I CIBEUREUM HILIR DI
1. LATAR BELAKANG
Irigasi merupakan usaha penyediaan, pengaturan dan penyaluran air irigasi untuk
menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air
bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Irigasi dimaksudkan untuk
yang diwujudkan melalui keberlanjutan sistem irigasi. Irigasi berarti mengalirkan air
dari sumber air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan
tidak hanya bersandar pada produktifitas saja tetapi juga pada kemampuannya untuk
produksi.
Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah guna pemenuhan kebutuhan pangan
pertanian yang paling produktif adalah usaha untuk pemanfaatan air untuk irigasi guna
1
Sukabumi mempunyai luasan areal pesawahan yang luas. di kecamatan
Cibeureum luas areal pesawahannya yaitu seluas 449 Ha dan di Cibereum Hilir yaitu
153 Ha, maka dibangunlah D.I Cibereum hilir. Pembangunan saluran irigasi sangat
dilahan akan terpenuhi walaupun lahan tersebut berada jauh dari sumber air.
Pada daerah irigasi Cibeureum Hilir ditemukan kendala seperti rusaknya saluran
sebagian petak tersier. Tugas akhir ini akan merencanakan kebutuhan air irigasi di
daerah irigasi Cibeureum Hilir. Perencanaan kebutuhan air irigasi ini karena terdapat
areal pesawahan yang luas yang membutuhkan air sebagai sumber kehidupan bagi
tanaman.
4. Menghitung biaya yang dibutuhkan perencanaan kebutuhan air irigasi untuk lahan
pertanian.
2
1. Perhitungan kebutuhan air pada irigasi Cibeureum Hilir.
5. LANDASAN TEORI
5.1. IRIGASI
pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi
3
pompa dan irigasi rawa. Secara umum irigasi adalah kegiatan yang bertalian dengan
usaha untuk mendapatkan air guna menunjang kegiatan pertanian seperti sawah,
prasarana irigasi yaitu berupa bangunan dan jaringan saluran untuk membawa dan
membagi air seacara teratur kepetak irigasi yang sealnjutnya digunakan untuk
tempat media pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik
bertindak sebagai pelaku subjek atau air sebagai media objek. Proses-proses utama
tanah hanya dapat berlangsung apabila terdapat air. Oleh karena itu, air merupakan
sumber kehidupan.
adalah agar daerah daerah pertanian dapat di airi sepanjang waktu, baik
4
4. Untuk kolmutase, yaitu meninggikan tanah yang rendah (rawa) dengan
6. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhunya lebih tinggi
musim tersebut.
1. Irigasi permukaan
2. Irigasi lokal
pipa yang dipasang di suatu area tertentu, sehingga air hanya akan
mengalir di area tersebut saja. Seperti halnya jenis permukaan, irigasi local
5
menggunakan prinsip gravitasi sehingga lahan yang lebih tinggi akan
tekanan khusus dari alat pencurah sehingga muncul pancaran air layaknya
4. Irigasi pasang-surut
yang direncanakan untuk tipe irigasi ini adalah areal yang mendapat
dan 10 – 15 km masuk kedarat. Air genangan yang berupa air tawar dari
sungai alan menekan dan mencuci kandungan tanah sulfat asam dan akan
jenis air dari sumber air, biasanya sumur ke lahan pertanian menggunakan
pipa atau saluran. Jika sumber air yang digunakan dalam jenis ini bisa
6
diandalkan, artinya tidak surut pada musim kemarau, maka kebutuhan air
Tidak semua air cocok untuk digunakan bagi kebutuhan air irigasi. Air yang
dapat digunakan dinyatakan kurang baik untuk air irigasi adalah ssebagai berikut:
1. Mengandung bahan kimia yang beracun bagi tumbuhan atau orang yang
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama
periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) diatas permukaan horizontal
5.6. KLIMATOLOGI
sifat iklim. Ilmu klimatologi yaitu cabang ilmu pengatahuan yang membahas sintesis
7
atau static unsur-unsur cuaca hari demi hari dalam periode tertentu di suatu tempat
Kebutuhan air air irgasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk
dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan
1. Penyiapan lahan
yang dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlsha (1968). Metode tersebut
didasarkan pada laju air konstan dalam lt/d/ha selama periode penyiapan lahan
IR = Mek/(ek – 1) (1)
di mana :
M = Eo + P (2)
di mana :
Eo = evaporasi air terbuka yang diambil 1.1 ETo selama penyiapan lahan (mm/hari)
P = perlokasi (mm/hari)
8
K = M.T/S (3)
di mana :
Mm
2. Penggunaan Konsumtif
Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman untuk proses
Etc = Kc Eto
Dimana :
Kc = koefisien tanaman
bergerak dari permukaan tanah, permukaan air dan penguapan melaui tanaman.
