Anda di halaman 1dari 8

Tugas PBK

“Reengineering mesin perontok brondol


kelapa sawit”

DISUSUN OLEH:

NAMA : PUTRA

KELAS : 2 PPM B

PRODI : Perawatan dan Perbaikan Mesin

SEMESTER : 4 (Genap)

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG

Kawasan industri Air Kantung, Sungailiat, Bangka, 33211

Telp.(0717)93586,Faks.(0717)93585

Email:polman@polman-babel,ac.id

Tahun Ajaran 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah S.W.T. karena dengan rahmat dan hidayahnya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas “Reengineering Mesin Perontok Brondol Sawit”

Tugas ini disusun oleh penyusun dengan tujuan untuk menjelaskan tentang proses dari
reengineering mesin perontok brondol sawit sesuai dari teori yang telah didapatkan.

Didalam tugas ini memuat tentang macam- macam kelebihan dan kekurangan dari “Mesin
perontok Brondol sawit” yang telah dibuat serta perbaikan proses dari reengineering mesin tersebut.

Tugas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.penulis menyadari dalam penyusunan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan, baik itu dari
segi materi, maupun dalam penyampaian materi. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak yang sifatnya membangun guna untuk memperbaiki ke depan.

Demikianlah semoga tugas ini bisa bermanfaat dan berguna sebagaimana yang diharapkan dan
semoga Allah S.W.T. meridhoinya.Amin.

Sungailiat, 25 Juli 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Kelapa sawit merupakan tanaman yang memang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kelapa sawit pertama kali didatangkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Pada
saat bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat revolusi industri pertengahan
abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit. Perkebunannya
menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversikan
menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit
terbesar di dunia(Wikipedia, 2018).

Jadi kelapa sawit sebelum masuk dalam proses selanjutnya, terlebih dahulu kelapa sawit
harus dipisahkan brondolnya dari tandannya. Menyadari perlunya pelestarian perkebunan di
daerah serta menyadari bahwa kelapa sawit dapat menjadi penggerak perekonomian di Bangka
Belitung. Maka pengembangan-pengembangan melalui transfer ilmu dan teknologi sangatlah
perlu demi kemajuan bersama.

Permasalahan yang Terjadi


Dalam tahap pencarian informasi-informasi yang dibutuhkan, selain melalui literatur-
literatur terkait, tim peneliti melakukan survey langsung atau study lapangan pada UKM
Pengepul Kelapa Sawit milik Bapak Martin yang terletak di Desa Kayu Besi, Kecamatan Puding,
Kabupaten Bangka. Berdasarkan penuturan dari Bapak Martin, bahwasanya hampir semua para
pelaku usaha pengepul sawit memisahkan brondolan kelapa sawit yang tandannnya kecil
menggunakan cara tradisional atau manual.
Proses pemisahan berondol kelapa sawit yang tandannya kecil diantaranya :

1. Kelapa sawit di pegang dengan tangan kiri dan


tangan kanan yang memukul brondolan yang tandannya kecil dengan bantuan
parang sebagai alat bantunya.
2. Proses nya sama Cuma yang membedakannya
alat bantu nya saja. Alat bantu yang digunakan adalah pencakar manual.
BAB II

ISI

2.1.Pembahasan

Reengineering merupakan suatu kegiatan yang mengubah perubahan dari mulai proses
sampai dengan hasil tanpa mengubah fungsi aslinya. Hal ini jadi membuat suatu kegiatan yang
bertujuan lebih mengarah memajukan teknologi yang sudah ada tepatnya yang memiliki
perubahan lebih baik dari sebelumnya. Untuk mendapatkan hasil perubahan yang baik harus
ditunjang dengan teori – teori tentang reengineering. Berikut contoh reengineering adalah mesin
perontok brondol sawit yang ada dibengkel Polman Babel. Mesin tersebut memang sudah
berfungsi sebagai mana fungsinya tetapi masih banyak terdapat berbagai kekurangan yang harus
diidentifikasi dan diselesaikan permasalahannya sebelum dipasarkan.

2.2.Tujuan

- Mereengineering dan menciptakan inovasi baru yang lebih baik dari mesin sebelumnya
atau mesin yang sudah ada sekarang.
- meningkatkan kualitas beroperasi, kemampuan sistem,  fungsionalitas, kinerja,
kemampuan untuk berkembang dengan biaya yang murah, terjadwal dan beresiko rendah
BAB III

ANALISA

3.1.Kelebihan dan Kekurangan mesin perontok brondol kelapa sawit

Gambar Mesin Perontok Brondol Sawit

1. Kelebihan
 Pengoperasian mesin yang mudah dilakukan .
 Waktu yang dibutuhkan untuk merontokkan brondol sangat cepat.
 Dapat beroperasi dalam waktu yang lama
2. Kekurangan
 Ukuran mesin yang terlalu besar dan berat sehingga sulit dipindahkan.
 Tidak adanya wadah penampung brondol yang sudah diproses dan
penampung sisa kotoran dari tandannya sehingga pada saat brondol keluar
dari mesin langsung ketanah karena tidak pada penampung apapun.
 Sulitnya melakukan perawatan pada
 Tidak adanya cover pelindung sistem transmisi
 Bahan yang digunakan untuk konveyor nya tidak sesuai.
 Proses pembuatan memerlukan biaya yang terlalu mahal.
 Tidak terdapat roda pada kaki-kaki mesin.
 Sistem transmisi berputar searah.
 Cakar pada mesin yang kurang rapat sehingga kurang optimal dalam
merontokkan sehingga masih terdapat brondol yang rusak.
3.2.Perbaikan proses

