Anda di halaman 1dari 10

Mini Riset

Rancang Bangun Alat Pengepres Hasil Rebusan Daun Gambir

Disusun oleh :

Andre Pungu Situmorang


Ferid Simangunsong
Koko Tri setiawan

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


MEDAN
2019
JUDUL

Rancang Bangun Alat Pengepres Hasil Rebusan Daun Gambir

LATAR BELAKANG MASALAH

Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu kabupaten di provinsi sumatera utara yang
masih belum lama di mekarkan.Kabupaten Pakpak bharat berdiri pada 28 juli 2003,kabupaten
yang dulunya merupakan gabungan dari kabupaten Dairi.jumlah penduduk di kabupaten
Pakpak bharat pada tahun 2010 adalah 40.505 jiwa dengan luas wilayah rata rata yaitu
1218,30 .Dan pembangunan jalan disetiap desa pun sudah merata bahkan sampai ke lokasi
pertanian setempat jalan pun sudah di buka,sehingga para petani sudah tidak susah lagi
menuju lokasi pertaniannya.Masyarakat kabupaten Pakpak bharat mayoritasnya adalah
berprofesi sebagai petani tanaman muda maupun tanaman tua ,hasil komoditas pertanian
yang di unggulkan di Pakpak bharat yaitu gambir,nilam ,kopi,cabai dan masih banyak
lagi.Namun petani gambir di pakpak bharat lebih dominan sejahtera karena memiliki
pengahasilan yang cukup dikarenakan tanaman ini cukup bagus untuk di tanam di kabupaten
Pakpak Bharat. Para petani di kabupaten Pakpak bharat sudah mulai beralih tanam menjadi
tanaman gambir. kebun gambir milik masyarakat Pakpak Bharat sudah mencapai 1.250
hektare dan yang dikembangkan Pemkab Pakpak Bharat mencapai 100 hektare.pada tahun
2010

Gambir yang memiliki nama ilimiah uncaria gambir merupakan tanaman yang sangat jarang
di dengar .Produk gambir adalah getah hasil remasan daun atau ranting yang sudah di rebus
kemudian di cetak dan di keringkan,bentuk cetakan yang dibuat beragam ada yang berbentuk
tabung,bulat,silinder,parabola dan lain sebagainya .Di indonesia tanaman gambir biasa
digunakan untuk menyirih,namun sebenarnya gambir ini banyak diguanakan sebagai bahan
kosmetik,obat obatan dan juga pewarna tekstil.

Petani gambir di pakpak bharat hanya mengolah produk mentah saja yaitu hasil getah gambir
namun memang saat ini sudah ada yang memproduksi menjadi semacam teh gambir namun
petani mayoritas masih memproduksi hasil getah yang sudah di keringkan kemudian di jual
kepada toke ataupun pemasok gambir ,kisaran harga jual gambir di jual perbiji nya dengan
harga Rp 2000 per bijinya dengan ukuran tertentu dan kualitas nya .Proses pengolahan daun
gambir atau ranting gambir menjadi getah gambir dilakukan dengan berbagai tahapan
yaitu:mulai dari perebusan daun atau ranting menggunakan dendang 30kg-50 kg daun gambir
kemudian melakukan peremasan daun gambir yang sudah di rebus menggunakan sistem
peras tradisional yang dibuat petani itu sendiri ,kemudian getah yang sudah di peras di
diamkan dulu hingga agak kering dan bisa untuk dibentuk setelah dibentuk kemudian di
keringkan dan siap di pasar kan .Pengolahan dengan pengepresan manual merupakan salah
satu keluhan petani dengan alasan :

1. membutuhkan tenaga yang besar


2. membutuhkan waktu yang lama ,terbuki dengan pengepresan yang dilakukan pada
satu presan yang biasa digunakan petani membutuhkan waktu 30 menit .
3. hasil pres-an tidak maksimal dan masih banyak getah yang tersisa ,sehingga
mengurangi kuantitas produksi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyrakat,dukungan dari kelembagaan melalui


penyuluhan pertanian memang sudah dilakukan ,namun belum menunjukkan keseriusan
terhadap permasalahan- permasalahan ini ,bantuan bantuan dan bahkan pengenalan yang
diberikan berupa alat pengolahan hasil produksi pun masih kurang.

