BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENELITIAN
Disusun oleh :
DAFTAR ISI i
BAB 1 Pendahuluan 1
1.1. Rumusan Masalah 2
1.2. Tujuan Penelitian 2
1.3. Manfaat Penelitan 2
1.4. Luaran yang diharapkan 2
BAB 2 Tinjuan Pustaka 3
2.1. Smart Irrigation 3
BAB 3 METODE PELAKSANAAN 4
3.1. Waktu dan Tempat 4
3.2. Alat dan Bahan 4
3.3. Metode Penelitian 4
BAB 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan 5
4.1. Anggaran biaya 5
4.2. Jadwal kegiatan 6
DAFTAR PUSTAKA 7
LAMPIRAN 8
BAB 1 i
PENDAHULUAN
Menurut Bank Dunia, pening-katan GNP sebesar 7% per tahun dan Income Elasticity
sebesar 0.8 akan menyebabkan jumlah konsumsi gula dunia tiap tahun meningkat
sebesar 5.6% (World Bank, 1995). Peningkatan produksi gula dapat tercapai apabila di
tunjang antara lain dengan penerapan teknologi budi-daya yang tepat, yang memper-
hatikan sifat lahan dan kebutuhan air. Teknik budidaya tebu lahan kering menghendak
adanyapendayagunaan air secara optimal, agar kebutuhan air tanaman tebu dapat
terpenuhi. Menurut Ndlovu (2000), Arun et al. (2012) dan Gunarathna et al. (2018),
adopsi irigasi tetes pada tanaman tebu meningkatkan efisiensi penggunaan air (60-
200%), menghemat air (20-60%), mengurangi kebutuhan pupuk (20-33%) melalui
fertigasi, serta menunjukkan hasil tanaman berkualitas lebih baik dan meningkatkan
hasil (7-25%).
Permasalahan pada budidaya tanaman tebu diantaranya terbatasnya sumber air dan
tenaga kerja. Umumnya pengairan pada pertanaman tebu menggunakan irigasi
permukaan, salah satunya dengan memompa air embung kemudian dialirkan melalui
pipanisasi dan lahan kemudian digenangi. Cara lainnya, pengairan dengan
menggunakan big gun sprinkle, cara tersebut tidak efisien karena air akan banyak yang
terbuang. Untuk mengatasi hal tersebut, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi
Pertanian (BBP Mektan) telah menciptakan model irigasi tetes (drip iirigation) yang
bisa mengairi tanaman di sekitar perakaran disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Alat ini merupakan mesin tanam dan pemasang dripline terintergrasi yang dapat
mempermudah pengairan dan pertanaman tebu.
1.1. Rumusan Masalah 1
Masalah yang sering terjadi yaitu petani yang masih menggunakan sistem irigasi
dengan metode lama, sehingga mengakibatkan produktivitas tidak maksimal.
Dengan adanya latar belakang tersebut penilitian dilakukan, dengan adanya
penelitian ini berharap dapat membantu para petani sehingga dapat
memaksimalkan hasil petani.
2
BAB 2
Tinjuan Pustaka
Irigasi tetes disebut juga sebagai smart irrigation (irigasi pintar) karena debit
air bisa dikendalikan sesuai kebutuhan tanam, komponen pupuk juga bisa diatur
bahkan dikembangkan dengan full mekanisasi. Irigasi tetes merupakan irigasi
bawah permukaan dripline perlu dibenamkan sedalam 15-17 cm dibawah tanah
dan dibutukan alat untuk bisa membenamkannya saat bertanam tebu.
3
BAB 3
METODE PELAKSANA
3.3. Metode
Tahapan kegiatan diawali dari kegiatan rekayasa implemen tanam benih tebu,
pemupukan dan pemasangan pipa irigasi tetes ini menggunakan metode rekayasa
balik (reverse engineering), yaitu proses penemuan prinsip-prinsip teknologi dari
suatu perangkat, objek, atau sistem melalui analisis strukturnya, fungsinya, dan
cara kerjanya.
Potensi sumberdaya air dihitung berdasarkan neraca air hidrologi dengan
metode sebagai berikut:
a. Penentuan batas sub DAS menggunakan GPS (Global Position System)
dengan titik referensi alat duga muka air otomatis (Automatic Water Level
Recorder) (AWLR). Batas sub DAS tersebut diplot di peta dan dihitung
luasnya.
b. Menghitung volume total curah hujan efektif yang mengalir sebagai aliran
permukaan dalam areal tersebut, dengan persamaan :
Volume total = curah hujan x koefisien aliran permukaan x luas areal
c. Air yang berpotensi dapat digunakan atau ditampung adalah air yang
berasal dari aliran permukaan (run off).
4
BAB 4
Biaya dan Jadwal Kegiatan
Keterangan :
No Jenis Kegiatan Bulan PJ
1 2
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan
a). Pembentukan ALL
Tim
2. Persiapan
a). Kesepakatan RNF
Kerjasama
b). Pembelian RBA
Peralatan & Bahan
c). Pembagian DAB
Peralatan & Bahan
3. Pelaksanaan
a). Perancangan DAB
b). Praktik lapangan RNF
c). Pengecekan RBA
4. Laporan Akhir ALL
DAFTAR PUSTAKA
6
Kinkin, G. A., Wiyono, J., Triwahyudi, S., & Mulyantara, L. T. (2020). Desain dan Uji
Kinerja Mesin Tanam Tebu Kombinasi Pemupukan dan Pemasang Pipa
Irigasi Tetes. Jurnal Enjiniring Pertanian, 12(1), 49-66.
Udiana, I. M., Bunganaen, W., & Padja, R. A. P. (2014). Perencanaan sistem irigasi
tetes (drip irrigation) di Desa Besmarak Kabupaten Kupang. Jurnal
Teknik Sipil, 3(1), 63-74.
Irianto, G., & Surmaini, E. (2002). Analisis potensi dan kebutuhan air untuk menyusun
rekomendasi irigasi suplementer tanaman tebu lahan kering. Jurnal
Tanah dan Iklim, 20, 1-12.
7
LAMPIRAN
Gambar 1.1 Rancangan mesin tanam tebu dan pemasang irigasi tetes (tampak depan
dan tampak belakang isometrik
Keterangan gambar:
1. Kerangka utama (frame)
2. Dua unit roda penggerak (kanan-kiri)
3. Unit pembuka alur tanam tebu
4. Unit pemupuk
5. Unit pemotong
6. Unit penampung batang tebu
7. Unit pembuka alur irigasi tetes
8. Unit penutup alur tanam tebu
9. Unit penggantung gulungan (roll) irigasi tetes
10. Unit pipa lengkung
11. Unit silinder pemampat