0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sistem irigasi curah. Sistem ini bekerja dengan menyemprotkan air ke udara sehingga tanaman mendapat air dari atas, mirip hujan. Sistem ini memiliki bak penampung air dan alat pengatur tekanan air. Sistem ini cocok untuk tanah yang poros, bergelombang, dan mudah erosi karena air disiramkan secara merata dan debitnya dapat dikontrol. Kelebihannya termasuk mudah mengukur kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang sistem irigasi curah. Sistem ini bekerja dengan menyemprotkan air ke udara sehingga tanaman mendapat air dari atas, mirip hujan. Sistem ini memiliki bak penampung air dan alat pengatur tekanan air. Sistem ini cocok untuk tanah yang poros, bergelombang, dan mudah erosi karena air disiramkan secara merata dan debitnya dapat dikontrol. Kelebihannya termasuk mudah mengukur kebutu
Dokumen tersebut membahas tentang sistem irigasi curah. Sistem ini bekerja dengan menyemprotkan air ke udara sehingga tanaman mendapat air dari atas, mirip hujan. Sistem ini memiliki bak penampung air dan alat pengatur tekanan air. Sistem ini cocok untuk tanah yang poros, bergelombang, dan mudah erosi karena air disiramkan secara merata dan debitnya dapat dikontrol. Kelebihannya termasuk mudah mengukur kebutu
Berdasarkan sejarah kehidupan manusia, dapat dikethaui bahwa
hubungan antara manusia dengan sumber daya air sudah terjalin sejak beradab-abad yang lalu. Khususnya dibidang pertanian, irigasi sangat berperan penting karena irigasi yang baik dapat membantu peningkatan produksi tanaman. Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapontranspirasi, kehilangan air, kebutuhan airuntuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah. Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram. Irigasi curah (springkle irigation) adalah cara membasahi tanaman dengan cara menyemprotkan air ke udara, sehingga tanaman mendapatkan air dari atas seperti hujan. Alat ini ditempatkan pada interval tertentu sesuai kebutuhan. jenis irigasi dilengkapi dengan bak penampung air dan mesin pengatur atau pusat pengaturan irigasi. Setiap system irigasi memiliki kelebihan masing – masing dan memiliki kekurangan masing – masing. Untuk itu penentuan system irigasi yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan keadaan sekitar lingkungan lahan pertanian, sehingga system irigasi yang digunakan menjadi berfungsi dengan baik dan dapat menunjang penyediaan, pemberian dan pemanfaatan air yang baik diareal pertanian. A. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan system irigasi curah 2. Apa fungsi dari system irigasi curah 3. Bagaimana kondisi tanah yang baik untuk menerapkan system irigasi curah 4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari system irigasi curah B. Tujuan 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan irigasi curah 2. Mengetahui fungsi system irigasi curah 3. Mengetahui kondisi tanah yang cocok untuk menerapkan system irigasi curah 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan irigasi curah C. Manfaat Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang system irigasi curah. BAB II Irigasi curah adalah cara membasahi tanaman dengan cara menyemprotkan air ke udara, sehingga tanaman mendapatkan air dari atas seperti hujan. Alat ini ditempatkan pada interval tertentu sesuai kebutuhan. jenis irigasi dilengkapi dengan bak penampung air dan mesin pengatur atau pusat pengaturan irigasi. Pemberian air secara curah atau irigasi bertekanan dilakukan dengan pipa-pipa yang dipasang atau ditanam dengan bertekanan tertentu diperkirakan pancaran air dapat membasahi seluruh tanah dan tanaman di lahan. Sistem irigasi pertanian dirancang dan dioperasikan untuk menyediakan kebutuhan air irigasi pada masing-masing lahan pertaniannya. Air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi bersih, mencuci akumulasi garam-garam dalam zone akar, dan mengganti kehilangan air selama penyalurannya dan aplikasinya. Dayaguna dari suatu sistem irigasi pertanian ditentukan oleh keefisienannya terhadap air yang didiversikan, disalurkan, dan diaplikasikan, dan oleh kecukupan dan keseragaman aplikasi airnya dalam masing-masing lahan pertaniannya. Efisiensi keseluruhan dari suatu sistem irigasi pertanian didefinisikan sebagai bagian dari air yang disediakan untuk pertaniannya yang secara menguntungkan digunakan untuk irigasi pada pertaniannya. Efisiensi keseluruhan sistem disebut juga dengan efisiensi irigasi. Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air pada jaringan irigasi yang meliputi penyediaaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangannya termasuk kegiatan membuka menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, kalibrasi, pengumpulan data, monitoring dan evaluasi. Kegiatan operasi berkaitan dengan pembagian air irigasi agar dapat adil dan merata, maka kegiatan operasi pada jaringan utama sampai dengan kegiatan pada pintu tersier, meliputi: Pengumpulan Data Penyediaan Air Irigasi Penyusunan Rencana Tata Tanam Sistem Golongan Rencana Pembagian Air Pemberian Air Irigasi Melaksanakan Tata Tanam dan Pembagian Air Membuka dan Menutup Pintu Kalibrasi Monitoring & Evaluasi Penggunaan sistem ini untuk pengairan dengan efisiensi tinggi serta diterapkan pada lahan pertanian yang bergelombang dan harus diperhatikan mengenai biaya yang cukup tinggi, keahlian yang tepat dalam merancang penempatan unit di lahan dan kemungkinan kecepatan angin yang berubah-ubah. Sistem irigasi bertekanan/curah