Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REVIEW JURNAL PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Disusun
Nama : Zulian Prabowo
NIM : 202154048
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Kelas :A
Dosen Pengampu : Dr. Sugeng Slamet S.T., M.T.

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2023
Judul ANALISIS TEKNIK DAN UJI KINERJA MESIN
PELUBANG TANAH UNTUK RESAPAN AIR
UJI KINERJA DAN ANALISA FINANSIAL ALAT
PEMBUAT LUBANG TANAM BERPENGGERAK
TRAKTOR RODA DUA PADA LAHAN JATI
Pembuatan dan Edukasi Pentingnya Lubang Resapan Biopori
(LRB) untuk Membantu Meningkatkan Kesadaran Mengenai
Sampah Organik serta Ketersediaan Air Tanah di Dusun
Tumang Sari Cepogo
Jurnal Jurnal Teknotan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah
Volume dan halaman Vol. 11 No. 2 P - ISSN :1978-1067; E - ISSN : 2528-6285
Vol. 4 No. 2, Hal 117-127
Vol. 09, No. 2, 2021: 108 - 116
Tahun 2017
2016
2021
Penulis Wahyu K Sugandi, Zaida, Asep Yusuf
Ary Mustofa Ahmad, Doddy Perkasa Putra
Gusnia Meilin Gholam¹, Intan Dwi Kurniawati, Putri Nur
Laely, Rizky Amalia, Nur Adha Mutiaradita, Seno Nur
Rohman, Sifana Pangestiningsih, Hesti Widyaningsih, dan
Khoirotul Rizki Amalia
Reviewer Zulian Prabowo
Tanggal review 22 November 2023
Latar belakang Konservasi tanah dan air merupakan usaha-usaha yang
dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas
tanah, kuantitas air dan kualitas air. Lubang resapan
merupakan kegiatan konservasi sipil teknis yang sudah banyak
dilakukan dan diharapkan dapat menanggulangi permasalahan
ketersediaan air dan banjir. Lubang resapan ini ditujukan untuk
menggantikan peresap alami yang hilang atau berkurang akibat
meluasnya lahan pembangunan yang menjadi kedap tertutup,
dengan cara mendrainasekan sebagian aliran permukaan
sebagai substitusi peresap alami yang terjadi sebelum
dilakukan pembangunan. Untuk itu Laboratorium Alat dan
Mesin Pertanian Universitas Padjadjaran telah merancang
bangun mesin pelubang tanah untuk resapan air dengan sumber
penggerak motor bakar berbahan bakar bensin dengan harapan
dari segi waktu lebih cepat dan operator yang menggunakan
cukup satu orang saja, namun mesin tersebut belum teruji
secara keseluruhan dan belum memiliki spesifikasi teknik.

Di Indonesia umumnya untuk perkebunan skala industri telah


dikembangkan alat penggali lubang tanam dengan
menggunakan tenaga penggerak traktor roda empat, dimana
alat penggali digandengkan pada tiga titik gandengan yang
berada dibelakang traktor. Tenaga putar untuk menggerakkan
mata bor penggali bersumber dari PTO yang dihubungkan ke
perubah putaran (gear box) dan diteruskan ke mata bor, akan
karena harganya mahal maka pengembangan selanjutnya
diarahkan pada traktor roda dua. Karena traktor roda dua
keberadaannya dimasyarakat cukup banyak, alat ini tinggal
disambung dan dirangkai dengan mesin pembuat lubang tanam
ini yang berbentuk bor ini, akan tetapi traktor yang digunakan
harus traktor roda dua yang mempunyai PTO Selama ini petani
di indonesia membuat lubang tanam sepenuhnya dengan tenaga
manusia dengan hanya menggunakan alat bantu seperti
cangkul, tugal, dan garu yang dalam pengunaannya belum
termasuk alat yang efektif.

Kesadaran lingkungan yang rendah di Dusun Tumang Sari

mengenai resapan air hujan, dan pengelolaan sampah

organik mengakibatkan permasalahan lingkungan seperti

genangan air, penumpukan sampah hingga muncul masalah

kesehatan. Kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan LRB

diharapkan dapat mengurangi volume genangan air dan


sampah organik di dalam LRB mulai terdekomposisi sehingga

dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.