Oleh karena itu sudah selayaknya proses pengepresan tradisional tersebut diganti dengan
menggunakan yang lebih modren yaitu dengan menerapkan penggunaan mesin pres
penumatic untuk meningkatkan kuantitas ataupun hasil produksi petani gambir di Desa
aornakan II Kabupaten Pakpak bharat.

PERUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah :

1. Bagaimana perbandingan hasil produksi dengan menggunakan alat tradisional dan


teknologi modren yang akan diterapkan pada pengepresan hasil rebusan gambir?
2. Bagaimana perbandingan tenaga,waktu dan modal terhadap penghasilan setiap bulan
dengan menggunakan alat yang akan diterapkan pada pengepresan hasil rebusan daun
gambir ?
3. Bagaimana proses pembuatan alat pengepresan hasil rebusan daun gambir yang akan
diterapkan?
4. Bagaimana cara pengoperasian alat pengepresan hasil rebusan daun gambir yang ingin
diterapkan agar memperoleh hasil yang maksimal ?
5. Bagaimana cara perbaikan dan perawatan alat pengepresan hasil rebusan daun gambir
yang ingin di terapkan ?
TUJUAN

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan efisiensi hasil produksi gambir petani gambir


2. Membuka pemikiran masyarakat agar dapat lebih terbuka pada teknologi yang semakin
berkembang demi meningkatkan produktivitas masyarakat
3. Agar masyarakat mengerti perbandingan antara tenaga,modal,dan laba yang didapat
apabila menggunakan teknologi yang akan diterapkan
4. Masyarakat memahami proses pembuatan dan cara pengoperasian serta perawatan alat
yang akan diterapkan pada pengolahan hasil produksi gambir mereka.

E.LUARAN YANG DIHARAPKAN

Pada proposal ini luaran yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya Alat pengepres hasil rebusan daun gambir


2. Meningkatnya hasil produksi gambir di Pak pak bharat

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ide atau Gagasan

Yang menjadi ide dan gagasan untuk membuat alat “Rancang Bangun Alat Pengepres Hasil
Rebusan Daun Gambir” ini yaitu ketika saya memperhatikan salah satu keluhan petani
gambirdan lingkungan sekitar pasar yang begitu ramai, saya melihat beberapa petani gambir
yang sedang mengepres getah hasil rebusan daun gambir dengan waktu yang cukup lama dan
terlihat melelahkan .membuat saya berfikir bagaimana caranya agar dalam mengupas kulit
buah nangka muda tersebut membutuhkan waktu yang singkat dan tidak terlalu merepotkan.

Dari hal tersebutlah saya mendapatkan ide atau gagasan untuk membuat “Rancang Bangun
Alat Pengepres Hasil Rebusan Daun Gambir” yang dapat mempermudah pekerjaan para
petani gambir, sehingga ide atau gagasan saya ini dapat bermanfaat bagi para petani tersebut.

Peningkatan Proses Produksi


Dengan Alat Pengepres Hasil Rebusan Daun Gambir ini dapat membantu para pedagang
buang nangka muda meningkatkan hasil produksinya. Karena dengan menggunakan mesin
ini, para petaani dengan cepat sehingga dapat menambah jumlah produksi gambir.

Gambaran Teknologi yang dikembangkan

Teknologi yang akan dikembangkan untuk memeras jagung menggunakan prinsip tekanan
pneumatik . Ketika pneumatik mendorong salah satu sisi dari silinder, maka terjadi gerakan
blade yang menuju ke pusat lubang. Jagung yang terletak pada lubang tersebut menerima
gaya dari blade dan mengalami proses deformasi. Proses deformasi mengakibatkan
berpisahnya zat padat dengan cairan daun gambir (yang akan diolah menjadi gambir biji).

