Anda di halaman 1dari 7

Laporan Dasar Penelitian

Penyiraman Sederhana

Irfan Zakiya Al Waizh (16)

Zaidan Rifky Putra Pratama (36)

X MIPA 3

THE RESEARCH SCHOOL OF YOGYAKARTA

SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA


LATAR BELAKANG
Kami mengadakan penelitian tentang bagaimana keefektifan penyiraman dan regenerasi tanah
dengan menggunakan air yang di alirkan oleh sistem saluran dengan mengamati ibu Bekti
yang hobi dalam bercocok tanam.

Ibu Bekti hobi bercocok tanam mulai dari menanam lidah buaya , jeruk , cabai , dewa , sereh
dan sebagainya. Ibu Bekti menanam tanaman nya menggunakan pot berukuran kecil media
tanam hanya berupa campuran pasir dan tanah yang campuran tersebut dominan tandus dan
kurang unsur hara untuk tanaman – tanaman nya. Campuran tanah dan pasir yang tandus itu di
sebabkan oleh kurangnya meregenerasi unsur hara dalam tanah tersebut karena di butuh kan
waktu , tenaga , dan biaya untuk meregenerasi tanah.

Ibu Bekti bercocok tanam dengan di bantu anaknya terutama menanam tanaman dewa yang di
dapat dari saudaranya. Ia tertarik menanam pohon dewa karena tanaman dewa merupakan
tanaman obat yang memiliki kandungan yang bermanfaat untuk khasiat
stroke,rematik,diabetes,jantung,hipertensi,kanker,perdarahan & pembengkakan payudara , luka
,gigitan binatang buas, kutil , ganglion , batuk muntah darah , kejang pada anak , demam
berdarah , keseleo , wasir , gangguan haid , dan flek hitam pada wajah.

Ibu Bekti pun memperkembang biakan dewa dengan stek pada daun hingga memiliki tanaman
dewa. Ibu Bekti rutin menyiram tanaman pada pagi dan sore hari. Tetapi saat kami amati , kami
melihat ibu Bekti tampak kerepotan dalam menyiram tanaman karena banyaknya tanaman yang
di milikinya mulai dari membawa air , menyiram , dan waktu yang dominan lebih lama. Dengan
begitu Ibu Bekti menjadi butuh waktu dan tenaga yang lebih besar dengan hanya menyirami
tanaman – tanamanya.

Setelah kami amati , kami mencetuskan ide membuat alat untuk menyiram air yang lebih efektif,
efisien, murah dan mudah pengoperasian nya, yaitu membuat saluran yang memiliki saluran
bercabang–cabang yang nanti nya akan saluran cabang – cabang itu di letakan setiap masing–
masing pot. Bahannya menggunakan Selang berukuran medium / besar , selang berukuran
kecil ( seukuran sedotan kecil ) , selang kecil di pasang bercabang – cabang pada selang
medium / besar.

Kami juga akan mengembangkan saluran bercabang – cabang itu dengan air yang akan
membuat unsur hara tanah menjadi lebih subur yaitu dengan membuat air dengan di campuri
dengan bahan – bahan organik ( sayuran , buah , daun , dll ) yang menjadi larutan encer yang
nantinya akan memiliki efek yang baik untuk siklus tanah, pertumbuhan tanaman , hasil yang
lebih maksimal.

Kami mengharap penelitian tentang sistem penyiraman air sederhana dengan sistem air nutrisi
ini menghasilkan karya berguna yang dapat membantu masyarakat.

RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana cara sistem penyiraman sederhana yang baik ?

 Bagaimana cara meregenerasi unsur hara dalam tanah dengan menggunakan sistem
penyiraman?

BATASAN MASALAH
 Sebatas untuk skala bercocok tanam sedang / kecil

 Sebatas meregenerasi unsur hara dalam tanah menggunakan air bernutrisi yang di
alirkan dalam sistem saluran penyiraman tanaman

 Sebatas bercocok tanam dalam media pot / sejenisnya


TUJUAN PENELITIAN
Kami meneliti tentang bagaimana sistem saluran penyiraman tanaman dalam pot/ sejenisnya
yang baik , efisien , efektif , murah , dan mudah pengoperasian nya serta bagaimana cara
membuat unsur hara dalam tanah terus ber regenerasi dengan menggunakan air bernutrisi
yang di alirkan dalam sistem saluran penyiraman bertujuan untuk :

 Membantu masyarakat dengan menciptakan alat saluran penyiraman sederhana yang murah
, efisien , efektif dan mudah pengoperasian nya

 Memecahkan masalah cara meregenerasi unsur hara dengan air bernutrisi yang di alirkan

 Memecahkan masalah tentang bagaimana penyiraman tanaman

MANFAAT PENELITIAN
 Kami dapat mengetahui seluk beluk tentang sistem penyiraman dan unsur hara

 Kami dapat mengembangkan penelitian yang telah di teliti

 Menciptakan alat yang berguna bagi masyarakat terutama petani

 Masyarakat semakin terbujuk untuk menekuni bidang bercocok tanam


KAJIAN PUSTAKA

A. Pentingnya Pengairan pada Tanaman

Pertumbuhan tanaman sangat peka terhadap kekurangan air. Ada beberapa hal penting
yang harus diperhatikan dalam pengairan. Jenis tanah adalah bagian yang harus
diperhitungkan dalam pengairan, artinya kita akan mengukur tingkat kadar pH dalam air
demi memperoleh kecocokan yang berkesinambungan dengan tanah untuk memudahkan
perkembangan akar.(Depdiknas, 2008:281).

