Anda di halaman 1dari 4

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah (Pogostemon cablin)
Dari hasil survei yang telah dilakukan pada 10 petani nilam yang di kabupaten pasaman
barat diketahui bahwa, mereka masih menggunakan golok untuk mencacah daun nilam yang
telah dipanen. Seperti diketahui bahwa menggunakan golok akan memakan energi yang banyak
serta waktu yang lama. Dari hasil wawancara dengan 10 petani nilam tersebut disimpulkan
bahwa keterbatasan ilmu pengetahuan tentang motor listrik dan sumber energi listrik PLN yang
jauh dari kebun menjadi hambatan bagi mereka dalam mencacah daun nilam menggunakan
mesin.
Data lain yang sangat menarik dan dapat dijadikan wahana dalam pengembangan ide ini
adalah salah seorang petani nilam tersebut telah berfikir bagaimana mengaplikasikan motor
listrik menjadi penggerak mata pisau dengan sumber listrik dari energi matahari, petani nilam
lebih memilih motor listrik dibanding diesel karena tidak menggunakan BBM jadi hemat
pengeluaran uang dan tidak menimbulkan polusi udara, serta lebih ringan dalam membawanya
dan petani lebih memilih sumber tegangan dari energi matahari karena perkebunan nilam terletak
di lereng gunung yang jauh dari perumahan serta tidak ada listrik di perkebunan tersebut
Hal ini dirasa sangat penting adanya mesin pencacah daun nilam tenaga surya dalam upaya
menginovasikan mesin pencacah daun nilam. Panel surya digunakan untuk mengubah energi
matahari menjadi energi listrik lalu energi listrik disimpan dalam aki agar sumber energi lebih
maksimal. Selanjutnya motor listrik akan memutar mata pisau untuk mencacah daun nilam yang
dimasukkan petani kedalam mesin.
1.2 Profil Dan Kinerja Mitra
Mitra yang direncanakan dlam menggunakan alat ini adalah kelompok petani nilam disekitar
Imbo Binuang, Pasaman Barat. Perkebunan petani nilam disekitar disekitar Imbo Binuang,
Pasaman Barat mempunyai luas lebih kurang 5 ha dengan tempatnya terpisah-pisah dan hasil
panen lebih kurang karung
Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra, mitra sangat tertarik untuk membuat alat ini, dan
bersedia meminjamkan dan memberikan fasilitas dalam upaya menyelesaikan pembuatan alat
ini. Selain itu secara proaktif mitra kan memberikan masukan dan gambaran alat agar lebih
mudah dibawa dari kebun satu ke kebun lainya, sehingga tim PKM ini dapat mewujudkan
pembuatan mesin pencacah daun nilam
1.3 Luaran
Luaran yang direncanakan dari kreatifitas ini adalah :
a. Alat pencacah daun nilam ramah lingkungan tenaga surya
b. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal
1.4 Manfaat
Alat yang dibuat ini bermanfaat bagi:
a. Petani nilam adalah sebagai mengoptimalkan waktu kerja dan tenaga.
b. Tim penulis pekan kreatifitas mahasiswa adalah untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan serta memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam meningkatkan
produksinya.
c. Masyarakat umum adalah sebagai referensi tambahan dalam upaya mengembangkan
mesin-mesin industri.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motor Listrik sebagai Alat Pemutar Mata Pisau
Menggunakan golok adalah permasalahan besar yang dihadapi petani nilam dalam
mencacah tumbuhan nilam agar dalam penyulingan akan menghasilkan minyak yang
maksimal. Motor listrik mampu menghasilkan daya yang besar dengan putaran yang
bervariasi (Ma’arif dan Agung, 2015). Daya yang dihasilkan motor listrik juga tergantung
dengan putaran dari motor listrik, semakin besar putaran yang dihasilkan maka daya yang
dihasilkan oleh motor listrik akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya (Ageng dan Arya,
2015). Dari spesifikasi putaran dan daya yang dihasilkan mampu memutar mata pisau dalam
mencacah batang dan daun nilam dengan cepat dan tidak memakan banyak tenaga.
Hal ini menarik bagi tim kreatifitas mahasiswa dalam melakukan desain sebuah alat
mencacah daun nilam menggunakan motor listrik tenaga surya. Rasionalnya beberapa tahun
yang akan datang akan membuat masyarakat menanam nilam semakin meningkat karna
pengolahanya dibantu oleh mesin. Hal inilah penting kiranya dilakukan sebuah desain alat
penggerak motor lisrtrik sesuai dengan kebutuhan petani nilam.

