Anda di halaman 1dari 4

SISTEM IRIGASI SPRINKLER

Pengertian Irigasi
Irigasi adalah upaya penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. Irigasi
adalah pembuangan air buatan dari sumber air yang tersedia ke suatu lahan dengan tujuan
mengalirkannya secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman pada saat suplai infiltrasi
tanah tidak mencukupi untuk mendukung pertumbuhan tanaman, Sehingga tanaman bisa
tumbuh normal. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001, irigasi atau
pengelolaan irigasi adalah segala upaya pemanfaatan air irigasi, termasuk pengoperasian
dan pemeliharaan, pengamanan, pemulihan, dan peningkatan jaringan irigasi. Menurut
undang-undang No.7 Tahun 2004 pasal 41 ayat 1 yang berkaitan dengan sumber daya air,
irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pengeluaran air untuk menunjang
pertanian, termasuk irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air tanah, irigasi dengan pompa
dan irigasi tambak. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, irigasi meliputi
penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang pertanian.

Irigasi Sprinkler
Irigasi Sprinkler (Sprinkler or spray Irrigation) adalah suatu metode pemberian air ke seluruh
lahan yang nantinya akan diirigasi dengan menggunakan pipa yang bertekanan dengan
melalui nozzle. Sistem sprinkler ini dapat diklasifikasikan menjadi system permanent
(Fixed/solid set), portable dan juga semi portable (hand move atau mechanical move),
traveling irrigator (gun atau boom), center pivot ataupun juga linear move.
Irigasi Sprinkler merupakan suatu system irigasi yang fleksibel dimana selain dapat untuk
digunakan dalam menyiram tanaman juga bisa untuk digunakan dalam pemupukan dan
pengobatan serta untuk bisa menjaga kelembaban tanah dan juga dalam mengontrol kondisi
iklim agar sesuai bagi pertumbuhan tanaman.
Adopsi dari system sprinkler ini tergantung pada keuntungan ekonomis dan juga dari
lingkungan yang akan didapatkan dibandingkan dengan system irigasi yang lainnya. Sistem
sprinkler sekarang ini dapat digunakan untuk berbagai macam jenis tanaman terutama
komoditas yang bernilai tinggi seperti buah-buahan, sayuran dan juga dapat digunakan
pada berbagai jenis lahan dan juga topografi.
Sistem irigasi sprinkler ini sangat cocok untuk semua jenis tanah apabila application ratenya
bisa sesuai dengan kapasitas inflitrasi tanahnya. Termasuk juga pada lahan yang marginal
yang mempunyai suatu kapasitas infitrasi atau kapasitas menyimpan air yang lebih rendah.

Gambar Sistem Irigasi Sprinkler


Kelebihan dan Kekurangan Irigasi Sprinkler
Beberapa Kelebebihan sistem irigasi sprinkler yaitu:
 Dapat mengontrol pemberian air pada tanaman sehingga bisa untuk mengurangi
tingkat pertumbuhan tanaman yang vegetatif dan juga memperbesar peluang
tanaman untuk bisa tumbuh secara generatif dimana akan mampu meningkatkan
produktivitas hasil panen,
 Desain dapat dirancang se fleksibel mungkin sesuai dengan jenis tanaman, tenaga
kerja yang tersedia dan juga penghematan energi,
 Dapat dilakukan fertigation ataupun untuk pemberian nutrisi tanaman melalui system
irigasi,
 Dapat digunakan untuk mengontrol iklim bagi pertumbuhan tanaman tersebut,
 Dapat menjaga tanah agar tetap lembut supaya cocok bagi pertumbuhan seedling
(persemaian),
 Mempercepat perkecambahan dan juga dalam penentuan panen.
Selain itu, adapun kekurangan sistem irigasi sprinkler, yaitu:
 Memerlukan biaya awal yang cukup tinggi,
 Keseragaman dalam penyebaran air sangat dipengaruhi oleh angin,
 Dapat merusak tanaman yang masih muda saat air disiramkan.

Cara Kerja Sistem Irigasi Sprinkler


Sistem irigasi sprinkler ini pada umumnya menggunakan air yang bertekanan dan keluar
melalui perangkat yang disebut sprinkler atau sebuah penyiram. Sprinkler tersebut terletak
pada sebuah pipa yang bernama pipa lateral. Air tersebut akan disemprotkan ke udara dan
juga jatuh masuk ke tanah menyirami tanaman yang terletak disekitarnya.
Instalasi sprinkler ini menggunakan sistem penyemprotan air yang seperti curah hujan alami.
Tekanan air ini didistribusikan kemudian dikeluarkan dengan alat nozzle dan juga
memecahkan air sehingga seperti air-air hujan. Tekanan air yang berasal dari pipa tersebut
akan mendorong air melalui pipa dan juga akan keluar melalui noozle. Nozzle ini juga dapat
berfungsi sebagai pengatur tekanan jarak dan juga banyak sedikitnya air yang keluar.
Komponen yang digunakan pada sistem irigasi sprinkler ini mempunyai sumber air yang
terbuka seperti sungai, kolam, danau, waduk, dan yang lain-lain. Selain dari itu, juga berasal
dari sumber air yang tertutup seperti tendon air, ground tank, sumur, dan juga yang lain-lain.
Pompa merupakan sebagai unit yang mendorong air sehingga bisa menghasilkan air
bertekanan untuk disalurkan ke pipa dan juga keluar melalui nozzle.
Kemudian, sprinkler yang menjadi komponen utama ini yaitu meliputi pipa lateral, pipa riser,
dan nozzle. Berikut ini adalah beberapa aksesoris tambahan yang sering sekali dipakai
untuk melakukan instalasi sprinkler, yaitu :
1.) Reducers
2.) Elbows
3.) End plug tees
4.) Regulators and Gauges
5.) Valves
6.) Filters

Kesimpulan
Sistem irigasi dengan menggunakan sprinkler ini dapat untuk digunakan dalam berbagai
jenis tanaman seperti buah-buahan, sayuran dan juga dapat digunakan pada berbagai jenis
lahan dan topografi, termasuk juga pada sebuah lahan marginal yang memiliki kapasitas
menyimpan air rendah. Intensitas penyiramannya dapat dilakukan 2 – 3 hari sekali
tergantung dari kondisi tanaman atau dari kelembapan lahan. Dengan penggunaan sisitem
irigasi sprinkler produktifitas lahan tetap terjaga sehingga para petani tetap dapat melakukan
budidaya jagung dan juga mendapatkan hasil panen tinggi meskipun dalam kondisi iklim
yang kurang mendukung.
Daftar Pustaka
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-irigasi/#Pengertian_Irigasi
https://www.bertanam.com/mengenal-sistem-irigasi-sprinkler-pada-pertanian-modern/

Anda mungkin juga menyukai