Jika air yang tersedia dalam tanah cukup banyak maka evapotranspirasi itu
kebutuhan konsumtif tanaman yang merupakan jumlah air untuk evaporasi dari
permukaan areal tanaman dengan air untuk transpirasi dari tubuh tanaman.
air, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, tekanan udara dan sinar
matahari yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Rumus Penmann
9
dalam bentuknya yang dimodifikasi yang menunjukkan evapotranspirasi potensial
Dimana:
ed = RH . ea
pengamatan
Rn = Rns – Rn1
Rns = (1-r) x Rs
r = Koefisien pemantulan
10
F(T) = Fungsi temperatur, dimana :
F(T) = σ . T4
T = (t + 273oK)
Perlokasi adalah geraakan ke bawah dari zona air tidak jenuh yang tertekan di
antara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Daya
dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam zona tidak jenuh yang terletak antara
a. Berdasarkan kemiringan :
b. Berdasarkan tekstur :
11
2. Sedang (lempung kepasiran) = 2 – 3 mm/hari
3. Ringan = 3 – 6 mm/hari
dilakukan menurut kebutuhan. Jika tidak ada penjadwalan semacam itu, lakukan
Hujan yang diharapkan terjadi selama satu musim tanam berlangsung disebut
curah hujan efektif. Masa hujan efektif untuk suatu lahan persawahan dimulai dari
Curah hujan efektif untuk tanaman lahan tergenang berbeda dengan curah hujan
periode musim hujan dan musim kemarau. Perhitungan curah hujan efektif
dilakukan atas dasar prinsip hubungan antara keadaan tanah, cara pemberian air
Curah hujan efektif (R80) dihitung dari data curah hujan rata-rata setengah
bulanan yang selanjutnya diurutkan dari data terkecil hingga terbesar (PUPR KP,
R80 = R – 0,842. Sd
Dimana :
12
R = Curah hujan bulanan rata – rata (mm)
Sd = Standar deviasi
Curah hujan efektif dalam budidaya padi adalah hujan yang jatuh di petak sawah
tinggi genangan yang diinginkan, mengganti kehilangan air yang disebabkan oleh
Penentuan curah hujan efektif digunakan rumus empiris yang menyatakan bahwa
70% dari curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun
Dimana :
kemungkinan terpenuhi yang sudah ditentukan dan dapat dipakai untuk irigasi.
rendah dari debit andalah adalah 20%). Debit andalan ditentukan untuk periode
tengah – bulanan. Debit minimum sungai di analisis atas dasar data debit harian
sungai. Agar analisisnya cukup tepat dan andal, catatan data yang diperlukan harus
13
meliputi jangka waktu paling sedikit 20 tahun. Jika persyaratan ini tidak bisa terpenuhi,
maka metode hidrologi analitis dan empiris bisa dipakai. (PUPR KP 01, 2015).
dilakukan dengan memasukan daktor koreksi besaran 80% - 90% untuk debit
Untuk menentukan debit andalan dibutuhkan seri data debit yang panjang yang
dimiliki oleh setiap stasiun pengamatan debit. Secara umum analisis debit
menggunakan metode empiris dari F.J Mock (1973) yaitu analisis keseimbangan air
untuk menghitung harga debit bulanan berdasarkan transformasi data curah hujan
empiris tersebut digunakan apabila terdapat catatan debit sungai yang hilang.
Prinsip metode F.J mock menyatakan bahwa hujan yang jatuh pada daerah
tangkapan air, sebagian akan hilang akibat evapotranspirasi, seabgian akan langsung
menjadi direct runoff dan sebagian lagi akan masuk ke dalam tanah atau terjadi
infiltrasi.
14
5.9. DEBIT YANG DIBUTUHKAN
Dimana:
a. Saluran Primer
b. Saluran Sekunder
c. Saluran Tersier
𝑄= 𝐴 𝑥 𝑁𝐹𝑅𝐸𝑓𝑓 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑖𝑒𝑟
Saluran dapat digolongkan atas saluran alam dan saluran buatan. Saluran
alam meliputi semua alur air yang terdapat secara alamiah di bumi. Sedangkan
15
saluran buatan dibentuk oleh manusia. penampang saluran buatan direncanakan
Dalam hal ini kita tidak boleh sembarangan mendesain dimensi saluran irigasi.
Karena, ada sangkut pautnya dengan rancangan anggaran biaya dan kapasitas
pendistribusian air ke tiap petak – petak sawah yang akan di alirkan oleh air tersebut.
5.12. HEC-RAS
River Analysis System (RAS), yang dibuat oleh Hydrologic Engineering Center (HEC)
yang merupakan satu divisi di dalam Institute for Water Resources (IWR), di bawah
aliran permanen maupun tak permanen (steady and unsteady one-dimensional flow
model). HEC-RAS versi terbaru saat ini, Versi 5.0.3, beredar sejak Januari 2016. HEC-
memakai data geometri yang sama, routine hitungan hidraulika yang sama, serta
beberapa fitur desain hidraulik yang dapat diakses setelah hitungan profil muka air
fitur graphical user interface, analisis hidraulik, manajemen dan penyimpanan data,
16
6. METODE PENELITIAN
Mulai
Perhitungan RAB
Selesai
17
7. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
untuk bahan, upah, dan biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
bangunan atau proyek tersebut. Rencana anggaran biaya pada bangunan atau
karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja. Dalam penyusunan
harga satuan tiap persegi (m2) luas lantai. Rencana anggaran biaya kasar
satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang
proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan ketentuan
anggaran biaya yang dihitung dengan teliti didasarkan atau didukung oleh:
2. Gambar
3. Harga
18
8. SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR
Sistematika penulisan dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, tujuan penulisan tugas akhir, ruang lingkup, metode
RESIDENCE
Berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil seluruh uraian dari
pembahasan sebelumnya.
19
9. JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
Berikut ini adalah tabel kebutuhan data yang diperlukan untuk perencanaan
daerah irigasi di wilayah kabupaten Bekasi Kecamatan Babelan D.I Kedung Jaya.
DATA
-
1. Curah hujan 10 Sudah Tersedia
tahunan
20
3. Data Belum Tersedia
Klimatologi
-
9. Amalia, Sri Rika, Perencanaan Air pada Areal irigasi Bendung Walahar.
21