2.2 Pembangkit tenaga surya


Energi baru dan terbarukan memilikiperan yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan
energy karena penggunaan bahan bakar untuk pembangkit listrik konvensional dalam jangka
waktu yang panjang akan menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang makin
menipis dan juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Energi surya merupakan energi yang potensial yang dapat dikembangkan di daerah
perkebunan nilam, mengingat Imbo Binuang, Pasaman Barat merupakan daerah yang terletak
di daerah khatulistiwa dan mendapatkan sinar matahari yang bagus.

2.3 Tanaman Nilam


Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) adalah salah satu tanaman penghasil minyak
atsiri yang cukup penting sebagai komoditi ekspor Indonesia dan menyumbang devisa sekitar
60 % dari total ekspor minyak atsiri nasional. Indonesia termasuk pemasok minyak nilam
terbesar dunia dengan kontribusi 90 %.
Ada beberapa hal yang bisa dijadikan solusi untuk meningkatkan kualitas minyak nilam,
antara lain yaitu proses pembudidayaan tanaman nilam, teknik distilasi dan peralatan yang
digunakan, perlakuan bahan baku, proses pemurnian minyak nilam serta pengemasan produk
minyak nilam.
Minyak nilam dihasilkan melalui proses penyulingan, sebelum proses penyulingan biasanya
dilakukan perlakuan pendahuluan terhadap bahan yang akan disuling. Perlakuan tersebut
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan pengecilan ukuran, pengeringan atau
pelayuan dan fermentasi (Ketaren, 1985). Mencacah tumbuhan nilam tersebut karna semakin
kecil ukuran daun maka rendemen yang dihasilkan akan semakin besar jika diperlakuan daun
cacah daripada daun utuh dan manfaat lainnya karna minyak atsiri di dalam tanaman
dikelilingi oleh kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh, kantong minyak atau rambut gladular.
Apabila bahan dibiarkan utuh, kecepatan pengeluaranminyak hanya tergantung dari proses
difusi yang berlangsung sangat lambat (Guenther, 1987).

2.4 Solusi yang Ditawarkan


Sejalan dengan usia pertanian mitra yang menginjak 7 tahun. Selama itu pula golok menjadi
alat utama dalam mencacah tumbuhan nilam. Proses mencacah daun nilam menggunakan
golok seperti terlihat pada gambar 1. Mencacah menggunakan golok memakan waktu yang
lama serta tenaga yang banyak.

Gambar 1. Proses mencacah daun nilam

Gambar 2. Rancang Bangun alat

Solusi yang tim tawarkan adalah sebuah mesin pencacah tumbuhan nilam menggunakan
tenaga surya . Alat ini akan mencacah tumbuhan nilam sesuai dengan ukuran yang
diinginkan. Alat ini didesain agar penggunaan mesin lebih efisien seperti yang di tunjukkan
pada gambar 2. Selain itu, pada mesin ini juga dilengkapi dengan 3 buah mata pisau untuk
mencacah tumbuhan nilam yang dimasukkan kedalam mesin, roda untuk memudahkan
operator dalam memindahkan mesin, serta sebuah panel surya yang didesain di atasa mesin,
selain sebagai mengubah energi cahaya ke listrik juga digunakan tempat berteduh operator
pada saat mesin ini digunakan. Dengan adanya mesin ini akan memudah pekerjaan petani
dan pekerja dalam meningkatkan hasil dan kualitas minyak nilam.
Setya H,2012, Proses Pengambilan Minyak Atsiri Dari Daun Nilam Dengan Pemanfaatan
Gelombang Mikro (Microwave)
Guenther, E., 1987, Minyak Atsiri, Jilid I, Diterjemahkan oleh Ketaren, 103, Universitas Indonesia,
Jakarta.
Ketaren, S., 1985, Pengantar T JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-
9271eknologi Minyak Atsiri, Balai Pustaka, Jakarta, 21, 45-47, 142-143
Isfaroiny, Rahma dan Mitarlis, Peningkatan Kadar Patchouli Alcohol Pada Minyak Nilam
(Pogostemon cablin Benth) Dengan Metode Distilasi Vakum, Skripsi Fakultas MIPA UNESA,
Surabaya. J. Wang, “Fundamentals of erbium-doped fiber amplifiers arrays (Periodical style—
Submitted for publication),” IEEE

Anda mungkin juga menyukai