Anda di halaman 1dari 9

IV.

KEANEKARAGAMAN PREDATOR DAN SERANGGA BERGUNA


PADA AGROEKOSISTEM TANAMAN BUDIDAYA

I. Pendahuluan
Permasalahan serangga di bidang pertanian tidak terlepas dari peran serangga
sebagai hama. Serangga merupakan salah satu kelompok binatang sebagai hama
utama bagi banyak jenis tanaman yang dibudidayakan manusia. Selain sebagai
hama tanaman beberapa kelompok dan jenis serangga dapat menjadi pembawa
atau vector penyakit tanaman yang berupa virus atau jamur (Untung dan Sudomo,
1997). Tidak semua serangga bersifat merugikan karena ada juga serangga yang
memiliki dampak positif. Sebagian serangga bersifat sebagai predator, parasitoid,
atau musuh alami. Musuh alami adalah organisme di alam yang dapat membunuh
serangga, melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada
serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari serangga. Musuh alami berperan
dalam menurunkan populasi hama sampai pada tingkat populasi yang tidak
merugikan. Predator merupakan hewan yang membunuh, memangsa dan
memakan seluruh atau sebagian bagian dari mangsanya dan membutuhkan banyak
mangsa untuk terus berkembang (Price et al. 2011). Kelompok serangga predator
paling dominan umunya berasal dari ordo Coleoptera (famili Coccinellidae,
Carabidae, dan Staphylinidae), Neuroptera (famili Chrysopidae), Hymenoptera
(famili Formicidae), Diptera, Hemiptera (famili Reduviidae), Odonata (famili
Libellulidae) dan ordo Mantodea (famili Mantidae) (Samsuri, 2019).

II. Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui keanekaragam jenis predator dan
serangga berguna pada agroekosistem berbagai tanaman budidaya.
III. Bahan dan Metode
III.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum Teknologi Pengendalian Hayati dan Pengelolaan Habitat
dengan materi Keanekaragaman Predator Dan Serangga Berguna Pada
Agroekosistem Tanaman Budidaya dilaksanakan pada 2 lokasi yang berbeda yaitu
yang pertama pada tanggal 22 November 2023, pukul 15.30-16.00 WIB.
Bertempatan di lahan Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Uni versitas Palangka Raya. Kenudian dilanjutkan pada lokasi kedua pukul 16.30-
17.00 WIB. Bertempatan di Jl.

III.2. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum Keanekaragaman Predator
Dan Serangga Berguna Pada Agroekosistem Tanaman Budidaya yaitu Alkohol
70% dan serangga predator. Sedangkan alat yang digunakan yaitu botol atau
toples, jaring serangga (sweep net), handphone/kamera.

III.3. Cara Kerja


Cara kerja pada kegiatan praktikum Keanekaragaman Predator Dan Serangga
Berguna Pada Agroekosistem Tanaman Budidaya yaitu:
1. Tentukan lokasi yang akan diamati, yaitu lahan pertanaman padi, sayuran
atau tanaman hortikultura lainnya (pilih lokasi pada 2 jenis komunitas
tanaman budidaya) yang ada di sekitar Saudara.
2. Tentukan plot yang akan diidentifikasi predator dan serangga pollinator. Plot
ditentukan secara purposive sampling sehingga mewakili tanaman sampel
dari luasan lahan yang diamati.
3. Pengambilan sampel menggunakan metode pengamatan langsung (visual)
atau dengan menggunakan metode jaring ayun (sweep sampling method),
perangkap cahaya dan perangkap jatuh. Serangga-serangga yang tertangkap
disimpan dalam botol koleksi yang telah diisi dengan larutan alkohol 70%,
dan dicatat atau dibuat insektarium kering.
4. Data pendukung adalah varietas, umur tanaman, luas lahan, menggunakan
pestisida atau tidak, jenis pestisida dan vegetasi lain di sekitar lahan.\
5. Amati populasi dan keanekaragaman musuh alami serta serangga berguna
yang tertangkap.
6. Serangga-serangga yang terkumpul selanjutnya diidentifikasi berdasarkan
pada ciri morfologinya dengan menggunakan buku Kalshoven (1981) dan
Lilies et al. (1991), gambar dari internet atau jurnal-jurnal terkait.
7. Data dianalisis menggunakan analisis statistik sederhana yang meliputi rata-
rata data tertinggi dan rata-rata data terrendah dari masing-masing jenis yang
dikelompokkan berdasarkan kesamaan morfologinya.
8. Dokumentasikan kegiatan melalui Video dan Foto.
IV. Hasil dan Pembahasan
IV.1. Epilachna vigintioctopunctata (Kumbang koksi)

Gambar 1. Kumbang Koksi (Epilachna vigintioctopunctata)


Klasifikasi Kumbang Koksi, yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Coccinellidae
Genus : Digitonthophagus
Species : Epilachna vigintioctopunctata
Berdasarkan hasil pengamatan Epilachna vigintioctopunctata adalah salah
satu serangga dari ordo Coleoptera. Famili Coccinellidae secara umum
mempunyai bentuk tubuh bulat, panjang tubuh antara 8- 10 mm. Epilachna
vigintioctopunctata mempunyai ciri khas pada sayap berwana merah dengan garis
dan bercak hitam yang bervariasi. Telur (oranye, memanjang) diletakkan
berkelompok di bagian bawah daun dan dahan. Biasanya hanya satu generasi per
tahun. Baik larva maupun dewasa memakan hama. Larva berukuran antara 1,0-7,5
mm dan serangga dewasa berkisar antara 1,0-5,0 mm. Kumbang koksi merupakan
predator polifag. Beberapa mangsa dari predator ini antara lain, kutu daun, kutu
tempurung, tungau, kutu putih, dan serangga bertubuh lunak lainnya.
IV.2. Vespa tropica (Tabuhan Tropis)

