Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI PERKEBUNAN KOPI


“IRIGASI”

OLEH :
OPIA TRIANSARI
RATU WULAN SAFITRI
SEPTA ISWAHYUNI FATMAWATI

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PERKEBUNAN KOPI


JURUSAN BUDIDAYA TANMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2023
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktik

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PRAKTIK


3.1 Waktu dan Tempat Praktik
3.2 Bahan dan Alat
3.3 Prosedur Kerja

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Air merupakan salah satu factor penunjang kehidupan semua makhluk hidup,
termasuk tanaman. Tanaman membutuhkan air agar dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Air yang dibutuhkan tanaman berasal dari air hujan maupun air irigasi.
Kebutuhan tanaman akan air digunakan untuk mengganti air yang hilang akibat
penguapan yang melalui permukaan tanaman maupun permukaa tanah atau
evapotranspiras.

Irigasi adlah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian
yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa
dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang
merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabia ada air,
baik bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses
utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi
tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat
kalua dikatakan air merupakan sumber kehidupan.

Dalam sunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yag dapat dilakukan
manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat
dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air
tersebut ke lahan pertanian. Namun, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air
dengan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi
model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.

Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia
kepada sebidang lahan untuk memenuh kebutuhan tanaman. Dengan demikian tujuan
irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat
persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman,
sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien
selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna
mencapai kondiri air tersedia yang dibutuhkan tanaman.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum irigasi ini adalah agar mahasiswa dapat


memahami tentang pentingnya air pada tanaman kopi serta memahami berbagai
metode irigasi, baik irigasi pada pembibitan maupun pada perkebunan kopi.
II
TINJAUAN PUSTAKA

Irigasi atau pengairan merupakan suatu upaya dalam memberikan air atau
mengarii tanaman budidaya. Irigasi penting dilakukan karena sebagian besar tanaman
membutuhkan air sebab lebih dari 70% bagian tubuh tumbuhan tersusun atas air, oleh
sebab itu air sangat penting bagi tumbuhan dan tanaman. Selain itu setiap irigasi
membutuhkan cara dan strategi pengelolaan yang spesifik. Pasalnya masing-masing
irigasi memiliki jenis yang berbeda-beda. Hal inin disesuaikan dengan tempat atau
lokasi. Selain itu, jenis tanaman yang dibudidayakan juga menentukan Teknik irigasi
yang akan digunakan. Adapun beberapa system irigasi yang sering digunakan yaitu :
a. Irigasi Permukaan

Irigasi permukaan merupakan irigasi dengan cara mendistribusikan air ke


lahan pertanian dengan cara gravitasi (membiarkan air mengalir di permukaan
lahan pertanian). Metode ini merupakan cara yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia. Irigasi permukaan cenderung tidak terkendali umumnya disebut
dengan irigasi banjir atau irigasi basin, yaitu merendam lahan pertanian hingga
ketinggian tertentu dengan jumlah air yang berlebih. Irigasi permukaan yang
terkelola dengan baik biasanya dilakukan dengan mengalirkan air dari atara
guludan (furrow) atau batas tertentu.
b. Irigasi Curah
Irigasi curah merupakan system irigasu dengan cara menyemprotkan air di
udara. Hal ini sering digunakan secara manual degan selang atau yang paling
sering kita lihat adalah irigasi sprinkler dengan mengunakan mesin atau otomatis.
Irigasi curah dnegan menggunakan sprinkler dinilai efektif namun kelemahan dari
irigasi ini adalah tidak efisien dalam menggunakan air sehingga dinilai air banyak
terbuang sia-sia. Irigasi ini sesuai di implementasikan pada lahan yang datar dan
tidak disarankan pada lahan yang memiliki kelerengan diatas 10%. Kemudian pada
irigasi ini hampir semua tanaman sangat sesuai dan efektif dalam pemenuhan
kebutuhan air serta efisien waktu juga akan lebih baik.
c. Irigasi Tetes
Irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan
membairkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan
tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa emitor. System irigasi ini
dinilai yang paling efektif dan efisiennkarena air langsung tepat pada perakaran
tanaman serta hemat air. Namun kekurangan dari system irigasu ini yaitu biaya
investasi yang cukup mahal dan tidak semua tanaman dapat diterapkan system
irigasi ini. Terlebih pada tanaman perkebunan yang memiliki luasan yang sangat
luas tentu sangat tidak cocok dengan irigasi ini.
III
METODE PRAKTIK