Tujuan Penelitian Lubang resapan ini ditujukan untuk menggantikan peresap


alami yang hilang atau berkurang akibat meluasnya lahan
pembangunan yang menjadi kedap tertutup, dengan cara
mendrainasekan sebagian aliran permukaan sebagai substitusi
peresap alami yang terjadi sebelum dilakukan pembangunan.
Untuk itu Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian Universitas
Padjadjaran telah merancang bangun mesin pelubang tanah
untuk resapan air dengan sumber penggerak motor bakar
berbahan bakar bensin dengan harapan dari segi waktu lebih
cepat dan operator yang menggunakan cukup satu orang saja,
namun mesin tersebut belum teruji secara keseluruhan dan
belum memiliki spesifikasi teknik.

Karena traktor roda dua keberadaannya dimasyarakat cukup


banyak, alat ini tinggal disambung dan dirangkai dengan mesin
pembuat lubang tanam ini yang berbentuk bor ini, akan tetapi
traktor yang digunakan harus traktor roda dua yang
mempunyai PTO Selama ini petani di indonesia membuat
lubang tanam sepenuhnya dengan tenaga manusia dengan
hanya menggunakan alat bantu seperti cangkul, tugal, dan garu
yang dalam pengunaannya belum termasuk alat yang efektif.
Oleh karena itulah dicoba untuk didesain dan mengkonstruksi
mesin pelubang tanam dengan penggerak traktor roda dua. Alat
ini secara teknis laboratorium dapat digunakan, akan tetapi jika
diterapkan pada budidaya tanaman tertentu misalnya tanaman
jati di lahan tadah hujan atau pada lahan hutan maka masih
perlu diteliti dari aspek teknis uji kinerja, serta dari aspek
finansial alat pembuat lubang tanam ini.

Tujuan dari salah satu program KKN-T IPB Boyolali 02 di


Desa Cepogo yaitu edukasi dan pendampingan dalam
mengatasi permasalahan lingkungan melalui program
sosialisasi dan pembuatan LRB untuk membantu peresapan air
hujan secara baik dan mengatasi permasalahan sampah organik
di lingkungan setempat. LRB menjadi salah satu teknologi
dalam pemanfaatan air hujan yang dalam pembuatannya
membutuhkan alat dan bahan antara lain, alat: bor, bor tanah,
alat pengukur, linggis, dan spidol. Sampah organik yang
nantinya dimasukkan dalam paralon LRB terdiri dari
daun/serasah kering, kulit buah-buahan, sisa makanan dan
sampah sayuran. Materi mengenai fungsi, manfaat dan dampak
yang ditimbulkan setelah dilakukannya pemberian LRB
terhadap lingkungan.

Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode desain dan
dilanjutkan dengan percobaan secara empiris, yaitu melakukan
desain, perhitungan dan pengukuran terhadap komponen
struktural dan kinerja mesin yang meliputi kekuatan rangka,
lendutan, laju pemboran, kebutuhan konsumsi bahan bakar,
tingkat kebisingan dan tingkat getaran.

Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini


adalah Alat pelubang tanam, traktor roda dua, cangkul, fuel
meter, stop watch, roll meter, penetrometer, penggaris,serta
ring sampel. Metode Penelitian Data teknis dengan pengukuran
langsung di lahan pada saat traktor bekerja.

Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan penyampaian


materi, pelatihan dan pendampingan pembuatan LRB, serta
monitoring dan evaluasi pasca kegiatan sosialisasi dan praktik
pembuatan LRB diharapkan dapat mengurangi volume
genangan air dan sampah organik di dalam LRB mulai
terdekomposisi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
kompos. Biopori terbagi menjadi dua yaitu biopori alam dan
biopori buatan. Biopori alam terbentuk akibat adanya aktivitas
oleh organisme hidup dalam tanah seperti cacing, rayap, dan
pergerakan akar-akar tanaman. Aktivitas organisme hidup
dalam tanah mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang kecil
yang mampu dilalui oleh udara dan air. Lubang Resapan
Biopori (LRB) adalah wujud dari biopori buatan. Bahan
organik dalam biopori akan didatangi oleh cacing tanah
sehingga akan terjadi proses dekomposisi alami serta tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan.

