Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

“SALURAN IRIGASI PERTANIAN”

DISUSUN OLEH:

NAMA : YUDI ASTIRA

STAMBUK : 19.023.22.201.063

KELAS : S2

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
PALOPO
1

Kata Pengantar
Alhamdulillah, Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu
Wata’ala. Dzat yang hanya kepada-Nya memohon pertolongan. Alhamdulillah
atas segala pertolongan, rahmat, dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal yang berjudul “Menyediakan saluran irigasi
pertanian”. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam yang senantiasa menjadi sumber inspirasi dan teladan terbaik untuk
umat manusia.

Palopo, 16 Juli 2022

Penulis
BAB I

➢ Pendahuluan

Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup petani


dan keluarganya di tingkat pedesaan, untuk mewujudkannya dibutuhkan
suatu usaha yang dapat meningkatkan pendapatan petani dengan cara
memanfaatkan dan menggali potensi yang ada serta memperhatikan aspek
teknis yang selaras dengan alam dan pengelolaan lahan terutama lahan sawah
dengan tidak merusak lingkungan, serta dapat mendorong terwujudnya
pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan pada lahan sawah dan


tersedianya pangan terutama beras, pemerintah berupaya melalui
peningkatan program pembangunan pertanian dalam pembangunan pertanian
selain mempertahankan swasembada beras juga lebih dititik beratkan kepada
peningkatan pendapatan dan kesejahtraan petani.

Kontribusi para petani pada pembangunan pertanian cukup besar karena


posisi petani merupakan pelaku utama sebagai pengelola sektor pertanian
secara luas. Tetapi tujuan pembangunan pertanian secara luas salah satunya
untuk meningkatkan dan mempertahankan ketahanan pangan terutama
ketersediaan beras sedikitnya mengalami kendala. Faktor penyebab yang
menjadi hambatan terhadap lajunya program ketahanan pangan dan sangat
besar pengaruhnya terhadap kegiatan pertanian, di antaranya:

• Semakin kurangnya debet air dan sumber mata air.


• Sumber air untuk kebutuhan areal pertanian, sebagian menjadi
kebutuhan rumah tangga.
• Rusaknya kondisi jaringan/saluran irigasi yang ada, karena masih
menggunakan sistim tradisional.
• Belum adanya perbaikan jaringan/saluran irigasi
• Kurangnya modal masyarakat untuk membangun irigasi.
• Musim baik musim penghujan maupun kemarau, mulai kekurangan
air di saat musim
• Dan cenderung gagal panen, maka diperlukan saluran irigasi yang
memadai agar petani dapat berusaha tani di setiap musim. Sementara
jaringan irigasi yang ada sekarang masih bersifat tradisional.
BAB II

➢ Landasan Teori

Irigasi Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat
esensial bagisistem produksi pertanian. Fungsi air tidak hanya
berkaitan dengan aspek produksi, tapi juga sangat menentukan
potensi perluasan areal tanam, luas arealtanam, intensitas
pertanaman serta kualitas hasil. Ketersediaan air bagipertumbuhan
tanaman dapat dipenuhi melalui irigasi. Pertumbuhan
tanamanmembutuhkan air melalui akar dalam tanah pada jumlah
yang besar dandigunakan untuk proses metabolisme, sehingga air
harus tersedia dalam tanahuntuk mengganti air yang hilang karena
evaporasi. Secara umum pengairan irigasi dapat diartikan sebagai
usaha untuk memanfaatkan air yang tersedia pada sumber air seperti
sungai, danau, mata air,air tanah dan sebagainya dengan jalan
menggunakan jaringan irigasi sebagai sarana pengatur yang terdiri
dari penyadapan air, pengaliran air, dan pembagiansampai daerah
pertanian, atau dengan kata lain irigasi pada pokoknya merupakan
kegiatan penyediaan dan pengaturan air untuk memenuhi
kepentingan pertaniandengan memanfaatkan air yang berasal dari
permukaan dan air tanah.
Dengan demikian pengaturan irigasi (pengairan pertanian) akan
menjangkau beberapa tahapan pekerjaan antara lain :

a. Pengembangan sumber air dan penyediaan air bagi keperluan


usaha tani.
b. Penyaluran air irigasi dari sumber ke lokasi pertanian.
c. Pemberian air ke lahan pertanian.
BAB III

➢ Metode

I. Irigasi Permukaan (surface irrigation)


Irigasi permukaan adalah metode irigasi dengan mengalirkan air
ke permukaan tanah/lahan. Aplikasinya ada yang dengan
membuat parit (atau got di sekeliling lahan), ada juga yang pakai
pipa yang kemudian air di alirkan ke parit sekitar lahan untuk
kemudian masuk ke saluran air (cekungan antar bedengan).
Kalau untuk tanaman padi metode ini adalah cara yang paling
baik, karena tanaman padi suka digenangi. Biasanya air masuk
dari saluran irigasi kemudian masuk ke lubang atau pipa yang
ada di pematang sawah. Selain untuk tanaman padi, metode
irigasi ini juga cocok untuk tanaman pangan lain yaitu jagung.
Untuk tanaman buah, adalah tanaman jeruk yang biasanya
menggunakan metode ini.

II. Irigasi Pancaran (sprinkler irrigation)


Irigasi pancaran atau curah adalah metode irigasi yang
mengalirkan air melului pipa bertekanan kemudian dipancarkan
ke udara dengan alat pemancar (sprinkler), sehingga air jatuh ke
tanaman atau ke lahan sebagai tetesan air mirip dengan air hujan
alami. Aplikasi atau penerapan metode irigasi pancaran ini
cukup banyak manfaatnya, tidak hanya untuk menyalurkan air ke
lahan, tapi bisa juga disertai pemberian pupuk. Selain itu irigasi
sprinkler juga terbukti efektif untuk pengendalian hama kutu
kebul pada tanaman horti. Penggunaan sprinkler ini biasanya
digunakan oleh petani kentang, tebu, jagung, bawang merah atau
pun wortel dan para pekebun/penangkar bunga dan lain-lain.

III. Irigasi Tetes (drip irrigation)


Irigasi tetes, adalah cara irigasi dengan cara meneteskan air
irigasi melewati pipa atau selang berlubang, yang menetes pada
zona akar tanaman. Irigasi tetes cukup populer bagi kebanyakan
petani horti (paprika, cabai, tomat) yang biasanya tanam di
greenhouse. Melihat cara kerjanya tersebut, irigasi tetes
dianggap cukup efisien karena dapat menghemat biaya tenaga
kerja irigasi dan pemupukan, karena pemberian pupuk juga bisa
dilakukan bersamaan dengan pemberian air. Selain itu, teknologi
irigasi tetes juga hemat di air, karena pemakaian air hanya
membasahi media dimana akar tumbuh, tidak membasahi
seluruh areal lahan.

Anda mungkin juga menyukai