Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Disusun oleh
Nama : Angela Patricia Kerawimg
NIM : 19/20894/BP
Kelas : Antan A
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara I : Pengenalan Hama
Co. Ass :Tedi Kurnianto, SP

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2020
ACARA 1. MORFOLOGI HAMA TANAMAN
I. TUJUAN : Mengenal ciri-ciri morfologi penting beberapa filum
binatang yang sebagian anggotanya menjadi hama tanaman.
II. DASAR TEORI
Hama merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang
umumnya berupa binatang ataupun sekelompok binatang yang dapat
menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya dan menimbulkan
terjadinya kerugian secara ekonomis. Akibat serangan hama produktivitas
tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan
tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu kehadirannya perlu
dikendalikan, apabila populasinya di lahan telah melebihi batas ambang
ekonomi. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-
jenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik), inang yang
diserang, gejala serangan, mekanisme penyerangan termasuk tipe alat
makan serta gejala kerusakan tanaman menjadi sangat penting agar tidak
melakukan kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan pengendalian.
Serangga merupakan kelompok organisme yang paling beragam
jenis dan selalu mendominasi populasi makhluk hidup di muka bumi, baik
yang hidup di bawah,pada dan di atas permukaan tanah. Oleh karena itu
hampir semua jenis tanaman baik yang dibudidayakan maupun yang
berfungsi sebagai gulma selalu diganggu oleh kehadiran serangga hama
tersebut. Dengan demikian dalam proses produksi , masalah hama tersebut
tidak bisa diabaikan, karena akan mempengaruhi produksi secara kualitatif
maupun kuantitatif dan mampu menurunkan produksi sebesar 20,7%,
bahkan menyebabkan kegagalan panen, kalau tidak dilakukan
pengendalian secara efektif. Oleh karena itu petani selalu melakukan
upaya pengendalian terhadap gangguan hama tersebut dengan berbagai
teknik pengendalian yang umumnya masih mengandalkan pestisida kimia.
Demikian juga halnya pada tanaman padi terdapat berbagai jenis serangga
hama dari berbagai ordo yang tingkat gangguannya berbeda pada setiap
fase pertumbuhan .
Penggolongan serangga dibagi atas 6 ordo serangga adalah sebagai
berikut : a) Ordo Orthoptera. Berasal dari kata ethos yang artinya”lurus”
dan pteron artinya “sayap”. Golongan serangga ini sebagian anggotanya
dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya
yang bertindak sebagai predator. Sewaktu istirahat sayap bagian
belakangnya dilipat secara lurus di bawah sayap depan. Sayap depan
mempunyai ukuran lebih sempit daripada ukuran sayap belakang. Alat
mulut nimfa dan imagonya menggigit-mengunyah yang ditandai adanya
labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing
terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya. Tipe
metamorfosis ordo ini adalah paurometabola yaitu terdiri dari 3 stadia
(telur-nimfa-imago).
Tipe perkembangan hidup serangga terbagi atas dua tipe yaitu
paurometabola dan holometabola. Pada paurometabola, bentuk nimfa
mirip dewasa hanya saja saya belum berkembang dan habitat (tempat
tinggal dan makanan) nimfa biasanya sama dengan habitat stadium
dewasanya. Contoh paurometabola adalah jenis-jenis kepik seperti walang
sangit, yang nimfanya menempati habitat yang sama dengan kepik dewasa,
biasanya pada daun. Jenis Jenis belalang (Orthoptera) dan lipas (Blattaria)
juga termasuk paurometabola, nimfa dan stadium dewasanya hidup dan
makan pada habitat yang sama. Dan pada holometabola. Bentuk
pradewasa (larva dan pupa) jenis jenis holometabola ini sangat berbeda
dengan stadium dewasanya. Perhatikanlah bentuk bentuk larva seperti ulat
bulu, ulat hijau, ulat jengkal yang kelak menjadi pupa dan kemudian
menjadi kupu-kupu indah dan berwarna-warni. Habitat larva bisanya
sangat berbeda dari habitat dewasanya. Ulat makan daun sedangkan kupu
mengisap cairan bunga. Demikian pula, larva lebah madu dipelihara oleh
pekerja (dalam koloni), makan madu; tapi lebah dewasa yang bersayap
terbang mencari serbuk bunga sebagai makanannya. Contoh serangga
holometabola Kumbang (Coleoptera), kupu-kupu dan ngengat
(Lepidoptera) dan semut serta lebah (Hymenoptera).
III. PROSEDUR KERJA
A. Alat dan Bahan
Alat :
- Alat tulis
- Buku
- Kamera
Bahan :
- Filum Mollusca
- Filum Arthropoda
- Filum Chordata
B. CARA KERJA
1. Mencari hama serangga sebagai sampel
2. Mengamati hama berdasarkan filum
3. Menuliskan nama spesies hama
4. Mendokumentasikan sampel dan diberi deskripsi
5. Mendeskripsikan hama berdasarkan klasifikasi
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Filum Mollusca
Bekicot (Achatina fulica)

