Anda di halaman 1dari 1

CITA-CITA MULIA MENJADI SEORANG

DOKTER HEWAN
Sejak kecil Indri rajin belajar dan membaca berbagai buku dan majalah, terutama tentang
kehidupan binatang. Ia diajarkan ibunya bahwa untuk mencapai cita-citanya, syarat pertamanya
adalah harus membaca yang banyak. Membaca itu harus dilatih. Jika tidak dibiasakan membaca
berbagai buku sejak kecil, ketika dewasa kita akan kesulitan untuk membiasakan diri membaca.
Dan kalau malas membaca, pasti Indri sulit untuk lulus kuliah dan bisa-bisa cita-citanya menjadi
dokter hewan pun gagal diraih.

Menjadi dokter hewan pasti susah, pikir Indri. Aku tidak hanya harus pintar, tetapi harus berani.
Bayangkan kalau aku takut macan, bagaimana bisa aku membantu macan yang sakit jika aku
tidak berani dekat-dekat macan? Indri pun mencari cara bagaimana agar ia terlatih untuk
menjadi pemberani.

Sejak ia bercita-cita menjadi dokter hewan, Indri juga terdorong untuk belajar bahasa Inggris.
Apa hubungannya? Ia suka mencari informasi di Internet, cerita tentang dokter hewan dan
binatang-binatang di Afrika, atau bahkan di Kutub Utara. Cerita yang didapatnya banyak ditulis
dalam bahasa Inggris, bukan bahasa Indonesia. Maka Indri pun mulai belajar bahasa Inggris.

Nah, sampai sini terbayang kan bagaimana pentingnya cita-cita? Cita-cita Indri membuatnya
menjadi lebih semangat belajar. Iapun tidak pernah bingung bagaimana memanfaatkan waktu
liburannya. Ia pergi ke kebun binatang, menawarkan diri untuk bekerja sukarela membantu
petugas di sana merawat binatang, belajar bahasa Inggris, dan iapun sering pergi ke
perpustakaan dan museum. Cita-cita sangat membantu kita mengisi hari-hari dengan kegiatan
yang berguna.

Lalu, bagaimana kalau cita-cita kita berubah?

Tidak apa-apa. Indri sekarang sudah berusia empat


puluh tahun, mungkin seusia orangtuamu.
Profesinya bukan dokter hewan. Ia adalah seorang
arsitek. Apakah ia gagal mencapai cita-citanya?
Tidak. Semangatnya untuk mencapai cita-cita tidak
pernah padam walaupun ia tidak jadi kuliah di
fakultas kedokteran hewan. Karena sejak kecil
selalu antusias belajar, Indri menjadi arsitek yang
sukses. Saat ini Indri merancang kebun binatang,
seperti yang diimpikannya ketika kecil.

Jadi, jangan takut dan jangan ragu untuk


mempunyai cita-cita. Sebaliknya, kita harus punya
cita-cita. Dengan cita-cita, kita jadi lebih mengerti
mengapa kita harus rajin membaca buku dan berita,
mengapa kita harus disiplin, bahkan harus menjaga
kesehatan. Cita-cita akan membantu kita lebih
semangat belajar, lebih berani, dan tidak mudah
menyerah.

Anda mungkin juga menyukai