Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK PENGUJIAN LOGAM

oleh:
YEGA BAGAS ADE K.
1201819054

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS SURAKARTA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas ilmiah ini merupakan salah satu syarat akademis Mata Kuliah Praktikum
Pengujian Logam di Program Studi Teknik Mesin (S-1), Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Surakarta.
Disetujui dan disahkan tanggal : ……………….

Disetujui dan disahkan


oleh :

Dosen Pengampu
Mata Kuliah Praktiku Pengujian Logam

Eko Surjadi, M.Eng


LAPORAN PRAKTEK UJI TARIK

oleh:
YEGA BAGAS ADE K.
1201819054

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS SURAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan pada saat ini, kemampuan manusia dalam
ilmu pengetahuan pengujian bahan sudah berkembang dengan pesatnya,
pengujian untuk mengetahui kekuatan, keuletan, dan besar beban yang dapat
diderita oleh suatu bahan. Percobaan tarik dilakukan untuk mengetahui sifat
sifat mekanik dari suatu material. Material logam mempunyai sifat sifat yang
dibedakan atas sifat fisik, mekanik, thermal, dan korosif. Untuk mengetahui
sifat mekanik pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap logam
tersebut. Salah satu pengujian logam yang dilakukan adalah uji tarik.

Uji tarik adalah metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan
dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan
dari pengujian tarik untuk rekayasa teknik dan desain produk karena
menghasilkan data kekuatan material. Pengujian tarik digunakan untuk
mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya stasis yang diberikan secara
lambat. Untuk mengetahui suatu besaran sifat mekanik logam adalah dengan
uji tarik.

Oleh karena pentingnya pengujian tarik dilakukan untuk melengkapi


informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung
bagi spesifikasi bahan. Nialai kekuatan dan elastisitas dari materi uji dapat
dilihat dari kurva uji tarik. Dengan adanya kurva tegangan regangan kita dapat
mengetahui kekuatan tarik, kekuatan luluh, keuletan, modulus elastisitas,
ketangguham, dan lain lainya.
B. Tujuan Pengujian Tarik
1. Mengetahui sifat sifat mekanik dari suatu material akibat adanya pengaruh
beban luar.
2. Mengetahui kekuatan tarik suatu material.
3. Mengetahui kurva tegangan regangan hasil pengujian tarik.
4. Mengetahui tegangan tarik maksimum, tegangan luluh, dan tegangan
patah.
5. Mengetahui modulus elastic bahan.
6. Mengetahui regangan elastis dan regangan plastis
BAB II
TEORI DASAR

A. Uji Tarik
Uji tarik merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat sifat suatu
bahan. Dengan menarik bahan dapat mengetahui bahan tersebut beraksi
terhadap tenaga tarikab dan mengetahui sejauh mana material itu tambah
panjang. Alat eksperimen untuk di uji tarik harus memiliki cengkerama (grip)
yang kuat dann kekakuan yang tinggi. Pengujian dilakukan untuk mengetahui
sifat sifat mekanis suatu material, khususnya logam diantara sifat sifat
mekanis yang dapat diketahui dari pengujian tarik sebagai berikut:
1. Kekuatan tarik
Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (Ultimate Tensile
Strength/UTS) adalaha beban maksimum dibagi luas penampang lintang
awal benda uji. Untuk logam logam yang liat kekuatan tariknya harus
dikaitkan dengan beban maksmum dimana logam dapat menahan sesumbu
untuk keadaan yang sangat terbatas. Tegangan tarik adalah nilai yang
paling sering dituliskan sebagai hasil sutau uji tarik, tetapi pada
kenyataanya nilai tersebut kurang mendasar dalam kaitanya dengan
kekuatan bahan.
2. Pengukuran Batas Luluh (Yielding)
Batas luluh adalah titik yang menunjukan perubahan dari deformasi elastic
ke deformasi plastis. Tegangan dimana defornasi atau batas luluh mulai
teramati tergantung pada kepekaan pengukuran regangan. Data data yang
digunakan sebagai berikut:
a) Batas elastic sejati berdasarkan pada pengukuran regangan mikro pada
skala 2 X 10-6 inci.batas elastic nilaianya sangat rendah dikaitkan
dengan gerakan berapa ratus dislokasi.
b) Batas proporsional adalah tegangan tertinggi untu daerah hubungan
proposional antara tegangan-regangan.niali ini diperoleh dengan cara
mengatami kurva tegangan regangan.
c) Batas elastic adalah tegangan terbesar yang masih dapat ditahan oleh
bahan tanpa terjadi regangan sisa permanen yang terukur pada saat
beban telah ditiadakan. Dengan bertambahnya ketelitian penguuran
regangan, nilai batas elastiknya menurunhingga suatu batas yang
sama dengan batas elastic sejati yang diperoleh dengan cara
pengukuran regangan mikro.
d) Kekuatan luluh adalah tegangan yang dibutuhkan menghasilkan
sejumlah kecil deformasi plastis yang ditetapkan. Kekuatan luluh
offset ditentukan oleh tegangan yang berkaitan dengan perpotongan
antara kurva tegangan regangan dengan garis yang sejajar dengan
elastis ofset kurva oleh regangan tertentu.