3.1 Waktu dan Tempat Praktik

Waktu Praktikum Tempat Praktikum

• Tanggal :
10 April 2023 Lahan Bedengan Penyemaian
Politeknik Negeri Lampung
• Pukul :
10.00 WIB - Selesai

3.2 Alat dan Bahan

Alat Bahan

• Gembor • Air

3.3 Prosedur Kerja

1. Isi ember dan gembor dengan air yang akan di gunakan untuk penyiraman.
2. Buka penutup bedengan lalu bersihkan bedengan dari gulma yang tumbuh pada
media penanaman.
3. Jika sudah bersih lakukan penyiraman air terhadap benih pembibitan dengan
menggunakan gembor.
4. Setelah irigasi dengan system irigasi curah, tutup kembali pembibitan agar tidak
terkena matahari secara langsung.
5. Lakukan penyiraman secara teratur setiap hari, dan catat hasil pengamatan
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum kali ini menggunakan metode irigasi curah, yang mana dilakukan
dengan mengangkut air menggunakan gembor lalu menyiram benih semai. Cara ini
merupakan cara yang paling efektif, hal ini dikarenakan akan mengurangi resiko bibit
terbuka atau muncul di permukaan. Membuktikan bahwa metode ini merupakan metode
yang paling cocok untuk pemenuhan kebutuhan air tanaman, metode ini dinilai lebih
efektif dan efisien waktu yang lebih baik.
Ada banyak keuntungan yang di dapat apabila menerapkan metode irigasi ini
pada benih semai. Dengan metode irigasi ini ada beberapa keuntungan yang di dapat,
diantaranya adalah :
1. Kita lebih mudah mengatur banyaknya air yang akan di siram ke benih.
2. Lebih mudah mengontrol keadaan benih setelah penyiraman.
3. Tidak akan terjadi kelebihan penyiraman karena menggunakan gembor
sebagai media penyiramannyaa.
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan, dengan menggunakan metode
irigasi curah benih semai kopi mendapatkan air sesuai dengan kebutuhannya. Oleh
karena itu, masa perkecambahannya pun terjadi dengan cukup baik. Hal ini
membuktikan bahwa jika kebutuhan air tanaman terpenuhi maka tanaman maupun
tumbuhan dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahpraktikum.blogspot.com/2015/09/laporan-praktikum-irigasi-dan-
drainase.html

http://rizkyaet2014.blogspot.com/2017/06/laporan-praktikum-irigasi-dan-
drainase.html

Arifin. 2003. Dasar Klimatologi. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Azmi, Y. 2022. Pertanian terpadu. PT Gelobal Eksekutif Teknologi. Padang Sumatra


Barat.

Gliessman, S.R and M. Rosemeyer. The Conversion To Sustainable Agricultur. CRC


Press, London.

Kusumastuti, A dan M. Same. 2018. Fisiologi Tanaman Perkebunan. Politeknik


Negeri Lampung. Bandar Lampung.

Moenandir, J. 2010. Ilmu Gulma. Universitas Brawijaya Press (UB Press). Malang.

Prakoswo, D., Ariffin and Tyasmono. S.Y. 2018. The Analyze Of Agroclimate In UB
Forest Area Malang District, East Java, Indonesia. J. Bioscience Research.
15(2):918-923.

Anda mungkin juga menyukai