Oleh:
WARDATUL AINI PUTRI
1925011019
PENDAHULUAN
Air irigasi bersumber dari waduk, sungai, dan air tanah. Cara untuk
sawah sesuai kebutuhan. Besarnya kebutuhan air irigasi sesuai pada keadaan dan
cara pengolahan lahan. Apabila besarnya kebutuhan air irigasi diketahui maka dapat
diprediksi pada waktu tertentu, kapan ketersediaan air dapat memenuhi dan tidak
besarnya ketersediaan air tidak dapat memenuhi besarnya kebutuhan air irigasi
maka harus dicari solusinya untuk dapat memenuhi kebutuhan air tersebut.
Cara untuk mengatasi masalah ketersediaan air tidak dapat memenuhi kebutuhan
air irigasi dapat dilakukan dengan perbaikan jaringan irigasi. Perbaikan jaringan
irigasi ini membutuhkan dana yang besar dan waktu pekerjaan yang lama. Salah
satu cara lain yang dapat dilakukan di lapangan yaitu dengan membuat pola tanam
sesuai dengan kondisi dan keadaan daerah irigasi tersebut, sehingga besarnya
ketersediaan air di daerah irigasi dapat memenuhi kebutuhan air irigasi pada daerah
tersebut. Jadwal pembagian air irigasi harus berdasarkan pola tanam yang cocok
Salah satu cara untuk meningkatkan hasil pertanian adalah dengan cara
menggunakan pengaturan cara pemberian air irigasi yang baik dan juga pengaturan pola
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Manfaat
a. menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi elbih luas,
d. mengurangi kerebahan,
e. mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan
gabah)
coklat dan penggerek batang, dan mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama
tikus.
2. Bibit ditanam pada kondisi tanah jenuh air dan petakan sawah dialiri setelah 3-4 hari
b. Tinggi genangan pada hari pertama lahan diairi sekitar 3 cm dan selama 2 hari
c. Lahan sawah diairi lagi pada hari ke empat. Cara pengairan ini berlangsung sampai
d. Mulai dari fase pembentukkan malai sampai pengisian biji petakan sawah digenangi
terus,
e. Sekitar 10-15 hari sebelum tanaman dipanen, petakan sawah dikeringkan. Lakukan
tanam. Apabila sumber air tidak cukup menjamin selama satu musim, maka lakukan
pengaliran bergilir dengan periode lebih lama sampai selang 5 hari. Lakukan
pengairan dengan mempertimbangkan sifat fisik tanah. Pada tanah berpasir dan cepat
Prinsip Pengairan Basah Kering dari penerapan PBK adalah memonitor kedalaman air
dengan menggunakan alat bantu berupa pipa. Setelah lahan sawah diairi, kedalaman air akan
menurun secara gradual. Ketika kedalaman air mencapai 15 cm di bawah permukaan tanah,
lahan sawah kembali diairi sampai ketinggian sekitar 5 cm. Pada waktu tanaman padi
berbunga, tinggi genangan air dipertahankan 5 cm untuk menghindari stress air yang
berpotensi menurunkan hasil. Batas kedalaman air 15 cm ini dikenal dengan PBK aman (safe
AWD) yang bermakna bahwa kedalaman air sampai batas tersebut tidak akan menyebabkan
penurunan hasil yang signifikan karena akar tanaman padi masih mampu menyerap air dari
zona perakaran. Setelah itu, pada fase pengisian dan pemasakan, PBK dapat dilakukan
kembali. Apabila terdapat banyak gulma pada saat awal pertumbuhan, PBK dapat ditunda 2
teknologi PBK untuk mengamati air di bawah permukaan. Pipa bisa diganti dengan bahan
lain seperti bambu atau bahan lainnya. Banyaknya alat yang diperlukan tergantung pada
tofografi lahan, satu alat bisa mewakili luasan 500 m2, sedangkan pada kemiringan 3 – 5%
satu unit alat mewakili 100 m2. Pipa berukuran 35 cm dibenamkan sedalam 20 cm, sehingga
tinggi pipa dari permukaan tanah adalah 15 cm, kemudian tanah di dalam pipa dikeluarkan.
Untuk tahapan pengkajian atau uji coba, petani memonitor/mengukur kedalaman air di dalam
pipa setiap interval waktu 2 hari dan melakukan teknik basah kering (pengairan lahan sawah)
sesuai dengan prinsif PBK. Setelah petani percaya PBK tidak menurunkan hasil secara nyata,
pipa yang dibenamkan cukup 15 cm sesuai dengan PBK aman dan tidak perlu lagi mengukur
dengan mistar. Petani pun bisa mencoba mengubah batas PBK aman yakni dengan
menambah batas kedalaman muka air untuk diairi misalnya 20 cm, 25 cm, dan 30 cm.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi. 2013. Hasil Besar Dari Irgasi Kecil. Koran Harian Media Indonesia. Jakarta.