KELOMPOK 3/A1
1. Ahsanul Husna W (J0313201067)
2. M. Ghinaya Pradityo (J0313201163)
3. Rais Abdillah Elvandi (J0313201036)
4. Yovi Herdian (J0313201016)
Disetujui oleh
Dosen Bioremediasi :
Beata Ratnawati, S.T., M.Si
NIP. 201811198806252001 __________________
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah agar mahasiswa dapat memahami dan
menguasai teknik bioremediasi dengan metode bioventing dan air sparging
untuk menetralisir tanah yang tercemar di lingkungan.
1.3 Manfaat
Manfaat dibuatnya proposal ini adalah untuk mengurangi terjadinya
pencemaran tanah yang terjadi di lingkungan dan sebagai bahan acuan kepada
para pembaca untuk mengenal teknik bioremediasi dengan metode bioventing
dan air sparging serta sebagai refrensi membuat project Karya Ilmiah.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
anaerob terutama dalam mengobati zona vadose (zona tidak jenuh) yang
tercemar dengan senyawa terklorinasi, yang sangat susah didegradasi dalam
kondisi aerob (Azubuike et al., 2016).
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Bioventing dan Airsparging
Beberapa keuntungan menggunakan teknik bioventing yaitu peralatan
yang dibutuhkan sederhana dan mudah dipasang, menciptakan gangguan
minimal untuk operasi situs sehingga dapat digunakan untuk mengatasi area
yang tidak dapat diakses (misal di bawah bangunan), membutuhkan waktu
perawatan yang singkat, biasanya 6 bulan hingga 2 tahun dalam kondisi
optimal, mudah dikombinasikan dengan teknologi lain (misalnya air sparging,
groundwater extraction) dan tidak memerlukan perawatan gas yang mahal.
Meskipun demikian terdapat beberapa keterbatasan dalam teknik ini yaitu
konsentrasi konstituen yang tinggi pada proses awal dapat menjadi racun bagi
mikroorganisme, tidak cocok diterapkan untuk kondisi lokasi tertentu seperti
tanah yang mempunyai permeabilitas rendah dan mengandung tanah liat tinggi,
tidak dapat selalu mencapai standar pembersihan yang sangat rendah, dan
hanya bisa diterapkan untukmengolah tanah pada zona tak jenuh sehingga
metode lain mungkin juga diperlukan untuk mengolah tanah pada zona jenuh
dan air tanah (Melati, 2020).
5
III. METODE PENELITIAN
6
DAFTAR PUSTAKA
Azubuike CC, Chikere CB, Okpokwasii GC. 2016. Bioremediation Techniques
Classification Based On Site Of Application: Principles, Advantages,
Limitations And Prospects. World J Microbiol Biotechnol. 32:180.
Frutos FJG, Escolano O, Garcia S, Babin M, Fernandez MM. 2010. Bioventing
Remediation And Ecotoxicity Evaluation Of Phenanthrene-Contaminated
Soil. Journal Of Hazardous Materials. 183 : 806-813.
Ho¨Hener P, Ponsin V. 2014. In Situ Vadose Zone Bioremediation. Curr Opin
Biotechnol. 27:1-7.
Melati, I. 2020. Teknik Bioremediasi: Keuntungan, Keterbatasan dan Prospek
Riset. 8(2): 272-286
Nugroho A. 2006. Biodegradasi Sludge Minyak Bumi Dalam Skala Mikrokosmos:
Simulasi Sederhana Sebagai Kajian Bioremediasi Land Treatment. Makara
Teknologi. 10(2): 82-89.
Marsya DP, Firdaus A, Dan Zulkifliani. 2013. Bioremediasi Tanah Yang
Terkontaminasi Minyak Bumi Dengan Metode Bioventing Terhadap
Penurunan Kadar Totl Petroleum Hydrocarbon Dan BTEX. Universitas
Indonesia. 1-20.
Priadie, B. 2012. Teknik Bioremediasi Sebagai Alternatif Dalam Upaya
Pengendalian Pencemaran Air. Jurnal Ilmu Lingkungan.
Sasongko, N. A. 2017. Analisis Biaya Manfaat Berbagai Teknik Remediasi Air
Terproduksi Dari Kegiatan Industri Minyak Dan Gas Bumi. Nugroho Adi
Sasongko.
7
LAMPIRAN