a. Deskripsi
Bekicot adalah kelompok mollusca yang memiliki ukuran tubuh paling
besar di antara yang lainnya. Morfologi tubuh bekicot juga dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu struktur cangkang dan tubuh yang
lunak.binatang ini sering menyerang bagian daun dengan memakan nya
Secara umum berat badan bekicot berkisar antara 150 sampai 200 gram
dan panjang tubuhnya mulai dari 90 sampai dengan 130 mm.

b. Klasifikasi/taksonomi
● Kingdom : Animalia
● Filum : Mollusca
● Kelas : Gastropoda
● Ordo : Pulmonata
● Family : Achamdae
● Genus : Achatina
● Spesies : Achatina fulica
B. Filum Arthropoda
Belalang (Dissosteira carolina)

a. Deskripsi
Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo
Orthoptera. Dari segi anatomi belalang memiliki susunan tubuh unik yang
terbagi menjadi tiga bagian utama: kepala, dada, dan perut. Belalang
kebanyakan memakan tumbuhan yang berarti termasuk hewan herbivora.
Beberapa spesies hidup di tanaman inang dan memakan daun, bunga,
batang dan bijinya

b. Klasifikasi/taksonomi
● Kingdom : Animalia
● Filum : Antropoda
● Kelas : Insecta
● Ordo : Orthoptera
● Family : Acriahdea
● Genus : Dissosteira
● Spesies : Dissosteira carolina
C. Filum Chordata
Tikus(Rattus norvegicus)

a. Deskripsi
Secara morfologi ciri-ciri tikus putih diantaranya seperti albino, kepala
kecil, dan ekor yang lebih panjang dibandingkan badannya, pertumbuhannya
cepat, temperamennya baik, kemampuan laktasi tinggi, dan cukup tahan
terhadap perlakuan. Biasanya pada umur empat minggu tikus putih mencapai
berat 35-40 gram, dan berat dewasa rata-rata 200-250 gram.

