Pertanyaan
Pertanyaan
Pada bagian saran terdapat kalimat "Kami menyarankan untuk membuat perencanaan
yang matang serta mengevaluasi secara terus menerus". Perencanaan seperti apa agar
orang yang ingin melakukan penanaman hidroponik dapat mengikuti setiap langkah
dengan seksama untuk mencapai hasil yang maksimal?
Jawaban :
Untuk mencapai hasil maksimal dalam penanaman hidroponik, langkah-langkah
berikut dapat diikuti dengan seksama. Pertama, pemahaman dasar hidroponik menjadi
kunci utama, termasuk konsep sistem hidroponik, nutrisi tanaman, dan lingkungan yang
optimal. Selanjutnya, pilih jenis tanaman yang sesuai dan tentukan sistem hidroponik
yang akan digunakan, memperhitungkan ukuran, lokasi, dan jumlah tanaman.
Pemilihan media tanam yang cocok dan persiapan larutan nutrisi dengan mengukur
dan menyesuaikan pH-nya juga menjadi langkah penting. Pastikan lokasi penanaman
memiliki akses cahaya matahari yang cukup, atau siapkan sistem pencahayaan buatan
jika diperlukan. Rencanakan pengairan dan drainase, serta tetapkan jadwal pemeliharaan
rutin seperti pembersihan sistem dan penggantian larutan nutrisi. Monitor kondisi
tanaman dengan sensor dan alat pengukur, lalu lakukan evaluasi terus menerus untuk
penyesuaian yang diperlukan. Dengan perencanaan yang matang dan evaluasi
berkelanjutan, peluang untuk mencapai hasil maksimal dalam penanaman hidroponik
akan semakin besar.
2. Bagaimana cara kelompok menentukan volume air sebanyak 600 ml yang merupakan
volume yang paling optimal dalam percobaan ini ?
Jawaban :
Penentuan volume air sebesar 600 ml, kami menentukan volume tersebut
berdasarkan penelitian peneliti lain yang mendukung percobaan ini juga. Yaitu (tunjukin
di canva). Penelitian ini menggunakan variasi perlakuan pada volume penyiraman air
yaitu 600 ml, 496 ml, 372 ml, dan 248 ml. Berdasarkan hasil data yang diperoleh pada
jurnal tersebut adalah perlakuan penyiraman dua kali sehari dengan volume 620 ml
memiliki hasil tertinggi dalam pengaruh pertumbuhan tanaman. Walaupun pada
penelitian tersebut menggunakan tanaman yang berbeda yaitu tanaman sawi pakcoy,
kami peneliti meminimalisir risiko akan layunya tanaman kailan akibat penyiraman air
yang berlebihan sehingga kami membulatkan volume menjadi 600ml; dengan tambahan
juga, media tanam yang digunakan, rockwool dan arang sekam, memiliki kemampuan
drainase yang cukup baik sehingga dengan kemampuan tersebut juga dapat mengatasi
tergenangnya air pada media tanam. Informasi tambahan mengenai tanaman kailan yang
merupakan salah satu jenis sayuran yang membutuhkan air dengan volume cukup banyak
yang disebabkan karena batang tanaman kailan banyak mengandung air. Hal tersebut
dikarenakan batang tanaman kailan termasuk batang basah atau herbaceous dimana
batang lunak dan berair sehingga dapat menyerap dan menampung air pada batang.
3. Mengapa kelompok memilih rumusan masalah mengenai pengaruh frekuensi penyiraman
air dan media tanam? Bukankah hal tersebut merupakan faktor umum yang
mempengaruhi sistem hidroponik?
Jawaban :
Pemilihan rumusan masalah tersebut memang terdengar seperti faktor yang sudah
umum dalam hidroponik. Dengan memilih rumusan masalah ini, kelompok dapat
memberikan kontribusi tambahan terhadap pemahaman ilmiah tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi sistem hidroponik. Selain itu, penelitian tentang pengaruh frekuensi
penyiraman air dan media tanam juga penting karena relevansinya dalam konteks
keberlanjutan pertanian. Dengan memahami bagaimana kedua faktor tersebut saling
berinteraksi, petani dan praktisi pertanian dapat mengembangkan strategi yang lebih tepat
dalam manajemen sumber daya, termasuk air dan nutrisi. Penelitian ini juga dapat
memberikan panduan praktis bagi petani dalam meningkatkan efisiensi penggunaan air
dan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan. Dengan demikian, memilih rumusan
masalah ini mencerminkan upaya kelompok untuk memberikan kontribusi yang berarti
dalam mengatasi tantangan pertanian yang aktual dan mendukung pertanian yang lebih
berkelanjutan.
4. Apa yang menjadi perbedaan antara jurnal kalian dengan peneliti lain yang mempunyai
topik yang sama
Jawaban :
Terdapat beberapa alasan mengapa kelompok memilih rumusan masalah tersebut.
Dimana kami menggunakan tiga jurnal sebagai faktor pendukung jurnal yang kami, dan
ketiganya mempunyai perbedaannya sendiri-sendiri. Jika dewan juri melihat pendukung
jurnal yang kami gunakan, pada jurnal pertama yang dibuat oleh Gemah Nurifah dan
Resti Fajarfika menggunakan media tanam yang sama yaitu rockwool dan arang sekam
namun jumlah perlakuan media tanamnya sudah berbeda dan menggunakan sistem
hidroponik yang berbeda yaitu sistem nutrient film technique dengan sumbu.
Selain itu, penelitian pada jurnal kedua berbeda dengan penelitian ini, faktor
pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kailan pada jurnal tersebut yaitu frekuensi air
dan dosis pupuk kotoran ayam, sedangkan faktor pengaruh penelitian ini yaitu frekuensi
air dan media tanam berupa arang sekam serta rockwool. Frekuensi pemberian air juga
berbeda, pada jurnal terdiri dari empat variasi, sedangkan peneliti hanya menggunakan
dua variasi. Peneliti juga tidak menggunakan pengaruh dari dosis pupuk kotoran ayam,
melainkan menggunakan pengaruh dari media tanam yaitu arang sekam dan rockwool.
Sehingga masih kurang banyaknya peneliti yang melakukan peneliti mengenai hal
tersebut. Meskipun ada faktor yang sama, bisa saja hasilnya masih kurang optimal
sehingga diperlukan penelitian tambahan untuk mengkoreksi hasil penelitian sebelumnya.
Sehingga dengan penelitian baru bisa memberikan pemahaman yang lebih baik.
Ditambahan hasil penelitian bisa bervariasi tergantung pada variabelnya seperti jenis
tanaman, media tanam, kondisi lingkungan dan lainnya.
5. Drainase memainkan peran penting dalam sistem hidroponik untuk beberapa alasan:
Jawaban :
● Pencegahan Kebasahan: Drainase yang baik memastikan bahwa akar tanaman
tidak terlalu tergenang oleh air. Tanaman hidroponik membutuhkan akses yang
tepat ke air, oksigen, dan nutrisi. Jika akar tergenang oleh air, ini dapat
menyebabkan penurunan oksigen di sekitar akar dan akhirnya membusuknya.
● Pengendalian Salinitas: Drainase yang efisien membantu mengendalikan tingkat
salinitas (konsentrasi garam) di lingkungan akar. Jika air terlalu lama bertahan di
media tanam, konsentrasi garam bisa meningkat karena air menguap dan
meninggalkan garam-garam tersebut di belakang. Hal ini dapat merusak akar
tanaman.
● Mencegah Penyakit Akar: Air yang tergenang di sekitar akar bisa menyebabkan
perkembangan penyakit akar seperti akar busuk. Drainase yang baik membantu
mencegah masalah ini dengan memungkinkan aliran air yang cukup untuk
membersihkan sistem akar tanaman dan mencegah genangan yang
berkepanjangan.
● Pembuangan Limbah Nutrisi: Sistem hidroponik menggunakan larutan nutrisi
untuk memberi makan tanaman. Drainase yang baik memastikan bahwa kelebihan
larutan nutrisi bisa dibuang dengan baik, menghindari penumpukan yang
berlebihan yang dapat merusak akar dan menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi.
Latar belakang → produksi kailan,
8. “Salah satu aspek fundamental dalam proses ini adalah absorbsi nutrisi yang terjadi
melalui akar tanaman.” Pengertian Fundamental?
Jawaban :
Maksud dari kata "fundamental" dalam konteks tersebut adalah sesuatu yang
sangat penting, pokok, atau dasar. Artinya bahwa proses tersebut memiliki salah satu
aspek yang sangat penting atau dasar, yaitu penyerapan nutrisi melalui akar tanaman.
Dengan kata lain, penyerapan nutrisi melalui akar tanaman menjadi hal yang esensial
atau mendasar dalam proses tersebut.
10. Bagaimana cara pembuatan catatan kaki yang baik dan benar?
Jawaban :
Membuat catatan kaki yang baik dan benar merupakan langkah penting dalam
menambahkan referensi atau informasi tambahan yang relevan dalam tulisan atau
penelitian Anda. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat catatan kaki yang baik
dan benar:
● Identifikasi Tempat yang Memerlukan Catatan Kaki: Tentukan bagian atau
informasi dalam tulisan Anda yang perlu disertai dengan catatan kaki. Ini bisa
berupa kutipan langsung, ide, atau data yang Anda ambil dari sumber lain.
● Gunakan Nomor atau Simbol: Letakkan nomor atau simbol di teks utama yang
menunjukkan bahwa ada catatan kaki yang berkaitan. Biasanya, nomor ini
ditempatkan di atas atau di bawah teks yang relevan.
● Tulis Catatan Kaki: Di bagian bawah halaman atau di bagian akhir dokumen,
tulis catatan kaki sesuai dengan nomor atau simbol yang digunakan di teks utama.
Catatan kaki ini harus berisi informasi lengkap tentang sumber referensi yang
Anda gunakan.
● Format Catatan Kaki: Gunakan format yang konsisten sesuai dengan gaya
penulisan yang Anda gunakan (misalnya, APA, MLA, Chicago, Harvard, dll.).
Setiap gaya memiliki aturan dan format yang berbeda untuk catatan kaki.
● Sertakan Informasi yang Relevan: Pastikan catatan kaki menyertakan informasi
yang cukup untuk mengidentifikasi sumber referensi dengan jelas. Ini biasanya
mencakup nama penulis, judul artikel atau buku, nama jurnal atau penerbit, tahun
publikasi, dan nomor halaman jika kutipan langsung digunakan.
● Urutkan Catatan Kaki Secara Berurutan: Urutkan catatan kaki secara
berurutan sesuai dengan nomor atau simbol yang digunakan di teks utama. Ini
memudahkan pembaca untuk melacak referensi yang sesuai dengan konten di teks
utama.
● Gunakan Alat Bantu Penulisan: Jika Anda menggunakan perangkat lunak
pengolah kata, seperti Microsoft Word, terdapat fitur khusus untuk membuat dan
mengelola catatan kaki secara otomatis. Pastikan untuk memanfaatkan fitur ini
untuk mempermudah proses penulisan.
● Periksa Kembali dan Verifikasi: Setelah menyelesaikan catatan kaki, periksa
kembali untuk memastikan bahwa setiap referensi disertai dengan informasi yang
tepat dan lengkap. Pastikan juga bahwa format dan gaya sesuai dengan pedoman
yang Anda gunakan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat catatan kaki yang baik dan
benar untuk menambahkan keakuratan dan keandalan dalam tulisan atau penelitian Anda.
- Variabel Bebas :
Definisi: Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi atau diubah oleh
peneliti dalam eksperimen. Penelitian dirancang untuk melihat apakah perubahan
pada variabel bebas dapat menyebabkan perubahan pada variabel terikat.
Contoh: Dalam eksperimen pertumbuhan tanaman dengan pupuk, jumlah pupuk
menjadi variabel bebas. Peneliti memanipulasi jumlah pupuk untuk melihat
bagaimana perubahan ini memengaruhi tinggi tanaman.
- Variabel Kontrol :
Definisi: Variabel kontrol adalah variabel yang tetap konstan atau diawasi secara
ketat selama eksperimen untuk memastikan bahwa perubahan pada variabel bebas
adalah penyebab perubahan pada variabel terikat, bukan variabel lain.
