Anda di halaman 1dari 21

IRIGASI dan DRAINASE

Tim Pengajar :
1. Dr. Ir. Halim Akbar, M.Si
2. Ir. Mulyadi Nurdin, MP

Program Studi Agroekoteknologi


Fakultas Pertanian
Universitas Malikussaleh
Selasa, 18 Sept 2018 2018
Irigasi & Drainase

Irigasi : adalah suatu usaha manusia untuk menambah


kekurangan air dari pasokan hujan untuk
pertumbuhan tanaman yang optimum

Drainase : adalah suatu usaha manusia untuk membuang


kelebihan air yang merugikan tanaman
SEJARAH & PERKEMBANGAN IRIGASI DI INDONESIA

 Pembangunan irigasi di zaman Hindia Belanda dimulai dengan adanya


kelaparan karena gagal panen tahun 1848/49 sekitar 200.000 orang
meninggal dunia di Demak (Van der Giessen, 1946), sehingga pada
tahun 1859 dibangun bendung Glapan di S. Tuntang mengairi 12.000 ha

 Awal abad ke 20 lahir “politik etis” yang intinya untuk


meningkatkan kesejahteraan masyarakat pribumi dengan
memprogramkan 3 hal yakni :
(1) IRIGASI,
(2) EDUKASI dan
(3) TRANSMIGRASI.
 Tahun 1885 dibentuk Departemen BOW (Burgerlijke Openbare
Werker) cikal bakal Departemen Pekerjaan Umum

 Tahun 1905 dibentuk Departement van Landbouw, cikal bakal


Departemen Pertanian. Selain irigasi yang dibangun pemerintah
pada tahun 1914, sudah ada sawah beririgasi yang dibangun
masyarakat seluas 2/3 dari total sawah beririgasi
Tabel. 1 Perkembangan Pelaksanaan Pembuatan Irigasi

Tabel 2. LahanIrigasi diJawa( ha) dari tahun1914 – 1925


Apakah benar pembangunan irigasi besar-besaran di zaman Belanda
telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti tujuan semula
politik etis?

Ada dua pendapat :


I. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena adanya peningkatan
produksi padi/palawija, perbaikan fasilitas transport, air minum, air
mandi dan untuk ternak..?
II. Tidak ada peningkatan hasil padi, yang jelas penduduk meningkat
tahun 1880 penduduk Jawa 19,5 juta dan pada tahun 1930 menjadi
41,7 juta jiwa (0,44 juta/tahunatau2,28%).
BEBERAPA PENGERTIAN IRIGASI

a. Daerah Irigasi
adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi yang bisa
disingkat dengan D I.
b. Jaringan Irigasi
adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan
untuk pengaturan air irigasi yang mencakup penyediaan pengambilan,
pembagian.
c. Jaringan Utama
adalah jaringan irigasi yang berada dalam satu sistem irigasi, mulai dari
bangunan utama (bendung/ bendungan) saluran induk / primer, saluran sekuder
dan bangunan sadap serta bangunan pelengkapnya.
d. Saluran Sekunder
adalah saluran pembawa air irigasi yang mengambil air dari bangunan bagi di
saluran primer yang berada dalam jaringan irigasi.
e. Jaringan Tersier
adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan
untuk pengaturan air irigasi yang mencakup penyediaan, pengambilan,
pembagian.
Gambar 1. Saluran Irigasi
TUJUAN IRIGASI
1. Secara langsung
a. Menambah air pada areal pertanian, untuk mencukupi kebutuhan air terutama
pada saat tidak turun hujan.
b. Memupuk areal pertanian, karena air yang dialirkan dari sumber air sampai ke
areal pertanian banyak mengandung unsur-unsur hara yang banyak
dibutuhkan untuk kehidupan tanaman.

