Anda di halaman 1dari 3

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Program
Teknologi Pengendalian dan Mitigasi Dampak
Pemanasan Global

TECHNICAL NOTE
N0. 05/TN/ES1.2.9/GW/X/2014

WP 1.2
Teknologi Restorasi Sungai untuk Kota Hijau

WBS 1
Pengukuran Karbon dan Implementasi Kota Hijau

Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

Engineering Staff Leader Group Leader

Anies Ma’rufatin, S.Si Ir. Sudaryono,M.Si Ir. Hendra Tjahjono, MSi

10 Oktober 2014 13 Oktober 2014 17 Oktober 2014


Kegiatan yang dilaporkan dalam Technical Note ini adalah kegiatan observasi instalasi alat:

INSTALASI ALAT DAN PENANAMAN VETIVER UNTUK RESTORASI SUNGAI

Kegiatan restorasi sungai yang dilakukan tim Pusat Lingkungan dan Teknologi BPPT
telah ditentukan lokasi sungainya, yakni di sungai Kecapi, di belakang komplek perumahan
Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan. Instalasi pertama dilakukan pada tanggal 1
Oktober 2014. Floating island yang digunakan berbahan bamboo dan pipa. Tanaman untuk
proses fitoremediasi yang digunakan yaitu tanaman vetiver atau yang biasa dikenal dengan
akar wangi.

Gambar 1 Instalasi Alat Floating Island

Gambar 2 Proses Penanaman Vetiver pada Floating Island

Dalam melakukan penanaman, komponen utama yang perlu diperhatikan yaitu


media tanam terutama keberadaan unsure hara pada media tanam tersebut. Keseimbangan
unsure hara sangat berpengaruh pada hasil produksi yang diperoleh. Salah satu strategi
untuk mendapatkan media tanam yang cocok dengan tanaman yang ditanam yaitu dengan
memasukkan bahan organic pada media tanam. Pupuk organic memiliki unsure hara
lengkap dan kaya akan mikroorganisme pengurai yang berfungsi menguraikan unsure hara
menjadi senyawa organic yang dibutuhkan semua jenis tanaman. Bahan organic umumnya
berasal dari komponen organism hidup, misalnya bagian dari tanaman antara lain daun,
batang,, buah atau kulit kayu. Penggunaan bahan organic sebagai media tanam jauh lebih
unggl dibandingkan dengan bahan anorganik. Hal itu dikarenakan bahan organic mampu
menyediakan unsure hara bagi tanaman, selain itu juga memiliki sifat higroskopis dan
berongga sehingga sirkulasi udara baik dan oksigen dapat masuk dalam tanah serta
memiliki daya serap yang tinggi. Sifat bahan organic lebih mudah diuraikan melalui proses
dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai.
Pembuatan media tanam yang baik pada prinsipnya dapat menggunakan formulasi
berbagai bahan media tanam yang memiliki sifat sebagai berikut:
1. Mampu menopang tanaman secara kokoh, sehingga tanaman mampu berdiri
tegak dan tidak mudah roboh.
2. Media tanam harus memiliki sifat porous, sehingga mampu mengalirkan
kelebihan air yang tidak dibutuhkan, sehingga tanaman terhindar dari rendaman
air dan kelembaban yang tinggi.
3. Media harus tersedia unsure hara yang dibutuhkan tnaman, baik itu unsure hara
makro maupun mikro sehingga kebutuhan tanaman akan nutrisi dapat terpenuhi.
4. Tanaman membutuhkan media yang bersih sehat dan tidak terkontaminasi
jamur, virus atau tercemar bahan kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman.
Media tanam yang digunakan pada kegiatan ini yaitu ijuk. Bahan ijuk banyak
digunakan karena selain ramah lingkungan, harga ijuk juga cukup murah, selain itu bahan ini
mudah didapatkan di Indonesia.

Referensi
http://arsitekarchira.com/?p=1142
http://mkrplkotajogja.blogspot.com/p/syarat-media-tanam-yang-bagus.html

Anda mungkin juga menyukai