B. Alat-alat yang digunakan


1. Universal testing machine beserta kelengkapanya.
2. Jangka sorong
3. Mistar, palu
4. Modul dan lembar kerja serta ala tulis

Gambar alat uji tarik


C. Cara Pengujian tarik
1. Siapkan dan periksalah benda kerja yang akan diuji. Catatlah ukuran
benda kerja (panjang, panjang ukur, lebar, dan tebal mula-mula) serta
jenis bahannya.
2. Periksalah keadaan mesin serta peralata yang digunakan.
3. Nyalakan MCB pada box panel .
4. Tekan tombol power ON pada Stavolt.
5. Tekan tombol power ON untuk menyalakan CPU.
6. Tekan tombol power ON untuk menghidupkan monitor.
7. Setelah “Log on to windows” tampil, maka: Login ke domain
menggunakan user name “OPERATOR”.
8. Isi kolom password dengan “LAB MESIN UNSA”.
9. Pilih log on
10. Tunggu proses login sampai computer siap digunakan.
11. Pilih progam “MAX TEST” untuk menggunakan “UTM”
12. Nyalakan “MCB” pada “Mesin UTM WDW 100E”
13. Tekan Tombol “Power ON” pada “Mesin UTM WDW 100E” (Pastikan
Emergency dalam keadaan terkunci (Normaly Open).
14. Tunggu beberapa menit hingga arus listrik dalam mesin stabil,
hingga mesin siap digunakan.
15. Klik “Data” untuk membuat data pengujian baru.
16. Pasang specimen uji pada cekam mesin
17. Cara memasang specimen ujii sebagai berikut:
18. Kendorkan cekam ke arah “loosen”
19. Pasang specimen pada cekam atas terlebih dahulu, kencangkan
cekam ke arah “Clamping” (posisikan specimen berada di tengah tengah
cekam).
20. Tekan tombol “Slow Up, Slow Down, Fast Up, dan Fast Down” untuk
mengatur naik turun cekam.
21. Jika posisi specimen sudah berada di tengah-tengah, kencangakan
cekam ke arah “ Clamping”.
22. Lakukan pengujian
23. Pengujian telah selesai, untuk melepas specimen :
24. Cara melepas specimen ujii sebagai berikut:
25. Turunkan cekam dengan tekan tombol “Fast Down, Slow Down”
26. Kendorkan cekam ke arah “loosen”.
27. Ambil specimen dari cekam.
28. Untuk specimen yang tidak dapat putus naikan cekam dengan
menekan “Slow Down” agar mudah untuk dilepas.
29. Matikan mesin terlebih dahulu dengan memutus arus pada “MCB”
Mesin UTM
30. Tutup progam “MAX TEST”, akan muncul dialog box, pastikan mesin
UTM sudah mati tekan “yes” untuk menutup progam.
LAPORAN PRAKTEK UJI IMPAK

oleh:
YEGA BAGAS ADE K.
1201819054

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS SURAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan material sangatlah penting di zaman modern ini, dimana besi dan
baja merupakan salah satu kebutuhan mendasar untuk bidang konstruksi
otomotif, produksi, transportasi dan lainya. Dengan pengunakan besi dan baja
yang berbeda beda setiap kondisinya. Sifat mekanik meliputi kekerasaan,
keuletan, ketangguhan serta sifat mampu mesin yang baik.

