Anda di halaman 1dari 36

Predatory stink bug, Tethida barda,

and prey

Jenis-jenis Musuh Alami dalam


Pengendalian Hayati: Predator
Hendrival
PENDAHULUAN
RUANG LINGKUP PEMANGSAAN DAN
KARAKTERISTIK PEMANGSA
DEFINISI PEMANGSAAN
1. Organisme membunuh organisme lainnya untuk
kebutuhan makannya
a. Definisi umum, menyangkut juga tumbuhan, grazer &
pemakan biji
b. Parasitisme tidak masuk dalam kategori ini
2. Individu dari satu spesies memakan atau
mengkonsumsi individu hidup lainnya
a. Menyangkut definisi di atas ditambah herbivora dan
parasitisme
b. Organisme yang dimangsa tidak selalu harus mati
DEFINISI PEMANGSAAN
3. Suatu populasi mengambil manfaat dari kehidupan
populasi lainnya
a. Aspek perilaku tidak diperhitungkan
b. Lebih fokus pada hasil proses ekologis
4. Suatu proses ekologi dimana energi dan materi
mengalir dari satu spesies ke spesies lainnya
a. Defisini tanpa pengecualian, mencakup seluruh
Heterotrop
DEFINISI PEMANGSAAN

1. Organisme membunuh organisme lainnya


untuk kebutuhan makannya
2. Serangga yang membunuh serangga
lainnya untuk kebutuhan makannya
Orius
laevigatus KARAKTERISTIK PREDATOR

KARNIVORA
KONSUMEN TERSIER
Phytoseiulus
persimilis KARNIVORA
KONSUMEN SEKUNDER

HERBIVORA
KONSUMEN PRIMER

Trips AUTOTROP
PRODUSEN PRIMER

Hierarki ekologi pada serangga sebagai predator


1. Karnivora
Cucurbitaceae
Karnivora atau konsumen kedua memperoleh energinya dari
herbivora. Karnivora menggunakan energi untuk terus hidup
melalui proses pernafasan, pertumbuhan, dan reproduksi
2. Membinasakan atau melumpuhkan mangsa sebelum
mengkonsumsi

Stenopogon spec. with


Palpares libelluloides as prey
3. Satu individu predator umumnya membutuhkan lebih dari
satu mangsa untuk perkembangan pertumbuhannya
4. Tubuh umumnya lebih besar dari mangsanya, dengan
beberapa pengecualian, misalnya A. aphidimyza

Larva of the predatory midge (Aphidoletes A larva feeding on aphids who themselves feed
aphidimyza) in a colony o` its aphid prey on Silene dioica
5. Organ tubuh berkembang baik sehingga dapat bergerak
cepat atau terbang jauh serta modifikasi embelan yang
memungkinkan melakukan fungsi yang lebih dari yang
dimiliki serangga pada golongan lainnya

Tungkai depan belalang


Mata majemuk capung
sembah yang
yang besar dan dapat
disesuaikan untuk
menangkap bayangan
menangkap dan
Alat mulut Reduviidae pada radius 360o
memegang mangsa
yang kokoh dan kuat
Tungkai depan belalang sembah yang
disesuaikan untuk menangkap dan
SEM close-up view of an Assassin Bug memegang mangsa
(Reduviidae) head with mouth
6. Ada heteroecism
(imago dan serangga
pradewasa hidup
pada habitat dan
sumber makanan
yang sama sehingga
menimbulkan
kompetisi di dalam
Tidak ada spesies itu sendiri)
heteroecism
Heteroecism

7. Umumnya generalis, beberapa spesialis terutama pada


Coccidophagous
Pengenalan Serangga Predator
• Spesies-spesies yang menjadi predator
serangga lain dijumpai hampir pada semua
ordo serangga.
– Coleoptera
– Neuroptera
– Hymenoptera
– Diptera
– Hemiptera
– Odonata (capung)
– Aranea (laba-laba)
ORDO COLEOPTERA
• Ordo Coleoptera yang dikenal sebagai bangsa kumbang
memiliki anggota yang sebagian bertindak sebagai
predator. Famili yang menjadi predator antara lain
– Coccinellidae, Carabidae, Staphylinidae, Histeridae, Lampyridae,
Cleridae, Cantharidae, Meloidae, Cincindelidae, Dysticidae,
Hydrophilidae, dan Gyrinidae.
• Coccinelidae dan Carabidae dipandang sebagai agen
pengendali hayati penting serangga hama tanaman.
Coccinellidae. Famili ini sudah banyak yang berhasil
digunakan sebagai musuh alami di daerah tropik maupun
subtropik.
Famili Coccinellidae
 Tubuh oval seperti tempurung
 Antena pendek dan menggada
 Antena dan kepala seringkali
tersembunyi atau tertutup pronotum
 Sternum abdomen pertama kelihatan
dengan garis-garis koksa yang
melengkung
 Tidak terdapat rambut-rambut halus Posisi dorsal

