Anda di halaman 1dari 24

Kerusakan lingkungan

Kerusakan lingkungan
• Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan (pimer atau
skunder)
• Dlm memenuhi kebutuhannya mengeksploitasi SUMBER DAYA
ALAM
• Makin banyak manusia makin banyak yang di eksploitasi
• Hasil eksploitasi ada yang dapat digunakan
• Ada yang menjadi sisa dan merupakan sumber polusi
• Ekploitasi merusak alam (lingkungan)
• Dapat menyebabkan penyakit
• Bencana alam
Pengertian Kerusakan lingkungan
• Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi
(memburuk/menunurun) lingkungan dengan hilangnya
sumber daya air, udara dan tanah; kerusakan ekosistem
dan punahnya flora dan fauna
• Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997 kerusakan
lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan
perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-
sifat fisik atau hayati yang mengakibatkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan yang berkesinambungan.
• Kerusakan lingkungan hidup akan mengakibatkan
suatu perubahan sifat-sifat dan unsur-unsur
lingkungan yang berakibat peran dan arti penting
lingkungan hidup bagi kehidupan menjadi
terganggu, bahkan tidak berfungsi lagi.
• Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain :
1.Perilaku Manusia
• Manusia memandang lingkungan sebagai sumber daya alam yang dapat
dieksploitasi sesuai keinginan dan kepentingan dirinya sendiri. Kegiatan
eksploitasi yang dilakukan terus menerus tanpa ada upaya untuk
melestarikannya akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Selain itu,
kesadaran masing-masing individu yang rendah dalam pelestarian
lingkungan pun mempengaruhi timbulnya kerusakan lingkungan
2.Kesulitan Teknologi
• Bagi masyarakat yang distribusi teknologinya belum merata seperti di
Indonesia banyak ditemukan kesulitan dalam mencari teknologi yang
ramah lingkungan, sehingga banyak masyarakat beralih menggunakan
teknologi yang tersedia saja meskipun teknologi tersebut dinilai tidak
ramah lingkungan. Contohnya adalah penggunaan CFC
(Klorofluorokarbon) sebagai pendingin lemari es dan Air Conditioner (AC).
• 3.Masyarakat Bersinergi Rendah
• Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena masyarakat
tidak mempunyai kesamaan tujuan yang ingin dicapai.
Sehingga akan berdampak pada berkurangnya keinginan
atau inisiatif masyarakat untuk memperbaiki lingkungan.
• Pada saat ini, kerusakan lingkungan dapat dengan mudah
ditemukan di sekitar kita dan telah memasuki tahap
darurat.
• Eksploitasi terjadi dimana-mana. Selain karena faktor
alam seperti perubahan iklim, faktor manusia juga turut
berperan dalam menyebabkan kerusakan lingkungan
Beberapa persoalan lingkungan
yang terjadi di Indonesia antara lain
1. Sampah
• Sebagai negara yang termasuk ke dalam 10 besar negara
dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini
menimbulkan sejumlah permasalahan, salah satunya adalah
produksi sampah dan pembuangannya.
• Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Indonesia mmproduksi sampah hingga 65 juta
ton pada 2016. Jumlah ini mengalami kenaikan 1 juta ton
dari tahun sebelumnya.
2. Banjir
• Banjir sudah menjadi hal yang lazim ditemui di Indonesia. Selain karena
faktor tingginya curah hujan, banjir juga disebabkan karena permasalahan
lingkungn lain seperti gunungan sampah, rusaknya hutan, dan alih fungsi
sungai.
3.Pencemaran sungai
• Pencemaran sungai merupakan permasalahan yang tergolong serius di
Indnesia. Sungai Citarum merupakan salah satu contoh sungai yang sudah
sangat tercemar. Hal ini disebabkan karena ulah manusia yang membung
limbah atau sisa industry ke sungai.
4. Pemanasan global
• Pemanasan global adalah proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan permukaan bumi. Dampak yang ditimbulkan dari pemanasan
global antara lain ; rusaknya ekosistem makhluk hidup, tenggelamnya
pulau-pulau kecil karena naiknya permukaan air laut karena mencairnya
lapisan es di kutub.
5. Pencemaran udara
• Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara dengan jumlah
pengguna sepeda motor terbanyak di dunia. Menurut data Korlantas
Polri disebutkan bahwa jumlah kendaraan yang terdaftar per 3 Januari
2017 mencapai 102.328.629 kendaraan. Kondisi seperti ini tentunya
menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Isu lingkungan pertanian
• Kepededulian internasional terhadap lingkungan sesuai KTT Bumi
1992 di Rio de Janeiro beruap pembangunan berkelanjutan
• Isu lingkungan disektor pertanian sudah menjadi topik setelah
revelosi hijau digulirkan pada akhir tahun 1960.
• Tujuan utama revolusi hijau adalah untuk menghasilkan bahan
pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk yg
jumlahnya terus meningkat
• Revolusi hijau mampu meningkatkan produksi pangan, namun
meninggalkan masalah bagi lingkungan akibat penggunaan bahan
kimia
3 isu penting terkait pelestarian sumber daya alam
dan lingkungan

1. Dampak penggunaan berbagai input pertanian terhadap


produk, lahan dan lingkungan
2. Dampak system usaha tani, terutama padi sawah dan
padi lahan rawa pasang surut terhadap emisi gas rumah
kaca
3. Dampak industry, permukiman dan perkotaan terhadap
produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan pertanian
Pencemaran residu input agrokimia
• Terjadi peningkatan produksi pertanian (missal, tahun
1970 padi nasional 18 juta ton, tahun 2004 padi
nasional 54 juta ton
• Swasembada pangan tercapai 1984
• Dampak negative akibat penggunaan input yang tinggi
(pupuk dan pestisida)
• Satu sisi dapat meningkatkan produksi padi, sisi lain
(negative) telah mencemari sebagian sumber daya
lahan, air dan lingkungan
• Implementasi program intensifikasi dan ekstensifikasi padi berbasis teknologi
revolusi hijau, penggunaan pupuk kimia meningkat hamper enam kali lipat
• Tahun 1970, 635ribu ton menjadi 4.42 juta ton pada tahun 2003
• Saat ini kebutuhan pupuk kimia utk padi mencapai 4,50juta ton/tahun
• Hasi penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk oleh petani cenderung
berlebihan, terutama pada tanaman padi.
• Kisaran penggunaa pupuk urea (N) dewasa ini adalah 100-800 kg/ha
• P 300 kg/ha dan K 250 kg/
• Selain pemberosan juga merusak kelestarian lahan dan lingkungan hidup
• Mencemari sumber daya air
• Penggunaan pupuk N P K secera terus menerus dgn takaran tinggi tanpa ada
pengembalian sisa panen akan mempercepat pengurasan hara lain seperti S, Ca,
Mg serta unsur mikro Zn dan Cu sementara penambahan unsur mikro
jarang/tidak pernah dilakukan
Dampak penggunaan pupuk kimia
berlebihan
• Residu pupuk
• Meningkat kandungan logam berat terutama Pb
(plumbun) dan Cd (cadmium)
• 21-40% lahan dipantura jabar terkontaminasi
kedua logam berat tersebut
Dampak penggunaan pestisida
1. Meningkatnya resistensi dan resurjensi OPT
2. Terganggunya keseimbangan biodiversitas,
termasuk musuh alami (predator) dan organisme
penting lainnya.
3. Terganggunya kesehatan manusia dan hewan
4. Tercemar produk tanaman, air dan udara
Rasionalisasi pestisida/pengurangan pestisida
Rasionalisasi dengan Pengendalian hama terpadu
maupun dengan system pertanian organic yang
mengutamakan musuh alami atau pestisida nabati
Keuntungan rasionalisasi :
1. Mengurangi kerusakan sumber daya lahan, air,
lingkungan dan produk
2. Mengurangi resiko kesehatan bagi manusia
3. Meningktakan keuntungan usaha tani (efesiensi
produksi)
Emisi gas rumah kaca dari lahan
pertanian
• Revolusi hijau mampu meningkatkan produk pertanian terutama padi
• Disisi lain usaha tani padi merupakan sumber pencemaran lahan, air dan
lingkungan dari residu pupuk dan pestisida yang diaplikasikan secara berlebihan
• Menghasilkan gas rumah kaca (metana (CH4), N20 dan CO2) khususnya dilahan
rawa pasang surut (±8,5juta ha atau 6,5% dari luas sawah dunia)
• Diperkirakan emisi metana berkisar 3,20-5,80 Tg/tahun (1 Tg = 10E12 g = 1 juta
ton) dan rata-rata emisi gas metan secara global adalah sekitar 500-600 Tg per
tahun 
• Data lainnya 9,80Tg/tahun
• Gas metana dari lahan sawah sekitar 12% dari total emisi metana
• Emisi metana dapat dikurangi hingga 58,9% dengan menerapkan irigasi berkala
dibandingkan jika lahan digenangi terus menerus
Pencemaran residu limbah industry, pertambangan
dan perkotaan