b. Klasifikasi/taksonomi
● Kingdom : Animalia
● Filum : Chordata
● Kelas : Mammalia
● Ordo : Rodentia
● Family : Muridae
● Genus : Rattus
● Spesies : Rattus
V. PEMBAHASAN
Hama adalah hewan yang mengganggu atau merusak tanaman
sehingga pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terganggu.
Hama bisa merusak tanaman secara langsung maupun tidak langsung.
Gangguan atau serangan hama bisa terjadi sejak benih, pembibitan,
pemanenan, hingga di gudang penyimpanan.
Gangguan dan serangan itu bisa menghambat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Hama yang menyerang tanaman ada beraneka
ragam, misalnya yaitu wereng, gangsir, tikus, ulat tanah, lalat buah,
walang sangit, dan kutu. Selain itu, tanaman juga bisa terserang berbagai
macam penyakit. Penyakit tanaman bisa disebabkan oleh virus, bakteri,
jamur, dan alga.
Untuk mengenal berbagai jenis binatang yang dapat berperan
sebagai hama, maka sebagai langkah awal dalam kuliah dasar - dasar
Perlintan akan dipelajari bentuk atau morfologi, khususnya morfologi luar
(external morphology) binatang penyebab hama. Namun demikian, tidak
semua sifat morfologi tersebut akan dipelajari dan yang dipelajari hanya
terbatas pada morfologi “penciri” dari masing-masing golongan. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi atau
mengenali jenis - jenis hama yang dijumpai di lapangan. Dunia binatang
(Animal Kingdom) terbagi menjadi beberapa golongan besar yang masing-
masing disebut Filum. Dari masing-masing filum tersebut dapat dibedakan
lagi menjadi golongan - golongan yang lebih kecil yang disebut Klas. Dari
Kelas ini kemudian digolongkan lagi menjadi Ordo (Bangsa) kemudian
Famili (suku), Genus (Marga) dan Spesies (jenis). Beberapa filum yang
anggotanya diketahui berpotensi sebagai hama tanaman adalah
Aschelminthes (nematoda), Mollusca (siput), Chordata (binatang bertulang
belakang), dan Arthropoda (serangga, tungau, dan lain - lain). Dalam
uraian berikut akan dibicarakan secara singkat tentang sifat-sifat morfologi
luar anggota filum tersebut.
Mollusca (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak)
merupakan hewan triploblastik selomatayang bertubuh lunak. Ke
dalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang,
seperti berbagai jenis siput, chiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan
kerabatnya.Mollusca merupakan hewan hermaprodit, yakni mempunyai
alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi
ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua). Oleh karena itu,
cara reproduksinya dengan cara fertilisasi internal. Pada bagian anterior
dijumpai dua pasang antena yang masing-masing ujungnya terdapat mata.
Pada ujung anterior sebelah bawah terdapat alat mulut yang dilengkapi
dengan gigi parut (radula). Lubang genetalia terdapat pada bagian samping
sebelah kanan, sedang anus dan lubang pernafasan terdapat di bagian tepi
mantel tubuh dekat dengan cangkok/shell. Bekicot atau siput bersifat
hermaprodit, sehingga setiap individu dapat menghasilkan sejumlah telur
fertil. Bekicot aktif pada malam hari serta hidup baik pada kelembaban
tinggi. Pada siang hari biasanya bersembunyi pada tempat-tempat
berlindung atau pada dinding-dinding bangunan, pohon atau tempat lain
yang tersembunyi.
Filum chordata.anggota Filum Chordata yang umum dijumpai
sebagai hama tanaman adalah dari kelas Mamalia (Binatang menyusui).
Namun, tidak semua binatang anggota kelas Mamalia bertindak sebagai
hama melainkan hanya beberapa jenis (spesies) saja yang benar - benar
merupakan hama tanaman. Jenis - jenis tersebut antara lain bangsa kera
(Primates), babi (Ungulata), beruang (Karnivora), musang (Karnivora)
serta bangsa binatang pengerat (ordo rodentia). Anggota ordo Rodentia ini
memiliki peranan penting sebagai perusak tanaman, sehingga secara