2. Secara tidak langsung


Pemberian air dapat menunjang usaha pertanian melalui berbagai cara, antara
lain :
• Sebagai transportasi
• Mengatur suhu tanah
• Pencucian tanah
• Pemberantasan hama
• Meningkatkan kualitas air
• Memperbaiki permukaan air tanah
• Menetralisir air yang kotor
SUMBER AIR IRIGASI

Ada beberapa hal yang tidak boleh kita lupakan dalam


sistem irigasi, yaitu antara lain :
dari manakah sumber air yang akan digunakan?
bagaimana cara pemberian air irigasi?
bagaimanakah sistem irigasi yang digunakan?
Sumber air dalam irigasi dapat digolongkan dalam 3 (tiga)
golongan, yaitu :

Mata Air, yaitu air yang terdapat di dalam tanah, seperti sumur dan air
tanah. Air tersebut banyak mengandung zat terlarut sehingga mineral
bahan makan tanaman sangat kurang dan pada umumnya konstan.

Air Sungai, yaitu air yang terdapat di atas permukaan tanah. Air
tersebut banyak mengandung lumpur yang mengandung mineral
sebagai bahan makan makanan, sehingga sangat baik untuk
pemupukan.

Air Waduk, yaitu air yang terdapat di permukaan tanah. Air waduk di
sisni dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu waduk alami dan
waduk buatan manusia. Air waduk selain untuk pertanian juga bisa
untuk perikanan, penanggulangan banjir, pembangkit listrik dan
pariwisata.
Manfaat Irigasi bagi makhluk hidup yang hidup di alam,
termasuk kita sebagai manusia.
1. Melancarkan aliran air ke lahan sawah
Manfaat paling umum yang diketahui banyak orang dari irigasi ini adalah untuk
mengalirkan air menuju ke lahan persawahan

2. Membasahi tanah persawahan


Salah satu tujuan dialirkannya air ke lahan persawahan adalah membuat tanah
persawahan menjadi basah. Tanah persawahan yang basah akan memudahkan
tanah untuk ditanami
3. Mengatur pembasahan lahan persawahan
Pembasahan tanah sawah ini memang sangat dibutuhkan. Namun pembasahan
tersebut tidak asal basah saja,
Irigasi berfungsi sebagai pembasah sekaligus pengontrol pembasahan tanah
sawah tersebut. Salah satu manfaat untuk mengontrol pembasahan tanah
sawah tersebut agar sawah dapat dialiri air sepanjang tahun, baik di musim
kemarau maupun musim penghujan.
4. Mempermudah petani untuk mengairi lahan sawah
Tujuan irigasi dibentuk agar sawah milik petani ini tidak terlalu sulit jika ingin
mendapatkan air, terlebih ketika musim kemarau datang
Jika sumber air berada jauh dari sawah, maka petani tidak perlu bersusah
payah untuk menimba air dan membawanya ke sawah karena sudah ada
saluran irigasi yang akan membawa air ke lahan sawah tersebut.

5. Mencukupi kebutuhan air pada sawah


Sebagaimana diketahui bersama bahwa sawah ini merupakan satu bidang atau
lahan yang sangat membutuhkan banyak air agar tumbuhan yang ditanam di
dalamnya tumbuh subur dan berbuah banyak sehingga petani bisa
mendapatkan hasil panen yang melimpah

6. Pengatur suhu dalam tanah

Irigasi berfungsi untuk menurunkan suhu dalam tanah sehingga lebih


kondusif untuk masalah pertanian.
7. Menyuburkan tanah

Tanah yang dibasahi oleh air dari irigasi ini akan manjadi tanah yang subur. Hal ini
karena biasanya air yang diambil dari sumber air dan akan dialirkan ke sawah
tersebut mengandung lumpur dan berbagai macam zat hara lainnya. Hal ini
menjadikan tanah perawahan menjadi tanah yang subur dan siap ditanami.

8 Sebagai sarana pendukung ketahanan pangan


Irigasi ini karena manfaatnya yang luar biasa bagi tanah persawahan dan juga
bagi tanaman yang ada di dalamnya, maka irigasi ini dapat dikatakan sebagai
salah satu sarana pendukung untuk ketahanan pangan yang ada di Indonesia.
Jika tidak ada saluran irigasi, maka area persawahan kita mungkin akan
mengalami kekeringan dan tanaman tidak dapat tumbuh dengan subur sehingga
petani tidak akan mendapatkan panen yang banyak. Jika semua petani di
Indonesia mengalami hal yang sama, tentu saja hal seperti ini akan sangat
merugikan negara karena pasokan bahan makanan dari negeri sendiri hanya
sedikit, dan pemerintah akan terpaksa mengimpor. Oleh karena itu, irigasi ini
sangat penting, baik bagi petani, bagi tanaman sendiri, dan kita yang
mengonsumsi hasil pertanian, dan juga bagi perekonomian negara kita sendiri.
Dalam pengelolaan sistem irigasi ada beberapa prinsip
yang harus dijalankan oleh pengelola, yaitu ;
Pengelolaan irigasi diselenggarakan dengan mengutamakan kepentingan
masyarakat petani
Pengelolaan irigasi dilaksanakan dengan mengoptimalkan pemanfaatan
air permukaan dan air bawah tanah secara terpadu