Pemberian air yang cukup dapat membantu menstabilkan kelembaban tanah sebagai
pelarut pupuk. Kelembapan tanah jangan kurang dari 60 - 70% dari kapasitas lapangan jadi
sebagian besar lahan memerlukan pengairan tambahan agar pertumbuhan dapat terjadi
secara optimal (Depdiknas, 2008:196).

Dalam melakukan pengairan hal yang harus diperhatikan antara lain:


Jumlah air yang di siram tidak menyebabkan tanaman tergenang, sebaiknya dilakukan
per periodik yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan dan jenis tanaman yang
ditanam, dan waktu penyiraman paling baik dilakukan sewaktu suhu masig rendah pada
waktu awal pagi atau sore hari (Depdiknas, 2008:292).

B. Penggunaan Teknologi Pengairan dalam Bidang Pertanian

Air yang diberikan pada kisaran yang tepat dengan bergantung pada sifat -sifat fisika tanah
dan dibantu dengan teknologi pengairan yang baik mampu menjamin pola tanam
dalam setahun dan pengaturan waktu tanam, sehingga efisiensi penggunaan air
meningkat, yang pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat yang bertani melalui diversifikasi tanaman.Teknologi pengairan yang
tepat, efisien, dan efektif akan meningkatkan produktivitas tanaman 2–3 kali lipat dari
sistem pertanian yang disiram secara manual.

Hal ini ditunjukkan dari data Badan Pusat Statistika (BPS) berikut ini:
pada tahun 1997 produksi bayam di Indonesia mencapai 73.790 ton dan bawang
merah mencapai 294.423 ton, sedangkan pada tahun 2009 produksi bayam di
Indonesia mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat dari jumlah semula yaitu
mencapai 173.750 ton dan bawang merah mengalami peningkatan hingga 3 kali lipat
yaitu mencapai 965.164 ton.

Namun, penerapan teknologi pengairan pertanian perlu dilakukan secara bertahap dan
didukung oleh penelitian terpadu dengan mempertimbangkan kebutuhan petani.

Hal- hal yang harus diperhatikan antara lain:

1. Sifat-sifat tanah yang berkaitan dengan teknik pengairan

2. Sumber air pengairan yang tersedia layak secara social , ekonomis dan aman bagi
lingkungan

3. Nilai ekonomi komoditas yang dibudidayakan

4. Jumlah dan distrib, kebutuhan air tanaman untuk setiap fase pertumbuhan, dan jumlah
air yang harus disediakan

5.Teknik pengairan yang tepat, efektif, efisien, frekuensi pemberian, biaya, dan dampaknya
terhadap produksi, serta biaya dan keuntungan

6.Dampak negatif sistem pengairan dalam jangka panjang


C.Konsep Fisika dalam Pembuatan Teknologi Penyiram Tanaman Sederhana(Water Streamer )

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap
perubahan bentuk ketika ditekan.Oleh karena itu yang termasuk fluida hanya zat cair dan
gas. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang menekankan pentingnya tekanan
dalam mengarakterisasi bentuk fluid.

Pada pembuatan teknologi penyiram tanaman sederhana (water streamer ) menggunakan


prinsip fluida yaitu mekanika fluida. Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida statik dan
fluida dinamik. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara,
sedangakan fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak.
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian Kualitatif

Penelitian ini adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskripsi dan cenderung
menggunakan analisis. Proses dari penelitian lebih ditonjolkan. Selain itu landasan teori
digunakan untuk lebih fokus pada penelitian yang dilakukan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

- ( belum di tentukan )

C. Bahan dan Alat

1. Pralon

2. Selang ( ukuran besar , kecil )

3. Air

4. Bahan organik

5. Gunting / cutter

6. Lem ( lem tembak , lem pralon , lem fox )

D. Prosedur atau Cara Kerja

1. Siapkan bahan , alat dan tanaman

2. Buat instalasi pralon di atas tanaman ( yang terkoneksi dengan kran )

3. Buat lubang pada pralon dengan sesuai jarak tanaman ( ukuran lubang sesuai
ukuran selang )

4. Masukan selang ke dalam pralon yang berlubang

5. Lalu lem pada sekitar lubang pralon agar tertutup

6. Tempatkan selang di dalam tanah pada pot

E. Ilustrasi Instalasi
Hasil Penelitian

Alat untuk mengairi tanaman masih dalam tahap pembuatan dan penyempurnaan dalam

percobaan pertama air tidak mengalir ke semua lubang yang dilubangi dan pada percobaan

kedua air sudah mengalir ke semua lubang tetapi air yang mengalir ke lubang tersebut hanya

sedikit pada percobaan ketiga sudah mulai teraliri ke semua lubang.

Anda mungkin juga menyukai