Suatu sifat material mekanik yang muncul sebagai respon terhadap gaya
impak disebur ketangguhan. Adapun ketangguhan diartikan sebagai ukuran
besarnya penyerapan energi yang diperlukan untuk mematahkan logam.
Pengujian impak merupakan suatu upaya untuk mensimulasikan kondisi
material yang sering ditemui dalam perlengkapan konstruksi dan transportasi
dimana beban tidak selamanya terjadi secara perlahan-lahan melainkan datang
secara tiba tiba, contoh deformasi pada bumper mobil saat kecelakaan

B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui bahan dan perlengkapan uji impak
2. Mampu melakukan pengujian impak dengan cara dan sikap yang benar
3. Mampu menentukan energi yang diserap oleh benda kerja
4. Mampu menghitung ketangguhan impak benda kerja
BAB II
KONSEP TEORI
A. Uji Impak
Uji impak adalah pengujiann material dengan menggunakan pembebanan
yang cepat (rapid loading) atau secara tiba tiba. Uji ini bertujuan untuk
mengetahui sifat mekanis material terhadap beban impact atau kejut dan untuk
mengetahui besar energi pada temperature variasi rendah-tinggi akibat beban
kejut. Yang membedakan pengujian impak dengan pengujian tarik dan
kekerasan, dimana pemebebanan dilakukan secara berlahan lahan.

B. Macam-macam Uji Impak


1. Pendulum weight test
Dasar pengujian impak pendulum weight test merupakan penyerapan
energi potensial dari pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian
tertentu dan menumbukan benda uji sehingga uji mengalami deformasi
maksimum hingga mengakibatkan perpatahan. Pada pengujian impak ini
banyaknya energi diserap oleh bahan untuk terjadinya perpatahan
merupakan ukuran ketahanan impak atau ketangguhan bahan tersebut.
Suatu material dikatakan tangguh bila memiliki kemampuan menyerap
bahan kejut yang besar tanpa mengalami retak dengan mudah.
2. Drop test
Pengujian impak drop test memanfaatkan beban kejut berupa benda yang
bergerak jatuh bebas.
3. Crash test
Pengujian impak crash test dilakuan dengan sengaja menabrakan benda uji
kesuatu benda rigid lain yang lebih besar dan keras sehingga gaya
gravitasi tidak berperan dalam uji ini.
C. Alat-alat yang digunakan
Alat yang diperlukan untuk melakukan uji impak yaitu:
1. Impak machine beserta kelengkapanya.
2. Jangka sorong
3. Notching machine beserta kelengkapanya
4. Gergaji dan kikir
5. Modul lembar kerja dan alat tulis.

Gambar alat uji impak

D. Cara Melakukan Pengujian


Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian impak yaitu:
1. Menempatkan bahan uji diatas landasan
Penempatan bahan uji harus benar-benar tepat berada pada posisi tengah-
tengah, dimana pisau pada palu berada tepat sejajar dengan takikannya
tersebut.
2. Penyetelan jarum jam
Bahan uji sebelum melakukan pemasangan pada landasan jarum, harus
posisi nol, apa bila belum pada posisi nol, maka dilakukan penyetelan
lebih dahulu
3. Mengangkat palu sejauh 140°
Mengangkat pendulum tersebut dengan memutar tuas pengangkat dan
penurun (pengait), searah jarum jam, pemutaran dilakukan secara
perlahan-lahan sampai dengan jarum penunjuk sudit menunjukkan sudut
140°
4. Memutar jarum penunjuk
Memutar jarum penunjuk sudut searah jarum jam sampai menyentuh
batang pembawa jarum, yang nantinya akan terbawa oleh batang
pembawa searah berlawanan jarum jam
5. Melepas pengait
Melepaskan pengait pendulum dengan menekan kearah kanan, maka
pendulum akan lepas dan memukul batang uji, Selanjutnya pendulum
akan terus mengayun pada posisi dan jarum jam terbawa oleh batang
pembawa menunjukan besaran sudutnya.
6. Mengangkat pendulum dan melepas tuas
Bila pendulum dengan berat G pada kedudukan dengan melapaskan h1,
makan akan menganyun sampai kedudukan posisi akhir pada ketingian h2