Contoh: Dalam eksperimen pertumbuhan tanaman, faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti intensitas cahaya, suhu, dan
kelembaban, dapat dijadikan variabel kontrol. Dengan menjaga variabel-variabel
ini tetap konstan, kita dapat memastikan bahwa perubahan pada tinggi tanaman
disebabkan oleh variasi jumlah pupuk, bukan oleh faktor-faktor lain.
12. Perbedaan Kutipan langsung panjang, langsung pendek, dan tidak langsung?
Jawaban :
Perbedaan antara kutipan langsung panjang, kutipan langsung pendek, dan kutipan tidak
langsung adalah sebagai berikut:
13. Mengapa di latar belakang dibilang bahwa rockwool adalah media tanam yang sering
dipakai oleh pertanian, tetapi pada bagian hipotesis kalian mengira bahwa arang sekam
adalah media tanam yang efektif dibandingkan rockwool?
Jawaban :
- Keterbatasan informasi saat merancang latar belakang. Hanya mengetahui rockwool
sebagai media tanam yang umum digunakan dalam hidroponik tanpa mempertimbangkan
kemungkinan media tanam alternatif lainnya.
- Referensi jurnal yang digunakan lebih menekankan rockwool sebagai media tanam yang
umum.
- Setelah mempertimbangkan latar belakang dan penelitian sebelumnya, akhirnya
menemukan bahwa arang sekam memiliki potensi sebagai media tanam yang efektif,
berdasarkan karakteristiknya yang memungkinkan pertumbuhan tanaman yang baik. Oleh
karena itu, kelompok memutuskan untuk menguji hipotesis mengenai efektivitas arang
sekam dibandingkan dengan rockwool.
14. Dalam jurnal dijelaskan tentang pH, apakah pengaruhnya terhadap tanaman?
Jawaban :
● Semakin tinggi pH media tanam (basa) maka unsur hara yang terkandung di
dalam media tanam akan sangat sulit diserap oleh tanaman, begitupun sebaliknya
saat kondisi tanah cenderung asam atau pH terlalu rendah. Tanah basa biasanya
kandungan hara sedikit sehingga pertumbuhan tanaman terganggu. Sedangkan
pada media tanam asam, tanaman akan mudah keracunan oleh unsur logam serta
kekurangan hara. Unsur hara dan mineral akan mudah diserap oleh tanaman
ketika berada pada kondisi netral.
● pH netral antara 6,6 – 7 merupakan tanah yang paling cocok ditanami berbagai
macam tanaman. Tanaman akan tumbuh dengan normal berkat nutrisi yang
terpenuhi.
15. Yang menjadi patokan bagi peneliti biar tanamanya tumbuh subur itu apa (menghasilkan
banyak buah)?
Jawaban :
Untuk jenis tanaman yang kami gunakan yaitu Kailan patokan kami melihat tanaman ini
subur adalah ketika tanaman ini memiliki tinggi yang ideal yaitu mencapai 50 cm dengan
pertumbuhan yang baik (disertai dengan pertumbuhan buah atau tanaman telah berbuah)
serta memiliki daun yang berwarna hijau cerah, tidak mudah rontok, lebat, dan tentunya
organ dari tanaman itu sendiri tidak mudah rusak apabila terserang hama atau penyakit
patogen.
