and 202 mm driven pulley, outer diameter pulley for the
drive pulley (dk) 110 mm and for pulleys driven (Dk) 211 mm, pulley width 20 mm. The belt used type A-560, belt
length 733.02 mm. The bearings used are deep groove ball bearings, bearing number 6203. The longer the production
time, the more the number of corn kernels produced, ie the production time of 1 minute produces an average production
of 2.9 kg, then the length of production of 3 minutes produces an average the yield of 7.2 kg and the production time
of 5 minutes produces 20.2 kg.
PEMBAHASAN
Poros
1. Daya mesin yang di gunakan ;
P = 2,8 Kw
n1 = 2800 rpm
n2 = 1400 rpm
2. Faktor koreksi ( fc )
Tabel 1. Faktor – faktor koreksi daya
Gambar 2. Tampak samping mesin pemipil yang akan ditransmisikan fc
jagung Daya yang akan ditransmisikan fc
Daya rata – rata yang diperlukan 1,2 – 2,0
Keterangan gambar:
Daya maksimum yang diperlukan 0,8 – 1,2
1. Dudukan Mata pemipil
2. Baut 14 cm Daya normal 1,0 – 1,5
3. Bearing (Sumber : Sularso,1997)
4. Saluran keluar biji Dari Tabel 1 di ambil fc = 1,3
5. Silinder penampung 3. Daya rencana
6. Kabel motor listrik Pd = P × fc
7. Motor listrik 2,8 Kw = 2,8 × 1,3
8. Sabuk = 3,64 KW
9. Pulley 4. Momen puntir yang terjadi ( T )
10. Rangka Berdasarkan persamaan nilai T adalah;
𝑝𝑑
T = 9,74.105 𝑛
1
3,64
T = 9,74.105 2800
= 1266,2 kg.mm
1
5. Bahan poros 5.1 3
Ds1 = ( 𝜏 . 𝐾𝑡. 𝐶𝑏. 𝑇1 )
Sf1 = 6,0 karena menggunakan bahan S-C 𝑎
1
Sf2 = 3,0 karena pengaruh konsentrasi = (
5.1
. 1,5.1,2.1266,2)
3
3,44
tegangan yang cukup besar 1
= (3377,71)3
6. Tegangan geser yang diijinkan
= 149 mm
Tegangan geser yang diijinkan (kg/mm2)
Diameter dalam pulley
adalah:
untuk pulley penggerak (dinamo)
τa = σB / (Sf1 x Sf2)
dp = 101 mm
= 62 / (6,0 x 3,0)
untuk pulley yang digerakkan
= 3,44 kg/mm
berdasarkan persamaan
7. Faktor koreksi puntiran dan lenturan
Dp = dp × i
Kt =1,5 faktor koreksi tumbukan = 101 × 2
Cb = 1,2 faktor koreksi lenturan = 202 mm
Pulley
Direncanakan: Diameter luar pulley
Jarak sumbu poros C = 270 mm untuk pulley pengerak (dinamo)
Di ketahui :
P = 2,8 Kw berdasarkan persamaan
n1 = 2800 rpm dk = dp + 2k
n2 = 1400 rpm
Nilai k dapat di lihat pada tabel 4.2 untuk
𝑛1 2800 sabuk type A nilai k = 4,5. Dimana nilai k
i = 𝑛 = 1400= 2
2 dapat di lihat pada tabel berikut :
Diameter Poros
Tabel 2. Ukuran pulley
Penampang sabuk v Diameter nominal
( diameter lingkaran antara jarak bagi dp) α(o) W LO K
A 71-100 34 11,95
101-126 36 12,12 9,2 4,5
126 atau lebih 38 12,10
B 125-160 34 15,86
161-200 36 16,07 12,5 5,5
201 atau lebih 38 16,29
C 200-250 34 21,18
251-315 36 21,45 16,9 7,0
316 atau lebih 38 21.72
D 355-450 36 30,77
24,6 9,5
451 atau lebih 38 31,14
E 500-630 36 36,95
28,7 12,7
631 atau lebih 38 37,45
( Sumber: Sularso ,1997)
dk = 101 + 2 × 4,5 mm = 211 mm
= 110 mm Lebar pulley (B)
Untuk pulley yang digerakkan Lebar pulley penggerak sama dengan pulley
Berdasarkan persamaan yang digerakkan, berdasarkan persamaan
Dk = Dp + 2k B1 = B2 = (N-1)t + 2s;
= 202 + 2 × 4,5 Nilai s dan t dilihat pada tabel berikut :