OLEH :
OPIA TRIANSARI
RATU WULAN SAFITRI
SEPTA ISWAHYUNI FATMAWATI
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktik
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu factor penunjang kehidupan semua makhluk hidup,
termasuk tanaman. Tanaman membutuhkan air agar dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik. Air yang dibutuhkan tanaman berasal dari air hujan maupun air irigasi.
Kebutuhan tanaman akan air digunakan untuk mengganti air yang hilang akibat
penguapan yang melalui permukaan tanaman maupun permukaa tanah atau
evapotranspiras.
Irigasi adlah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian
yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa
dan irigasi rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang
merupakan tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabia ada air,
baik bertindak sebagai pelaku (subjek) atau air sebagai media (objek). Proses-proses
utama yang menciptakan kesuburan tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi
tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat
kalua dikatakan air merupakan sumber kehidupan.
Dalam sunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yag dapat dilakukan
manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat
dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air
tersebut ke lahan pertanian. Namun, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air
dengan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi
model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.
Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia
kepada sebidang lahan untuk memenuh kebutuhan tanaman. Dengan demikian tujuan
irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai kebutuhan tanaman pada saat
persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman,
sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal. Pemberian air irigasi yang efisien
selain dipengaruhi oleh tatacara aplikasi, juga ditentukan oleh kebutuhan air guna
mencapai kondiri air tersedia yang dibutuhkan tanaman.
Irigasi atau pengairan merupakan suatu upaya dalam memberikan air atau
mengarii tanaman budidaya. Irigasi penting dilakukan karena sebagian besar tanaman
membutuhkan air sebab lebih dari 70% bagian tubuh tumbuhan tersusun atas air, oleh
sebab itu air sangat penting bagi tumbuhan dan tanaman. Selain itu setiap irigasi
membutuhkan cara dan strategi pengelolaan yang spesifik. Pasalnya masing-masing
irigasi memiliki jenis yang berbeda-beda. Hal inin disesuaikan dengan tempat atau
lokasi. Selain itu, jenis tanaman yang dibudidayakan juga menentukan Teknik irigasi
yang akan digunakan. Adapun beberapa system irigasi yang sering digunakan yaitu :
a. Irigasi Permukaan
• Tanggal :
10 April 2023 Lahan Bedengan Penyemaian
Politeknik Negeri Lampung
• Pukul :
10.00 WIB - Selesai
Alat Bahan
• Gembor • Air
1. Isi ember dan gembor dengan air yang akan di gunakan untuk penyiraman.
2. Buka penutup bedengan lalu bersihkan bedengan dari gulma yang tumbuh pada
media penanaman.
3. Jika sudah bersih lakukan penyiraman air terhadap benih pembibitan dengan
menggunakan gembor.
4. Setelah irigasi dengan system irigasi curah, tutup kembali pembibitan agar tidak
terkena matahari secara langsung.
5. Lakukan penyiraman secara teratur setiap hari, dan catat hasil pengamatan
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum kali ini menggunakan metode irigasi curah, yang mana dilakukan
dengan mengangkut air menggunakan gembor lalu menyiram benih semai. Cara ini
merupakan cara yang paling efektif, hal ini dikarenakan akan mengurangi resiko bibit
terbuka atau muncul di permukaan. Membuktikan bahwa metode ini merupakan metode
yang paling cocok untuk pemenuhan kebutuhan air tanaman, metode ini dinilai lebih
efektif dan efisien waktu yang lebih baik.
Ada banyak keuntungan yang di dapat apabila menerapkan metode irigasi ini
pada benih semai. Dengan metode irigasi ini ada beberapa keuntungan yang di dapat,
diantaranya adalah :
1. Kita lebih mudah mengatur banyaknya air yang akan di siram ke benih.
2. Lebih mudah mengontrol keadaan benih setelah penyiraman.
3. Tidak akan terjadi kelebihan penyiraman karena menggunakan gembor
sebagai media penyiramannyaa.
Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan, dengan menggunakan metode
irigasi curah benih semai kopi mendapatkan air sesuai dengan kebutuhannya. Oleh
karena itu, masa perkecambahannya pun terjadi dengan cukup baik. Hal ini
membuktikan bahwa jika kebutuhan air tanaman terpenuhi maka tanaman maupun
tumbuhan dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahpraktikum.blogspot.com/2015/09/laporan-praktikum-irigasi-dan-
drainase.html
http://rizkyaet2014.blogspot.com/2017/06/laporan-praktikum-irigasi-dan-
drainase.html
Moenandir, J. 2010. Ilmu Gulma. Universitas Brawijaya Press (UB Press). Malang.
Prakoswo, D., Ariffin and Tyasmono. S.Y. 2018. The Analyze Of Agroclimate In UB
Forest Area Malang District, East Java, Indonesia. J. Bioscience Research.
15(2):918-923.