Hasil dan Pembahasan Hasil uji kinerja mesin menunjukkan mesin berfungsi dengan
baik, namun getaran yang terjadi masih belum memenuhi
standar uji mesin. Kondisi ini memerlukan adanya penanganan
yang khusus dan berkelanjutan sehingga air dapat tetap tersedia
dan dipertahankan kualitas dan kuantitasnya. Adapun analisis
teknik yang dilakukan adalah sebagai berikut : Analisis
Kekuatan Rangka Rangka berfungsi sebagai penahan beban
yang berada diatasnya dimana rangka tersebut akan mengalami
defleksi dan lengkungan sebagai akibat dari beban yang
ditopangnya. Terdapat dua tipe utama las yaitu las temu dan las
sudut. Kekuatan las dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut ini (Shigley, 1986): = × ℎ × (3) Keterangan : σ =
Tegangan izin (N/m2) h = Tebal bidang las (m) l = Panjang
bidang las (m) F = Gaya yang bekerja pada rangka (N); Tabel
1. Beban-Beban dari Komponen Mesin Pelubang Tanah Untuk
Resapan Air Yang Ditopang Sambungan Las pada Rangka
Utama Komponen Massa Motor Bakar + Bor 18,5 kg 4
Bearing 9,2 kg 2 Rantai 4 kg 4 Gear 6 kg Bensin 1,5 Liter 1,1
kg Total Gaya Aktual 38,8 kg = 380,498 N Gaya yang
ditopang oleh 1 sambungan las rangka utama : F = σ x h x l F =
(21 x 106) x 0,002 x 0,036 F = 1.512 N Gaya yang ditopang
oleh 4 sambungan las (Gaya Teoritis) : F = 4 x 1512 N F =
6.048 N Tabel 2. Beban-Beban dari Komponen Mesin
Pelubang Tanah Untuk Resapan Air yang Ditopang
Sambungan Las pada Rangka Dudukan Motor Bakar
Komponen Massa Motor Bakar 18, kg Bensin 1,5 L 1,1 kg
Total (F) =Aktual 19,1 kg = 187,37 N.

Alat ini secara teknis laboratorium dapat digunakan, akan


tetapi jika diterapkan pada budidaya tanaman tertentu misalnya
tanaman jati di lahan tadah hujan atau pada lahan hutan maka
masih perlu diteliti dari aspek teknis uji kinerja, serta dari
aspek finansial alat pembuat lubang tanam ini. Parameter
pengujian yang dilakukan untuk mesin penggali lubang tanam
dengan penggerak traktor roda dua adalah sebagai berikut :
konsumsi bahan bakar (ml/s), kualitas penggalian (diameter &
kedalaman lubang), kapasitas kerja, Perhitungan analisa
finansial alat, uji t test Perhitungan analisa finansial dilakukan
berdasarkan pengoperasian mesin pembuat lubang tanam
berpenggerak traktor roda dua selama 1,5 jam dalam periode
tersebut, alat ini mampu menghasilkan 27 lubang dengan selip
actual 24,21%.

Biopori alam terbentuk akibat adanya aktivitas oleh organisme


hidup dalam tanah seperti cacing, rayap, dan pergerakan akar-
akar tanaman. Aktivitas organisme hidup dalam tanah
mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang kecil yang mampu
dilalui oleh udara dan air. Lubang Resapan Biopori (LRB)
adalah wujud dari biopori buatan. Bahan organik dalam biopori
akan didatangi oleh cacing tanah sehingga akan terjadi proses
dekomposisi alami serta tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan. Pada pemanfaatan LRB tidak lepas dari sampah
organik. Masyarakat Tumang Sari dengan permasalahan
sampah yang tinggi diminimalisir dengan menjadikan sampah
rumah tangga (organik) menjadi kompos. LRB menjadi salah
satu teknologi dalam pemanfaatan air hujan yang dalam
pembuatannya membutuhkan alat dan bahan antara lain, alat:
bor, bor tanah, alat pengukur, linggis, dan spidol. Sampah
organik yang nantinya dimasukkan dalam paralon LRB terdiri
dari daun/serasah kering, kulit buah-buahan, sisa makanan dan
sampah sayuran.

Kesimpulan Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai analisis


teknis dan uji kinerja pada mesin pelubang tanah untuk resapan
air, sehingga didapatkan spesifikasi dan data kinerja dari mesin
pelubang tanah.

Oleh karena itulah dicoba untuk mendesain alat pelubang


tanam dengan penggerak traktor roda dua. Alat ini secara
teknis laboratorium dapat digunakan, akan tetapi jika
diterapkan pada budidaya tanaman tertentu misalnya tanaman
jati di lahan tadah hujan atau pada lahan hutan maka masih
perlu diteliti dari aspek teknis uji kinerja, serta dari aspek
finansial alat pembuat lubang tanam ini.

Kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan LRB diharapkan


dapat mengurangi volume genangan air dan sampah organik di
dalam LRB mulai terdekomposisi sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk kompos. mengenai fungsi, manfaat dan dampak
yang ditimbulkan setelah dilakukannya pemberian LRB
terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai