SOAL 1
Sebutkan dan jelaskan secara singkat faktor-faktor yang menghambat
pengembangan daerah rawa pasang surut sebagai daerah persawahan
SOAL 2
Uraikan secara singkat tentang daerah rawa pasang surut khususnya di
Kalimantan Selatan (tentang klimatologi ; hidrotopografinya ; dan hydraulic
regimenya)
SOAL 3
Sebutkan dan jelaskan secara singkat komponen-komponen harmonis pasang
surut penting berdasarkan kriteria semi diurnal , diurnal,dan long period
SOAL 4
Berdasarkan data pasang surut muara Barito (terlampir);Buat analisis pasang surut
dan hitung pula
-HAT : Higher Astronomical Tide
-MHHWS : Mean Higher High Water Spring
-MHHWN : Mean Higher High Water Neap
-MSL : Mean Sea Level
-MLLWS : Mean Lower Low Water Spring
-MLLWN : Mean Lower Low Water Neap
-LAT : Lower Astronomical Tide
-Range of Tide untuk Neap Tide
-Range of Tide untuk Spring Tide
-Type Pasang Surut berdasar formulasi Formzahl
JAWABAN :
SOAL 1
Faktor-faktor yang menghambat pengembangan daerah rawa pasang surut
sebagai daerah persawahan:
Hidrotopografi
hidrotopografi didefinisikan sebagai ketinggian relatif dari permukaan
lahan terhadap tinggi muka air pasang surut di saluran terdekat . hidrotopografi
umumnya digunakan sebagai indikator kemampuan drainase lahan maupun
peluang irigasi dari air pasang secara gravitasi. pada tingkat makro maupun mikro
hidro topografi menunjukkan potensi pengolahan air , demikian pula terhadap
kesesuaian pertanian di lahan rawa pasang surut . variasi kondisi hidrotopografi
pada unit pengolahan air di tingkat sekunder maupun tersier akan memperoleh
para petani dalam melakukan kegiatan pertanian maupun dalam pengaturan
airnya.
Agroklimat
Jumlah distribusi dan variasi musiman dari hujan dan lamanya periode
kering adalah faktor yang ikut menentukan ketersediaan air dan demikian pula
dengan kaitannya dengan pemilihan jenis tanaman dan pola pertanaman .
umumnya hujan rerata tahunan di daerah rawa pasang surut di indonesia di atas
2000 mm (2000-4000 mm/tahun; lebih dari 200mm/bulan) dengan jumlah bulan
basah yang berurutan 7-10 bulan/tahun yang jatuh pada bulan september/oktober-
april/mei
SOAL 2
Daerah rawa pasang surut Kalimantan Selatan
Klimatologi
Propinsi Kalimantan Selatan dibelah oleh pegunungan Meratus. Di bagian
tengah dari utara ke selatan terbentang gugusan pegunungan Meratus dengan
topografi bergelombang berat dan ringan, serta daerah pantai dan bergunung dan
daerah bergunung berbukit di tengahnya dengan luas sekitar 2,1 juta hektar. Di
bagian barat terbentang dataran rendah alluvial yang subur dan daerah rawa
pasang surut, rawa monoton dan daerah banjir.
Kalimantan selatan sebagai salah satu wilayah Indonesia yang memiliki
letak geografis bagian selatan Equator. Pengaruh aktifitas Monsun menyebabkan
sebagian besar daerah-daerah di Kalimantan Selatan mempunyai tipe hujan
Monsun, namun ada di beberapa daerah yang mempunyai tipe hujan Monsun yang
dipengaruhi lokal ( seperti daerah kabupaten Kota Baru dan sebagian Tanah
Bumbu) , sehingga awal berlangsungnya musim hujan /kemarau atau periode
musimnya tidak selalu sama untuk setiap daerah . Untuk daerah-daerah yang
mempunyai tipe hujan Monsun , normalnya musim kemarau/hujan berlangsung 6
bulan . Tapi apabila terjadi gangguan fenomena alam seperti El-nino atau La-
nina , Intensitas hujan atau periode musim kemarau/ hujan bisa terjadi perubahan (
bila El-nino menyebabkan kemarau panjang dan lebih kering , La-nina
menyebabkan musim hujan dengan intensitas hujan lebih banyak dari
normalnya ).
Hidrotopografi
Kabupaten barito kuala merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0,23 m dari
permukaan laut . secara umum jenis tanah yang ada di kabupaten barito kuala
adalah berupa rawa titik adapun jenis lahan rawa tersebut terbagi dua yaitu lahan
rawa pasang surut sebesar 287922 hektar dan terwujudnya 11774 hektar, data
mengenai karakteristik lahan rawa berdasarkan tipe luapan air di kabupaten barito
kuala memang belum ditemukan lengkap , namun berdasarkan penelitian
(saragih,2009) dan rawa di kabupaten barito kuala berjenis pasang surut dengan
tipe luapan a, b, c, dan d.
Hydraulic Regime
SOAL 3
Komponen-komponen harmonis pasang surut penting berdasarkan kriteria
semi diurnal , diurnal,dan long period:
SOAL 4
TIDAL OBSERVATION
TIDE CHARACTERISTICS
ω A B go H=Amplitude
No Constituents Symbol Description Period (hour)
(rad/hour) phase (m)
Soli-lunar constituent,
4. due to the change of K2 11.9673 0.52503 15.7430 4.1754 14.8540° 16.2873
declination
Main lunar
6. O1 diurnal 25.8194 0.24335 -0.3517 13.4123 91.5021° 13.4170
constituent
Main solar
7. P1 24.0658 0.26108 -3.3076 -0.2301 183.9788° 3.3156
constituent
Main lunar
8. M4 6.2103 1.01174 -0.7769 -2.9892 255.4309° 3.0886
constituent quarterly
9. Soli-lunar constituent MS4 6.1033 1.02947 -0.7445 -0.9772 232.6989° 1.2285
Note Minimun Maximum
Date WaterLevel Date WaterLevel
Observation 16-Jul-02 05:00 12.000 15-Jul-02 23:00 343.000
Calculation 16-Jul-02 05:00 28.573 15-Jul-02 23:00 337.328
obs - calc 2-Jul-02 17:00 -90.683 15-Jul-02 20:00 210.418
0.25<F<1.5
F= 0.386922 m Maka, jenis tipe pasang surut tersebut adalah berjenis tipe pasang surut campuran (Semi-diurnal)
MSL = 189.501 m
LAT = 38.06885 m
HAT = 340.9332 m
MHHWS = 298.6868 m
5. Menghitung MHHWN (Mean Higher High Water Neap) 8. Range of Tide untuk Spring Tide
MHHWN = 236.2371 m
Spring Range = 218.3716 m
6. Menghitung MLLWS (Mean Lower Low Water Spring)
9. Range of Tide untuk Neap Tide
MLLWS = 80.3152 m
7. Menghitung MLLWN (Mean Lower Low Water Neap) Neap Range = 93.47212 m
MLLWN = 142.765 m