22. Mengapa nutrisi AB mix lebih efektif bagi pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan
nutrisi dari limbah ikan
Jawaban :
Nutrisi AB mix dan nutrisi dari limbah ikan memiliki karakteristik yang berbeda yang
dapat memengaruhi efektivitasnya dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Berikut
adalah beberapa alasan mengapa nutrisi AB mix sering kali dianggap lebih efektif
daripada nutrisi dari limbah ikan:
Meskipun demikian, nutrisi dari limbah ikan masih bisa menjadi pilihan
yang baik terutama dalam konteks pertanian organik atau keberlanjutan
lingkungan, karena dapat mengurangi limbah dan memberikan nilai tambah pada
limbah organik. Namun, penggunaannya perlu diperhatikan dengan cermat dan
mempertimbangkan berbagai faktor terkait kualitas, kebersihan, dan
efektivitasnya dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
Toksisitas pada tanaman kailan merujuk pada kemampuan zat-zat tertentu untuk
menyebabkan kerusakan atau gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kailan ketika terpapar dalam konsentrasi yang cukup tinggi. Ini bisa terjadi
karena berbagai faktor, termasuk paparan tanah atau air yang tercemar dengan bahan
kimia beracun, pestisida yang digunakan secara berlebihan atau tidak tepat, atau logam
berat dalam tanah yang melebihi ambang batas yang aman. Efek toksisitas pada tanaman
kailan bisa bervariasi, mulai dari gejala fisik seperti kerdil, klorosis (penyeluruh hijau),
nekrosis (kematian jaringan), hingga penurunan produksi buah atau kualitas hasil panen
secara keseluruhan. Tanaman kailan yang terkena toksisitas juga mungkin menunjukkan
gejala stres, seperti penurunan pertumbuhan, perkembangan tidak normal, atau bahkan
kematian. pH umum untuk tiap tanaman berbeda-beda tetapi rata rata berada di pH 6-7
24. Jelaskan "Tanaman kailan yang dibudidayakan biasanya merupakan tanaman semusim
(anual) ataupun dwimusim (bienial) yang terbentuk perdu, sistem perakaran relatif
dangkal yakni menembus ke dalam tanah hingga kedalaman 20 cm sampai 30 cm. "
Jawaban :
Teks tersebut menjelaskan tentang ciri-ciri umum tanaman kailan yang
dibudidayakan. Tanaman kailan yang dibudidayakan biasanya tumbuh sebagai tanaman
semusim atau dwimusim. "Semusim" berarti tanaman tersebut hanya hidup selama satu
musim tanam saja, sementara "dwimusim" berarti tanaman tersebut dapat hidup selama
dua musim tanam. Tanaman kailan memiliki bentuk perdu, yang berarti tanaman tersebut
memiliki batang yang keras dan berkayu yang bertahan dari tahun ke tahun, meskipun
bagian atasnya bisa mati setiap musim.
Selain itu, teks tersebut menjelaskan bahwa sistem perakaran tanaman kailan
relatif dangkal, yang berarti akar tanaman tersebut tidak terlalu dalam ke dalam tanah.
Sistem perakaran ini hanya menembus ke dalam tanah hingga kedalaman sekitar 20 cm
sampai 30 cm. Ini berarti tanaman kailan mencari air dan nutrisi di lapisan tanah yang
lebih dekat dengan permukaan tanah. Hal ini juga mengimplikasikan bahwa tanaman
kailan membutuhkan perawatan dan pemeliharaan yang cermat terhadap kondisi tanah di
permukaan untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.
25. Mengapa memilih arang sekam dan rockwool sebagai perbandingan media tanam?
Jawaban :
Kelompok kami memilih arang sekam sebagai media perbandingan antara media
tanam rockwool dan arang sekam karena rata rata orang yang menanam dengan sistem
hidroponik menggunakan arang sekam dan rockwool. Setelah kami mengulik ngulik di
internet ada yang mengatakan bahwa arang sekamlah yang bagus untuk hidroponik, ada
jg yg mengatakan bahwa rockwool adalah media tanam yang paling efektif untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang kami dapat dari jurnal yang dibuat oleh
Ira Setiawan yang berjudul pengaruh media rockwool dan pasir malang. Dikarenakan
banyak simpangsiur yang terjadi maka dari itu kelompok kami memilih untuk mencoba
dan mengeksperimen media tanam mana yang terbaik dan efektik untuk pertumbuhan
dan perkembangan tanama kailan. Penelitian kami juga didukung dengan penelitian lain
yang kami kutip dari jurnal yang ditulis oleh Inul Ritawati. Selain adanya jurnal
pendukung, kami memang sudah meriset apa saya kelebihan dan kekurangan masing
masing media tanam seperti arang sekam memiiki kelebihan banyaknya kandungan unsur
hara, selain itu struktur poros yang baik sehingga udara dan air memungkinkan untuk
bergerak dengan baik. Lalu arang sekam juga sangat ekonomis dan ramah lingkungan
karena arang sekam dibuat dari sekam padi yang dibakar sehingga dapat terurai secara
alami. Disetiap kelebihan pasti ada kekurangan, kekurangan arang sekam adalah
kandungan nutrisinya yang terbatas. Meski arang sekam dapat menyimpan air dengan
baik dan memiliki pori pori yang relatif besar untuk pertumbuhan akar tanaman, namun
kandungan nutrisi dalam arang sekam relatif rendah. Hal ini mengakibatkan tanaman
yang tumbuh dalam media tanam arang sekam memerlukan nutrisi tambahan untuk
memenuhi kebutuhan pertumbuhan mereka secara optimal.