pada elitra (predator) dan pada elitra


terdapat rambut-rambut halus

Predator dari B. tabaci


 Harmonia octomaculata
 Menochillus sexmaculata
 Micrapis inops
 Scymnus sp.
 Coccinella sp. Posisi ventral
Harmonia octomaculata
 H. octomaculata adalah predator
yang banyak ditemukan pada
pertanaman Leguminoceae,
Cucurbitaceae, dan Solanaceae.
 Memangsa serangga seperti
Aleyrodidae, Aphididae, Coccidae,
dan Cicadellidae
 Pada elitra terdapat lima bercak
atau corak
Menochilus sexmaculata
 M. sexmaculata merupakan predator
yang dominan di dataran rendah.
 Banyak ditemukan pada tanaman
tembakau, jagung, tebu, kopi, dan
Teh
 Pada elitra terdapat tiga bercak atau
corak
 Memangsa serangga seperti
Aleyrodidae, Aphididae, Coccidae,
dan Cicadellidae
Micraspis inops
 M. inops merupakan predator yang
dominan pada habitat padi kering
maupun basah
 Pada elitra terdapat satu bercak
atau corak
 Memangsa serangga seperti
Aleyrodidae, Aphididae, Coccidae,
dan Cicadellidae
Scymnus sp.
 Scymnus sp. adalah predator pada agroekosistem
 Tubuh berukuran lebih kecil (0,5 – 1 mm)
 Memangsa serangga seperti Aleyrodidae, Aphididae, Coccidae, dan
Cicadellidae
 Elytra berwarna hitam polos mengkilat

Coccinella sp.
 Coccinella sp. merupakan yang ditemukan pada berbagai
agroekosistem, misalnya pada jagung, kacang panjang dan talas
 Memangsa serangga seperti Aleyrodidae, Aphididae, Coccidae, dan
Cicadellidae serta tungau hama
 Pada elitra terdapat tiga bercak atau corak
Paederus fuscipes (Coleoptera: Staphylinidae)
Famili Staphylinidae
 Bentuk tubuh ramping dan memanjang
 Elitra pendek dan tidak menutup seluruh abdomen,
hanya ruas abdomen 1 sampai 3 yang tertutup
 Antena memanjang dan ujung sedikit menggada
 Terdapat 4 ruas abdomen yang terlihat dibelakang
elitra
 Biasanya tubuh berwarna orange, coklat, dan hitam
 Bersifat predator yang memangsa serangga seperti
Aleyrodidae, Aphididae, Coccidae, dan Cicadellidae
serta tungau
Paederus fuscipes
 Pronotum berbentuk oval memanjang, kaki-kakinya
berwarna kuning kecoklat-coklatan kecuali bagian
apex femur ketiga
 Bagian basal elytra berjarak sangat dekat dan
terlihat seperti menempel pada pronotum
Carabidae (Ground Beetles)
• Tubuh imago umumnya memiliki warna metalik mengkilat
• Serangga dewasa dan larva memiliki alat mulut menggigit-mengunyah
dengan mangsa yang umum, terutama Lepidoptera.
• Namun demikian, sampai saat ini informasi mengenai peran Carabidae
di Indonesia sangat kurang.
• Beberapa contoh yang sering ditemukan di Indonesia:
– Peropsopus
– Colpodes rufitarsis Chaud. dan C. saphyrinus Chaud., Elitra metalik
berwarna hijau kebiruan, kepala dan pronotum coklat terang. Banyak
ditemukan pada tanaman teh.
– Chlaenius spp., umum pada tegalan, contoh pada pertanaman
kedelai, memiliki pola berwarna kuning pada elitra.
• C. bimaculatus Dej.
• C. flaviguttatus Macl.
Carabidae (Ground Beetles)
– Catascopus facialis Wied., berwarna hijau
mengkilat dan pernah ditemukan memangsa
larva Oryctes.
– Calleida spp.
• C. tenuis Andr., kepala dan pronotum berwarna
cokelat, elytra hijau mengkilat dan ujungnya seperti
terpotong. Banyak ditemukan pada tenaman Teh.
• C. splendidula F., banyak ditemukan pada tanaman
Gambir di Sumatera Utara.
– Caliosoma sycophanta L., spesies yang umum
ada di Eropa. Pernah diimport dan dibiakan di
Bogor dan dilepas di Cinjiruan dan Cibodas,
namun tidak dapat hidup dengan baik.
– Ophionea sp., predator larva lepidoptera dan
wereng coklat pada tanaman padi Ophionea sp.
Calleida sp.
Chlaenius bimaculatus (atas) dan Chlaenius sp. (bawah)
Ordo Hemiptera
Hemiptera merupakan ordo terbesar untuk kelompok serangga
yang melalukan metamorfosis hemimetabola. Sebagaian besar
anggotanya merupakan herbivora. Beberapa menjadi predator,
yang diantaranya:
– Reduviidae
• Sycanus spp., Rhinocoris sp., dan Scipicia sp.
– Pentatomidae
• Andrallus sp. dan Eucanthona sp.
– Pyrrhocoridae
• Dyndimus rubiginosus, predator larva lepidoptera, misalnya pada famili
Limacodidae
– Anthocoridae
• Scolopscelis sp., predator penggerek batang tebu pada instar awal.
• Lasiochilus perminutus, musuh alami dari kumbang penggerek batang pisang,
Cosmopolites.
Reduviidae
 Dikenal dengan nama Assassin bugs
 Famili dengan keanggotan yang besar. Di
Amerika Utara diketahui ada 160 spesies
Rhynocoris sp.
 Umumnya berwarna kehitaman atau kecoklatan,
beberapa dengan warna yang menarik
 Kepala umumnya memanjang dengan bagian di
belakang mata berbentuk seperti leher
 Alat mulut menusuk mengisap dengan rostrum
pendek dan kokoh, terbagi ke dalam 3 segmen
 Abdomen pada beberapa spesies melebar pada Sycanus spp.

