Anda di halaman 1dari 2

Kisah Singkat Cintya

Di ceritakan seorang gadis remaja yang tinggal di sebuah desa terpencil, desa tersebut bernama
Desa Libri. Ada seorang gadis remaja yang memiliki suatu impian yang memang diinginkannya sedari
kecil, gadis tersebut bernama Cintya. Dia tinggal bersama ibunya, disebuah gubuk kecil. Cintya
adalah siswi kelas 12 SMA yang bersekolah di SMA Cipta Wiguna. Cintya memiliki teman bernama
Widya mereka berdua selalu berkhayal menjadi seorang dokter dengan menganyam pendidikan di
salah satu universitas ternama yaitu UGM (Universitas Gadjah Mada). Widya adalah bintang kelas
dan selalu menang disetiap olimpiade, namun sayang dia tidak begitu rajin dan lebih suka cara cepat
dari pada memahami konsep dasar. Sementara Cintya mendapat ranking 4 di kelasnya.

Mereka berdua memiliki tujuan yang sama, namun dengan jalan yang berbeda. Cintya adalah anak
yang rajin dan sering membaca buku, dia lebih fokus membaca buku biologi dan kimia, sehingga dia
lebih memahami materi. Sementara Widya sangat suka cara yang cepat dari pada memahami
materi.

Pagi hari di sekolah,

“Rajin banger kamu baca buku,” ucap Widya.

“Iya dong, biar wawasan makin nambah ini juga buat persiapan aku nanti biar bisa lulus SNPB dan
bisa sekolah di kampus impian aku,” ucap Cintya.

“Santai dulu nggak si, lagian masih lama juga, toh setiap soal pasti ada cara cepetnya, pelajarin itu
aja,” ucap Widya.

“Bener si, tapi cara cepet itu kan didapet dari memahami konsep dasar dulu. Aku akui memang
bagus pake cara cepet kalo buat soal hitung-hitungan, kalau soal kognitif, logika dan literasi
gimana?” Tanya Cintya.

“Eee..alah, yang penting tesnya masih lama lah santai-santai dulu jamgan serius banget,” jawab
Widya.

Mulai dari hari tersebut hingga hari tes tiba, Cintya selalu rajin membaca buku untuk menambah
wawasan dan pemahamannya. Sementara Widya hanya mempelajari latihan soal yang diberikan di
les. Dan akhirnya waktu tes pum tiba. Mereka berdua berhasil daftar ke laman webnya dan mulai
mengerjakan soal. Cintya mengerjakan soal dengan lancar namun dengan waktu yang sedikit lebih
lama. Sementara, Widya mengerjakan soal matematika dengan sangat cepat, tapi untuk soal
kognitif, logika, dan literasi ada beberapa yang membuatnya bingung sehingga dia terlalu membuang
banyak waktu pada soal-soal seperti itu. Setelah 2 jam tes pun berakhir. Cintya berhasil menjawab
seluruh soal tanpa ragu. Sementara, Widya beehasil menjawab semua soal, tapi ada beeberapa
jawaban yang membuat dia ragu, apakah itu jawaban yang benar dan salah.

Hasil tes pun tiba. Betapa terkejutnya Cintya menyadari bahwa dia lolos dan beehasil masuk ke
universitas yang dia inginkan. Sementara, Widya terus mencari namanya, tapi tidak kunjung ketemu.
Setelah beberapa menit mencari ternyata memang namanya tidak ada dan dia tidak lolos tes.

MATERI LITERASI

Menurut KBBI literasi adalah kemampuan menulis dan membaca.

Fakta Literasi
UNESCO menyebutkan Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat
baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat
memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin
membaca.

Manfaat Literasi
1) Memperkaya perbendaharaan kata “kosa kata”.

2) Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis.

3) Memperluas wawasan dan memperoleh informasi baru.

4) Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.

5) Mengasah kemampuan dalam menangkap dan memahami informasi dari bacaan.

Cara Melakukan Literasi

Literaai dapat dilakukan melalui berbagai media, baik itu media cetak atau pun media elektronik.

Contoh dari media cetak: Buku, Karya tulis, ensiklopedia, dll.

Contoh media elektronik: buku digital, artikel digital, situs/website yang menyediakan bacaan, dll.

Anda mungkin juga menyukai