Pengelolaan irigasi dilaksanakan dengan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan
pengelolaan dengan memperhatikan kepentingan pengguna di bagian hulu, tengah
dan hilir secara seimbang.
Penyelenggaraan pengelolaan irigasi dilakukan dengan melibatkan semua pihak
yang berkepentingan agar dapat dicapai pemanfaatan jaringan irigasi yang optimal.

Keberlanjutan sistem irigasi dilaksanakan dengan dukungan keandalan air irigasi


dan prasarana irigasi yang baik, guna menunjang peningkatan pendapatan
petani.

Dalam rangka menunjang peningkatan pendapatan petani, pengelolaan irigasi


dilaksanakan dengan mengantisipasi modernisasi pertanian dan diversifikasi atau
penganekaragaman usaha tani dengan dukungan penyediaan sarana dan
prasarana sesuai kebutuhan.
Sejak Pelita I :
Komitmen rehabilitasi dan perluasan irigas dipacu oleh kepentingan
mencapai swasembada beras, dengan bantuan kredit lunak dari IDA
(International Development Agency)

Pada kurun waktu 1969-1984 : Areal Irigasi seluas 3,4 juta hektar
dalam kondisi rusak menjadi 5,0 juta hektar kondisi baik.

Intensitas Penanaman padi meningkat dari 100% menjadi 145%.

Produktivitas naik lebih dari 2 kali lipat (2 ton GKG/ha – 4,3 ton GKG/ha).

Swasembada beras dicapai tahun 1984 – 1993, tapi sejak tahun 1994
mulai lagi impor beras sekitar 2 –2,5 juta ton/tahun
Jumlah Penduduk dan Kebutuhan akan Beras
Beberapa penyebab kenapa swa-sembada beras tidak
dapat dipertahankan (1984-1993) :

(a) Kenaikan jumlah penduduk sekitar 2% per tahun.


(b) Naiknya konsumsi beras sekitar 0,6% per tahun dari 110 kg/kapita/ tahun
(1967) menjadi 130 kg/kapita/tahun (1997).
(c) Kebijakan nilai tukar rupiah yang overvalued terhadap dollar, sehingga
harga impor komoditas pertanian menjadi lebih murah dari pada produksi
dalam negeri
(d) Nilai Tukar Petani menurun
(e) Perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi non-pertanian
sekitar 5.000 –20.000 ha/tahun,terutama di Jawa.
(f) Perkembangan pembentukan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai
Air) yang cenderung “top down” dengan adopsi standard
rancangan bangunan irigasi dan kelembagaan P3A versi birokrasi
irigasi
(g) Sebagian besar sistem irigasi yang dibangun masyarakat ikut
terkooptasi menjadi sistem irigasi berwawasan pemerintah,
akibatnya melemahkan dinamika internal dan meningkatkan
ketergantungan (memperlemah pemberdayaan) pada pemerintah.
(h) Disadari sejak tahun 1990, biaya OP (Operasi dan Pemeliharaan)
tidak memadai lagi, sehingga terjadi penurunan peformansi jaringan
irigasi. Untuk itu dilakukan Penyerahan Irigasi Kecil (PIK) di bawah
500 ha kepada P3A. Perhitungan PCI JICA tahun 2000 AKNOP :
US$ 15-20/ha/tahun, APBN dan APBD (1999/2000):Rp 71.000 /ha/thn.

AKNOP : Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan


- Pangan. . . ?
- Ketahanan pangan . . . ?
- Kedaulatan pangan . . ?

Anda mungkin juga menyukai