BAB III
PEMBAHASAN

Data Uji impak

No. Uji Sudut α Sudut β


1 1400 690
2 1400 700
3 1400 700
4 1400 680
Hasil uji impact pada table 2.1 didapatkan ketika unsur besi … diberikan sudut 1400
mendapatkan hasil sudut 690,……., unsur besi mempengaruhi hasil sudut meskipun
diberikan uji sudut yang sama.
LAPORAN PRAKTEK UJI ROTARY BENDING

oleh:
YEGA BAGAS ADE K.
1201819054

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS SURAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah yang timbul dalam pengerjaan mekanis dilapangan yang dialami
oleh ahli ahli teknis dalam bidangnya sulit diperkirakan kapan terjadinya,
dan tidak dapat dilihat secara kasat mata bahwa suatu bentuk bahan
seperti poros terjadi adanya tanda tanda akan terjadinya fatik. Patah fatik
terjadi karena pembebenanan yang berulang dalam siklus atau waktu
tertentu. Ketika benda dikenai suatu beban terus menerus dan secara
berulang ulang maka kelelahan suatu benda akan muncul.

Tegangan yang terjadi secara berulang pada sebuah poros dapat


menyebabkan poros mengalami patah lelah pada periode kerja tertentu,
patah yang disebabkan karena kelelahan lebih berbahaya dibandingkan
dengan kegagalan statis karena tidak ada peringatan terlebih dahulu, oleh
karena itu dilakukan uji fatik rotary bending sederhana dan kemudian
menganalisa material tersebut, dengan harapan pemilihan dari spesimen
bisa sesuai dan mencapai masa guna yang diharapkan

B. Tujuan Uji Rotary Bending


1. Mengetahui proses uji rotary bending
2. Mengetahui alat alat uji rotary bending
BAB II
KONSEP TEORI

A. Uji Rotary Bending


Rotary bending membentuk lembaran logam dengan mekanisme yang mirip
dengan edge bending. Meskipun mirip rotary bending menggunakan desain
punch dan die yang berbeda dengan edge bending. Punch dan die pada rotary
bending berbentuk silinder dengan alur bersudut (alur V) sesuai besar sudut
produk yang diinginkan. Silinder tersebut dapat berputar dan terpasang pada
saddle. Rotary bending memiliki kelebihan karena rotary bending bisa
menghilangkan kebutuhan pressure pad dan mampu membengkokkan lebih
dari 90 derajat tanpa peralayan yang bekerja secara horizontal.

B. Siklus Tegangan
Tegangan berfluktuasi yang dapat menyebabkan kelelahan. Dan
menggambarkan siklus bolak balik yang berbentuk sinusoidal adalah keadaan
ideal yang dihasilkan oleh mesin uji lelah tipe rotary bending. Siklus tegangan
berfluktuasi dapat mempertimbangkan terhadap dua komponen yaitu
tegangan rata-rata dan tegangan bolak balik.

C. Tegangan Lentur Alat Uji lelah Tipe CantileverRotary Bending


Pengintian pertumbuhan retakan dan penampilan permukaan dari perpatahan
tergantung pada bentuk benda uji dan jenis pembebanan yang ada.
Penggunaan teknnik ini sering dijumpai pada poros propeller, poros roda gigi
atau poros kendaraan bermotor dan lain lain.
D. Alat uji Rotary Bending

Gambar alat uji rotary bending

E.Cara Melakukan Pengujian.


1. Sebelum melakukan praktek, siapkan spesimen yang akan diuji.
2. Pasang beban pada alat uji yang akan dilakukan perhitungan,karena beban
mempengaruhi RPM/hasil jumlah putaran dari dari specimen.
3. Pasang specimen pada alat uji, dan pastikan berada diposisi tengah (center)

Anda mungkin juga menyukai