Anda di halaman 1dari 6

Bioteknologi : Hidroponik NFT Sebagai Salah

Satu Solusi Minimnya Lahan Bagi Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidroponik merupakan salah satu bagian dari hydro-culture. Metode hidroponik menggunakan

larutan nutrisi mineral dalam air tapa tanah untuk menumbuhkan tanaman. Tanaman terestrial
dapat

tumbuh dengan akar mereka berada dalam larutan nutrisi mineral saja atau dalam media lembam,
seperti

perlit, kerikil, wol atau sabut kelapa. Teknik hidroponik dibagi menjadi enam jenis, yaitu Wick, Deep

Water Culture (DWC), EBB dan Flow (Flood & Drain), Drip (recovery atau nonrecovery), Nutrient Film

Technique (NFT) dan Aeroponik.

Jenis sistem hidroponik yang populer di Indonesia adalah sistem hidroponik tipe Nutrient Film
Technique

(NFT). Nutrient Film Technique (NFT) adalah sistem hidroponik yang menggunakan sistem sirkulasi
air

yang mengandung kaya unsur hara dengan aliran yang tipis. Penggunaan kata film karena tanaman

tumbuh pada aliran tipis yang menyerupai lapisan film. Tujuan sistem NFT agar tanaman
mendapatkan

nutrisi, air dan oksigen secara bersamaan. Meskipun banyak cara berbeda untuk mendesain sistem
NFT,

namun hampir keseluruhannya memiliki karakteristik yang sama yaitu menggunakan pompa air yang

mensirkulasikan air nutrisi dari tandon ke pipa dan kembali lagi ke tandon secara terus menerus
selama 24

jam.

Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan tanaman dalam hidroponik sistem NFT adalah

tersedianya nutrisi penunjang yang sesuai dengan jenis dan umur tanaman dan kestabilan kecepatan
aliran

nutrisi. Nutrient Film Technique (NFT) dirancang untuk menjalankan larutan hara beroksigen secara

terus-menerus ke akar tanaman.

1.2 Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah dan mempermudah dalam penelitian, maka perlu adanya

pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Jenis tanaman yang di-uji cobakan adalah selada.


2. Tidak membahas curah hujan dan intensitas cahaya pada tanaman hidroponik.

3. Sistem kontrol tidak memberikan informasi balik mengenai hasil tanaman baik atau buruk.

4. Variabel yang di-kontrol adalah nutrisi, air dan oksigen.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana pembudidayaan tanaman selada secara hidroponik dengan media tanam yang
berbeda?

2.Bagaimana ke-efektifitasan hidroponik dalam pembudidayaan selada?

1.4 Tujuan

1. Menguji media tanam yang lebih praktis dan efesien untuk pembudidayaan selada.

2. Menguji keefektifitasan hidroponik dalam pembudidayaan selada.

1.5 Manfaat

1. Manfaat teoritis, sebagai media penambah wawasan khususnya mengenai penggunaan


hidroponik

sebagai salah satu media tanam pembudidayaan selada selain tanah.

2. Manfaat praktis, sebagai pembanding antara media tanam hidroponik dan tanah yang lebih
praktis dan

efisien dalam pembudidayaan tanaman selada.

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Hidroponik

2.1.1 Deskripsi Hidroponik NFT

Hidroponik merupakan metode menanam dilahan sempit seperti teras atau halaman belakang
dengan

mengaplikasikan larutan mineral yang bernutrisi. Hidroponik merupakan metode bercocok tanam
tanpa

melibatkan media tanah tetapi menggunakan media air yang berisi larutan nutrisi sebagai sumber
hara

bagi tanaman yang di-budidayakan. Budidaya hidroponik menggunakan media air sebagai media

tanamnya, pemanfaatan air pada metode hidroponik tidak terlalu banyak dan penggunaannya lebih

efisien. Dengan metode hidroponik tanaman akan tumbuh dengan baik karena air dan nutrisi selalu

tersedia untuk tanaman. Hidroponik berarti bekerja dengan air atau bercocok tanam dengan

memanfaatkan kerja air, sebagai sebuah sistem baru yang kemudian digunakan oleh banyak orang,
maka
sistem hidroponik pun mengalami perkembangan. Baik perkembangan dari segi metode maupun
bahan

yang digunakan. Saat ini hidroponik dikenal juga dengan istilah soilless culture atau bercocok tanam

tanpa media tanah.