26. Jelaskan aerasi dan drainase ?
Jawaban :
Aerasi dan drainase adalah dua konsep yang berkaitan dengan manajemen air dan tanah,
terutama dalam konteks pertanian, kehutanan, dan rekayasa lingkungan. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang keduanya:
● Aerasi mengacu pada proses meningkatkan sirkulasi udara dalam tanah atau air.
Pada tanah, aerasi biasanya dilakukan untuk memperbaiki pertukaran gas antara
udara dan akar tanaman, serta untuk memperbaiki sirkulasi air dalam tanah.
Dalam akuakultur atau perairan, aerasi dapat merujuk pada penyediaan oksigen
dalam air untuk mendukung kehidupan organisme akuatik, seperti ikan. Pada
tanah pertanian, aerasi sering kali melibatkan penggunaan alat atau metode
khusus untuk memungkinkan udara dan air meresap ke dalam tanah secara lebih
efisien.
● Drainase adalah proses pengeluaran atau pelepasan kelebihan air dari suatu area.
Ini dapat terjadi secara alami, seperti pada aliran sungai atau sungai, atau dapat
diatur melalui sistem drainase manusia. Dalam konteks pertanian, sistem drainase
digunakan untuk mengontrol tingkat air tanah agar tidak terlalu tinggi, yang dapat
merusak tanaman. Drainase juga membantu menghindari genangan air yang dapat
merugikan tanaman karena kelebihan air. Sistem drainase biasanya melibatkan
saluran, pipa, atau got yang dirancang untuk mengarahkan air ke lokasi yang
diinginkan.
27. Arang sekam memiliki rendahnya nutrisi tetapi kenapa hasil akhirnya arang sekam
menjadi efektif dibanding rockwool?
Jawaban :
Meskipun arang sekam memiliki rendahnya nutrisi dan memerlukan suplemen
nutrisi tambahan untuk mendukung pertumbuhan tanaman, namun ada beberapa faktor
yang membuatnya efektif dalam beberapa kasus dibandingkan dengan rockwool dalam
sistem hidroponik:
● Ketersediaan Air dan Udara yang Optimal: Arang sekam memiliki pori-pori
yang besar, memungkinkan sirkulasi udara dan penyerapan air yang baik di
sekitar akar tanaman. Hal ini membantu menciptakan lingkungan akar yang sehat
dan aerobik, yang penting untuk pertumbuhan tanaman yang baik dalam sistem
hidroponik.
● Sifat Biodegradable dan Ramah Lingkungan: Arang sekam terbuat dari bahan
organik dan dapat terurai secara alami setelah digunakan. Hal ini membuatnya
menjadi pilihan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam budidaya
tanaman hidroponik, terutama jika petani memiliki kepedulian terhadap dampak
lingkungan dari limbah pertanian.
● Sifat Antimikroba: Arang sekam memiliki sifat antimikroba alami yang dapat
membantu mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri di dalam sistem
hidroponik. Hal ini dapat mengurangi risiko penyakit tanaman dan menjaga
kesehatan akar tanaman secara keseluruhan.
● Dukungan Kehidupan Mikroba Tanah: Arang sekam dapat menjadi tempat
yang baik untuk kolonisasi mikroba tanah yang bermanfaat bagi kesehatan
tanaman. Mikroba ini dapat membantu dalam proses dekomposisi bahan organik,
meningkatkan ketersediaan nutrisi, dan melindungi tanaman dari patogen
penyakit.
Meskipun rockwool memiliki keunggulan tertentu, seperti struktur stabil
dan kontrol yang lebih baik atas nutrisi yang disediakan untuk tanaman, namun
beberapa petani memilih arang sekam karena sifat-sifatnya yang unik dan
manfaatnya yang dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas tanaman dalam
jangka panjang. Dalam konteks tertentu, arang sekam dapat menjadi pilihan yang
lebih berkelanjutan dan efektif bagi pertanian hidroponik.