1. Memahami Proses Yang Sedang Berlangsung


Lihat cara proses pembuatan awal mesin perontok berondol kelapa sawit, mulai
dari awal pembuatan mesin, metoda-metoda apa yang digunakan dalam proses
perencanaannya, dan cara penyelesaiannya.

2. Mencari Proses Kritis


Cari titik kritis dari proses pembuatan mesin. Lihat proses yang gagal untuk dapat
diselesaikan. Cari tahu alternative penyelesaiannya sehingga akan membantu
mempermudah proses reengineering mesin prontok brondol sawit.

3. Mencari Alternatif Rancangan Ulang


Pertama observasi mesin perontok brondol kelapa sawit yang telah selesai dibuat
di bengkel Polman Babel milik kelompok dandi. Lalu cari kesimpulan dari mesin
tersebut. Pahami kekurangan dari mesin tersebut sehingga dapat melakukan
reengineering terhadap mesin tersebut.

4. Mencari Informasi Yang Diperlukan Untuk Mendukung Proses Baru


Cari informasi dalam menyelesaikan masalah kekurangan mesin perontok brondol
kelapa sawit.Setelah diidentifikasi kekurangan yang terdapat pada mesin tersebut
antara lain mulai dari ukuran yang besar bobot yang berat ,belum adanya wadah
penampung brondol yang sudah diproses,belum adanya roda-roda pada kaki mesin
untuk memudahkan proses pemindahan mesin,Masih terdapat buah yang rusak pada
saat proses,sistem transmisinya yang berputar searah, serta perawatannya yang sulit,
jadi dapat disimpulkan cukup cari informasi pemecahan masalah satu persatu dari
kekurangan mesin tersebut.

5. Mendesign Proses Baru


Dari proses tahapan-tahapan yang telah di lalui serta informasi kekurangan mesin
tersebut yang temukan saya dapat mendesain proses baru yaitu mengubah cover dari
cakar mesin yang awalnya berbentuk trapesium menjadi bentuk setengah lingkaran,
memperkecil ukuran mesin tersebut jangan terlalu besar dan menambahkan roda
pada kaki-kaki mesin agar mudah dipindahkan, menambahkan wadah penampung
brondol pada bagian bawah keluaran mesin,menambahkan cover pelindung pada
sistem transmisi, merubah putaran transmisinya agar berputar berlawanan arah serta
membuat manual book mesin agar mudah dalam pemasangan dan pembongkaran
mesin untuk proses perawatannya dan yang terakhir mengganti bahan konveyor
dengan bahan yang sesuai agar koveyornya dapat awet dan berfungsi dengan baik.

6. Melakukan uji coba terhadap kelayakan mesin yang di proses baru


Melakukan uji coba terhadap hasil rancangan yang sudah jadi dari reengineering
mesin perontok brondol kelapa sawit.
3.3.Desain proses baru

2
1

Ket :

1. Penambahan cover pelindung pada sistem transmisinya agar meminimalisir insiden


yang tidak diinginkan dan menjadi lebih aman.
2. Pengubahan bentuk cover mesin yang awalnya berbentuk trapesium menjadi
setemgah lingkaran.
3. Penambahan wadah atau penampung pada bagian bawah mesin agar brondol sawit
langsung tertampung pada penampung dan tidak jatuh ketanah.
4. Penambahan roda pada kaki-kaki mesin agar mudah dalam memindahkan mesin.

Tambahan:

 Merubah gerakan putaran sistem transmisinya yang awalnya berputar searah


menjadi berlawanan arah.
 Mengganti bahan konveyor yang awalnya menggunakan kawat jaring diganti
dengan bahan karet atau kulit.
 Memperkecil dimensi mesin yang awalnya besar dengan sedikit diperkecil agar
biaya pembuatan lebih murah.
 Cakar/alat potong lebih dirapatkan agar brondol yang rusak dari proses
permesinan sedikit berkurang

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Rekayasa Ulang/Reengineering
adalah transformasi yang sistematis terhadap sistem yang ada ke dalam bentuk baru untuk
meningkatkan kualitas beroperasi, kemampuan sistem,  fungsionalitas, kinerja, kemampuan
untuk berkembang dengan biaya yang murah, terjadwal dan beresiko rendah

4.2. Saran

Lakukan langkah Observasi terhadap mesin yang akan di Reengineering sebelum


direkayasa ulang. Ketika langkah Observasi selesai lakukan tahapan-tahapan dalam melakukan
proses Reengineering.

Anda mungkin juga menyukai