Teknik hidroponik memiliki banyak jenis, salah satunya adalah teknik Nutrient Film Technique (NFT).

Teknik hidroponik yang banyak digunakan untuk menghasilkan sayuran daun seperti selada adalah

hidroponik NFT. Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) merupakan teknik hidroponik yang
mampu

menyediakan kebutuhan air dan nutrisi yang mudah bagi tanaman yang tergolong memiliki biaya

operasional murah. Keuntungan dari budi daya tanaman hidroponik NFT adalah petani memiliki
banyak

persediaan tanaman karena petani dapat membudidayakan tanaman tanpa mengenal musim.
Dengan

sistem NFT, selada yang dihasilkan akan memiliki kandungan yodium lebih tinggi. Hidroponik NFT

(Nutrient Film Technique) merupakan teknik hidroponik yang mampu menyediakan kebutuhan air
dan

nutrisi yangmudah bagi tanaman yang tergolong memiliki biaya operasional murah. Sistem ini terdiri
atas

saluran yang alirannya konstan dengan mempertahankan kandungan nutrisi. Penerapan hidroponik

dengan sistem NFT perlu memperhatikan panjang talang dan jarak tanam yang efektif agar dapat
tercapai

budi daya yang maksimal.

2.1.2 Lapisan Nutrisi Hidroponik

Sistem NFT merupakan teknik hidroponik yang mengalirkan nutrisi dari perakaran tanaman
hidropoik.

Sistem NFT dapat dirangkai menggunakan pipa PVC atau talang air dan pompa listrik yang berfungsi

membantu sirkulasi nutrisi. Faktor penting sistem NFT terletak pada kemiringan pipa PVC atau talang
air

dan kecepatan nutrisi yang mengalir pada tanaman. Penggunaan sistem NFT akan mempermudah
untuk

pengendalian perakaran pada tanaman dan kebutuhan tanaman dapat terpenuhi dengan cukup.

Untuk menghasilkan tanaman yang perkembangannya optimal maka dibutuhkan pengqaturan


nutrisi dan

pH yang tepat. Hidroponik selada sistem NFT memerlukan nutrisi dan pH yang cukup untuk
pertumbuhan bagi tanaman selada. Menurut data di Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi

Pertanian (BBP2TP) rentang nutrisi yang baik untuk tanaman selada adalah 560-840 ppm dan
rentang pH

untuk tanaman selada adalah 6,0 sampai 7,0. Ketika nilai pH beradadi bawah 6,0 atau diatas 7,0
maka

petani harus menambahkan larutan untuk menurukan pH (pH down) atau larutan untuk menaikan
pH (pH

up) agar pH kembali normal yaitu 6,0 sampai 7,0.

Jika nilai ppm nutrisi berada dibawah 560 hingga 840 ppm maka petani harus menambahkan larutan

nutrisi Mix A dan Mix B agar air nutrisi berada pada batas normal atau batas yang telah ditentukan
yaitu

560 sampai 840 ppm. Penambahan nutrisi sangat dibutuhkan untuk budidaya tanaman hidroponik,
baik

unsur hara makro maupun mikro. Larutan hidroponik yang umum dipakai adalah larutan AB Mix. AB

Mix merupakan larutan nutrisi hidroponik yang digunakan sebagai unsur hara, baik makro maupun
mikro

yang berfungsi mendukung pertumbuhan tanaman hidroponik yang optimum.