khusus perlu dibicarakan tersendiri, yang meliputi keluarga bajing dan
tikus. Chordata berasal dari bahasa Yunani, yaitu chorde yang berarti
dawai/senar atau tali. Sesuai dengan namanya, anggota kelompok chordata
memiliki notokorda (korda dorsalis) memanjang sebagai rangka sumbu
tubuh. Animalia ini memiliki ciri-ciri multiseluler, heterotrof, eukariotik,
dan tidak memiliki dinding sel. Animalia dikelompokkan dalam dua
golongan besar, yaitu Invertebrata yang meliputi Porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan
Echinodermata, dan Vertebrata meliputi satu filum yaitu Chordata.
Filum arthropoda merupakan filum terbesar di antara filum - filum
yang lain karena lebih dari 75 % dari binatang-binatang yang telah dikenal
merupakan anggota dari filum ini. Karena itu, sebagian besar dari jenis-
jenis hama tanaman juga termasuk dalam filum Arthropoda. Anggota dari
filum Arthropoda yang mempunyai peranan penting sebagai hama
tanaman adalah kelas Arachnida (tungau) dan kelas Insecta atau Hexapoda
(serangga). Arthropoda ini merupakan salah satu filum di dalam kingdom
animalia yang merupakan sebuah filum yang terbesar di dalam
pengelompokkan makhluk hidup. Anggota dari filum arthropoda ini
mencapai sampai pada 80% dari seluruh makhluk hidup yang ada di muka
bumi. Secara bahasa, kata arthropoda ini berasal dari bahasa Yunani,
“Arthro” artinya ruas serta podos yang berarti kaki. Oleh sebab itu
arthropoda juga dikenal dengan sebutan hewan beruas-ruas atau juga
hewan tersegmentasi. Ukuran dari tubuh Arthropoda ini beragam, ada
yang ukurannya kecil yakni kurang dari 0,1 mm (contohnya seperti tungau
serta kutu) sampai pada ukuran yang lebih dari 3 m (contohnya seperti
kepiting Macrocheira kaempferi). Bentuk dari tubuh Arthropoda ini juga
sangat beragam. Tubuhnya itu simetri bilateral serta dilindungi oleh
adanya eksoskeleton atau rangka luar.
Arthropoda ini mempunyai anggota tubuh dengan struktur serta
fungsi yang juga berbeda-beda, misalnya seperti sayap untuk terbang, kaki
digunakan berjalan atau juga berenang, capit guna menangkap mangsa,
dan alat kopulasi, serta juga alat untuk pertahanan tubuh, juga alat reseptor
sensorik.
VI. KESIMPULAN
Dari praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman acara satu dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hama merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang
umumnya berupa binatang ataupun sekelompok binatang yang dapat
menyebabkan kerusakan pada tanaman budidaya dan menimbulkan
terjadinya kerugian secara ekonomis.
2. Hama dikelompokkan berdasarkan filum nya
3. Filum yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Filum
Mollusca, Filum Arthropoda, Filum Chordata.
4. Filum Mollusca merupakan hewan triploblastik selomata yang
bertubuh lunak.
5. Hama bisa diatasi dengan melakukan pengendalian hama seperti
penyemprotan pestisida dll.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2020.”buku petunjuk praktikum dasar dasar perlindungan
tanaman”Institut pertanian STIPER Yogyakarta.
Anton, 2017.”hama”. https://id.wikipedia.org/wiki. Diakses pada tanggal 02
Oktober 2020 pukul 14.00 WIB
Bitar, 2020,“pengertian hama pada tumbuhan”
https://www.gurupendidikan.co.id/hama-pada tumbuhan/.Diakses pada
tanggal 02 Oktober 2020 pukul 14.15 WIB.
Bitar, 2020, “Mollusca : Pengertian, Struktur Tubuh, Ciri, Klasifikasi,
Contoh dan Peranannya Secara lengkap
https://www.gurupendidikan.co.id/mollusca/. Diakses pada tanggal 02
Oktober 2020 pukul 14.45 WIB
Zeos, 2015,“Laporan Lengkap Praktikum Dasar – Dasar”. http://zero-
zeos.blogspot.com/2015/05/laporanlengkappraktikumdasardasar14.html
.Diakses pada tanggal 02 Oktober 2020 pukul 15.15 WIB.

Yogyakarta, 5 Oktober 2020


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Tedi Kurnianto, SP) (Angela Patricia Kerawing)

Anda mungkin juga menyukai