dikerjakan secara mekanis dengan menggunakan kompresor bertekanan untuk menekan air melalui pipa-pipa yang dipasang di ladang atau kebun yang akan diairi . Berdasarkan tipe pencurah maka dapat dibedakan atas : springkler dengan nozel, sprinkler dengan pipa perporasi dan sprinkler dengan pencurah berputar. Untuk menghitung jumlah pencurah (sprinkler) yang digunakan untuk setiap pompa dan setiap satuan luas berbedabeda tergantung dari debit sprinkler, jangkauan air (jari-jari lingkaran berkas air yang disemprotkan) dan debit pompa , sedangkan jarak maksimun antar pencurah berkisar 3/2 kali jari-jari siraman air dan jarak maksimun antar pipa lateral berkisar 8/5 kali jari-jari siraman air. Tujuan dari irigasi curah adalah agar air dapat diberikan secara merata dan efisien pada areal pertanaman dengan jumlah dan kecepatan yang sama atau kurang dari laju infiltrasi air ke dalam tanah (kapasitas infiltrasi). Kebutuhan kapasitas irigasi bertekanan tergantung pada luas areal irigasi, jumlah dan kedalaman air irigasi, efisiensi permukaan air dan lama operasi irigasi. Besarnya kapasitas system irigasi ini dapat dihitung berdasarkan. Fungsi dari system irigasi curah adalah untuk memenuhi kebutuhan air tanaman dengan melakukan pemberian air yang efisien dengan perhitungan yang tepat. Selain itu fungsi system irigasi curah juga untuk mengurangi erosi air akibat adanya aliran permukaan air yang deras dan dapat mengikis tanah, sehingga terjadinya erosi, jika dilakukan irigasi dengan system irigasi curah, maka aliran permukaan air menjadi lebih kecil, karena air diberikan dengan cara disiram/curah sehingga tanah tidak menjadi terkikis karena air yang jatuh ketanah memiliki ukuran partikel yang lebih kecil. Irigasi curah juga dapat digunakan untuk memberikan pupuk pada tanaman dengan cara disiram, pupuk terlebih dahulu dicampurkan kedalam air. Pemberian pupuk dengan cara ini juga lebih efektif, karena pupuk yang bercampur dengan air lansung terserap tanah, sehingga akar tanaman lebih mudah menjangkau pupuk yang diberikan. System irigasi curah bisa diterapkan pada tanah dengan kondisi yang tanah terlalu poros karena irigasi curah dapat diberikan dengan tetap (terus menerus) dengan mesin dan debit air yang dikeluarkan disesuaikan dengan kebutuhan tanah dan tanaman sehingga kebutuhan air tanaman pada lahan yang memiliki tanah yang terlalu poros dapat terpenuhi dengan baik. Selain pada tanah yang terlalu poros, system irigasi curah juga dapat diberikan pada topografi bergelombang tapi dangkal karena pada tanah yang memiliki topografi yang bergemlombang air cenderung mengisi bagian tanah yang cekung sehingga tanaman yang berada pada tanah yang tidak cekung kurang mendapatkan air, oleh karena itu penggunaan system irigasi curah sangat cocok karena air yang diberikan langsung kesetiap tanaman dan dengan jumlah yang sama. Pada tanah dengan kemiringan tinggi dan mudah tererosi system irigasi curah juga cocok digunakan karena pada tanah yang memiliki kemiringan tinggi cenderung lebih mudah terjadi erosi jika terkena aliran air sedangkan system irigasi curah menghasilkan air dengan debit yang dapat diukur sehingga terjadinya erosi dapat dihindari. Pada daerah yang memiliki ketersediaan air kecil sistem irigasi ini cocok digunakan, karena air yang diberikan dapat dihitung sesuai dengan kebutuhan tanaman. Jika tenaga kerja mahal dan banyak yang tidak berpengalaman, penggunaan system irigasi ini sangat cocok karena tidak memerlukan banyak tenaga kerja dan dalam pengoperasiannya system irigasi ini tidak terlalu sulit. Untuk mengoptimalkan produksi secara cepat system irigasi curah dapat digunakan karena air yang diberikan secara terus menenrus dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, sehingga tanaman dapat mengasilkan lebih cepat dibandingkan dengan pemberian air yang tidak teratur. System irigasi curah cocok hampir semua tanaman (pohon, semak, hamparan) karena debit air yang dikeluarkan dapat diukur sesuai dengan kebutuhan tanaman sendiri, setiap tanaman memiliki kebutuhan air yang berbeda – beda dengan system irigasi curah kebutuhan air dapat dipenuhi dengan efisien dan dengan akurasi yang tinggi sehingga tanaman mendapatkan air yang sesuai dengan kebutuhan tanaman agar tanaman menjadi produktif dan sehat, air yang dikeluarkan dari system irigasi curah dapat disiramkan diatas atau dibawah kanopi dapat disesuaikan dengan kebutuhan, karena menggunakan alat yang sesuai dengan kebutuhan tanaman sehngga pemberian air menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan dengan baik. Setiap system irigasi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, Kelebihan system irigasi curah : 1. Pengukuran kebutuhan air lebih mudah. 2. Lebih sedikit gangguan penanaman dan pekerjaan usahatani serta lebih luas areal penanaman. 3. Efesiensi penggunaan air lebih tinggi. 4. Aliran permukaan dapat dihindari sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya erosi. 5. Biaya tenaga kerja untuk operasi biasanya lebih kecil daripada irigasi permukaan 6. Jika instalasi telah terpasang, maka untuk penambahan jaringan akan lebih murah. 7. Jaringan distribusi dapat digunakan bersama untuk keperluan domestik. Kekurangan system irigasi curah : 1. Memerlukan biaya investasi dan operasional cukup tinggi. 2. Memerlukan teknologi tinggi 3. Pemeliharaan jaringan intensif 4. Penyumbatan jaringan. 5. Kecepatan dan arah angin berpengaruh 6. Memerlukan rancangan dan tata letak yang teliti untuk memperoleh efisiensi yang tinggi