Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha
Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayatnya, yang telah memberikan
kesempatan untuk penyusunan proposal ini yang merupakan salah satu syarat dan
kewajiban dalam perkuliahan pada Program Studi ( S1 ) Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas IBA Palembang.
Pada dasarnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini
masih terdapat kekurangan baik dri segi teknis maupun non teknis, maka penulis
berharap koreksi dan saran dari dosen penguji agar skripsi yang akan penulis
jalankan dapat berlangsung dengan lancar.
Akhirnya penulis berharap kiranya peroposal ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri maupun rekan-rekan mahasiswa terutama di lingkungan jurusan
Teknik Mesin Universitas IBA Palembang.

Palembang, 24 Oktober 2015

Penulis

Juanda

1
DAFTAR ISI
Halamam

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

KATA PENGANTAR............................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang......................................................................... 1


1.2. Rumusan masalah................................................................... 1
1.3. Bataan masalah........................................................................ 2
1.4. Tujuan ...................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. dasar teori............................................................................... 4


2.2. Elemen-Elemen mesin.......................................................... 9
BAB III MODELPERANCANGAN
3.1. kebutuhan perancangan...................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri rumah tangga adalah usaha rumahan dalam pembuatan suatu

produk untuk dipasarkan dan mendapatkan keuntungan dalam waktu secepatnya.

penulis melakukan pengamatan di industri rumah tangga milik ibu penulis,

didalam usaha ibu penulis masih menggunakan peralatan produksi yang

menggunakan tenaga manual dan memakan waktu, maka dengan adanya masalah

diatas menimbulkan ide atau gagasan dari si penulis untuk merencanakan suatu

alat yang dapat mempermudah dalam industri usaha rumah tangga pembuatan

pempek

Alat ini bermanfaat untuk meningkatkan Produktifitas dan memberikan nilai

ekonomis yang tinggi. Memiliki harga yang terjangkau untuk di beli oleh

pengusaha menengah.

Alat ini mudah dioperasikan tidak memerlukan biaya besar dalam pembuatannya ,

maka penulis mengambil judul “ Analisa Perancangan Alat Pengaduk Pempek

Kapasitas 2 Kg “

1.2 Rumusan Masalah

Adapun tujuan serta kegunaan dari sebuah mesin pengaduk pempek ini

adalah membantu produksi usaha kecil khususnya mengaduk bahan pempek,

yang biasanya menggunakan tenaga manusia digantikan dengan

mesin,sehingga bisa menghemat waktu dan hasil pengaduknya lebih bagus .

3
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian dari mesin pengaduk pempek

adalah mempermudah pengadukan pempek tanpa menggunakan tenaga manusia,

dan menghasilkan adukan yang memiliki ukuran konstan. Juga meningkatkan

jumlah dan menghemat waktu produksi.

1.4 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang beri jauh maka penulis memberikan

batasan masalah yaitu :

1 . Menghitung kecepatan potong

2. Menghitung puli, sabuk, poros, dan bantalan.

3. Tidak untuk industri skala besar

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prinsip Kerja Alat Pemotong Kemplang

Alat Pemotong kemplang berfungsi untuk memotong gelondongan mentah

menjadi kemplang,yang mana Alat ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu sistem

pemotong, sistem transmisi daya dan sistem kontruksi mesin. Sistem transmisi

merupakan bagian utama mesin untuk mentransmisikan daya dari motor listrik ke

alat pemotong, sistem pemotong merupakan bagian utama yang berfungsi untuk

memotong kemplang, dan kontruksi mesin merupakan bagian utama mesin yang

mendukung semua sistem di alat pemotong kemplang.

2.2 Langkah Kerja Alat Pemotong Kemplang

1. Hidupkan Mesin dengan Memasukan kontak ke terminal listrik

2. Dorong gelondongan yang akan di potong menjadi kemplang ke mata

Pisau yang sudah berputar, dorong dengan kecepatan perlahan

3. potongan gelondongan akan menjadi kepingan kemplang dengan ukuran

Yang sama 2 mm ±

4 . Setelah pemotongan selesai dan mencapai jumlah yang di targetkan

Mesin dimatikan dan dibersihkan.

5
2.3 Efisiensi Dalam Perencanaan DanaPemakaian

Alat pemotong kemplang ini adalah salah satu alat yang di rencanakan

untuk membantu aktifitas industri rumah tangga skala kecil. di gunakan untuk

mengurangi tenaga manusia dan menghemat waktu, pengoperasiannya mudah,

biaya peralatan dan perawatannya murah. Dan hasilnya lebih baik daripada

menggunakan tenaga manusia.

2.4 Puli

Puli adalah salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk

mentransmisikan daya seperti sprocket rantai untuk roda gigi, pada umumnya di

buat dari besi cor kelabu FC 20 atau FC 30. Puli ini dirancang untuk mendukung

pergerakan vanbelt yang menghubungkan antar puli.

2.5 Pasak

Pasak adalah elemen mesin yang digunakan untuk menyambung daya

antara poros dan puli sehingga daya yang diteruskan dapat berkerja secara insentif

2.6 Poros

Poros berfungsi sebagai penerus daya yang berkerja sama dengan putaran

daya yang diteruskan oleh poros biasanya daya dari sabuk roda gigi dan rantai.

Jenis-jenis poros

1. Spindel

6
Spindel merupakan poros yang memiliki transmisi yang relative pendek.

Syarat yang diperlukan adalah deformasinya harus kecil dan memilki

bentuk yang diperlukan tepat.

2. Poros transmisi

Poros transmisi berfungsi untuk meneruskan suatu daya dari satu elemen

mesin ke elemen yang lainnya.

3. Gandar

Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan gerak punter seperti

poros transmisi dan spindel.