bagian tengah sehingga bagian lateral terlihat


jelas melebihi sayap
 Beberapa spesies yang dikenal di Indonesia
seperti Sycanus spp., Rhynocoris sp., Scipicia sp.,
dan Ectrychotes sp. Ectrychotes sp.
Orius sp. (Hemiptera: Anthocoridae)
 Bentuk tubuh kecil dengan ukuran 2 mm sampai 5
mm
 Tubuh berwarna hitam dengan tanda warna keputih-
putihan
 Rostrum terdiri dari tiga ruas
 Sayap depan terlihat jelas
 Tarsi terdiri dari tiga ruas
 Bersifat predator di agroekosistem
(Hemiptera: Pentatomidae)
Eucanthona sp., pedator umum yang
dapat ditemukan pada berbagai
agroekosistem. Musuh alami yang sangat
penting untuk ulat api.

Imago Andrallus spinidens berwarna


coklat dengan strip putih pada masing-
masing sayap depan. Terdapat bercak
putih pada bagian ujung skutelum
Predator umum yang dapat ditemukan
pada berbagai agroekosistem pada
berbagai ketinggian tempat.
Mangsa utama larva Lepidoptera
Chrysophidae dan Hemerobiidae
(Ordo Neuroptera)
Chrysopidae dan Hemerobiidae merupakan predator yang umum
ditemukan memangsa serangga-serangga berukuran kecil, seperti kutu
daun, kutu dompolan, kutu perisai, thrips, dan tungau. Namun demikian,
Chrysophidae banyak pula dimanfaatkan untuk mengendalikan telur dan
larva instar awal Lepidoptera