• Limbah industry, pertambangan, permukiman dan perkotaan


mempunyai dampak terhadap sumber daya pertanian dan
lingkungan
• Lahan sawah, perairan, kolam ikan telah tercemari oleh limbah
tersbut
• Contoh, kandungan berbagai jenis logam berat dalam tanah lahan
yang terpolusi limbah pabrik di Jawa Barat
• Polusi industry menyebabkan kontaminasi pada produk gabah,
juga menurunkan produktivitas tanaman
• Remediasi tanah terpolusi logam berat di lahan
pertanian dpt dilakukan dengan meningkatkan pH
melalui pengapuran dan bahan organic
• Peningkatan pH tanah akan mengurangi kelarutan
logam berat
• Penambahan bahan organic bermanfaat utk
mengimobilisasi logam berat ditanah
Kerusakan dan degradasi lahan
• Degradasi lahan ditandai oleh penurunan atau
kehilangan produktivitas lahan, baik secara fisik, kimia
dan biologi maupun ekonomi
• Sebab ada kesalahan pengelolaan dan penggunaan
lahan yang meliputi
• pembukaan lahan (landclearing),
• penebangan hutan (deforestasi),
• Konversi utk non-pertanian dan irigasi
• Kesalahan dalam pengelolaan dan proses penggunaan akan menimbulkan
• polusi, Lahan terdegradasi tahun 1992 lebih 18juta ha di Indonesia (7,50juta
• erosi, ha lahan potensial kritis, 6juta ha lahan semikritis,d a4,90 juta ha lahan
kritis (Deptan, 1992)
• kehilangan unsur hara,
Dephut sebanyak 13,20juta ha lahan terdegradasi
• pemasaman, (5,90juta ha dalam Kawasan hutan, 7,30 juta ha diluar
• penggaraman (salinization), Kawasan hutan)
• Sodifikasi dan alklinasi (sodification and alkalinization)
• Pemadatan (compaction)
• Hilangnya bahan organic,
BPS 2002, mengungkapkan
• Penurunan permukaan
38,60 juta ha lahan
• Kerusakan struktur tanah, terdegradasi
• Penggurunan (desertification)
• Kehilangan vegetasi asli dalm jangka panjang
INOVASI TEKNOLOGI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
• Pengembangan system pertanian berkelanjutan (6 komponen tolok ukur
pembangunan pertanian berkelanjutan) :
1. Kepunahan spesies
2. Kerusakan hutan
3. Erosi tanah
4. Emisi karbon
5. Jumlah ikan yang ditangkap
6. Laju kelahiran manusia dibandingkan laju kematian
Pembangunan pertanian kedepan
memerlukan pendekatan
1. Penggunaan teknologi berbasis sumber daya (knowledge and
reosurces approach)
2. Penggunaan input yang rasional melalui pengembangan system
pertanian modern (good agricultural practices, GAP)
3. Pemanfaatn sumber daya, teknologi (indigenous technology) dan
kearifan local (local wisdom)
4. Perhatian yg lebih serius terhadap aspek kesehatan, lingkungan
serta potensi dal kelestarian sumber daya pedesaan
INOVASI TEKNOLOGI DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN (lanjutan)

•Pengembangan pertanian organic


•Sistem budidaya pertanian ekolgis
•Pengelolaan tanaman terpadu
•Inovasi teknologi mitigasi GRK lahan
pertanian
•Pengendalian hama terpadu

Anda mungkin juga menyukai