Gambar 2. Tawon Vespa tropica


Klasifikasi Tawon Vespa tropica, yaitu:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Vespidae
Genus : Vespa
Species : Vespa tropica
Spesies ini termasuk dalam kelas Insekta, ordo Hymenoptera, dan famili
Eumenidae. Tawon sayap coklat ini memiliki tubuh berwarna coklat mahoni
terang sampai gelap yang seragam, kadangkadang dengan kepala dan dada
berwarna lebih terang. Sayap berwarna hitam keunguan, dan urat serta kepalab
putiknya berwarna hitam atau coklat kemerahan. Vespa tropica adalah tawon
bertubuh besar dengan panjang sayap berkisar antara 17,0 hingga 24,5 mm.
sebagai predator alami bagi beberapa jenis serangga, tawon vespa juga memiliki
peranan penting lainnya yaitu sebagai polinator ( serangga penyerbuk) beberapa
spesies tanaman berbunga.
IV.3.Lebah Tukang Kayu (Xylocopa Aestuans)

Gambar 3. Lebah Tukang Kayu (Xylocopa Aestuans)


Klasifikasi Xylocopa Aestuans, yaitu:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Hymenoptera
Family : Apidae
Genus : Xylocopa
Species : Xylocopa aestuans
. Lebah Tukang Kayu (Xylocopa Aestuans) mempunyai panjang ± 25 mm,
tubuhnya berwarna hitam dan besar, pada bagian atas toraknya terdapat warna
kuning, perut bagian atas lebah tukang kayu berbulu. Serangga ini banyak
berkunjung pada tanaman yang berbunga sehingga sangat membantu dalam proses
penyerbukan tanaman.
IV.4. Capung Jarum (Zygoptera)

Gambar 4. Capung Jarum (Zygoptera)


Klasifikasi Capung Jarum (Zygoptera), yaitu:
Kingdom : Animalia
Fillum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Odonata
Family : Zygoptera
Genus : Agriocis
Siklus hidup Capung jarum (Zygoptera) bermula dari telur. Umumnya
setelah 2 hari, telur akan menetas dan larva keluar meninggalakn cangkangnya.
Kemudian larva akan bertumbuh menjadi nimfa dan pada akhirnya menjadi
capung jarum dewasa. Capung jarum (Zygoptera) dewasa memiliki warna tubuh
hijau kekuningan dan hitam. Capung jarum (Zygoptera) sangat peka terhadap
perubahan lingkungan terutama oleh pencemaran limbah beracun atau pestisida.
Capung jarum dewasa lebih banyak memangsa serangga-serangga yang
menempel pada tumbuhan atau tanaman tertentu misalnya wereng coklat yang
dikenal sebagai hama tanaman padi.
V. Penutup
V.1. Kesimpulan
Sebagian serangga bersifat sebagai predator, parasitoid, atau musuh alami.
Musuh alami berperan dalam menurunkan populasi hama sampai pada tingkat
populasi yang tidak merugikan. Predator merupakan hewan yang membunuh,
memangsa dan memakan seluruh atau sebagian bagian dari mangsanya dan
membutuhkan banyak mangsa untuk terus berkembang, Kelompok serangga
predator paling dominan umunya berasal dari ordo Coleoptera (famili
Coccinellidae, Carabidae, dan Staphylinidae), Neuroptera (famili Chrysopidae),
Hymenoptera (famili Formicidae), Diptera, Hemiptera (famili Reduviidae),
Odonata (famili Libellulidae) dan ordo Mantodea (famili Mantidae). Adapun
beberapa jenis serangga predator yang jumpai setelah melakukan kegiatan
praktikum ini dari beberapa lokasi budidaya yaitu diantaranya kumbang koksi
(Epilachna vigintioctopunctata) ordo coleoptera, tawon Vespa tropica (Tabuhan
Tropis) ordo hymenoptera, lebah tukang kayu (Xylocopa Aestuans) ordo
hymenoptera, dan capung jarum (Zygoptera) ordo odonatan.

5.2. Saran
Pada pelaksanaan kegiatan praktikum dalam mengeksplor serangga predator
harus mnyiapkan segala alat yang dibutuhkan, menentukan lokasi dan jam yang
tepat yang dimana nantinya akan lebih mendapatkan serangga predator yang
diinginkan.
VI. Daftar Pustaka
Samsuri. 2019. Keanekaragaman Serangga Hama, Predator, Dan Parasitoid Pada
Perkebunan Kopi Seat Ungaran. Agroista Jurnal Agroteknologi. Vol. 3 (1):
64-72.
Wakhid, Koneri1, R., Tallei, T., & Maabuat, P. V. 2014. Kelimpahan Populasi
Capung Jarum (Zygoptera) di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone, Sulawesi Utara (Population Abundance of Damselfly
(Zygoptera) inBogani Nani Wartabone National Park, North Sulawesi).
Jurnal Bioslogos. VOL. 4 (2).

Anda mungkin juga menyukai