2.7 Sabuk / Van belt

Sabuk digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros yang satu ke

poros yang lainnyamelalui puli yang berputar dengan kecepatan yang sama atau

berbeda. Sabuk dapat dibeli dalam berbentuk rol.

2.7 Bantalan

Bantalan adalah bagian dari kontruksi yang berfungsi sebagai alat

penumpu atau mendukung poros yang terbeban

7
BAB III

MODEL PERANCANGAN

3.1 Kebutuhan Perancangan

MULAI

1 . MENENTUKAN BAHAN

2. MENENTUKAN PUTARAN
PERENCANAAN 3. MENENTUKAN ALAT

4. MENENTUKAN KONTRUKSI

1 . PERHITUNGAN PULI
PERHITUNGAN
2. PERHITUNGAN SABUK

3. PERHITUNGAN POROS

4. PERHITUNGAN PASAK

5. PERHITUNGAN BANTALAN

ANALISA

SELESAI

Gambar 3.4 Flowchart kebutuhan perancangan

8
Dari gambar 3.3 dapat dijelaskan tahapa-tahapan yang di butuhkan dalam

perencanaan, saat perancangan dimulai, akan dilakukan proses perencanaan yang

terdiri dari :

1. Menentukan bahan

Menentukan bahan-bahan apa saja yang akan digunakan dalam pembuatan

mesin pemotong kemplang.

2. Menentukan kontruksi

Menentukan bentuk kontruksi mesin pemotong kemplang

3. Menentukan alat

Menentukan alat-alat yang akan digunakan dalam perancangan mesin

pemotong kemplang.

Setelah Proses pemilihan bahan selesai, maka akan dilanjutkan dengan

proses penghitungan. Hal-hal yang akan dihitung adalah:

1. Puli

2. Sabuk

3. Poros

4. Bantalan

5. Pasak

Setelah semua bahan telah dipilih dan dihitung, maka akan dilakukan analisa

perancangan mesin pemotong kemplang apakah perhitungandan spesifikasi bahan

yang dipilih telah sesuai atau belum. Jika semua proses telah dilakukan dan

hasilnya sesuai, maka proses perancangan telah sesuai dilakukan.

9
3.3 Spesifikasi perancangan

Gambar 3.5 Spesifikasi perancangan

Keterangan dari Gambar 3.5 dapat diketahui bagian-bagian dari

perencanaan berdasarkan penomoran yaitu :

1. Piringan dengan 3 mata potong

2. Puli 1

3. Bearing 1

4. Bearing 2

5. Poros penggerak

10
6. Sabuk V

7. Motor listrik

8. Dudukan motor listrik

3,3 Perhitungan

Pada perencanaan pembuatan mesin pemotong kemplang ada beberapa

hal yang di hitung :

1. Perhitungan pada puli

Untuk menghitung diameter puli dapat menggunakan rumus

𝑁2 𝑑1
=
𝑁1 𝑑2

Sehingga dapat menggunakan rumus persamaan yaitu :

𝑁1 . 𝑑1
𝑑2 =
𝑁2

Untuk perbandingan putaran dapat di hitung dengan

𝑁2 𝑑1
𝑈= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑈 =
𝑁1 𝑑2

Dimana :

N1 = putaran puli sebagai penggerak

N2 = putaran puli yang digerakkan

D1 = diameter puli penggerak

D2 = diameter puli yang digerakkan

U = perbandingan putaran

Untuk berat puli dapat di hitung dengan

11
𝜋
𝑊= 𝐷2 . 𝑡𝜌
4

Dimana :

W = berat puli

D = Luas penampang puli

Ρ = density puli

t = tebal puli

2. Perhitungan sabuk

Untuk menghitung panjang sabuk dapat digunakan rumus :

𝑍1 + 𝑍2 {(𝑍1 − 𝑍2)/6.28}2
𝑙𝑝 = + 2. 𝐶𝑝 +
2 𝐶𝑝
𝐶
Dimana 𝐶𝑝 = 𝑃

Keterangan

Cp = Pecahan

C = jarak sumbu poros

P = jarak bagi sumbu

Z1 = Jumlah gigi puli kecil

Z2 = Jumlah gigi puli besar

Lp = Keliling Sabuk

3. Perhitungan bantalan (bearing)

Untuk menghitung bantalan berjenis gelinding, perhitungannya dapat

dirumuskan dengan :

12
Pr = X. V. Fr + Y. Fa

Dimana

X = faktor pembebanan dinamis

V = Faktor letak pembebanan

Fr = gaya radial yang berkerja

Dari rumus di atas dapat ditarik lagi rumus untuk menghitung gaya akibat

beban radial

Fa = Y . Fa

Fa = gaya aksial akibat tekanan

Y = faktor pemebebanan dinamis terhadap gaya aksial

Sedangkan perhitungan untuk beban dinamis adalah

𝐹ℎ
𝐶= × 𝑃𝑟
𝑛𝐹

Dimana :

Fh = Faktor umur yang di hitung dengan rumus

𝐿ℎ 1/3
𝐹ℎ = ( )
500

Beban ekivalen statis (Po) dihitung dengan rumus :

Po = Xo . Fr + Yo. Fa

Dimana :

Xo = Faktor pembebanan Statis

Fr = Gaya Radial

Fa = Gaya aksial

13
4. Perhitungan pasak

Bahan dari pasak menggunakan bahan baja agar tidak merusak poros.

tegangan geser di hitung dengan persamaan :


𝜎𝑡
τg = (𝑆𝑓 1×𝑠𝑓2)

Dimana :

τg = tegangan geser yang di izinkan

σt = kekuatan tarik bahan

Sf 1 = faktor koreksi putar

Sf 2 = paktor koreksi putar terhadap pasak

14

Anda mungkin juga menyukai