Larva Hemerobiidae yang sedang Larva Chrysophidae yang sedang


memangsa kutudaun memangsa kutuperisai
Telur Chrysophidae (atas) dan
Imago Chrysophidae (atas) dan
Hemerobiidae (bawah)
Hemerobiidae (bawah)
Ordo Diptera dan Famili Syrphidae
 Warna tubuh imago bervariasi dan tubuh berbentuk
ramping
 Proboscis pendek
 Toraks tidak berambut
 Sayap memiliki venasi semu antara R dan M
 Imago berperan sebagai penyerbuk, hidup dari
nektar dan polen
 Imago menyerupai lebah
 Larva berwarna putih abu-abu
 Larva tidak memiliki tungkai tetapi memiliki kaki
semu (pseudopodia).
 Tubuh larva berombak, segmentasi tidak jelas tetapi
sebenarnya terdapat 11 segmen, dan kepalanya
sangat kecil
 Umumnya bersifat predator di agroekosistem
Ordo Diptera dan Famili Asilidae
 Lalat memiliki badan yang kokoh dengan panjang badan antara 5 – 40
mm.
 Tungkai dan thoraknya besar serta abdomen yang panjang.
 Serangga dewasa berperan sebagai predator pada serangga-serangga
yang terbang. Sebelum menangkap mangsanya, lalat umumnya
menunggu di tempat-tempat yang strategis sampai mangsanya muncul
dan ditangkap di udara.
 Larvanya hidup di tanah atau bahan organik yang melapuk dan hidup dari
serangga lainnya.
 Contoh genus dan spesies yang sudah diketahui sebagai predator adalah
• Leptogaster sp.
• Philodicus javanus (Wied)
• Ommatius conopsoides
Oxyopidae
Ordo Aranea
Laba-laba yang memiliki ciri tungkai panjang
dengan mangsa yang umum. Merupakan
laba-laba pemburu yang tak membentuk
jaring. Contoh spesies Oxyopus lineatipes.
Pada abdomen terdapat 2 garis coklat
kemerahan dan 2 garis warna putih
Lycosidae
Laba-laba pemburu yang umum ditemukan
dan dikenal sebagai wolf spider (laba-laba
serigala). Salah satu pemangsa wereng coklat
pada agroekosistem padi. Tubuh memiliki ciri
khusus yaitu berupa pola tubuh pada torak
yang berbentuk seperti garpu. Laba-laba ini
tidak membuat jaring. Contoh spesies Lycosa
pseudoannulata
Salticidae

Laba-laba pemburu dengan kemampuan


melompat. Sangat umum ditemukan di
berbagai agroekosistem. Memiliki mata
besar di bagian depan kepala. Bila diganggu,
Salticidae tidak cepat menghindar, tidak
seperti laba-laba serigala (wolf spider).
Contoh spesies Phidippus sp.

Linyphiidae

Laba-laba berukuran kecil yang menyukai daerah agak


basah. Bergerak lambat dan membuat jarring yang tidak
teratur . Umumnya terdapat di pangkal batang. Sering
ditemukan di pertanaman padi. Contoh spesies
Atypena (= Callitrichia) formosana. Pada abdomen
memiliki ciri berwarna coklat sebanyak tiga pasang
Tetragnathidae

Merupakan laba-laba bertungkai dan bertubuh panjang.


Umumnya ada pada tajuk tanaman dengan membentuk
jaring untuk memerangkap mangsanya yang umumnya
mangsa yang terbang. Contoh spesies Tetragnatha
maxillosa

Araneidae

Laba-laba pembuat jaring yang sering ditemukan di


berbagai agroekosistem pada tajuk tanaman.
Memerangkap mangsa yang umumnya terbang.
Contoh spesies Argiope catenulate
Abdomen memiliki tanda berwarna kuning dan putih
keabuan
PREDATOR DARI KELOMPOK
APHIDOPHAGA DAN COCCIDOPHAGA
• Entomophaga adalah istilah yang umum diberikan kepada kelompok serangga,
baik predator maupun parasitoid, yang menjadikan serangga lain sebagai
makanannya. Untuk kelompok serangga yang pada umumnnya menjadikan kutu
daun (aphid) sebagai inang atau mangsa, biasa disebut Aphidophaga.
Sementara untuk pemakan kutu-kutuan lainnya, seperti Coccidae,
Pseudococcidae, Diaspididae, biasa disebut Coccidophaga.
• Secara taksonomi Aphidophaga atau Coccidophaga dapat berasal dari berbagai
kelompok yang berbeda, baik ordo maupun famili, namun umumnya dalam
istilah ekologi masuk dalam satu GUILD (organisme yang membutuhkan
sumberdaya yang sama dan mengekploitasi dengan cara yang sama pula).
Beberapa contoh ordo dan famili yang masuk dalam kelompok Aphidophaga
dan Coccidophaga yang bersifat sebagai predator adalah Coccinellidae
(Coleoptera), Syrphidae, Cecidomyiidae, dan Chamaemyiidae (Diptera),
Chrysophidae dan Hemerobiidae (Neuroptera).

Anda mungkin juga menyukai