2.1.3.METODE HIDROPONIK

Dikutip dari dispentran.bantenprov “Sesuai


namanya, hidroponik adalah cara
bertanam menggunakan media air sehingga tidak memerlukan tanah atau
area yang luas” dengan demikian, metode pembuatan hidroponik
menggunakan media air sebagai mediatanamnya. Banyak cara dalam
membuat hidroponik, tapi salah satu metode yang paling praktis dan
efesien adalah Hidroponik NFT ((Nutrient Film Technique). Karena
peralatan dan bahan yang diperlukan tidak terlalu banyak. Peralatannya
antara lain hand bor, satu set hole saw, meteran, penggaris, cutter, spidol.
Sementara untuk bahannya antara lain, air dan pupuk cair.

BAB III

Metode Penelitian

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1. Tempat: Penelituan ini dilakukan di Banjar Taman Sekar , Jln.Kartini 5 C02 Kediri Tabanan.,
KAB. TABANAN, KEDIRI, BALI.
3.1.2. Waktu: 5 Pebruari – 12 Pebruari 2023

3.2. Metode Penelitian

Menurut Mestika Zed (2003), Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian
kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta
mengolah bahan penelitian. Sarwono menjelaskan bahwa studi pustaka adalah kegiatan seseorang
mempelajari berbagai macam buku referensi dan juga hasil penelitian terdahulu yang sejenis dan
berguna untuk menjadi landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Menurut Sugiyono
seorang ahli di bidang penilitian menjelaskan, studi pustaka atau studi kepustakaan adalah suatu
kajian teoritis, referensi dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai, dan juga
norma yang berkembang di situasi sosial yang sedang diteliti. Jadi, studi pustaka adalah kegiatan
mengkaji dan mengumpulkan data dengan cara membaca suatu litaratur atau jurnal. Dimana
sumber yang kami ambil berupa artikel yang ada di google scholar dan beberapa situs yang
ada di google.

3.3. Alat
·    1 buah bor listrik
·    1 buah mata bor hidroponik
·    1 buah gergaji besi
·    1 buah tang

3.4 Bahan

·    1-2 buah paralon ukuran 3 inch


·    1-2 buah paralon ½ inch
·    8 buah tutup paralaon ukuran 3 inch
·    7 buah sambungan paralon ½ inch
·    9 buah keni/L ½ inch
·    Paralon untuk gawang ½ inch secukupnya (opsional)
·    1 buah lem paralon
·    1 buah ember
·    Aqua gelas yang dilubangi bagian bawah
·    Media tanam (sekam, kerikil, dll)
·    Nutrisi hidroponik A+B secukupnya
·    Selang
·    1 buah pompa aquarium
·    1 x 1.5 m fiber
·    Benih tanaman ( bayam atau kangkung )
·    Kawat secukupnya

3.5 Cara Pembuatan


1.    Potong paralon yang berukuran 3 inch menjadi 4 bagian
2.    Lubangi paralon dengan mata bor biasa yang kemudian dilanjutkan dengan bor hidroponik.
Untuk jarak menyesuaikan.
3.    Lubangi tutup paralon pada bagian pinggir sebesar drat penyambung paralon
4.    Susun paralon yang telah dilubangi dengan menyambungkannya antara satu dengan lain
menggunakan keni ataupun drat
5.    Pastikan anda merekatkan instalasi yang anda susun dengan lem
6.    Masukkan pompa aquarium dalam ember berisi air dan nutrisi A+B
7.    Hubungkan pompa tersebut dengan selang dan arahkan pada bagian atas
8.    Siapkan aqua gelas sebanyak lubang hidroponik yang ada dan masukkan sekam bakar yang
disemprot nutrisi
9.    Masukkan 1-3  benih tanaman
10.    Tempatkan setiap gelas aqua pada lubang paralon
11.    Nyalakan pompa aquarium yang ada di dalam ember
12.    Pastikan nutrisi mengalir pada bagian atas paralon dan mengaliri setiap paralon
13.    Selalu lakukan pengecekan ketersediaan nutrisi pada ember secara berkala

Anda mungkin juga menyukai