Gambar 3 Rancangan Mesin Pemotong Jagung

Adapun sistem yang dibutuhkan untuk membuat Mesin Pemeras Jagung Muda adalah:

a.Sistem Pneumatic

Elektro pneumatic merupakan pengembangan dari pneumatik, proses kerja elektro pneumatic
terbagi menjadi tiga, yaitu signal input, signal processing dan command execution. Sinyal
input terdiri dari rangkaian listrik yang mengirimkan sinyal pada solenoid untuk mengalirkan
udara bertekanan dari reservoir melalui shut off valve dilanjutkan ke regulator untuk
menggerakkan command execution berupa silinder pneumatik yang mampu bergerak maju
dan mundur.
Gambar 4 Sistem Pneumatik

Salah satu komponen dari sistem elektro pneumatik adalah kompresor yaitu suatu pompa
khusus yang digunakan untuk memampatkan udara atmosfer yang digerakkan oleh motor.
Untuk mengetahui daya yang dibutuhkan kompresor agar dapat menentukan jenis kompresor
yang akan digunakan dapat menggunakan persamaan:

Daya (1)

Dimana: Pin = Tekanan input (psia, kPa, abs)

PoutQ = Tekanan output (psia, kPa, abs) = Kecepatan aliran (scfm, standard m3/min)

Kompresor

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


Gambar 7. Rangkain Penyusunan Konsep

Tempat dan Waktu

Tempat atau lokasi dalam pembuatan alat ini berada di WORKSHOP TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN yang berada di Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan.
Dan waktu sesuai dengan kegiatan yang telah kami susun sesuai pada Tabel. Jadwal
Kegiatan.

Rancang Alat

Kami melakukan perancangan alat sesuai dengan kebutuhan mitra kami dan kami juga
memperhatikan dari setiap aspek seperti cara pengoperasian, pemeliharaan dan perawatan alat
tersebut.

Metode Tahapan Kerja

Kami telah menyusun metode untuk perancangan alat ini, mulai dari kebutuhan mitra,
mendesain, rancang bangun alat, proses pembuatan, uji coba, Implementasi pelatihan
pengoperasian dan perawatan alat, serta sampai kepada laporan (kemajuan & akhir) dan
publikasi. Metode yang telah kami susun sesuai dengan gambar di bawah ini.

Implementasi Pada Mitra

Setelah proses pembuatan alat sampai selesai dan menghasilkan alat pengupas kulit buah
nangka muda, maka dilakukan pengujian alat bersama dengan mitra dan melakukan pelatihan
pengoperasian dan perawatan alat bersama mitra
Bab III Metodologi Penelitian
Gambar 7. Diagram Alir Perancangan Alat

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


Anggaran Biaya
Pada kegiatan ini perkiraan biaya diuraikan dalam rekapitulasi dan rincian biaya adalah
sebagai berikut.

Tabel 1. Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan. 5.355.000

2 Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan. 2.880.000

3 Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa. 750.000

4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, 1.278.500


lainnya.
Jumlah 10.263.500

Jadi biaya yang akan diajukan kepada KEMENRISTEKDIKTI


sebesar Rp 10.263.50
Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
N0 Deskripsi Kegiatan Waktu pelaksanaan
Bulan-1 Bulan-2 Bulan-3 Bulan-4 Bulan-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi kajian
kebutuhan
mitra(pengumpulan data)
2 Desain alat sesuai
kebutuhan mitra
3 Rancang alat sesuai
kebutuhan mitra
4 Proses pabrikasi
(pembuatan) alat
5 Uji coba kinerja alat

6 Implementasi, pelatihan
pengoperasian dan
perawatan alat
7 laporan (kemajuan &
akhir) dan publikasi

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Fatoni S., (2010) Desain Alat Pengupas Kulit Nangka
Berdasarkan Prinsip Kerja Mesin Bubut. Sarjana thesis, Universitas
Brawijaya.

Robert L. Mott., ELEMEN-ELEMEN MESIN dalam Perancangan


Mesin. Surdia Tata, (1992). Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: PT.
Pradnya Paramitha.
http://artikel-teknologi.com/komponen-komponen-sistem-pneumatik-3/

Anda mungkin juga menyukai